Chapter 1" Awal "

Aku terbangun disebuah tempat yang tidak ku kenal. Sebuah tempat yang segalanya berwarna putih. Sejauh aku memandang, hanya kekosongan yang dilihat mata ini.

"Dimana ini? Apa aku disurga?"

Aku bertanya - tanya dimana tempatku berada sekarang. Ingatan terakhir yang tertanam jelas adalah aku sudah mati. Tampak jelas iblis itu menebasku dengan pedangnya yang sangat besar.

?!

Aku melihat sebuah cahaya yang sangat terang dikejauhan. Cahaya itu sangat terang hingga dapat terlihat ditempat dimana semuanya begitu terang.

"Apa itu? Kurasa lebih baik kesana."

Ya, mungkin lebih baik aku kearah cahaya itu. Aku mempersiapkan diriku akan segala kemungkinan yang akan kuhadapi nanti.

Saat aku tiba ternyata cahaya itu berasal dari sebuah lorong tanpa pintu. Ukurannya tidak berbeda dengan sebuah pintu di bumi. Aku penasaran dan masuk ke dalam lorong itu.

?!

Aku terkejut yang kulihat setelah memasuki lorong itu adalah sebuah tahta yang indah. Tahta yang berkilauan bahkan lebih indah dari berlian. Baru kali ini aku melihat tahta seindah ini. Ruangannya juga begitu megah. Kemegahannya tidak bisa dijelaskan dengan kata - kata.

Tiba - tiba alunan musik melantun dengan merdu. Alunan musik yang begitu merdu hingga semua suara dibumi tidak begitu berarti dibanding suara ini. Suara ini benar - benar menenangkan hati.

?!

Aku melihat keatas dan muncul banyak sekali cahaya yang berterbangan diatasku. Mereka bagaikan bintang yang bertebaran indah. Saat semakin dekat aku menyadari cahaya itu hidup. Semakin dekat semakin jelas wujudnya. Dia menyerupai manusia dengan mengenakan tudung berwarna putih. Pakaian yang dikenakannya sangat indah dan berkilau. Sepasang sayap menghiasi punggungnya. Mereka amatlah indah. Mereka turun berbaris dengan rapi di kedua sisiku.

?!

"A-apa? Kenapa mereka berlutut?"

Tiba-tiba sebuah cahaya yang sangat terang bahkan jauh lebih terang dari mereka muncul dihadapanku. Cahaya itu muncul dan duduk diatas tahta. Wujudnya tidak bisa digambarkan hanya dengan kata-kata. Keindahan yang kulihat ini, bahkan jika seluruh alam semesta disatukan tidak akan sebanding dengan yang ada didepanku.

"Azel"

Sebuah suara memanggil namaku. Suara itu begitu merdu hingga membuat hatiku begitu tenang. Ini pertama kalinya aku mendengar suara semerdu ini dalam hidupku. Ya, tuhan dihadapanku ini berdiri sebuah bentuk kesempurnaan.

"A-apa anda memanggil saya?"

"Ya, aku adalah keberadaan yang kalian anggap dewa. Keberadaan yang menciptakan segala yang ada di dunia ini"

?!

Aku terperanjat. Seakan kehilangan otot - otot pada kakiku, aku jatuh berlutut dihadapannya. Aku air mataku mengalir begitu deras. Aku baru menyadari apa yang kulihat. Tempatku berada saat ini adalah alam surgawi, mereka yang bersujud di kedua sisiku adalah para malaikat, dan yang duduk diatas tahta adalah apa yang kami sebut Dewa.

"Kenapa kau menangis?"

"I-ni adalah air mata bahagia. Saya merasa begitu bahagia bisa melihat sebuah perwujudan kesempurnaan di depan mata saya."

"Apa kau tahu, kenapa kau datang kesini?"

"Saya tidak mengetahuinya"

"Apa kau ingat orang tua yang kau selamatkan dengan mengorbankan nyawamu?"

"Itu... Saya mengingatnya."

"Orang tua itu adalah aku. Aku melihat ketulusan hatimu. Kau memiliki keberuntungan yang buruk hingga menerima sangat sedikit dari serpihan kekuatanku yang tersebar diantara para manusia. Tapi meski begitu kau bersedia menolong mereka yang ada dibawahmu tanpa rasa takut. Apa kau bersedia jika aku memberimu kesempatan sekali lagi"

"Kesempatan? Kesempatan apa wahai dewaku?"

"Kesempatan untuk menjalankan kehidupanmu. Tapi kali ini, kau akan memiliki serpihan kekuatanku dalam jumlah utuh. Itu akan mengubah segala penderitaanmu. Apa kau bersedia?"

"Kenapa anda memberi saya kesempatan sekali lagi?"

"Saat waktunya tiba, kau akan memahaminya."

"Sebelum saya menerimanya, bisakah saya tahu nasib kedua orang tua saya?"

"Mereka berdua kini bahagia di surga. Kau tidak perlu mengkhawatirkan mereka. Mereka berjasa besar karena sudah mendidikmu dengan begitu mulia."

Mendengarnya hatiku benar - benar bahagia. Tidak ada hal lain lagi yang kuinginkan selain mendengar bahwa orangtuaku sudah bahagia di surga. Air mata jatuh membasahi pipiku.

"Dewa, jika anda menginginkannya. Saya siap menerima semua yang anda inginkan."

"Baiklah, mulai sekarang kau akan menjadi raja umat manusia. Pimpin dan lindungilah mereka. Wahai manusia berhati mulia, aku memerintahkanmu. BANGKITLAH."

Terpopuler

Comments

Yuudi

Yuudi

JANGAN DIBACA..GOBLOK PENULIS MALAIKAT KO DIBAWA BAWA..KLO MAU NULIS NLMENGAHAYL GA USAH PAKAI MALAIKAT2 BRO.GW SEABAGAI ORANG ISLAM MERASA LU MENGHINA ISLAM.DARI CHAPTET 1 AJA ITU UDH GA PANTES..GW BARU BACA CHAPTER AJA..LANGSUNG GW BLOK GA MAU LANJUTIN...YG MEMBACA YG NERUSIN GOBLOK SEMUA LU ITU ISLAM..

2023-02-27

1

[ Kaisar ] ~ Dewa ~

[ Kaisar ] ~ Dewa ~


i

2021-06-12

0

♡Blood white stork☆

♡Blood white stork☆

entah kenapa tapi saat aku baca tadi aku meneteskan air mata

2021-03-17

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 52 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!