Sudah dua minggu berlalu, alan dan alana masih berada di panti asuhan . Laki-laki yang mengaku ayahnya tak kunjung datang menepati janjinya pada alan dan alana.
Di taman panti asuhan, tepatnya di samping panti. alan dan alana bermain dengan teman-temannya, sejenak mereka melupakan lak-laki yang mengaku ayah mereka.
"Alan.. Alana .. sini nak" panggil ibu panti.
Alan dan alana pun menuju ibu panti.
"Ada apa bu?" tanya alan
"Kalian sudah mainnya yah, habis ini kalian mandi dan ganti baju" ucap ibu panti, mengelus rambut alan dan alana
"Memangnya kita mau kemana Bu?" tanya alana
"Ayah kalian akan datang sayang, jadi kalian harus siap-siap" jawab ibu panti
"Apaaa... jadi dia benar ayah kita bu?!" tanya alan
"Nanti juga, Kalian akan tahu sendiri nak. Sudah ayo mandi" jawab ibu panti
Alan sebenarnya merasa kesal, dia sebenarnya berharap jika memang laki-laki itu adalah ayahnya. Tapi laki-laki tersebut yang seakan melupakan janjinya membuat harapan alan hilang dengan sendirinya.
"Huh, dua minggu kita menunggu. Aku kira dia berbohong!" gerutu alan dalam hati
Alan dan alana pun masuk ke dalam panti untuk mandi....
Setelah selesai mandi dan sudah ganti baju alan dan alana duduk di kamar mereka.
"Apa benar dia akan datang kak?" tanya alana
"Tidak tahu, aku kesal dengan nya!" jawab alan cemberut
"Jika benar datang, apa kita akan tinggal bersama dia . Dan jika benar dia ayah kita?"tanya alana lagi
"Alana, aku juga tidak tahu. Pokoknya aku sangat kesal dengannya!"jawab Alan masih muka cemberutnya
Beberapa saat kemudian ada suara mobil yang berhenti di depan panti asuhan, ibu panti segera keluar dan menyambut tamu yang datang.
Tamu tersebut, di persilahkan masuk oleh ibu panti. Dan mereka sudah duduk di ruang tamu panti, ibu panti pamit untuk memanggil alan dan alana .
Di bukanya pintu kamar "Alan.. alana... sini nak, kalian harus temui ayah kalian " ucap ibu panti
Alan dan alana mengikut ibu panti dari belakang.
"Alan dan alana duduk di sofa ya" ucap ibu panti
Merekapun duduk, di depan mereka sudah ada laki-laki tampan yang waktu itu.
"Apa kabar Alan, Alana?" tanya arthur
"Kami baik-baik saja" jawab ketus alan
"Saya ingin menunjukkan sesuatu pada kalian berdua, boleh saya mendekat ke kalian?" ucap arthur
Alan tidak menjawab, alana yang mengerti jika alan masih kesal akhirnya menjawab laki-laki itu.
"Iya, boleh!" jawab alana
"Terima kasih" jawab arthur
"Ini adalah surat dari rumah sakit, isinya tertera bahwa kalian memang anak saya. Kalian boleh melihatnya" ucap arthur menyerahkan amplop putih pada alan dan alana
Alan dan alana membaca isi kertas itu, mereka berdua saling pandang setelah melihat isinya. Yang di katakan arthur nalendra itu ternyata benar, alan dan alana anak kandungnya.
"Apa kalian percaya pada saya" tanya arthur
"Iya" jawab alana, alan masih cemberut dan tidak menjawab.
"Lalu, alan. Apa kamu tidak percaya pada saya" ucap arthur
"Kenapa, kenapa baru sekarang datang. kemana selama ini. Ibu membesarkan kami sendirian, dan anda sama sekali tidak pernah menemui ibu. Kami juga tidak pernah tahu siapa ayah kami, ibu hanya bilang jika ayah sedang mencari uang. Kami hanya percaya saja apa kata ibu, tapi sampai ibu meninggal pun dan kami sudah besar anda tidak menemui kami . Sebenarnya apa yang kau cari, sampai kau melupakan kami?!" ucap Alan membuat arthur langsung terdiam dan menunduk.
Dia tidak percaya anak yang masih 10 tahun, sudah bisa bicara seperti layaknya orang dewasa.
"Maafkan saya, saya tidak bisa menceritakannya sekarang. Mungkin setelah kalian sudah dewasa saya akan menceritakan semuanya, dan saya tidak pernah melupakan kalian sedikit pun" jawab arthur
"Kenapa baru sekarang mencari kami, setelah ibu meninggal. Apa yang Anda inginkan?" tanya alan
"saya hanya ingin menebus kesalahan saya. Saya memang ayah yang tidak berguna, meninggalkan kalian begitu lama. Saya ingin kalian tinggal bersama saya, saya janji akan membuat kalian bahagia" ucap laki-laki itu
Alan berdiri dan meninggalkan mereka semua di ruang tamu, semua orang bingung dengan kelakuan alan.
Alana yang mengerti, berdiri dan meminta maaf kepada semua orang yang ada di ruang tamu.
"Maaf kan kak Alan, kak alan masih kesal. dan belum bisa menerima ini semua, Alana permisi sebentar." Ucap Alana, dan menuju alan yang masuk ke dalam kamar.
tok...tok...tokkk....
"Kak alan, alana masuk ya?" ucap alana, masuk ke dalam kamar. Di liatnya alan sedang duduk di kasur mereka.
"Kakak masih kesal ya?" tanya alana
"Tentu saja, dengan gampangnya dia bilang ingin kita tinggal bersama setelah semua ini. Lalu dia bilang ingin menebus kesalahannya, dengan apa. Apa dia bisa mengembalikan ibu?!" ucap Alan kesal
"Tapi kak, kak alan tahu kemampuanku bukan. aku sudah membaca pikirannya saat aku menatap matanya, dia tidak berbohong dia sangat tulus. " ucap Alana
"Apa kau yakin?" tanya alan
"Tentu saja kak.... apa aku boleh jujur?" ucap alana
"Ada apa?" tanya alan
"Aku ingin tinggal bersama ayah kak, aku juga ingin merasakan kasih sayang ayah seperti teman-teman di sekolah. Apa kakak tidak ingin bersama ayah, ibu sudah meninggal kak, dan ayah yang selalu di ceritakan oleh ibu datang menjemput kita. Setidaknya kita masih punya ayah" ucap alana
Alan yang mengerti perasaan alana, tidak bisa menolak keinginan alana. Alan sangat menyayangi adiknya, apapun yang di inginkan adiknya alan pasti akan berusaha mendapatkannya. jika memang tidak mungkin di dapatkan alan akan menjelaskan pada Alana.
"Apa kau yakin, dia baik dan tulus?" tanya Alan lagi.
"Iya, aku sangat yakin kak" jawab alana
"Oke, kita kesana lagi. Dan aku akan bicara padanya" ucap alan
"Oke, ayo kak" jawab alana
Mereka berdua pun keluar dari kamar dan menuju ke ruang tamu lagi.
"Maaf, membuat kalian menunggu" ucap Alan
"Apa, kalian tidak mau ikut bersama saya atau apa kalian membenci saya?. Tidak apa-apa saya akan terima keputusan kalian, jika tidak mau bersama saya.... " ucap arthur terpotong oleh alan
"Kata siapa yang gak mau tinggal bersama anda, kita tadi diskusi di kamar. dan alana merengek ingin tinggal bersama anda" ucap alan
"Apa!!.... jadi kalian mau tinggal bersama ayah" tanya arthur, sumringah
Alan dan alana mengangguk.... Arthur yang bahagia langsung memeluk mereka berdua.
"Terima kasih... saya berjanji akan melindungi kalian" ucap arthur
"Aku merasa sesak" ucap Alan
"Ah .. maaf saya sangat bahagia, sampai memeluk kalian terlalu erat. Jadi apa kalian bisa memanggil saya ayah?" ucap arthur
"Ayah" ucap alana dengan senyum manisnya. Arthur pun senang mendengar alana langsung memanggil nya ayah dan balik tersenyum pada Alana. kini arthur memandangi Alan.
Alan yang merasa di pandangi dengan tatapan memohon akhirnya memanggil arthur ayah. Meskipun masih kaku
"A.. ayah" ucap Alan
"Terima kasih.. jadi hari ini ikut ayah pulang ya" ucap arthur
"Apaa!!. tapi aku belom pamitan sama teman-teman di sini" ucap alana
"Aku juga!" ucap alan
"Baiklah, ayah akan menunggu kalian di sini. Kalian bisa berpamitan dengan teman-teman kalian semua" ucap arthur
Alan dan alana pun pergi ke kamar teman-temannya dan taman panti untuk berpamitan, Tak lupa mereka membawa baju-baju mereka.
________________________________________
Setelah mereka selesai berpamitan dengan teman-teman nya di panti, Alan dan Alana kembali lagi ke ruang tamu.
Alana memeluk ibu panti dan mengucapkan terima kasih, karena sudah merawatnya selama dua tahun ini. Alan pun sama memeluk ibu panti dan mengucapkan terima kasih.
"Kalian sudah siap?" tanya arthur
"Iya" jawab Alana, Alan masih diam.
"Baiklah, barang-barang kalian ayah bawakan yah. ayo ikut ayah" ucap arthur
Mereka semua keluar dari panti, ibu panti mengantar mereka sampai ke depan gerbang panti.
"Saya pamit ya bu, terima kasih sudah menjaga anak-anak saya" ucap arthur
"Iya sama-sama tuan, tolong jaga Alan dan Alana dengan baik" jawab ibu panti
"Tentu saja" jawab arthur, Dan masuk kedalam mobil bersama Alan dan Alana.
Indra masih di luar bersama ibu panti, Indra mengeluarkan sebuah cek yang sudah Indra siapkan sebelumnya.
"Ini sumbangan dari tuan Arthur bu, dan ini kartu nama saya. jika anda butuh sesuatu bisa hubungi saya, ini bentuk terima kasih dari tuan Arthur. Semoga ini bisa membantu ibu mengurus panti ini" ucap indra memberikan cek dan kartu namanya.
Ibu panti menerima cek dan kertu nama tersebut, dia melihat nama yang tertera di sana. ibu panti sedikit terkejut setelah melihat nama yang tertera di sana.
"Anda sekretaris, Arthur nalendra dari Nalendra grup. Jadi yang ada di dalam mobil adalah tuan Arthur Nalendra sendiri?" tanya ibu panti
"Benar sekali. Kalo begitu, saya permisi" jawab Indra
"Ah, iya... terima kasih banyak" ucap ibu panti
Indra masuk ke dalam mobil, dan melajukan mobilnya menuju ibu kota tepatnya pulang ke rumah arthur.
bersambung...
*jangan lupa klik favorit, dan like nya 😘😘😘
rate, vote dan Coment ya guys 😘😘😘
terima kasih sudah membaca🙏🙏❤❤
maaf jika masih ada kekurangan🙏🙏🙏*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
diana yuni
anak anak yg cerdas
2022-05-13
0
Fatih Sarhan
lanjut lagi
2022-01-17
0
2704
lanjut thor
2021-11-23
1