Bab 3 : Slime Cantikku

"Ka-kau berat..."

"Diam, jangan banyak protes!" ucap Lise, ia memukul kepalaku dengan tangannya.

Saat ini, aku sedang menggendongnya, katanya ia tak kuat jalan, karena sudah menghabiskan sepuluh piring makanan.

Karena tingkah laku kami dan kecantikan Lise, banyak orang-orang yang memperhatikan kami. Jujur saja, itu membuatku tidak nyaman.

Lise dengan nyamannya meletakkan kepalanya di bahu-ku, harus kuakui dalam wujud manusia ataupun Slime, dia ini sama beratnya.

Aku tidak heran soal itu, karena sudah melihat dia makan. Sepuluh piring bukan jumlah yang sedikit, aku malah heran kenapa dia bisa menghabiskannya.

Aku terus berjalan sambil menahan berat dan memperhatikan sekitar, ada yang kucari yaitu, penginapan. Ya, aku sangat perlu penginapan sekarang, si rakus ini sedang tertidur dan penginapan sangat cocok untuk tidur, kurasa....

Setelah berjalan cukup lama kakiku sudah tak bisa menahan beratnya, tubuhku terlalu lemah saat ini. Kebetulan di depanku ada penginapan, aku langsung menuju ke penginapan itu tergesa-gesa.

Membuka pintu aku disambut pemilik penginapan, setelah berbincang sebentar, aku memberikan uangku. Dan ia menunjukkan kamar untukku.

Saat membuka pintu kamar aku sudah terjatuh saking lelahnya, Lise menindihiku parahnya dia bahkan tak terbangun. Aku kembali mengangkatnya lalu menutup pintu.

"Ahhh! Dia ini sungguh berat..."

Setelah membaringkannya di ranjang yang begitu empuk, aku ikutan berbaring di sebelahnya. "Ahh... Tubuhku sakit semua."

"Ayam~"

Si Slime rakus itu malah mengigau, aku memiringkan badanku melihat Lise lebih jelas. "Sangat sulit dipercaya kalau dia ini adalah Slime." Bagaimana pun aku mengulangi kata itu dia tetaplah Slime, itu tak akan berubah, setidaknya untuk sekarang, tidak tahu nanti.

Baiklah selagi dia tertidur sepertinya aku bisa melakukan eksperimen pada tubuhnya, muehehehe...

"Baiklah, Noriutsuru." Aku mengarahkan tanganku ke Lise yang sedang tertidur.

Lalu, kesadaranku berpindah ke tubuhnya. Dengan cepat aku langsung berhitung.

"Satu... Dua... Tiga..."

Setelah sampai hitungan ke dua puluh kesadaranku di kembalikan ke tubuh asliku, yang tergeletak di lantai.

Jadi singkatnya, aku bisa merasuki orang lain dalam jangka waktu dua puluh detik, lewat dari itu kesadaranku akan dikembalikan secara paksa.

Dan saat aku merasuki orang lain, tubuh utamaku akan tertidur. Aku mulai memahami ini, ada hal yang ingin kucoba sebenarnya, tapi aku tidak bisa melakukannya dengan tubuh Lise.

Lain kali akan kucoba ideku itu, untuk sekarang lupakan saja.

Karena sudah larut malam, akun kembali membaringkan tubuhku. Lalu menutup mataku agak bisa memasuki dunia mimpi.

...---...

Matahari bersinar sangat terang, membuatku terpaksa membuka mataku karena silau dan sedikit panas. Selain itu aku juga merasakan tubuhku tak bisa bergerak, seakan di tahan oleh sesuatu yang berat.

"Aku tak bisa bangun," ucapku dengan suara kecil.

Aku mengusap-usap mataku, pandangan yang sebelumnya agak buram kini mulai terlihat jelas, aku melihat seorang gadis cantik berambut biru yang sedang tertidur nyenyak di atasku.

"Sialan," ucapku, mencoba menggoyang-goyangkan tubuhnya.

Aku mulai menggoyangkannya dengan lebih kencang, karena dia tak bangun-bangun. "Ahhh! Ini melelehkan."

"Hoii! Liseee! Bangun!"

"Liema meniett lagiehh..."

Aku menepuk kepalaku, sedikit bingung dengan kelakuan gadis ini. Apa kucoba gelitiki saja? Ahh, sebaiknya jangan. Dia bisa saja memukulku dengan keras, itu berbahaya, aku bisa mati karena pukulannya.

Aku menunggu cukup lama, sampai matahari benar-benar sudah tinggi, dan saat itulah dia baru membuka matanya. "Eumm..." Ia mengusap usap matanya. Lalu bangun menjauh dari tubuhku, sialnya rambut panjangnya mengenai mataku, itu pedih rasanya.

"Hoaaa... Selamat pagi, Sion." ia menguap sambil menutup mulutnya.

"Pagi juga," ucapku datar.

Setelahnya kami berpisah, menuju ke pemandian masing-masing, lalu bertemu lagi di meja makan. Lise yang ini, rambutnya basah wajahnya terlihat begitu cantik, kurasa di dunia ini cantik itu natural tanpa make up atau apapun itu. Walau dia ini bukan manusia, tapi cantiknya melebihi manusia biasa.

Uhum-uhum. Sudah-sudah, terlalu memuji itu tidak baik.

Kerena perutku sudah berbunyi dari tadi, akhirnya aku menyantap makananku yang sudah tersedia di meja makan. Setelah beberapa saat ku lihat ke samping, Lise sudah menghabiskan tiga piring, sedangkan diriku satu piring pun belum habis.

Sungguh.

"Rakus."

"Hmm?"

Yep, sekali lagi suara hatiku bocor. Aku melindungi kepalaku dengan tangan, bersiap menerima pukulannya. Namun, tak terjadi apapun, dia tak menghiraukannya. Ia melanjutkan makan, mungkin saja dia tak mendengarnya.

Oke baiklah, aku juga melanjutkan makanku. Setelahnya aku ingin pergi ke luar, baru saja ingin melangkah melewati pintu, aku sudah di tarik oleh Lise dari belakang.

"Apa?" ucapku, datar.

"Mau kemana? Kau mau meninggalkanku tanpa uang disini?"

"Aku mau keluar sebentar, soal uang bukannya kau yang menyimpannya ya, kurasa masih ada sisa dari yang kemaren."

"Oh begitu, aku ikut!" Ia memelukku dari belakang.

"Iya iya..."

Akhirnya kami pergi bersama, kali ini kembali ke kedai makan, bukan untuk makan, tapi mencari uang. Aku masih perlu uang sebelum punya pekerjaan di dunia ini. Memang agak keterlaluan mengambil uang orang lain, tapi hanya ini caranya. Saat aku kaya nanti akan ku kembalikan, mungkin.

"Noriutsuru."

Selesai dengan urusanku aku keluar dari kedai makan itu, kali ini aku mengambil lebih banyak. Tapi, dari beberapa orang, kalau hanya satu orang yang kuambil nanti uangnya habis.

Sambil berjalan di tengah kota yang cukup ramai, banyak anak-anak bermain, dan orang-orang jual beli. Aku mendengarkan cerita dari Lise tentang Guild Petualang.

Yahh, harusnya kalian tau apa tujuanku, tentu saja mencari uang dari situ. Aku tidak punya pengalaman dalam pekerjaan seperti itu, pasti akan sulit bagiku untuk terbiasa. Namun, Lise ada di sini, dia cukup kuat dan bisa ku gunakan.

Tentu saja aku juga akan ikut bertarung, kalau membiarkan dia bertarung sendirian laki-laki macam apa aku ini.

Aku melirik Lise yang sedari tadi memperhatikan sebuah kalung dengan batu kristal. Kurasa aku pernah melihat kristal itu.

"Kau mau?" tanyaku.

"Eh, apa?"

"Aku tanya, apa kau mau kalung itu?" tanyaku sekali lagi, lebih jelas.

"Kalung itu menarik, tapi kita harus berhemat untuk makan. Lagipula makanku banyak." Ia memalingkan wajahnya yang memerah saat mengatakan itu.

Woww! Akhirnya si rakus ini sadar! Yattaaa!

"Tidak apa-apa, soal uang serahkan saja padaku." Aku mengusap-usap kepalanya.

Aku merasa diriku terlihat keren.

Kami menghampiri penjualnya, lalu langsung membelinya. Aku memakaikannya pada Lise, itu terlihat cocok, mungkin karena kristal itu berwarna biru seperti rambutnya Lise.

"Apa cocok?" tanyanya wajahnya sedikit merah.

"Yah, sangat cocok."

Yah, lagi dan lagi aku memujinya.

Terpopuler

Comments

Quinnela Estesa

Quinnela Estesa

tujuan besar si tokohnya ada di chapter berapa ya? apa masih jauh?

2025-07-02

0

Katsumi

Katsumi

teringat anime Charlotte/Chuckle/

2025-02-17

1

story

story

karena perutnya itu tong. /Sweat/

2025-03-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Prolog
2 Bab 2 : Makan Di Kedai
3 Bab 3 : Slime Cantikku
4 Bab 4 : Guild
5 Bab 5 : Ujian Lise
6 Bab 6 : Pengawas Vena
7 Bab 7 : Hadiah Kecil
8 Bab 8 : Pemberat, Peringan
9 Bab 9 : Lise Vs Monster Besar
10 Bab 10 : Kencan
11 Bab 11 : Berita
12 Bab 12 : Rasa Sakit
13 Bab 13 : Ikatan
14 Bab 14 : Dragon
15 Bab 15 : Peninggalan Raja
16 Bab 16 : Liana Dragonist
17 Bab 17 : Putri Thivaani
18 Bab 18 : Lampaui
19 Bab 19 : Sujud!
20 Bab 20 : Perasaan Liana
21 Bab 21 : Sebegitu Nyamannya, kah?
22 Bab 22 : Menuju Turnamen
23 Bab 23 : Guil Arc
24 Bab 24 : Trisstan Kalah?
25 Bab 25 : Arc Heart
26 Bab 26 : Apa??
27 Bab 27 : Kudapatkan [End Bagian 1]
28 Bab 28 : Prolog 2
29 Bab 29 : Badai Gelap Terlihat
30 Bab 30 : Turning Point
31 Bab 31 : Demon Queen?
32 Bab 32 : Nano Aethna
33 Bab 33 : Alice Aethna
34 Bab 34 : Runeweavers
35 Bab 35 : Kekhawatiran Liana, Kebingungan Matsuri
36 Bab 36 : Rahasia Besar Terungkap
37 Bab 37 : Zarudac
38 Bab 38 : Percayalah Padaku! [End Bagian 2]
39 Bab 39 : Prolog 3
40 Bab 40 : Sedikit Khawatir
41 Bab 41 : Medan Perang Kuno
42 Bab 42 : Rencana Yang Bagus
43 Bab 43 : Sejarah Babylonia
44 Bab 44 : Aku Merindukanmu
45 Bab 45 : Benua Viva - Mizuki Midgar
46 Bab 46 : Leywin Vs Mizuki!
47 Bab 47 : Mizuki Memasuki Medan Perang Kuno
48 Bab 48 : Artefak
49 Bab 49 : Lantai Dua Babylonia
50 Bab 50 : Kaisar Peri Es
51 Bab 51 : Qulsue
52 Bab 52 : Sanctum Igneus
53 Bab 53 : Lautan Kesadaran
54 Bab 54 : Langit Merah
55 Bab 55 : Itu Bukan Aku! Bukan!
56 Bab 56 : Sosok Tak Tertandingi
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 1 : Prolog
2
Bab 2 : Makan Di Kedai
3
Bab 3 : Slime Cantikku
4
Bab 4 : Guild
5
Bab 5 : Ujian Lise
6
Bab 6 : Pengawas Vena
7
Bab 7 : Hadiah Kecil
8
Bab 8 : Pemberat, Peringan
9
Bab 9 : Lise Vs Monster Besar
10
Bab 10 : Kencan
11
Bab 11 : Berita
12
Bab 12 : Rasa Sakit
13
Bab 13 : Ikatan
14
Bab 14 : Dragon
15
Bab 15 : Peninggalan Raja
16
Bab 16 : Liana Dragonist
17
Bab 17 : Putri Thivaani
18
Bab 18 : Lampaui
19
Bab 19 : Sujud!
20
Bab 20 : Perasaan Liana
21
Bab 21 : Sebegitu Nyamannya, kah?
22
Bab 22 : Menuju Turnamen
23
Bab 23 : Guil Arc
24
Bab 24 : Trisstan Kalah?
25
Bab 25 : Arc Heart
26
Bab 26 : Apa??
27
Bab 27 : Kudapatkan [End Bagian 1]
28
Bab 28 : Prolog 2
29
Bab 29 : Badai Gelap Terlihat
30
Bab 30 : Turning Point
31
Bab 31 : Demon Queen?
32
Bab 32 : Nano Aethna
33
Bab 33 : Alice Aethna
34
Bab 34 : Runeweavers
35
Bab 35 : Kekhawatiran Liana, Kebingungan Matsuri
36
Bab 36 : Rahasia Besar Terungkap
37
Bab 37 : Zarudac
38
Bab 38 : Percayalah Padaku! [End Bagian 2]
39
Bab 39 : Prolog 3
40
Bab 40 : Sedikit Khawatir
41
Bab 41 : Medan Perang Kuno
42
Bab 42 : Rencana Yang Bagus
43
Bab 43 : Sejarah Babylonia
44
Bab 44 : Aku Merindukanmu
45
Bab 45 : Benua Viva - Mizuki Midgar
46
Bab 46 : Leywin Vs Mizuki!
47
Bab 47 : Mizuki Memasuki Medan Perang Kuno
48
Bab 48 : Artefak
49
Bab 49 : Lantai Dua Babylonia
50
Bab 50 : Kaisar Peri Es
51
Bab 51 : Qulsue
52
Bab 52 : Sanctum Igneus
53
Bab 53 : Lautan Kesadaran
54
Bab 54 : Langit Merah
55
Bab 55 : Itu Bukan Aku! Bukan!
56
Bab 56 : Sosok Tak Tertandingi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!