Bab 4 Raka Ngefans Luna Maya

"Luna Maya." ucap Raka terkejut ketika diatas pahanya duduk seorang wanita cantik yang dia temui kemarin dibutik pakaian.

"Iya." tiba-tiba ada suara wanita menyahut dari kursi depan.

Baik Raka maupun Ocha sama-sama menoleh.

"Loh...mbak Luna Maya asli." ucap Raka dengan suara agak tinggi.

"Maaf pak, saya tidak sengaja." kata Ocha yang langsung bangkit dari paha Raka dengan rona wajah mejikuhibiniu alias malu.

"Gak pa pa mbak, ternyata kita bertemu lagi disini." ucap Raka tersenyum kecil.

Ocha mengernyitkan dahinya lalu terasa goncangan lagi, akhirnya Ocha segera kembali ke kursinya.

"Sekali lagi maaf pak. Saya harus kembali ke kursi saya." ucap Ocha sambil menangkupkan kedua tangannya dan pergi meninggalkan Raka.

Raka tersenyum bahagia, ternyata wanita yang dia sukai adalah seorang pramugari pesawat garuda. Lalu Raka menoleh ke arah Luna Maya yang asli.

"Mbak Luma beneran ya? " tanya Raka sambil mendoyongkan badannya agak kedepan.

"Iya." jawab Luna Maya asli dengan ramah.

"Ya Allah tadi malam padahal mimpi dilempar sapu sama ibu, lah ternyata satu pesawat sama idolaku dan bertemu dengan perempuan cantik yang aku sukai." gumam Raka dalam hati sambil senyam senyum sendiri.

Lunna Maya yang melihat Raka senyum-senyum sendiri agak heran dan bergidik rada aneh melihat Raka yang dia pikir otaknya lagi konslet.

"Mbak Luna, saya ngefans sama sampeyan. Nanti boleh minta foto ya." ucap Raka bahagia.

"Iya boleh." jawab Luna Maya dengan ramah.

"Terima kasih ya mbak." ucap Raka dengan tersenyum lebar.

Luma Maya hanya tersenyum saja membuat dunia Raka serasa berwarna warni. Tiba-tiba muncul gambar pelangi didalam pikirannya dan Raka melompat-lompat senang disebuah taman.

"Cha, kamu gak pa pa ?" tegur Erin yang berusaha menahan tawa. Karena dia sempat melihat Ocha jatuh dipangkuan Raka

"Iya gak pa pa, tapi malunya ini. Ya Allah kok bisa sih aku jatuh nimpa dia lagi." ucap Ocha yang masih malu banget mengingat peristiwa tadi.

"Nanti aku ajak kenalan mbak pramugarinya. Masa sudah nikah ? Biasanya pramugari kan masih single, kecuali yang sudah masuk usia uzur." gumam Raka dalam hati.

Raka tidak sabar pesawat segera mendarat di Hongkong. Ada dua kesempatan yang dia tunggu, foto bersama idolanya dan kenalan sama pramugari.

"Eh bentar, mukaku seperti apa ya? Baru bangun tidur,  belum sikat gigi, nanti mbak Luna dan mbak pramugari pingsan dekat sama aku." gumam Raka sambil membuka camera ponselnya melihat wajahnya.

Pesawat kembali keposisi aman, sudah melewati turbulance. Walaupun masih hujan tapi tidak sehoror tadi.

"Aman, tapi aku mau cuci muka aja lah biar segar. " gumam Raka dalam hati.

TING

Tanda hijau untuk melepas sabuk pengaman menyala, Raka bergegas melepas sabuk pengamannya untuk pergi ke toilet, selain menuntaskan hajatnya, dia juga membersihkan muka dan sikat gigi.

Ketika masuk kedalam toilet, Raka berpapasan dengan Ocha yang langsung menundukkan kepalanya karena masih malu.

"Permisi mbak, mau ke toilet." ucap Raka basa basi.

"Silahkan mas eh pak." jawab Ocha salah tingkah.

Raka langsung masuk kedalam toilet, sedangkan di pantry Reno dan Erin tertawa cekikikan sambil melihat kearah Ocha.

"Kalian pasti menertawakan aku ya." tegur Ocha sambil memasang wajah kesal.

"Maaf cha, gak kuat gak cerita hihihi..." jawab Erin yang masih cekikikan.

"Udah gak usah diketawain." kesal Ocha

"Aku antar kopi dulu ke penumpang." ucap Reno sambil tertawa.

"Awas mas Reno kalo cerita ke yang lain." ancam Ocha dengan wajah cemberut.

Reno hanya terkekeh saja lalu meninggalkan pantry sambil membawa gelas berisi kopi hangat.

Didalam lavatory [toilet pesawat]  Raka sikat gigi dan mencuci wajahnya dengan sabun pembersih wajah yang di taruh dibotol isi ulang.

"Oke sudah bau wangi." ucap Raka sambil menatap wajahnya di cermin.

Kemudian Raka keluar dari lavatory dan Doni kebetulan lewat, lalu Raka spontan memanggilnya.

"Eh mas mas, mau tanya ?" ucap Raka sambil menepuk bahu Doni.

"Iya pak, ada yang bisa dibantu." jawab Doni sambil menoleh kearah Raka.

"Mau tanya temannya yang seperti Luna Maya itu sudah menikah ya? " tanya Raka sambil mereka bergeser di pantry.

"Yang mana ya pak ?" Doni balik bertanya karena merasa gak punya teman kerja mirip Kimberly Ryder.

"Yang postur tubuhnya tinggi itu loh mas. Yang rambutnya hitam, bukan yang karatan." jawab Doni.

"Ocha pak namanya. Belum menikah pak, masih single." ucap Doni dengan ramah.

"Alhamdulillah. Sudah punya pacar pa belum? " tanya Raka lagi.

"Baru putus pak." jawab Doni.

"Alhamdulillah, mas aku tolong dibantu kenalan sama dia." pinta Raka

"Kalo mau kenalan nanti saja pak, kalo pesawat mau landing. Sepertinya nanti Ocha jaga pintu depan. Atau bapaknya bisa kenalan di hotel nanti. Kita nanti menginap dihotel yang sama." jawab Doni.

"Oke makasih ya informasinya." ucap Raka senang.

"Sama-sama." jawab Doni sambil tersenyum.

Lalu Raka berjalan kembali menuju tempat duduknya kembali.

Raka melihat Luna Maya sedang bersantai menikmati makan roti. Raka memberanikan diri mendekatinya.

"Iseng-iseng berhadiah, barangkali mau foto sama aku." gumam Raka.

Dengan menghela nafas panjang, mengumpulkan kepedeannya, Raka menyapa Luna Maya.

"Eee mbak Luna boleh saya minta foto? " tanya Raka dengan senyum lebar.

"Oh boleh." jawab Luna dengan ramah sambil menaruh kuenya di meja lipat. Dan dia berdiri disebelah Raka.

Raka yang senang melihat wajah Luna Maya yang cantik alami tanpa make up hatinya makin sumringah.

"Disini saja ya." ucap Luna ramah.

"Iya mbak gak pa pa." jawab Raka sambil mengeluarkan ponselnya dari tas selempang kecilnya.

Lalu Raka meminta tolong salah satu pramugara mengambol foto mereka berdua. Setelah itu mereka berwelphi berdua.

"Terima kasih mbak Luna, adik saya pasti iri lihat foto ini hehe..." ucap Raka.

"Iya sama-sama. Salam buat adiknya ya. " jawab Luna Maya tersenyum.

"Eh mbak kita bikin video sebentar ya ? Minta tolong salam untuk adik saya mbak, namanya Mia biar hatinya makin panas hehe..." ucap Raka yang emang suka iseng ngerjain adiknya.

"Boleh." jawab Luna dengan ramah.

Mereka berdua bikin video lalu Luna mengucapkan salam untuk Mia.

"Senangnya satu pesawat dengan mbak Luna Maya. Ternyata aslinya lebih cantik dan super ramah."

"Terima kasih."

"Mbak salam dong buat bapak,mama dan adik saya. Serta para karyawan pabrik kecantikan Elrattu."

"Halo semuanya. " sapa Luna Maya sembari melambaikan tangannya divideo dengan senyum cantiknya.

Setelah itu video selesai dibuat, karena ada beberapa penumpang juga minta foto dengan Luna Maya.

"Terima kasih ya mbak Luna." ucap Raka senang.

"Sama-sama." jawab Luna Maya dengan tersenyum.

"Cantik banget orangnya. " gumam Raka dalam hati sambil kembali duduk dikursinya. Lalu dia melihat lagi hasil fotonya dengan tersenyum senang.

"Ladies and gentlemen, this is your captain speaking again. We have just started our final descent into Hongkong. At this moment, we are flying at an altitude of 10,000 feet and we expect to touch down in about 15 minutes.

Please make sure that your seatbelts are securely fastened and that your seat backs and tray tables are in their full upright position. Please also ensure that your window shades are open and that your personal belongings are properly stowed.

The weather in Hongkong is partly cloudy with a temperature of 18 degrees Celsius. The local time is 07:45 am.

On behalf of the entire crew, I would like to thank you for flying with us today. We hope you had a pleasant flight and we look forward to seeing you again soon.

Cabin crew, please prepare for landing."

TING

Setelah kapten pilot mengumumkan bahwa pesawat akan mendarat di Hongkong, tanda sabuk pengaman dinyalakan. Semua penumpang langsung mengenakan sabuk pengaman. Seperti biasa para pramugari dan pramugara memastikan semua penumpang memakai sabuk pengaman dengan benar.

Ocha kebetulan melewati kursi Raka dan sekilas Raka tersenyum melihat Ocha. Ocha pun membalas senyuman Raka walaupun dia masih malu dengan kejadian tadi pagi. Tapi karena harus profesional dalam menjalankan tugas Ocha harus mengabaikan rasa malunya.

"Ya Allah malu banget ih ketemu orang ini. " gumam Ocha dalam hati sambil mempercepat langkahnya menuju pantry dan duduk dikursinya.

Tak berapa lama pesawat mendarat dengan mulus dibandara International Hongkong.

"Alhamdulillah." gumam Ocha dalam hati.

Kecepatan pesawat lalu berangsur-angsur berkurang dan berjalan biasa menuju garbarata.

Setelah posisi pesawat aman, seperti biasa pramugara dan pramugari mulai mengambil posisi di pintu keluar.

Petugas memberi sinyal bahwa pintu pesawat boleh dibuka, Andien lalu membuka pintu pesawat, satu persatu penumpang keluar dari pesawat.

Ocha yang berdiri bersama Sandra tersenyum kepada satu persatu penumpang yang keluar dari pesawat. Bagi yang transit menuju Indonesia diarahkan oleh petugas bandara melewati pintu sebelah kanan menuju bis yang mengantar mereka ke hotel tempat penginapan.

Raka sengaja keluar agak terakhir sesuai informasi dari Reno, bahwa Ocha berdiri dipintu keluar bagian depan pesawat.

Tiba giliran Raka berjalan ke arah pintu keluar dan mulai memasang senyum termanis dari kejauhan kepada Ocha. Ocha jadi salah tingkah.

"Duh mas ini mau ngapain ya? Masa mau bahas kejadian tadi pagi ?" gumam Ocha yang mulai gak nyaman. Dia mau menghindar tapi gak mungkin.

Makin lama langkah Raka makin dekat dengan Ocha. Dan Ocha pun berusaha tetap tersenyum kepada Raka. Lalu pandangan Raka spontan membaca nametag didada Ocha bertulisan nama lengkapnya.

"Rosalina Fitri."

"Halo mbak Ocha...boleh tidak saya kenalan? " tukas Raka dengan senyum manisnya.

"Hah..."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!