"Bolah tidak minta nomor wa nya mau kenal mbak Ocha lebih jauh hehe...? " Raka mengulangi pertanyaannya.
"Untuk apa mas? " tanya Ocha yang masih lemot.
"Ya kenalan lebih akrab Cha. Masa mau order gofood." sahut Sandra sambil menghela nafas panjang.
"Hehe..." Raka hanya terkekeh saja mendengar sahutan Sandra.
"Oiya, boleh mas." jawab Ocha tersenyum.
"Berapa nomornya mbak?" ucap Raka yang sudah siap pegang ponselnya.
"0822*******." jawab Ocha.
Setelah selesai menyimpan nomornya, muncul foto profil Ocha berdiri dilorong pesawat mengenakan seragam pramugari sambil menoleh kebelakang.
"Test."
"Saya barusan japri ya tapi belum masuk hehe..." ucap Raka sambil terkekeh.
"Ya kan ponselnya belum on." jawab Ocha tersenyum.
"Oiya, ya sudah kalo begitu sampai jumpa nanti ya mbak Ocha. Permisi mbak Sandra." ucap Raka sambil pamit ke Sandra juga.
"Iya mas." jawab mereka berdua.
Raka meninggalkan pesawat berjalan sesuai petunjuk arah untuk para penumpang yang transit lalu setelah keluar dari bandara dia naik bis yang disediakan bandara menuju hotel.
"Cie cie cie..." goda Sandra sambil mengambil kopernya di lemari khusus menyimpan koper crew pesawat.
"Apaan sih mbak Sandra." sahut Ocha yang wajahnya berubah warna merah seperti kepiting rebus.
"Pokoknya kalo jadi pacaran sama dia, trus modelnya sama dengan Rio...langsung cut! " ucap Sandra sambil menggeser jari telunjuknya dileher seperti mau menggorok leher.
"Ish...baru kenalan udah bahas pacaran." sahut Ocha yang menyeret kopernya hendak keluar pesawat.
"Ayo kita ke hotel." ajak teman-teman yang lain kemudian kapten pilot Firmansyah dan kopilot Hendy juga bergabung dengan mereka berjalan keluar pesawat menuju mobil jemputan untuk pergi ke hotel.
Ocha melihat layar ponselnya. Raka mengirim pesan singkat tidak sekali tapi tiga kali.
"Test."
"Terima kasih sudah kasih nomor wa nya.
"Sampai ketemu di hotel ya. "
Ocha hanya tersenyum dan mengirim satu pesan singkat saja.
"Sama-sama...Oke
Ketika berjalan bersama teman-temannya. Ocha jadi tranding topic.
"Tadi ada penumpang yang ngajak Ocha
kenalan hehe..." ucap Sandra mengawali pembicaraan sambil terkekeh.
"Siapa? " sahut Andien.
"Paling penumpang first class. Tadi pagi nanya sama aku soal Ocha, katanya mirip Kimberly Ryder hahaha..." timpal Doni sambil tertawa ngakak.
"Iya namanya Raka." jawab Sandra.
"Mirip dari mananya? Dilihat dari Hongkong. " sahut Erin tertawa.
"Entahlah aku juga bingung, efek dari turbulance kali haha..." timpal Doni tertawa.
Ocha hanya mengrucutkan mulutnya saja, selalu dia dibully oleh mereka.
"Cakep pa gak orangnya Cha? " tanya Erin kepo.
"Ganteng, kulitnya putih, tinggi postur tubuhnya dan menurutku mending ini daripada si Rio mantan pacarnya Ocha." sahut Sandra.
"Wis sudah sudah jangan dibully Ocha. Anggap saja kemarin pacaran sama si kadal itu karena khilaf." timpal kapten Firmansyah.
"Hahahaha...semua tertawa terbahak-bahak dengan perkataan kapten Firmansyah.
Makin kesal lah Ocha dan hanya mengumpat dalam hati.
Huaseeemmm...!!!
Mereka semua akhirnya sampai didepan bandara, terlihat tiga mobil khusus crew pesawat yang siap mengantarkan mereka ke hotel tempat mereka menginap. Kapten Firmansyah dan kopilot Hendy naik mobil khusus untuk mereka berdua. Sedangkan crew yang lain naik mobil yang lain.
Semua masuk dalam dua mobil dan memakai sabuk pengaman. Karena diluar negeri biarpun penumpang yang duduk dibelakang tetap wajib memakai sabuk pengaman.
"Good morning ladies." sapa sopir bandara yang khusus antar jemput crew pesawat.
"Good Morning Lee." jawab Ocha dan teman-temannya yang kebetulan semobil perempuan semua.
Lalu Lee menghidupkan mesin mobil dan melaju keluar bandara menuju hotel.
"How are you today ? tanya Lee dengan ramah.
"Fine." jawab mereka agak kurang bersemangat karena ngantuk dan kecapekan.
"Hmmm...oke just go sleep, i' ll wake you up when we arrived at hotel. [Pergilah tidur, saya akan membangunkan kalian ketika kita sudah sampai di hotel.]" ucap Lee sambil kedua matanya melihat sekilas para pramugari di kaca spion tengah.
"Thank you Lee." jawab semua pramugari yang memang sudah kenal akrab dengan Lee, pria paruh baya yang bekerja sebagai sopir mobil bandara yang memiliki sifat baik, ramah dan humoris.
Mereka semua pun memejamkan matanya untuk beristirahat sejenak. Karena perjalanan dari bandara menuju hotel ditempuh kurang lebih 1 jam.
Sampai di hotel, Lee membangunkan para pramugari.
"Wake up girls." seru Lee membangunkan semua pramugari.
Mereka semua akhirnya bangun dan segera turun dari mobil.Lee sudah menurunkan koper-koper para pramugari.
Seperti biasanya, Sandra memberi Lee oleh-oleh gantungan kunci dari Amerika kepadanya.
"Wow thank you pretty girl. My grandchildren will love it. [Terima kasih gadis cantik. Cucu-cucuku pasti suka.]" ucapnya senang menerima gantungan kunci tersebut.
"Your welcome, see you tomorrow." jawab Sandra tersenyum kecil.
Mereka semua masuk kedalam hotel dan beberapa antri untuk mengambil kunci kamar di resepsionis. Kecuali kapten dan kopilot yang langsung diantar room service kekamarnya.
"Mbak Ocha!" panggil Raka.
Ocha menoleh dan melihat Raka yang berjalan dari arah restoran.
"Eh mas Raka, kok gak masuk kamar hotel ?" sapa Sandra.
"Sudah masuk, cuman agak lapar trus ke restoran sebentar hehe..." jawab Raka sambil terkekeh.
"Eh mbak mbak dapat kamar nomor berapa ya?" tanya Raka.
"Belum tau mas. Kecuali kapten sama kopilot jelas kamarnya yang istimewa kalo kita ya tergantung mbak resepsionis kasih nomor berapa." jawab Ocha tersenyum.
"Ya Allah manisnya senyumnya." gumam Raka.
"Eh kenalan dulu dong? Saya Erin." ucap Erin setelah mendapat kunci dari resepsionis.
"Raka."
"Saya Andien."
"Raka."
"Yuk Cha... Sampai ketemu lagi." ucap Erin dengan ramah.
"Iya mbak Erin. " jawab Raka.
Mereka semua kemudian berjalan menuju lift bersama crew laki-laki.
"Itu ya cowok yang ngebet kenalan sama kamu Cha? " tanya Bima.
"Iya." justru Erin yang menjawab, Ocha diam saja.
"Gantengan ini Nov. " sahut Andien.
TING
Pintu lift kemudian terbuka, mereka semua masuk kedalam lift.
Raka yang berdiri di lobby hanya memandang Ovha masuk kedalam lift.
Raka duduk di lobby khusus perokok, dia hendak merokok satu batang. Dan terdengar ringtone ponselnya berbunyi, adiknya menelpon dirinya.
"Halo..."
"Halo mas, kalo nanti ketemu sama mbak Luna Maya video call aku dong." rengek Mia karena dia juga ngefans dengan Kimberly.
"Walah ya gak janji Mia, aku gak tau kamarnya nomor berapa." jawab Raka.
"Lah nanti kan pasti makan siang direstoran, pasti ketemu lah." ucap Mia.
"Iya kalo makan siang direstoran, bisa saja orangnya makan siang diluar nongkrong beli bakso. Masa kamu tau?" jawab Rama.
"Ndek Hongkong ono bakso keliling ta ma? [Di Hongkong ada penjual bakso keliling ta ma?] " sahut bu Aida yang ikut nimbrung ngobrol sama Raka.
"Ada, pak Agung bakso buka cabang disini." jawab Raka asal.
"Loh iyo toh, sugih berarti.[Loh iya ta, kaya berarti.]" ucap bu Aida.
"Gak ma, dibohongi sama mas kok percaya. Pokoknya nanti video call ketemu." tukas Mia.
"Kamu telpon ya tanya, gimana mas penerbangannya? Lancar ta? Dapat kenalan cewek? Sudah makan ta mas? Telpon kok yang ditanya mbak Kimberly.]" ujar Raka.
"Lah aneh, kan tadi kirim video salam dari mbak Kimberly. Yo bahas mbak Kimberly lah.Lagian sudah sampai hotel di Hongkong, berarti kan penerbangan lancar." jawab Mia cuek.
"Oala nduwe adek siji kok gak perhatian.[Oala punya adik satu kok gak perhatian.]" protes Raka kesal.
"Yowi aku tanya, lancar ta mas penerbangannya?" jawab Mia.
"Kasep!! [telat!] "
"Hahaha...yowis tak enteni yo kabar e ! [ya sudah aku tunggu kabarnya ya !]"
"Eh jangan ditutup. Aku dapat kenalan mbak pramugari."
"Eh lanjut nanti mas, perutku mules, aku tunggu kabarnya."
Tut...tut...tut...
"Gaplek i! Lagi semangat bahas malah diputus telponnya." umpat Raka dengan umpatan khas Suroboyo.
Raka mematikan sisa putung rokoknya di asbak. Dan dia berjalan menuju lift hendak kembali ke kamarnya.
Sedangkan Ocha yang sudah selesai mandi menelpon ibunya memberi kabar bahwa dirinya sudah sampai Hongkong.
"Halo Assalamu'alaikum.
"Waalikumsalam.
"Uti ada dek Caca? " tanya Ocha kepada keponakannya yang mengangkat telponnya.
"Ada, tapi uti masih dikamar mandi. Tante Ocha kapan pulang?" tanya Caca.
"Besok sayang. Dek Caca lagi apa? " tanya Nova menggoda keponakannya.
"Lagi main sama mas Lenno." jawabnya dengan bahasa polos khas anak batita.
"Aku gantian !" tiba-tiba ada suara anak laki yang berusaha merebut ponsel yang dipegang Caca.
"Emooohhh...!" teriak Caca.
Ocha kaget dengan suara lantang keponakannya yang memekakkan telinganya spontan menjauhkan ponselnya dari telinga.
"Eeee...hpne uti jatuh nanti." terdengar suara perempuan mengambil ponsel nya dari kedua cucunya.
"Aku mau ngomong sama tante Ocha." pinta Lenno sambil mendorong tubuh adeknya lalu terjatuh.
"Huaaaaaa..." pecahlah tangisan Caca.
"Ya Allah. Kakung mana? Kuuunggg?! " panggil bu Ninik kesuaminya.
Ocha membiarkan mereka ribut dulu sambil menghidupkan televisi. Hal biasa jika Ocha menelpon ibunya, kedua keponakannya selalu berebut ingin bicara dengannya.
"Adek e diapakno Lenno? [adeknya diapain Lenno?]" terdengar suara pak Sayuti masuk kedalam rumah setelah memberi minum burung love birdnya.
"Biasa rebutan hp pingin ngomong sama Ocha.Halo nduk sudah sampai Hongkong?" tanya bu Ninik dari balik ponselnya.
"Sudah. Ganti video call aja buk, biar Caca berhenti menangis. " pinta Ocha
Ocha mengganti sambungan video call dan terlihat wajah ibunya, bapaknya dan kedua keponakannya.
"Ini loh tante Ocha...halo tante." ucap bu Ninik berusaha mengalihkan perhatian cucunya agar berhenti menangis.
"Tante...aku dibelikan oleh-oleh apa gak?" tanya Lenno.
"Iya tante belikan coklat yang banyak dibagi sama adek ya." jawab Ocha tersenyum kepada keponakannya.
"Aku mau boneka." ucap Caca.
"Oiya tante lupa, nanti tak belikan ya, mau yang besar apa kecil? " tanya Ocha.
"Besar." jawab Caca.
"Kalo besar tante gak bisa bawa ca, yang kecil aja ya. Nanti pesawatnya gak cukup bawa boneka besar." sahut pak Sayuti.
"Emoohhhh...Caca mau yang besar." rengek Caca yang mulai rewel.
"Iyo iyo nanti dibelikan tante yang besar." jawab pak Sayuti sambil menggendong cucu perempuannya dan membawa ke teras.
"Aku belikan robot te." pinta Lenno gak mau ngalah.
"Kemarin kan udah tante belikan robot." jawab Ocha.
"Sudah dibelikan coklat gitu loh, adek belum dibelikan tante boneka. Robotmu wis banyak, nanti gak muat kotak penyimpananya." rayu bu Ninik kepada cucu tertuanya.
"Kapan-kapan ya tante belikan robot lagi. Tante gak sempat ke mall. Besok sudah kembali terbang ke Surabaya." sahut Ocha
"Iya wis." jawab Lenno lalu pergi menyusul kakeknya dan adiknya keteras.
"Mbak Arumi gimana kabarnya buk? " tanya Ocha.
"Alhamdulillah sehat. " jawab bu Ninik
"Halo bu Ninik ?! tiba-tiba Erin sudah dibelakang Ocha menyapa ibunya.
"Halo mbak. Piye kabar e cah ayu, eh ibunya kemarin pesan botok telur asin." jawab bu Ninik
"Alhamdulillah sehat, uang botoknya sudah saya titipkan Ocha nggih. Nanti diambil Intan toh botoknya buk? " tanya Erin.
"Iya mbak Erin. Mbak Wulan besok kan pulang ke Gresik, mampir sini dulu ambil botoknya." jawab bu Ninik sembari tersenyum.
"Ya sudah buk, aku mau siap-siap makan siang dilu."
"Iya nduk. Jaga kesehatan ya, jangan lupa sholatnya."
"Iya...Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam."
Ocha lalu memutus sambungan telponnya dan langsung menjatuhkan badannya ke atas kasur.
"Lenno wajahnya mirip ya sama papanya." ucap Erin sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"Caca ya mukanya mirip sama papanya. Gak ada yang mirip mamanya." jawab Ocha yang sambil mengupload video di reels.
"Caca gak sempat mengenali wajah papanya ya?" ucap Erin.
"Iya rin, waktu papanya gugur tenggelamnya kapal selam Nanggala Caca masih usia 3 bulanan. Tapi waktu papanya gak ada itu, Caca rewel banget, trus ibuku inisiatif nyuruh mbak Arumi nylimuti Caca sama baju papanya, langsung diem trus tidur lagi." jawab Ocha.
"Kasihan ya. "
"Udah takdir rin. "
"Ini temen-temen udah japri ngajak makan siang cha...yuk turun." ucap Erin sambil menjawab japri temen-temennya.
"Ayo, aku tak ganti baju dulu." jawab Ocha setelah selesai upload video di reelsnya.
Mereka berdua bergabung dengan teman-temannya untuk makan siang di restoran. Tak disangka Ocha bertemu Raka kembali.
"Halo mbak..."
"Halo juga..."
Ocha melengkungkan bibirnya membuat Raka makin bucin kepadanya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments