BAB 4

VYANITA POV

Matahari mulai menyinari bumi, hari ini aku sedikit santai karena subuh tadi aku mendapatkan kabar gembira. Silvi teman satu counterku ingin bertukar hari libur denganku, dan alhasil hari ini aku libur bekerja menggantikan dia.

Kulihat jam pada ponselku menunjukan pukul 6.30 pagi, kurenggangkan otot tubuhku dan aku beranjak meninggalkan kasur nyamanku menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sudah bersih, sudah rapi dan wangi tentunya aku segera turun untuk membantu bunda di dapur menyiapkan sarapan yang aku tau pasti bunda sudah selesai melakukannya. Belum sempat aku membuka pintu kamarku terdengar dari luar ada yang mengetuknya,

"TOK.. TOK.. TOK.."

"Kau berhutang penjelasan padaku pagi ini," suara itu mengagetkan ku saat aku telah membuka pintu kamarku, siapa lagi kalau bukan kakak tergantengku.

"Aahh sial kenapa aku lupa semalam aku menjanjikan penjelasan pada Mas Angga, sepertinya pagi ini aku akan mendengar tausiah lagi" batinku dan ku ulas senyum tercantikku untuknya.

Bukannya takut hanya saja aku tidak begitu menyukai sikap over protectifnya, memperlakukan ku seperti gadis kecil yang selalu membutuhkan perlindungan dan pengamanan. Pasti akan ada banyak larangan darinya setelah aku memberi penjelasan nanti. Padahal Revi juga adik kandungnya tapi aku tidak pernah mendengar keluhan Revi tentang sikap kakaknya. Apa hanya kepadaku dia seperti ini, apa dia diam diam suka aku? hahaha pikiran macam apa ini, bukannya sudah ada Mbak Nara di hatinya. Aahh entalah pusing aku memikirkannya. Dengan memetik metikkan jarinya dia membuyarkan pikiranku yang sedang berandai andai.

"Ayo turun, aku tunggu kamu di ruang tengah," dan segera berlalu dari hadapanku menuju ruang tengah tempat di mana dia akan menyidangku. Dan akhirnya aku pun mengikuti nya seperti anak ayam mengikuti induknya.

"Duduk, dan jelaskan," titahnya setelah kami sampai di ruang tengah, bagai kerbau yang dicocok hidungnya aku pun mengikuti perintahnya. Aku mulai bercerita awal aku ketemu Mas Adit si kang ojol, dan hingga kami menjadi teman dan bertukar nomor telepon. Sedang kan Mas Angga dia benar benar menjadi pendengar setia, mendengar setiap ceritaku dengan baik.

"Apa kamu yakin dengan apa yang kamu lakukan, kamu tau sendiri dia tidak menggunakan data diri nya sendiri untuk menjadi driver ojol, apa kamu tidak takut dia mendekatimu hanya untuk memanfaat kan mu saja. Dia juga hanya seorang driver ojol Vy," kata Mas Angga dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya. Ada benarnya apa yang dia katakan tapi aku tidak melihat itu semua dari diri Mas Adit lagian kita cuma temenan, hanya berteman tidak tau apa yang akan terjadi ke depannya bukan.

"Vy, tau mas tapi insyaallah Vy bisa jaga diri. Dan selama 2 kali Vy ketemu Mas Adit dia seperti laki laki yang baik dan sholeh. Dan saat ini kami hanya berteman," ucapku dengan penuh keyakinan.

"Terserah kamu tapi kalau sampai terjadi apa apa mas gak akan memaafkan dia," Mas Angga berdiri dan berlalu dengan wajah yang sulit diartikan.

VYANITA POV END

🍀🍀🍀🍀

ANGGA POV

Malam itu aku tidak bisa tidur, aku terus memikirkan Vya yang belum juga pulang. Tadi dia sempat menelpon bunda hari ini ada kegiatan stock opname di tempat kerjanya yang entah jam berapa akan selesai. Aku ingin menelponnya tapi takut mengganggu kerjanya, ku urungkan niatku dan memilih menunggunya di ruang tamu.

Hingga akhirnya ku dengar suara motor berhenti di depan gerbang rumah, ku lihat dari balik tirai ternyata itu Vya dan dia diantar oleh driver ojol. Tapi kenapa terlihat akrab sekali, dan drivernya pun masih muda dan ganteng, ya walau masih gantengan aku sih 😅😅

Aku terus mengamati mereka bercengkeramah di luar sana, ingin aku menghampiri tapi langkahku seakan terhenti. Lama akau menunggu hingga aku melihat Vya berbalik dan akan masuk ke dalam rumah. Aku pun segera berlari ke kamarku takut jika Vya tau aku menunggu nya,, hhaa sebenarnya kenapa aku ini. Tadi nunggu sampai gag bisa tidur, sekarang yang ditunggu datang bukannya di samperin malah lari sembunyi 😒😒

Lega melihat dia pulang dengan selamat tapi kenapa aku malah kepikiran orang yang mengantarnya, ada hubungan apa mereka, kenapa akrab sekali. Aku mondar mandir sendiri menerka nerka apa yang baru saja aku lihat, hingga aku putuskan untuk menghampirinya di kamar dan menanyainya.

"TOK.. TOK.. TOK.."

Ku ketuk pintu kamarnya, dan ternyata dia baru selesai membersihkan dirinya, dan tanpa basa basi aku memberondongnya dengan pertanyaan,

"Tadi dianter siapa, kog asik bener ngobrolnya, hati hati jangan sembarangan deket sama cowok, dilihat dulu latar belakangnya," tanyaku namun jawaban yang aku harapkan di luar expetasiku.

"Udah mas ngomelnya, Vya capek mau istirahat dulu ya besok saja ceritanya malam mas ku," jawab Vya.

Jawab an macam apa ini, sungguh tidak sesuai dengan expetasiku. Dan yang membuatku makin jengkel tiba tiba dia menutup pintu kamarnya, seandainya saja ini masih siang mungkin sudah kugedor gedor dan berteriak padanya. Hhmm mau tidak mau aku akan menunggu hari esok untuk mendengarkan penjelasannya.

Hari esok yang di nanti akhirnya datang, aku bergegas menuju kamarnya.

"TOK.. TOK.. TOK.."

"Kau berhutang penjelasan padaku pagi ini," kataku tanpa basa basi. Dia hanya terdiam mematung dan senyum senyum tidak jelas tapi terlihat cantik, ku petik petik kan jariku untuk membuyarkan lamunannya, entah apa yang dia pikirkan. Ku ajak dia ke ruang tengah dan menyuruhnya untuk menjelaskan semuanya.

"Apa kamu yakin dengan apa yang kamu lakukan, kamu tau sendiri dia tidak menggunakan data diri nya sendiri untuk menjadi driver ojol, apa kamu tidak takut dia mendekatimu hanya untuk memanfaat kan mu saja. Dia juga hanya seorang driver ojol Vy," kutekan kan setiap perkataan ku setelah mendengar penjelasannya.

"Vy, tau mas tapi insyaallah Vy bisa jaga diri. Dan selama 2 kali Vy ketemu Mas Adit dia sepertinya laki laki yang baik dan sholeh. Dan saat ini kami hanya berteman," ucapnya dengan penuh keyakinan dan entah mengapa itu membuatku sedikit emosi aku sendiri tidak tau kenapa aku seperti ini.

"Terserah kamu tapi kalau sampai terjadi apa apa mas gak akan memaafkan dia," aku berdiri meninggalkannya begitu saja karena tidak tahu lagi harus berkata apa dan aku tidak tau apa yang terjadi pada ku saat ini. Dan aku juga tidak pernah seperti ini pada Revi yang jelas jelas adik kandungku, Vya juga seperti adik bagiku tapi entah kenapa aku bersikap seperti ini pada Vya.

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

bucin?

2024-05-26

0

Nayla Sasha

Nayla Sasha

sebetulnya bagus ceritanya tapi sayang kesannya kyk di ulang alurnya jadi ngebosanin bcnya

2023-11-25

0

Fathir Abrar Amin

Fathir Abrar Amin

aduh gmna sih ceritanya diulang"apa ga capek itu Thor

2022-06-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!