Kini, Bella sedang duduk di balkon, menatap rembulan yang begitu indah. Matanya mulai sayup, mengeluarkan air mata. Ia adalah gadis kesepian, tidak punya sandaran untuk meluapkan segala emosinya. Ia hanya menatap bintang dan bulan di langit yang begitu terang dengan air matanya tidak berhenti mengalir, meratapi nasibnya yang terjebak pernikahan dengan orang asing.
"Bulan, apa cahayamu tidak bisa kamu bagi kepadaku?" His... his... ini rasanya sesak. Terlepas dari ibuku, ternyata kenyataan pahit membawaku terjebak pernikahan kontrak. Apa aku tidak pantas bahagia? Memilih jalan hidupku? Rasanya aku tidak kuat. His... his... tangis Bella menekuk lututnya, hanya bisa berkeluh kesal dengan kesepian di bawah cahaya bulan.
Puas menangis, akhirnya Bella masuk ke dalam kamarnya, berpapasan dengan Alex yang baru masuk ke dalam kamar itu, membuat keduanya saling bertatapan.
"Siapkan air hangat, aku ingin membersihkan diri," ujar Alex.
Mendengar itu, Bella cepat-cepat melakukan perintah pria yang telah menjadi suaminya itu, karena ia tahu betul dalam kontrak itu sudah dijelaskan kewajibannya sebagai istri pria itu.
Setelah menyiapkan segala kebutuhan Alex, ia mendudukan dirinya pada sofa. Sepertinya, besok aku harus meminta izin balik ke rumah untuk mengambil barang-barangku. Aku tidak mungkin terus memakai ini. Aku tidak mau tuan itu mengetahui aku yang sebenarnya, ujar Bella dalam hatinya.
Tidak lama, pintu kamar mandi terbuka, membuat Bella menoleh seketika. Matanya membolak, melihat tubuh sixpack dengan otot-otot yang kekar, menambah ketampanan suaminya itu berkali-kali lipat.
"Akkhhhh, tuan, kenapa kamu tidak memakai bajumu?" teriak Bella, panik menutup kedua matanya dengan tangannya karena untuk pertama kalinya ia melihat badan seorang pria tanpa pakaian, meskipun itu suaminya.
"Apa Anda tergoda melihat tubuh suamimu ini hingga kamu tidak mampu menatapku?" senyum menyeringai Alex ketika melihat kepanikan Bella.
"Bisakah tuan memakai bajumu dulu?" ujar Bella, namun tidak ada sahutan. Bella membuka sedikit celah pada jari tangannya, memastikan pria itu. Ternyata sudah tidak ada.
"Eh, kemana dia?" ujar Bella, membuka matanya melihat sekitar, tidak menemukan suaminya itu.
Kemudian, Bella berlalu memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri, namun diurungkan karena ia teringat tidak membawa peralatan makeup-nya agar ia terlihat udik.
Ia turun ke bawah, meminta seseorang untuk mengantar ke rumahnya karena ia pikir ini belum terlalu malam, jadi ia bisa meminta seseorang mengantarnya.
"Mau kemana kamu?" ujar seseorang. Ternyata adalah asisten Ben.
"Maaf, Anda siapa?" ujar Bella.
"Panggil aku Ben. Aku asisten suamimu. Apa yang kau lakukan keluar malam-malam seperti ini?" ujar Ben karena melihat Bella hendak keluar dari masion.
.
.
"Maaf, tuan. Aku harus kembali ke rumah untuk mengambil barang-barangku," ujar Bella.
"Tidak perlu, barang-barangmu sudah ada di sini," ujar asisten Ben.
Tidak lama, datang beberapa pengawal membawa dua koper besar.
"Kamu bisa memeriksa barang Anda, nona. Apakah sudah benar atau masih ada yang kurang?" ujar Ben.
"Tuan, bagaimana Anda bisa mengambil barang-barang saya tanpa sepengetahuan pemiliknya?" ujar Bella, kesal.
"Maaf, nona. Ini perintah tuan," ujarnya, meninggalkan Bella.
"Aku tidak menyangka mereka bertindak secepat ini," ujar Bella dalam hati, menatap kepergian asisten suaminya itu. Kemudian, mengikuti dua pengawal mengantarkan kopernya ke kamar.
Di dalam kamar, Bella meratapi nasibnya. Ia harus menerima kenyataan kalau ia telah menikah dan ia berusaha menerima status baru dan kehidupan barunya, entah bagaimana selanjutnya.
Tok... tok... tok... bunyi ketokan pintu dari luar menyadarkan Bella dari lamunannya. Segera membukakan pintu.
"Maaf, nona. Di bawah, tuan besar dan nyonya sudah menunggu Anda di ruang makan, nona," ujar seorang maid.
"Baik, bi," ujar Bella, segera menuju ruang makan.
"Nak, kemarilah," ujar mom Alex, memanggil Luna untuk duduk di sampingnya. Sedang Luna menatap perempuan bay itu dengan lembut. Untuk pertama kalinya, ia mendapatkan perhatian seperti itu, padahal dulu untuk makan saja di masionnya, ia harus sembunyi-sembunyi untuk mendapatkan sesuap nasi.
"Nak, kemarilah. Jangan melamun atau kamu tidak suka makanan ini? Biar mom panggil pelayan memaksakan makanan kesukaanmu, nak," ujar mom Alex kembali.
"Ah, tidak, mom. Bella suka ko," ujar Bella, mendudukan dirinya pada kursi dekat mom Alex.
"Ck, cari perhatian saja," kesal Alex, melihat perhatian momnya kepada Bella.
" Nyonya Nana atau Ana, ia adalah mommy yang berhati lembut, baik hati, cerewet, dan bar-bar. Mom Ana adalah seorang desainer terkemuka nomor satu. Desainnya sudah melanglang buana ke berbagai negara, membuat ia dikenal banyak orang. Di balik kesuksesan, dukungan penuh suami dan putranya selalu tercurahkan untuknya. Meski sibuk, ia akan membagi waktunya untuk memberikan kasih sayang pada anak dan suaminya. Itulah kenapa Alex sangat manja pada momnya, meskipun ia terlihat dingin dan pendiam."
"Jangan dengarkan dia, nak. Alex memang begitu, meskipun mukanya dingin dan mulutnya tajam, tapi ia sangat sayang pada orang terkasihnya. Nanti kamu akan tahu bagaimana manjanya dia," ujar mom Alex.
Mendengar itu, Bella bingung, melirik suaminya itu. Apa benar manusia seperti suaminya memiliki sifat kasih sayang? Sedang mendengar suaranya saja, ia sudah merinding. Mendapat usapan dari mom Ana, Bella tersadar dari lamunannya, langsung memberikan senyum manisnya pada mom Ana.
Selesai makan malam, kini mereka berkumpul di ruang tamu.
"Nak, bagaimana bisnis mu, mom? Dengar kamu sedang mengejar proyek besar," ujar mom Ana, bertanya kepada Alex.
"Semuanya lancar, mom. Dan untuk proyek itu sudah 85 persen. Hampir," Alex ambil alih, mom.
"Baguslah, dad bangga padamu," ucap dad William, menepuk bahu putranya dengan bangga.
Sedang Bella hanya mendengar mereka tanpa menyela pembicaraan, meskipun ia hanya lulusan SMA, ia paham betul akan bisnis.
Ya, Bella. Setelah kepergian ayahnya, selama-lamanya diam-diam melanjutkan pendidikannya tanpa pengetahuan ibunya. Dan itu nanti akan diceritakan pada episode berikutnya yang akan menjadi kejutan.
Jangan lupa like dan komen karya author 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments