Raka memastikan semua barangnya sudah selesai dipacking. Sebagian barangnya sudah dikirim ke Indonesia menggunakan jasa pengiriman Fed Ex.
Kedua netranya menyapu seluruh ruang apartemennya, dia sebetulnya enggan pulang ke Indonesia. Raka sudah betah tinggal di sini, setelah lulus dari UCLA, dia memutuskan untuk bekerja di sebuah anak perusahaan milik Elon Musk. Dan keputusannya itu membuat kedua orang tuanya ngereog sehari semalam.
"Kowe ki piye toh Raka, kok malah kerja di Amerika. Kamu sekolah di Amerika bukan keinginan bapak sama mama loh, kamu yang maksa minta sekolah disana. Trus yang meneruskan usaha kita berdua ini siapa? " ucap bu Aida ketika mereka datang ke wisuda Raka di Amerika 6 tahun yang lalu.
Dan Raka menolak untuk pulang ke Indonesia karena dia sudah bekerja di salah satu perusahaan Elon Musk.
" Lah ini, anaknya mama paling cantik, jeng Miayam." balas Raka sambil merangkul adik bungsunya.
Mia hanya mengerucutkan bibirnya kesal dengan kakaknya yang selalu memanggilnya dengan miayam.
Mia kan masih sekolah Raka, kamu kan anak pertama, laki-laki, ya kamu yang melanjutkan usaha bapak sama mama." jawab bu Aida
"Begini ma, aku ingin menimba ilmu dulu disini. Bisa magang di salah satu perusahaan milik Elon Musk itu suatu kebanggaan. Bapak loh masih muda, masa sudah gak kuat ngurus usaha." jawab Raka tetap dengan pendiriannya.
"Melon mus itu siapa? Nama kok melon, apa masih sodaranya Mus mujiono koes plus ? sahut pak Hamzah dengan tampang polos.
"Hahahaha...melon." Mia tertawa ngakak.
"Elon Maassskkk paaakkk..." Raka mengulangi menyebut namanya Elon Musk dengan penuh penekanan dan raut wajah kesal
"Ya itu lah, pokoknya kamu harus pula Raka! Walaupun begitu, usaha sarang burung walet itu juga bisa memberangkatkan kamu ke Los Angeles. sahut bu Aida.
"Aku kan dapat beasiwa ma...eh beasiswa." elak Raka.
"Lah uang sakumu tiap bulan yang kasih siapa? Kalo bukan bapak dan mamamu. Uang dari mana? Kalo bukan hasil usaha produk kecantikan." sahut bu Aida mulai kesal.
"Iya mama, pokoknya kalo sudah dapat cukup pengalaman aku pulang." jawab Raka.
"Yowis ben ma,Raka masih muda, biar dia mencari pengalaman dulu diperusahaan melon mus." sahut pak Hamzah dalam situasi seperti ini beliau menjadi bijaksana.
Raka pun senang akhirnya bapaknya memberi ijin lalu dia memeluk bapaknya dan hendak mencium pipinya dan spontan tangan bapaknya mendorong wajah Raka.
"Raka !" panggil Jordan teman sekamarnya yang menepuk bahunya.
"Eh iya." jawabnya kaget karena mengingat dimana dia berdebat dengan orang tuanya setelah wisuda.
"Berat ya pulang ke Indonesia? " tanya Jordan.
"Iya Jordan, aku sudah betah bekerja di perusahaan Elon Musk. Sesuai bidangku multimedia. Tapi mau gimana lagi, mau gak mau harus pulang meneruskan usaha orang tua." keluh Raka.
"Ya sudah lah ikuti saja kemauan orang tuamu. Masih bersyukur lah kamu memiliki orang tua yang menyayangimu. Aku sudah tidak punya orang tua. Untungnya aku masih punya adik laki-laki yang mau tinggal disini bersamaku nanti." jawab Jordan.
"Iya Jordan, hanya saja kita juga punya keinginan sendiri. Ak sadar sebagai anak harus berbakti, tapi disisi lain kita juga punya keinginan sendiri. Seharusnya sebagai orang tua jangan memaksakan kehendaknya. " balas Raka.
"Aku paham Raka, memang berat kalo harus mengikuti kemauan orang tua padahal kita pun gak ada greget untuk menjalankan. Para orang tua di Amerika sebetulnya sama saja. Sudah lah gak usah kamu pikirkan Raka, semua berjalan mengalir saja." ucap Jordan yang memang satu-satunya teman Raka yang pemikirannya bijaksana.
"Iya mau bagaimana lagi kalo gak ngikut arus aja." jawab Raka.
"Besok kita menghabiskan waktu bersama teman-teman, sebelum lusa kamu pulang ke Indonesia." kata Jordan
Raka menganggukkan kepalanya dan tak lama ada kurir pizza yang mengantar pesanan mereka berdua.
Keesokan harinya cuaca cerah di California, Ocha dan bersama teman-temannya menghabiskan waktu berjalan-jalan menikmati kota California. Sebetulnya mereka sudah sering kesini, tapi jika pergi teman-temannya suasananya berbeda. Ocha tidak lupa membuat konten ketika mereka beramai-ramai keliling kota California.
Sebelum makan siang, mereka cuci mata melewati butik-butik pakaian yang harganya tidak terlalu mahal.
"Cha, setelah tugas ini kamu ada jadwal kemana lagi ?" tanya Erin sambil menikmati es krim yang mereka beli.
"Ke korea selatan rin, kamu kemana? " tanya Ocha.
"Wah aku masih dua minggu lagi jadwal ke Korsel. Aku ke Turki, nanti tugas sama mas Gustav dan mbak Dinda." jawab Erin.
"Aku sama mbak Sandra dan siapa lagi ya lupa. Nanti aku lihat jadwalku partnerku siapa aja." ucap Ocha.
"Cha cardigan e kok lucu warna maron." tiba-tiba Erin menarik tangan Ocha menghampiri sebuah butik merek hush and puppies.
"Eh kalian mau kemana? " tanya Reza sambil setengah berteriak.
"Bentar mas mau lihat baju." jawab Erin.
"Oke, kita kesebelah sini ya. " ucap Reza bersama pramugara dan teknisi masuk ke toko sepatu.
"Iya mas." jawab Erin.
Erin mengambil cardigan berwarna baru dan menunjukkan kepada Ocha.
"Bagus gak bestie? " tanya Erin minta pendapat Ocha.
"Maroon lagi, lemarimu isi bajunya 90 % warna maroon rin. Ganti warna lain. Itu ada warna coklat susu ya bagus." ucap Nova sambil mengambil cardigan warna coklat susu dari gantungan.
"Tapi ini maroonnya bagus bestie." balas Erin sambil memegang cardigan tersebut.
"Eh kalian cari apa?" tegur Andien yang tiba-tiba Menghampiri Erin dan Ocha bersama Sandra.
"Biasa nih Erin kalo lihat maroon langsung menyala kedua matanya mbak Andien hehe..." jawab Ocha terkekeh.
"Bagus keles warna maroon itu." balas Erin.
"Kamu beli warna lain rin, maroon ini buat aku aja, aku belum punya cardigan warna maroon. Kamu kan sudah punya selusin." timpal Sandra yang merebut cardigan dari tangan Erin.
"Baru punya dua mbak, cuman beda model.Model ini belum ada." jawab Erin merebut lagi cardigan maroon dari tangan Sandra.
Ocha dan Andien hanya menggelengkan kepala saja melihat Erin dan senior mereka berebut cardigan warna maroon. Hingga pegawai toko mendatangi mereka berdua.
"Can i help you?" [bisa saya bantu?]" ucapnya dengan ramah.
"Yes, we like this maroon cardigan, do you have any stock of this ?" [Iya, kami suka cardigan warna maroon, apakah anda punya stok lagi warna maroon?] jawab Sandra.
"Yes, we have. Wait a minute." [Tunggu sebentar. ] ucapnya lalu pegawai tersebut berbalik arah menuju gudang penyimpanan untuk mengambil cardigan warna maroon.
"Loh masa kembaran mbak? tanya Erin dengan wajah mayun.
"Yo masa mau dipake bersamaan, kan ya gak. Aku ya senang warnanya, bagus. " jawab Sandra cuek.
"Hihihi..." ocha dan Andien hanya cekikan saja melihat mereka berdua.
"Ini loh cardigan warna coklat susu juga bagus. ucap Ocha yang masih memegang cardigan warna coklat muda.
"Emoh, aku gak begitu suka warna coklat, kecuali coklat yang bisa dimakan." jawab Erin.
"Ya sudah aku beli saja." ucap Ocha.
Tak berapa lama datang pegawai toko membawa stok cardigan warna maroon.
Sandra pun senang dan membelinya.
"Mbak Andien, mau beli apa? " tanya Ocha.
"Aku mau lihat-lihat dulu, belum ada yang sreg." jawab Andien sambil berjalan menuju tempat lain sambil memilah-milah pakaian yang digantung.
Sementara itu Raka juga mampir ke toko baju ini untuk membelikan oleh-oleh untuk adiknya. Raka bingung adiknya dibelikan oleh-oleh apa.
"Duh dibelikan apa ya Miayam ini? Apa ini saja jaket, tapi warna apa? gumam Raka dalam hati sambil memegang cardigan yang digantung.
Lalu Raka berkeliling lagi mencari alternatif lain, ketika Raka melihat sebuah dress pendek, Ocha dan Erin melewati belakang Raka hendak kembali ke area cardigan yang digantung.
"Apa ya?! " ucap Raka lirih.
Ketika Raka sibuk melihat dress yang digantung, Ocha dan Erin kembali melewati belakang Raka hendak ke kasir.
"Ah sudah lah aku belikan jaket itu saja." ucap Raka pelan.
Lalu dia berjalan menuju tempat dimana pilihan cardigan di gantung. Dan dia mengambil warna coklat susu yang warnanya sama dengan cardigan yang dibeli Ocha.
Ocha dan teman-temannya sudah selesai membayar barang belanjaannya. Dan mereka berjalan bersama keluar butik hush and puppies.
"Hei kalian semua, makan siang yuk." ajak Reza yang juga baru saja keluar dari toko sepatu bersama Reno dan Doni.
Mereka berempat menganggukkan kepalanya dan berjalan bersama rombongan mencari makan siang.
"Eh iya ingatkan aku untuk bagiin undangan pernikahan anaknya kapten Firmansyah ya? " ujar Sandra kepada Ocha, Erin dan Andien.
"Iya mbak." jawab mereka bertiga.
"Kita makan siang dimana nih? " tanya Andien.
"Kita jalan kaki ke restoran halal milik orang arab. Satu-satunya yang bisa kita makan." jawab Bima.
Semua menganggukkan kepalanya dan berjalan kurang lebih 200 meter menuju restoran timur tengah.
Sementara itu Raka sudah selesai membayar cardigan yang dia beli untuk adiknya dan keluar dari butik hendak mencari makan siang.
Raka pun memutuskan untuk pergi makan siang di restoran timur tengah. Dia berjalan sendiri menuju restoran tersebut.
Setelah sampai disana, para crew pesawat diantar oleh resepsionis menuju menuju lesehan paling ujung. Semua duduk melingkar dan memulai pesan makanan dan minuman.
Tak berapa lama menyusul Raka juga baru sampai ke restoran dan mendapatkan tempat duduk yang hanya untuk orang dua dekat pintu masuk.
Raka sempat melihat kearah para crew pesawat garuda sekilas lalu mengabaikannya dan dia duduk menghadap pintu masuk memesan nasi kebuli dan minuman dingin.
Sambil menunggu pesanan, Raka sibuk mengusap layar ponselnya berselancar sejenak ke ignya. Dia membulatkan matanya melihat mantan pacarnya Diana memposting dirinya dan teman-temannya berkaraoke.
"Ngapain aku masih follow akun IG nya. gumam Raka dalam hati dan memutuskan unfollow akun Wina.
Setelah itu Raka memandang keluar jalan dari balik kaca restoran. Dia jadi teringat ketika berpacaran dengan Wina hingga dia mengkhianatinya menjalin kasih dengan temannya Aksa.
Raka mengusap wajahnya dengan kasar, kesal jika dia mengingat masa itu. Lalu tak berapa lama sahabatnya Jojo mengirim pesan kepadanya.
"Raka, besok jadi lepas landas otewe Surabaya?
"Iyo Jo.Kita ketemuan lusa yo."
"Oke."
"Bintang sama Rangga bisa datang kan?
"Bisa. Eh bro, kemarin reuni sma ketemu Aksa. Sempat tanya kamu.
"Kamu jawab apa bro?
"Jawab kerja di amrik lah. Aku gak crita kalo kamu pulang.
" Iyo gak usah, gak penting juga. "
Lalu datang pelayan restoran mengantarkan nasi kebuli dan minuman dingin pesanan Raka.
"Thank you."
"Your welcome sir. Enjoy your lunch." [Sama-sama tuan. Selamat menikmati makan siang anda.] jawabnya ramah lalu meninggalkan meja Raka.
Raka lalu mengambil foto makan siangnya dan dikirim ke sahabatnya.
"Maksi dulu bro.Lapar."
Jojo hanya membalas dengan emot acungan jempolnya.
Raka makan dengan lahap makan siangnya. Begitu juga Ocha bersama teman-temannya menikmati makan siang bersama. Pertemuan mereka sudah didepan mata tapi sama-sama tidak menyadari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments