Menyelamatkan si Bocah Kecil

Anak kecil itu sangat takut padanya hingga wajahnya menjadi pucat.

 Namun, Alina hanya duduk di sebelahnya; tidak melakukan apa pun, langsung menutup matanya dan pergi tidur.

 Dia dipaksa Liam untuk menemani orang minum sepanjang malam, dia mengalami sakit kepala yang berat saat ini.

 Ketika Alina akhirnya terbangun setelah beberapa saat, dia merasakan sisi kakinya hangat. Saat menundukkan kepalanya, dia melihat anak kecil itu telah meringkuk di sisi kakinya, dan tangan kecilnya bahkan memegang ujung bajunya.

Alina tidak dapat menahan tawa.

Sebelumnya, ketika dia masih di pedesaan, dia memiliki seekor kucing. Kucing itu sangat pengecut dan takut pada orang, dan akan lari jika melihat seseorang. Namun, selama kita tidak memperdulikannya, kucing itu akan lengah dan merasa bahwa kita bukanlah ancaman. Begitu itu terjadi, ia akan diam-diam meringkuk di sampingmu, bahkan naik ke pangkuanmu untuk tidur.

Si anak kecil sepertinya merasakan tatapannya, wajah mungilnya sedikit memerah, tetapi kali ini, tidak ada lagi kepanikan di matanya. Sebaliknya, matanya yang besar dipenuhi rasa ingin tahu.

 Ia benar-benar seperti kucing peliharaan kecil, bahkan matanya pun sama.

 Bibir Alina melengkung ke atas, tangannya gatal ingin membelainya; ia menyerah untuk menolak dan mengulurkan tangan untuk membelai kepala kecil berbulu yang menggemaskan itu.

Dengan satu sentuhan itu, wajahnya langsung berubah.

 Mengapa dahinya sepanas ini!??

“Kamu demam?”

 Liam akan mengurungnya setidaknya sampai audisi selesai besok.

 Jika anak ini demam terus menerus, ini akan terlalu berbahaya.

 Sambil merasa cemas, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Bola lampu telah padam, mengapa masih ada cahaya di ruangan itu?

Saat mengangkat kepalanya, dia melihat ada jendela atap kecil, dan cahaya jatuh dari jendela kecil itu.

Alina melihat sekeliling gudang, dan akhirnya memindahkan tangga.

 “Hei bocah, kemarilah, aku akan membantumu keluar!”

 Bocah itu akhirnya menunjukkan respons terhadap kata-katanya, tetapi dia menggelengkan kepalanya dengan tatapan tegas.

 Alina mengerti maksudnya, tetapi tersenyum dan mencubit pipinya, “Kamu cukup setia, kamu ingin menderita bersamaku? Naiklah, jendela ini terlalu kecil, aku tidak bisa keluar. Jika kau keluar lebih dulu, kau bisa mencari seseorang untuk menyelamatkanku.”

 Melihat si kecil masih ragu-ragu, Alina menggendongnya dan meletakkannya di tangga, “Cepat, jika kau seorang pria, jangan ragu-ragu. Aku akan melindungimu dari bawah!”

 Setelah akhirnya membantu anak itu keluar dengan susah payah, Alina merasakan gelombang pusing. Dia kehilangan kendali atas kakinya, dan jatuh dari tangga dalam satu gerakan...

 Dari tepi jendela, anak kecil itu melihat pemandangan ini, dan kepanikan muncul di wajah kecil yang sebelumnya kusam dan tak bernyawa.

 Alina mengumpulkan sisa-sisa kekuatannya dan mengucapkan satu kata, "Pergi..."

Di bawah cahaya bintang-bintang, wajah wanita itu pucat dan rapuh, tetapi itu tidak mengaburkan kecantikannya. Terutama sepasang mata yang basah dan hidup itu, yang seperti lautan yang dipenuhi bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya.

 Dia bukan lagi gadis desa yang bodoh dan bebek yang buruk rupa.

Namun, apa gunanya sekarang?

 Alina tersenyum pahit, sebelum dia membalas dendam, dia akan menghadapi kematiannya di sini.

Namun, sebelum meninggal, setidaknya dia telah melakukan perbuatan baik dalam menyelamatkan anak kecil itu.

 Jika anaknya tidak meninggal saat itu, mungkin usianya sekarang sama seperti anak itu.

 Setelah kecelakaan mobil lima tahun lalu, karena malu, keluarga Hartono telah mengirimnya ke universitas yang khusus menerima anak-anak nakal dari kalangan elit di Amerika, meninggalkannya untuk berjuang sendiri.

Dia mengundurkan diri dari universitas itu dan mendaftar lagi ke Universitas California Selatan, hampir gila untuk mengejar semua jenis pengetahuan.

 Karena dia ingin mengalahkan Arisa, dan mengambil kembali semua yang menjadi miliknya!

 Yang terpenting, akting adalah impian terbesar dalam hidupnya.

 Setelah kembali ke tanah airnya, dengan menggunakan wajah ini dan dasar keterampilan akting yang kuat, dia ditemukan oleh Liam, dan berhasil memasuki perusahaan terbesar di industri tersebut, Starlight Entertainment.

 Dia seharusnya memiliki masa depan yang cerah sejak saat itu, tetapi Arisa mengikutinya ke Starlight, dan dengan menyuap Liam, menekannya dari segala arah.

Betapa menyedihkan.

---------

Pada saat yang sama, di ruang penerima tamu Eton Bar, suasananya terasa berat.

Pimpinan bar, para manajer, keamanan, dan semua staf terkait berdiri berjajar dengan sangat cemas. Semuanya memiliki ekspresi yang menunjukkan bahwa bencana akan menimpa mereka.

 Karena pangeran kecil Perusahaan Bramantyo, putra kesayangan Juna Bramantyo, telah hilang di bar mereka.

 Di sofa, wajah Juna tetap dingin seperti biasa; tidak ada sedikit pun perasaan ekstra yang terlihat pada patung es itu. Namun, tekanan dari atasan menekan setiap orang yang hadir, menyebabkan kaki mereka melunak dan keringat mereka bercucuran seperti hujan. Tidak seorang pun berani mengucapkan sepatah kata pun.

Seorang pemuda berlutut di dekat kakinya, wajahnya penuh air mata dan ingus, “Kakak, maafkan aku! Ini semua salahku! Aku seharusnya tidak membawa keponakanku ke bar! Jika sesuatu terjadi padanya, maka aku lebih baik mati saja!"

Saat dia selesai berbicara, sebuah tendangan diarahkan ke dadanya.

 Suara tulang patah membuat kulit mereka meremang, semua orang yang hadir sedikit gemetar.

Revan mencengkeram dadanya dan batuk dengan keras selama beberapa saat, sebelum segera merangkak kembali dan berlutut dengan punggung tegak lagi.

Orang tua mereka masih berlibur di luar negeri, dan belum mendengar bahwa si tuan muda hilang. Jika mereka mengetahuinya, maka itu tidak akan diselesaikan dengan tendangan sederhana dari kakak laki-lakinya, dia bahkan bisa dikuliti hidup-hidup.

Hati Revan saat ini seperti abu mati; benar-benar malu dan takut. Tiba-tiba, ketukan terdengar di pintu ruang penerima tamu.

Bos, yang paling dekat dengan pintu, membukanya. Melihat tidak ada seorang pun di pintu, dia masih bertanya-tanya tentang hal itu ketika dia menundukkan kepalanya, dan tertegun: "Tuan muda kecil... Tuan muda kecil!!!"

 "Tuan muda...? Astaga! Tuan mudal! Ke mana kau pergi?” Revan merangkak dari tanah untuk memeluk erat si bocah, dia begitu emosional hingga menangis.

 Semua orang di ruangan itu memasang ekspresi seolah-olah telah selamat dari kematian.

 Juna berjalan beberapa langkah ke pintu, lalu mencengkeram kerah baju Revan untuk melemparnya. Dia berjongkok di depan putranya, “Apa yang terjadi?”

 Setelah akhirnya lepas dari cengkeraman om nya, si bocah kecil itu meraih tangan Juna, dengan cemas mencoba menariknya keluar.

 Tepat saat Juna semakin dekat dengan putranya, dia mencium aroma alkohol yang kuat dari tubuhnya. Ada juga sedikit aroma yang lembut, bukan aroma parfum yang menyengat, tetapi lebih seperti bunga yang sedang mekar. Aroma yang dingin itu entah mengapa terasa familiar baginya, sampai-sampai jantungnya berdebar kencang sesaat.

Melihat Juna tidak bergerak, si anak kecil menunjuk ke arah tertentu, dengan cemas mengeluarkan suara serak ‘huh huh’ dari tenggorokannya.

 Juna menggendong putranya, dan langsung menuju ke arah yang ditunjuk putranya.

 Orang-orang di belakangnya, termasuk Revan, melihat ada sesuatu yang terjadi dan saling bertukar pandang sebelum mengikutinya.

 Lima menit kemudian, sekelompok orang itu berhenti di depan gudang di lantai paling atas.

 Si anak kecil memutar tubuhnya dan jatuh dari tubuh ayahnya, dan memukul pintu gudang dengan sekuat tenaga, tampak sangat cemas.

“Sayang, apa yang terjadi? Apa yang ada di dalam?” Revan bingung.

 Juna memerintahkan tanpa ekspresi: “Buka pintunya.”

 “Ya ya ya!” Bos bar itu menganggukkan kepalanya, lalu berbalik untuk memarahi manajer wanita di sampingnya, “Manajer Dian, apa yang kamu tunggu? Cepat buka pintunya! Di mana kuncinya?”

 “Ah…… Bu-Buka pintunya?” Manajer wanita itu tercengang.

 Oh tidak! Wanita itu, Alina, masih terkunci di sana! Dia berjanji kepada Liam untuk menjaganya setidaknya sampai audisi selesai!

 Namun, dengan dua orang berpengaruh dari keluarga Bramantyo dan bos yang menunggu, bagaimana mungkin dia bisa menolak? Dia hanya bisa gemetar dan mengeluarkan kunci untuk membuka pintu.

 Begitu pintu terbuka, terlihat seorang wanita tergeletak tak sadarkan diri di lantai.

 "Apa yang terjadi? Mengapa ada seorang wanita di sana?" Bos itu marah.

 "Aku... aku tidak tahu! Tidak ada seorang pun di sana saat terakhir kali aku memeriksa!" Manajer wanita itu menahan rasa bersalah di hatinya dan menjelaskan.

 "Cepat! Selamatkan orang itu dulu!"

 Tepat saat seseorang mencoba mendekati Alina, anak kecil itu segera berlari mendekatkan dirinya ke tubuh Alina. Wajah kecilnya menunjukkan ekspresi ganas, tidak membiarkan siapa pun mendekat.

Episodes
1 Hamil 7 Bulan
2 Anak laki-laki di Bar
3 Menyelamatkan si Bocah Kecil
4 Balas Budi
5 Bukankah Kamu Suka Pria?
6 Si Bocil Mengamuk
7 Menginap Semalam
8 Mudah Kehilangan Kendali
9 Seperti yang Diharapkan dari Putranya
10 Berharap Mempunyai Menantu Perempuan
11 Kafka Mengamuk
12 Darurat! Panggil Bantuan!
13 Tinggal Bersama??
14 Alina, Kita Akan Menempuh Hari-hari yang Panjang
15 CEO yang Mendominasi
16 Upacara Pembukaan
17 Mantan yang Menyusahkan
18 Kasih Sayang Antara Ayah dan Anak Perempuan
19 Dewa Kekayaan Mana yang Telah Datang?
20 Kaulah Raja Iblis Jahat
21 Sayang, Aku Benar-Benar Ingin Menikahimu
22 Sayang, Aku Benar-Benar Ingin Menikahimu
23 Kemampuan Merayu Mulai Bangkit
24 Kaulah Malaikatku
25 Penggemar
26 Lagi-lagi Mantan
27 Kekuatan Ciuman
28 Menelepon Kakak Ipar
29 Perasaan Sedih
30 Pemeran Utama Pria Kedua, Seorang Bintang Besar
31 Oh Cucuku Sayang...
32 300 Ronde Perang
33 Harusnya Kau Menemaniku Malam Ini
34 Ciuman di Bawah Cahaya Rembulan
35 Sangat Tampan!
36 Sang Tiran Mencuri Bunga yang Tak Berdosa
37 Teruslah Berjuang, Jangan Berhenti
38 Kakak Ipar yang Perkasa dan Tangguh
39 Telinga Kelinci yang Lucu dan Menggemaskan
40 Keluarga Bahagia (?)
41 Kau Ingin Pergi?
42 Ciuman untuk Putri Tidur
43 Mungkinkah Dia Mengigau?
44 Biarkan Badai Mengamuk Lebih Keras
45 Tirani yang Cantik
46 Berlagak Polos
47 Rekan Kerja yang Buruk
48 Cinta Membara yang Tak Terkendali
49 Kau Bilang Tak Ada Apa-apa di Antara Kalian Berdua
50 Kaulah Satu-satunya yang Dapat Menyembuhkanku
51 Bercita-cita Menjadi Top Star
52 Siapa yang Salah Jika Anjing Gila Menggigitmu?
53 Siapa yang Tidak Memiliki Rahasia Tersembunyi?
54 Bertemu Orang Menyebalkan
55 Jangan Pakai Dulu Bajumu!
56 Pamer
57 Kakak Ipar Sungguh Luar Biasa
58 Akulah yang Menciummu dengan Paksa
59 Kelakuan Juna
60 Pertemuan Antar Mantan Pacar
61 Tidak Sengaja Masuk ke Dalam Kandang Singa
62 Ciuman Kepemilikan
63 Kafka Marah
64 Semakin Mencintaimu Setiap Hari
65 Seperti Roh Rubah
66 Siapa Peduli Jika Dunia Tenggelam Setelah Aku Mati?
67 Orang Tua
68 Gaun Tidur dan Kelopak Bunga
69 Hampir Gila
70 Beruntungnya Itu Kamu
71 Cepat dan Bantu Aku
72 Tidak bisakah kamu ikut bermain?
73 Tidak Ada yang Lebih Baik darimu
74 Aku Tidak Tahan Lagi dengan Godaanmu!
75 Gendong Aku
76 Ulang Tahun Paling Romantis
77 Mode Bayangan: Aktif
78 Terlalu Buas
79 Pujiannya Gagal
80 Kau Pikir Aku Berbahaya?
81 Terlalu Imut
82 Selera Revan Tidak Se-Ekstrem Itu
83 Kau Pantas Disebut Raja Iblis Agung
84 Perasaan Kita Saling Menguntungkan
85 Alina? Tidak Mungkin!
86 Putranya Melebihi Dirinya
87 Pelajaran Singkat
88 Alina Muncul
89 Pembalikan Tak Terduga
90 Kriteria Manajer untuk Alina
91 Aku Tidak Pernah Menyesalinya
92 Seorang Istri
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Hamil 7 Bulan
2
Anak laki-laki di Bar
3
Menyelamatkan si Bocah Kecil
4
Balas Budi
5
Bukankah Kamu Suka Pria?
6
Si Bocil Mengamuk
7
Menginap Semalam
8
Mudah Kehilangan Kendali
9
Seperti yang Diharapkan dari Putranya
10
Berharap Mempunyai Menantu Perempuan
11
Kafka Mengamuk
12
Darurat! Panggil Bantuan!
13
Tinggal Bersama??
14
Alina, Kita Akan Menempuh Hari-hari yang Panjang
15
CEO yang Mendominasi
16
Upacara Pembukaan
17
Mantan yang Menyusahkan
18
Kasih Sayang Antara Ayah dan Anak Perempuan
19
Dewa Kekayaan Mana yang Telah Datang?
20
Kaulah Raja Iblis Jahat
21
Sayang, Aku Benar-Benar Ingin Menikahimu
22
Sayang, Aku Benar-Benar Ingin Menikahimu
23
Kemampuan Merayu Mulai Bangkit
24
Kaulah Malaikatku
25
Penggemar
26
Lagi-lagi Mantan
27
Kekuatan Ciuman
28
Menelepon Kakak Ipar
29
Perasaan Sedih
30
Pemeran Utama Pria Kedua, Seorang Bintang Besar
31
Oh Cucuku Sayang...
32
300 Ronde Perang
33
Harusnya Kau Menemaniku Malam Ini
34
Ciuman di Bawah Cahaya Rembulan
35
Sangat Tampan!
36
Sang Tiran Mencuri Bunga yang Tak Berdosa
37
Teruslah Berjuang, Jangan Berhenti
38
Kakak Ipar yang Perkasa dan Tangguh
39
Telinga Kelinci yang Lucu dan Menggemaskan
40
Keluarga Bahagia (?)
41
Kau Ingin Pergi?
42
Ciuman untuk Putri Tidur
43
Mungkinkah Dia Mengigau?
44
Biarkan Badai Mengamuk Lebih Keras
45
Tirani yang Cantik
46
Berlagak Polos
47
Rekan Kerja yang Buruk
48
Cinta Membara yang Tak Terkendali
49
Kau Bilang Tak Ada Apa-apa di Antara Kalian Berdua
50
Kaulah Satu-satunya yang Dapat Menyembuhkanku
51
Bercita-cita Menjadi Top Star
52
Siapa yang Salah Jika Anjing Gila Menggigitmu?
53
Siapa yang Tidak Memiliki Rahasia Tersembunyi?
54
Bertemu Orang Menyebalkan
55
Jangan Pakai Dulu Bajumu!
56
Pamer
57
Kakak Ipar Sungguh Luar Biasa
58
Akulah yang Menciummu dengan Paksa
59
Kelakuan Juna
60
Pertemuan Antar Mantan Pacar
61
Tidak Sengaja Masuk ke Dalam Kandang Singa
62
Ciuman Kepemilikan
63
Kafka Marah
64
Semakin Mencintaimu Setiap Hari
65
Seperti Roh Rubah
66
Siapa Peduli Jika Dunia Tenggelam Setelah Aku Mati?
67
Orang Tua
68
Gaun Tidur dan Kelopak Bunga
69
Hampir Gila
70
Beruntungnya Itu Kamu
71
Cepat dan Bantu Aku
72
Tidak bisakah kamu ikut bermain?
73
Tidak Ada yang Lebih Baik darimu
74
Aku Tidak Tahan Lagi dengan Godaanmu!
75
Gendong Aku
76
Ulang Tahun Paling Romantis
77
Mode Bayangan: Aktif
78
Terlalu Buas
79
Pujiannya Gagal
80
Kau Pikir Aku Berbahaya?
81
Terlalu Imut
82
Selera Revan Tidak Se-Ekstrem Itu
83
Kau Pantas Disebut Raja Iblis Agung
84
Perasaan Kita Saling Menguntungkan
85
Alina? Tidak Mungkin!
86
Putranya Melebihi Dirinya
87
Pelajaran Singkat
88
Alina Muncul
89
Pembalikan Tak Terduga
90
Kriteria Manajer untuk Alina
91
Aku Tidak Pernah Menyesalinya
92
Seorang Istri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!