Chapter 3 "Awal"

2 orang pria masuk ke ruanganku. Mereka mengguan setelan jas hitam lengkap.

"Tuan Azel pradana, maaf mengganggu. Kami dari Biro penanganan dungeon Indonesia Bisakah kami meminta waktu anda sebentar?"

Sepertinya mereka tidak melihat layar status didepanku. Mungkin hanya aku yang bisa melihatnya. Aku merasa lega.

"Tentu, apa yang bisa saya bantu?"

"Jadi 3 hari lalu sebuah dungeon muncul. Anda pasti mengetahuinya. Dari kekuatan dungeon, dungeon itu seharusnya hanya ada di level D. Tapi kami menemukan sebuah gelombang kekuatan yang sangat besar hingga alat pengukur kami hancur. Tidak lama kemudian sebuah cahaya muncul dari langit. Tidak ada yang tersisa selain mayat iblis disana. Satu - satunya yang tersisa adalah anda yang pingsan disana. Apakah anda tahu apa yang terjadi disana? "

Aku baru tau kalau aku tidak sadar selama 3 hari. Kukira hanya beberapa jam. Soal yang terjadi disana kupikir pasti itu perbuatan dewa. Tapi, kenapa dewa terlibat langsung? Hahh lupakan saja.

"Aku sama sekali tidak tau. Maaf"

Kedua orang itu saling memandang.

"Maaf, bisa kami mengukur kapasitas mana anda?"

"Tentu."

Mereka mengeluarkan sebuah logam yang dapat menyerap mana. Logam itu ditemukan di dalam dungeon. Pemerintah menanamkan alat pengukur pada logam itu sehingga bisa mengukur berapa jumlah mana yang terserap. Normalnya saat kau mengeluarkan mana kapasitas manamu akan langsung terbaca dan akan diklasifikasikan ke daftar ranking.

Aku mengalirkan manaku ke logam itu.

'F'

Kedua orang itu saling memandang lagi. Kemudian mereka berdiri.

"Maaf mengganggu waktu anda, kami pamit pergi."

Mereka pergi setelah memerika rankingku. Seperti yang kupikirkan meski aku memiliki skill, tapi poin inteligence ku masih rendah jadi kapasitas manaku juga pasti sangat rendah.

Setelah evolusi manusia rankinglah yang menentukan harga diri manusia. Mereka yang memiliki rank tinggi akan memiliki kuasa, bahkan ada beberapa orang yang memiliki kekuasaan setara dengan sebuah negara. Sebaliknya yang memiliki ranking rendah akan diabaikan dan dianggap sampah masyarakat.

Sungguh ironi. Kekuatan yang diberikan dewa untuk membantu umat manusia malah menciptakan kesenjangan dalam kehidupan manusia. Aku yang dulu mungkin hanya akan menjadi sampah masyarakat. Tapi sekarang aku memiliki kekuatan, aku akan melaksanakan tugas yang diberikan dewa untuk memimpin dan melindungi umat manusia. Aku akan meningkatkan levelku dan menjadi semakin kuat.

"Baiklah, kurasa aku harus mencoba sebuah dungeon tingkat E."

Aku yang sekarang tidak jauh berbeda dengan yang dulu. Dungeon rank E adalah yang terendah dan satu-satunya yang bisa kucoba untuk meningkatkan levelku.

"Tapi kapan dungeon akan muncul ya?"

'Sistem bisa memberi perkiraan dungeon yang akan muncul'

"Ehh?! Benarkah? Kalau begitu dimana yang dekat saat ini?"

'Di distrik barat, kemungkinan dungeon muncul dalam 2 jam'

"Apa 2 jam lagi? Kalau begitu aku akan berlari kesana. Sambil meningkatkan statusku."

~~~~~~~~~~~

Aku berlari selama 2 jam tanpa henti. Semakin lama aku berlari semakin banyak statusku meningkat. Dari hasil ku berlari aku meningkatkan status Kekuatan, ketahanan, dan kecepatanku. Sekarang statusku ku menjadi

STR : 25

VIT : 19

AGI : 21

INT : 25

DEX : 6

LUCK : 1

PERSONALITY : 5

Sekarang adalah waktu dungeonnya akan muncul. Aku hanya tinggal menunggu.

Kemudian gumpalan awan hitam muncul. Ini adalah pertanda awal dari kemunculan dungeon. Orang-orang yang melihatnya lari berhamburan.

Awan hitam itu mengeluarkan petir yang sangat kuat. Sangat kuat hingga mampu merobek dimensi. Aku penasaran siapa yang menciptakan dungeon. Bodohnya aku karena tidak menanyakannya pada dewa.

"Inventory"

Aku mengambil sebilah pedang yang kudapat dari shop sistem.

"Baiklah, sekarang waktunya meningkatkan level."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***