Bab 17 : Putri Thivaani

Kami akhirnya pulang, aku langsung membaringkan tubuhku ke ranjang yang empuk. "Aaa~ Sudah lama sekali aku tidak tiduran diatasmu, Ranjang-chan!"

Lise ke kamar mandi, katanya dia ingin membersihkan diri setelah beberapa hari tidak mandi. Tentu saja seharusnya ia merasa tidak nyaman dengan itu.

Aku menoleh kesampingku, seorang gadis cantik dengan rambut merah dan kulit seputih susu. Yeah... Itu adalah dia—Liana.

Kupikir dia akan menggunakan kamar yang lain, ternyata malah ikut ke kamar ini. Membuat kamar ini semakin sempit saja.

Tapi Aku juga tidak terlalu keberatan. Ditemani dua gadis cantik didalam kamar, memangnya siapa yang tidak mau?

"Sion..." ucap Liana, matanya menyapu sekeliling. "Apa kita bisa makan dulu? Aku sudah lapar." Ia memegangi perutnya itu.

"Yeah... Baiklah, tunggu sebentar lagi, Lise pasti akan kembali. Saat itulah baru kita makan."

Meskipun dia agak gelisah dan terus memegangi perutnya, tapi dia tetap menunggu. Sampai akhirnya pintu terbuka, memperlihatkan sesosok gadis cantik dengan rambut birunya yang berkilau sehabis mandi.

Liana langsung menarik tangan Lise. "Nona Lise, ayo kita makan dulu!" katanya.

"Eh?!" Lise meresponnya dengan sedikit keget. Namun, ia tetap mengikuti gadis berambut merah itu.

Aku mengikuti mereka berdua dari belakang. Sesampainya di meja makan, tentu saja tersedia makanan yang begitu banyak, yang disiapkan oleh pemilik penginapan.

Aku mengambil sendok. "Ummm... Baunya enak, sudah lama aku tak memakan masakan Nona Penginapan."

Dan begitulah kami mengawali pagi yang indah ini. Seharusnya...

...---...

[Thivaani Pov]

Aku merasakannya aura kakak, saat ini aku dan Tuan Pahlawan—Jura Bastie. Sedang menuju ke tempat dimana aku merasakan aura kakak.

Sebuah kota kecil, aku sedikit bingung kenapa aku merasakan aura kakak dari sini. Apa kakak terjebak di kota ini?

Pahlawan disampingku mengangkat tangannya, nampak lingkaran sihir di sekitarnya. "Locator," gumannya. Kemudian muncul sebuah bola bersinar kecil yang bergerak menuju kedalam kota.

...(Pahlawan—Jura Bastie)...

Itu adalah sihir pelacak miliknya, setelah aku mendapatkan tempatnya kami tinggal melacak lokasi kakak. Karena itulah Pahlawan ini ada disini.

"Ayo ikuti bola itu," katanya lalu berjalan mengikuti bola kecil itu kedalam kota yang cukup ramai.

Bangunan berderet, banyak juga pedagang yang menawarkan barang mereka. Namun, kami samasekali tidak tertarik dengan itu dan tetap fokus mengikuti bola kecil itu.

Cukup lama kami berjalan, sampai akhirnya menemukan suatu bangunan yang bertuliskan "Penginapan?" Aku mendekati bangunan itu, menutup mataku dan merasakan sesuatu.

Tidak salah lagi, kakak ada disini!

"Ayo masuk," kataku bergegas memasuki penginapan itu.

Saat ini kami sedang dalam penyamaran, setidaknya orang-orang disini tidak akan mengetahui edentitas kami berdua.

Pintu terbuka terlihat empat orang didalam, satu pemilik penginapan dan tiga lainnya orang-orang yang sedang menyantap makanannya.

Wanita berambut biru itu, wajahnya sangat mirip! Tidak salah lagi itu adalah dia, Dovolica Valencia! Atau harus kusebut kakakku!.

Aku mendekatinya dan dia akhirnya menatapku. "Kenapa kau ada disini," katanya nadanya terdengar malas.

Meski dalam penyamaran dia memang seharusnya bisa mengetahui itu, memangnya apa yang bisa kusembunyikan darinya?

Sang Pahlawan mendekatinya, terlihat pria berambut hitam disampingnya menatap kami dengan tatapan dingin. "Nona Devolica, kenapa anda ada di tempat seperti ini? Ayo pulang ke kerajaan."

Sang Pahlawan mencoba meraih tangannya, namun pria berambut hitam itu menghalanginya. "Siapa kalian? Tiba-tiba datang dan ingin membawanya pergi?" katanya.

Suasana berubah, orang itu membuat Pahlawan sedikit kesal, terlihat jelas dari wajahnya yang berubah melihat pria itu memegang tangan kakakku.

"Huft... Kita bicarakan ini di tempat lain saja. Ayo pergi," kata kakak, kami menyetujuinya dan kemudian keluar dari tempat ini.

.

.

.

.

Udara sejuk terasa ketika kami sampai di tempat penuh rerumputan hijau, namun panasnya amarah dari dua pria yang sedang saling menatap ini masih terasa.

"Kau ini siapa? Berani sekali menyentuh Nona Devolica!" ucap Sang Pahlawan.

Kakak langsung menahan pria berambut hitam itu. "Dia ini orang penting bagiku disini, jadi bersikaplah lebih baik padanya," ucap kakak membalas Pahlawan.

"Kak, kenapa kakak bisa ada di tempat seperti ini?" tanyaku pada kakak.

"Pertama-tama aku akan menjelaskan ini dulu pada Sion."

Kakak kemudian menjelaskan tentang semua ini pada pria berambut hitam yang di sebut Sion itu. Ia menjelaskan semuanya bahwa sebenarnya ia itu sudah mati dan bereinkarnasi kembali menjadi mahluk baru.

"Jadi begitu, itu menjelaskan kenapa seekor Slime bisa punya sihir yang kuat," gumamnya.

Slime?

"Pokoknya kakak harus kembali ke kerajaan, kami membutuhkanmu kak! Jika kerajaan diserang akan berbahaya sekali," ucapku mencoba membawa kakak kembali.

Pahlawan yang sedari tadi diam pun kini bersuara. "Benar! Kenapa harus tinggal di tempat seperti ini?! Tempatmu bukan disini Nona Devolica! Kau seharusnya berada di kerajaan, tempat yang paling layak untukmu."

"Diam kau, kau tidak punya hak untuk memaksanya," lagi-lagi pria dengan rambut hitam itu memotong, matanya birunya itu menatap kami dengan pandangan dingin dan bagai lautan yang siap menenggelamkan kami.

Sedikit membuatku getar.

Sama sekali tidak terasa kekuatan yang kuat darinya, memangnya kenapa orang ini sampai disukai oleh kakak? Bahkan kakak tidak menipis tangannya ketika ia memegang kakak. Padahal biasanya ketika Pahlawan mencoba menyentuhnya ia langsung menyerang dengan sihirnya.

Sangat aneh.

"Sion, ikuti aku. Kita akan bicara sebentar, hanya berdua."

Kakak kemudian membawa pria itu kedalam hutan tak jauh dari sini, kelihatannya ia ingin membicarakan hal penting berduaan saja.

Setelah mereka pergi gadis berambut merah yang sebelumnya ada di penginapan datang kemari, "Kalian... Ingin membawanya pergi?" tanyanya, kelihatannya ia mendengar pembicaraan kami tadi.

[Sion PoV]

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan, Lise—Ah tidak maksudku Nona Devolica?"

Lise memegangi dahinya. "Jangan panggil aku dengan nama itu, terasa aneh kalau kau yang mengucapkannya."

"Baiklah-baiklah, jadi?"

"Aku akan kembali ke kerajaan, kau tau, kan? Aku harus kembali jika aku tak kembali—"

Sebelum ucapannya selesai aku memotong. "Maka kerajaan bisa dalam bahaya jika diserang dan itu juga akan berpengaruh pada banyaknya kota yang ada di wilayah kerajaan, kan?"

"Yeah... Aku tau kau akan memahami itu, tapi aku tak akan menyerah. Sion, ikutilah turnamen antar kerajaan, kau harus menjadi orang yang memenangkan turnamen itu, dengan begitu karena sudah berhasil mengalahkan perwakilan kerajaan lain. Sang Raja—Ayahku pasti akan melirikmu sebagai orang yang kuat." Lise mendekatiku, ia memegang bahuku. "Dengan begitu aku bisa meminta agar kau menjadi tunanganku. Kau harus cepat, sebelum posisimu dihatiku direbut orang lain, oke?"

Intinya aku harus menjadi lebih kuat lagi jika menginginkan seorang Tuan Putri yah. Memang sewajarnya begitu, di dunia ini kekuatan adalah segalanya.

"Baiklah, aku pasti akan menemuimu lagi. Saat hari itu tiba, kupastikan aku pasti akan mengalahkan Pahlawan sialan itu. Aku benar-benar membenci orang itu."

"Hahahaha, kau tidak boleh bermalas-malasan oke?"

Kami kemudian kembali mendekati Putri Thivaani dan Pahlawan itu, ada Liana juga disana, sepertinya dia baru saja sampai.

Lise kemudian dibawa pergi oleh mereka berdua, aku hanya bisa melihatnya yang semakin menjauh, sesekali ia melihat kebelakang dan akhirnya menghilang dari pandanganku.

"Sial!"

Liana menyentuhku. "Kenapa kau tak menghentikannya?" tanyanya.

"Aku tak akan bisa melakukan itu," jawabku. "Tapi... Dalam beberapa tahun, aku pasti akan mendatangi kerajaan itu. Liana berlatihlah bersamaku, gunakan saja semua kemampuanmu. Aku harus bertambah kuat secepat mungkin!"

"Baiklah."

...---...

Terpopuler

Comments

Frando Wijaya

Frando Wijaya

di Dunia ini kekuatan adalah segalany eh.... seperti anime tensura... kekuatan adalah segalany.... yare2 🙄💢....bkin jengkel bner 🙄💢

2025-02-25

1

🌸⃝𝑯𝒂𝒆𝒘𝒐𝒏❀​᭄➼࿐

🌸⃝𝑯𝒂𝒆𝒘𝒐𝒏❀​᭄➼࿐

guantengnyaa oiii, anak siape nih? ku culik boleh gak sih 😩😩

2025-03-25

1

🌸⃝𝑯𝒂𝒆𝒘𝒐𝒏❀​᭄➼࿐

🌸⃝𝑯𝒂𝒆𝒘𝒐𝒏❀​᭄➼࿐

tidak usah bertengkar dengannya Sion, berikan padaku, dan kau sama Lise saja hehe 😌

2025-03-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!