BAB 2

Akhirnya hari yang telah dinantikan oleh Revi dan Reno telah tiba, hari di mana mereka akan mengikrarkan janji suci pernikahan.

Dengan dibalut kebaya berwarna putih gading Revi berjalan didampingi Bu Ferra dan Vya menuju tempat ijab qobul akan dilaksanakan. Seluruh sanak saudara datang berkumpul untuk menyaksikan acara sakral tersebut. Suasana penuh haru dan bahagia ketika kata "SAH" menggema di ruangan tersebut. Dan tanpa sadar Vya meneteskan bulir bulir air mata, dia merasa bahagia karena sahabatnya telah bersatu dengan tambatan hatinya, orang yang akan menjadi teman hidupnya. Namun dia juga merasa sedih, terfikir dalam benaknya akan kah kelak dia juga bisa seperti Revi, menikah dan berkeluarga dengan orang yang dia cintai dan yang mencintai dia, dengan kondisinya yang seperti ini. Seakan mengerti apa yang ada difikiran Vya, Bu Ferra memeluk Vya dengan erat "Vya sayang, kelak jika kamu menemukan tambatan hatimu, ayah dan bunda akan melakukan hal yang sama padamu seperti Revi saat ini, kami adalah orang tuamu dan kami yang akan mengurus segala sesuatunya," perkataan dan perlakuan Bu Ferra sontak membuat Vya semakin terisak dan mengeratkan pelukannya pada Bu Ferra. "Terimakasih bunda, terimakasih karena bunda sudah menyayangiku," hanya kata itu yang terucap dari bibir Vya di tengah tangisannya.

Empat hari setelah kepindahan Revi dan Reno dari Kota M, Vya juga sudah mulai mempacking barang" nya dibantu oleh Angga. Karena mulai besok dia akan tinggal bersama keluarga barunya, keluarga Revi sahabat baiknya. Karena jika tidak segera pindah maka Revi akan terus meneror dan menceramahi Vya panjang kali lebar 😅😅 jadi mau tidak mau Vya harus segera mengosongkan rumahnya. Dan sesuai saran dari Pak Rizwan, Vya memilih mengontrakkan rumahnya karena dia tidak ingin rumah itu sampai kosong dan tidak terawat, apalagi kalau untuk menjualnya tentu Vya tidak mau. Karena rumah itu adalah satu satunya harta yang dia miliki dari sisa peninggalan orang tuanya.

Tidak banyak barang yang Vya bawa, hanya ada 2 koper besar pakaian dan 3 box berisi barang barang pribadi Vya. Maklum Vya hanya tinggal seorang diri jadi dia tidak terlalu repot untuk mengemas barang barangnya. Setelah berkemas Vya berpamitan pada ketua RT tempat dia tinggal dan juga para tetangga yang sudah baik padanya selama dia tinggal di lingkungan tersebut. Dalam perjalanan menuju rumah keluarga barunya, Vya terdiam dia mengarahkan pandangannya keluar jendela mobil, entah apa yang tengah mengusik fikirkannya.

"Vy, kamu gak seneng mau tinggal bareng ayah bunda?" suara Angga memecah keheningan yang terjadi di dalam mobil.

"Bukan gitu mas, Vya gak enak aja. Vya slalu ngrepotin ayah bunda dan juga Mas Angga. Sekarang malah Vya mau tinggal bareng kalian, Vya juga takut apa kata orang orang nanti mas, kalau Vya tinggal bareng kalian," jelas Vya pada Angga dan dia tengah duduk menyamping dengan tatapan ditujukan pada Angga.

"Hei Vya, denger ya kamu itu bagian dari keluarga kami. Walaupun kita bertiga tidak sedarah, kamu tetap anak ayah dan bunda, kamu itu adik aku, kamu saudara dari Revi. Jadi please jangan hiraukan apa kata orang, mereka hanya bisa menilai tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi. Kalau pun nanti mereka terlalu banyak bicara dan sampai menyakiti kamu ataupun ayah bunda aku tinggal nikahin kamu. Simpel kan Hahahahaha," mendengar perkataan Angga reflek membuat Vya kaget dan langsung memukul mukul kan tangannya ke lengan kokoh Angga.

"Yang bener ajah mas, masa iya kakak nikahin adiknya sendiri. Aku mah ogah," bergidik Vya membalas perkataan Angga, yang membuatnya tak habis fikir dengan perkataan Angga yang terlalu santuy dan asal asalan.

Tertawa keras Angga melihat expresi Vya yang menurutnya lucu "Hahahahaha,, lha itu kamu udah ngerti, ngaku kalau kita ini kakak beradik, jadi mulai sekarang jangan terlalu mikirin apa kata orang. Kita ini satu keluarga dan kamu juga berhak untuk bahagia," Vya menatap Angga penuh haru. Beruntung dia memiliki sahabat seperti Revi, karena Revi lah dia bisa merasakan kembali kasih sayang dari orang tua, dia juga bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang kakak, yang akan selalu melindunginya dan menjaganya.

Dua minggu telah berlalu semenjak Vya tinggal bersama di rumah Pak Rizwan, dia tetap bekerja di toko kosmetik seperti biasa hanya saja sekarang dia punya sopir pribadi 😅😅 ya Angga lah sopir pribadi Vya, dia yang akan mengantar jemput Vya dari tempat kerjanya. Bahkan Angga selalu menanyakan kabar Vya, dengan chating penuh perhatian yang membuat siapa saja yang melihat perlakuan Angga pada Vya akan mengira bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Bagi sebagian wanita mendapat chating penuh perhatian seperti itu akan membuat hati mereka senang dan berbunga bunga, tapi tidak bagi Vya, kadang Vya merasa jengah juga dengan perlakuan Angga, karena dia tidak ingin orang salah faham terhadap hubungan mereka. Apalagi Angga kini tengah melakukan pendekatan dengan seorang dokter muda bernama Ainara Akmalia, teman semasa kuliah Angga di Universitas yang sama hanya berbeda jurusan.

🍀🍀🍀🍀

Jam menunjukan pukul 6 sore, sudah saatnya Vya untuk kembali ke rumah dan beristirahat karena tadi toko cukup ramai pembeli dan waktu istirahat yang diberikan hanya sebentar. Hari ini dia harus pulang sendiri dengan diantar kang g*jek, karena Angga ada janji kencan dengan Ainara. Lima menit menunggu, akhirnya kang g*jek pun datang, dan segera meluncur membawa Vya pulang ke rumah.

"Terimakasih mas, ini ongkosnya," ucap Vya sambil menyerahkan uang 50 rb.

"Maaf mbak, ini kebanyakan," kata kang g*ojek seraya menyerahkan uang kembalian pada Vya.

" Gak apa apa mas itu lebihannya buat mas aja, karena mas sudah mengantar saya pulang dengan selamat," Vya menolak pengembalian uangnya, dan menunjukan senyum manisnya, karena memang dia sengaja memberi lebih pada kang g*jek tersebut.

"Terimakasih banyak mbak semoga rezeki mbak diliapat gandakan oleh Allah," ucapnya tulus untuk Vya, sambil membuka kaca penutup pada helm. Sehingga Vya dapat melihat wajah dari kang g*jek tersebut, Vya terperangah melihat wajah dari kang g*jek karena dia cukup tampan.

"Ganteng, kenapa gak jadi artis aja sih," lirih Vya berkata namun ternyata dapat didengar oleh kang g*jek tersebut.

"Niatnya kepengen mbak jadi artis, tapi keberuntungan tidak berpihak pada saya. Sekali lagi terimakasih tipsnya mbak, Assalamuallaikum," ucapnya seraya berlalu dari hadapan Vya yang belum sempat membalas ucapan salamnya.

Semoga teman" suka dengan karya saya ini, mohon dukungannya. Ditunggu like dan komennya

Terpopuler

Comments

Bundanya Robby

Bundanya Robby

lajut sengat Thor 💪💪💪

2022-07-15

0

I Gusti Ayu Widawati

I Gusti Ayu Widawati

Sedang nyimak.Thanks.Thor.

2022-06-23

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

cerita bagus thour semangat dan sukses

2022-06-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!