Balas Budi

"Tuan Juna, ini......" Pemilik bar itu tampak bingung, dan gagal memahami situasi saat ini.

Tatapan Juna menyapu ke arah manajer wanita itu, yang wajahnya benar-benar menunjukkan rasa bersalahnya. Dia kemudian menyapukan pandangannya ke tangga di lantai dan jendela atap yang hanya seukuran anak kecil, dan mampu menebak sebagian besar dari apa yang telah terjadi.

Dia mengangkat tangannya sebagai isyarat agar semua orang mundur, lalu dia berjalan mendekat dan secara pribadi menggendong wanita itu.

 Aroma yang agak dingin itu bahkan lebih terasa dalam pelukannya.

 Melihat Juna telah pergi untuk menggendong wanita itu, si bocah kecil tidak menghentikannya, tetapi wajahnya menunjukkan keengganannya. Dia menunjukkan ekspresi yang berbicara tentang pikiran batinnya: 'Jika aku tidak terlalu kecil, aku pasti akan menggendongnya sendiri'.

……

Di Rumah Sakit.

 Saat Alina bangun, hari sudah pagi.

Hal pertama yang dilihatnya saat membuka mata adalah pria yang duduk di kursi dekat jendela di seberangnya.

Kakinya yang ramping disilangkan sembarangan, ia mengenakan setelan jas yang pas di badan yang menonjolkan bahunya yang lebar dan pinggangnya yang ramping, dengan kancing kemeja putih yang diikat dengan cermat hingga ke kerahnya. Meskipun ia jelas berada di bawah sinar matahari pagi, tubuhnya tampak diselimuti lapisan es abadi kuno, ekspresinya yang acuh tak acuh seperti seorang raja di istana abad pertengahan.

 Pria itu tampaknya telah mendeteksi tatapannya, dan tiba-tiba mengangkat sepasang mata sedalam lautan itu. Tatapannya yang dingin seolah menembus tulangnya.

Garis pandang itu terlalu agresif, seperti pisau bedah yang tajam, mengupasnya inci demi inci, membuatnya merinding.

Setelah mencoba mengabaikannya beberapa saat, Alina tidak lagi peduli tentang betapa tidak nyamannya tatapan orang asing ini. Ia bertanya dengan ekspresi cemas: "Maaf, Tuan, bagaimana saya bisa sampai di sini? Apakah kau melihat seorang anak laki-laki? Berusia sekitar empat atau lima tahun, tidak suka berbicara? Dia benar-benar putih dan lembut, dan terlihat sedikit linglung dan imut!”

 Lucu……

 Pria itu sedikit mengangkat alisnya mendengar deskripsi Alina, dia mengalihkan pandangannya ke kanan, dan berbicara dengan suara sedingin orangnya, “Maksudmu Kafka?”

Alina dengan cepat mengikuti arah pandangan pria patung es itu, hanya untuk melihat si bocah kecil putih dan lembut tidur nyenyak di ranjang kecil di sebelahnya dengan infus terpasang di punggung tangannya, “Ya, itu dia! Dia bernama Kafka?”

 Alina akhirnya menghela napas lega, dan berbalik untuk menyentuh dahi anak kecil itu, setidaknya demamnya sudah turun.

 Dia mulai sedikit menyesal setelah membiarkan anak itu keluar sebelumnya. Anak itu masih sangat muda, dan dia bahkan demam. Bagaimana jika sesuatu terjadi padanya setelah dia pergi sendirian ke tempat yang berantakan seperti bar?

Alina menatap patung es itu, yang memiliki aura yang kuat di sekelilingnya, "Kau… anak ini...?"

 Setelah mengucapkan kata-kata itu, Alina menyadari bahwa ia baru saja membuang-buang napasnya.

Pria ini dan anak kecil itu sangat mirip, seolah-olah mereka telah diukir dari cetakan yang sama. Mereka jelas-jelas adalah ayah dan anak kandung.

 Benar saja, Patung Es itu menjawab: "Ayah."

 "Hei, cantik, kau sudah bangun! Aku om Kafka!"

Sebuah wajah besar tiba-tiba muncul dari samping, dan Alina tanpa sadar mundur sedikit. Setelah melihat dengan jelas wajah pria itu, ia menjadi linglung, "Re…. Revan?"

Putra kedua Bramantyo Corporation, pemilik Golden Age Entertainment, telah muncul di lebih banyak surat kabar dan majalah daripada kebanyakan artis karena penampilannya yang menarik perhatian dan kepribadiannya yang penuh cinta.

 Ia sama sekali tidak mungkin membuat kesalahan dalam mengenali wajah ini.

Patung Es adalah ayah si bocah, Revan adalah omnya….

 Kalau begitu, bukankah Patung Es itu adalah kakak laki-laki Revan?

 Juna Bramantyo, “the Crazy Rich” sebagaimana orang-orang menyebutnya; dia seperti kaisar yang tidak bermahkota di ibu kota!

 Dia tidak pernah membayangkan bahwa anak laki-laki kecil yang telah diselamatkannya adalah anak haram Juna Bramantyo, pangeran kecil yang berkilau keemasan…

….

 Juna mengamati wanita di ranjang itu dengan saksama, seolah-olah dia mencoba untuk mengetahui apakah ekspresi terkejut di wajahnya itu nyata.

 Setelah beberapa lama, sepertinya dia akhirnya percaya bahwa wanita itu tidak tahu identitas si anak kecil. Dia kemudian berbicara dengan tenang, "Permintaanmu."

 "Eh, permintaan apa?" Alina tidak mengerti kata-kata yang muncul entah dari mana.

 "Kakakku ingin mengucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan putranya, dia memintamu untuk menyatakan permintaanmu!" Revan memiliki ekspresi 'kali ini kau berhasil' yang tergambar jelas di wajahnya.

 Mendengar ini, pikiran Alina berputar cepat saat dia berkata dengan hati-hati, "Kau benar-benar tidak perlu berterima kasih padaku. Memang benar aku telah menyelamatkan putramu, tetapi dia juga telah menyelamatkanku. Jika bukan karena putramu yang keluar untuk meminta bantuan, maka aku masih akan terkurung di sana sekarang, jadi kita bisa dianggap imbang."

 Meskipun dia sangat beruntung telah menyelamatkan si pangeran kecil, bagaimana mungkin dia berani menuntut imbalan atas hal itu? Semakin banyak uang yang dimiliki seseorang, semakin rentan mereka terhadap delusi paranoid bahwa mereka akan ditipu. Terlebih lagi, ini adalah keluarga Bramantyo yang super kaya dan elit kelas atas, sungguh mengherankan bahwa mereka tidak mencurigainya sebagai dalang dari seluruh insiden ini. Tidakkah kau lihat betapa waspadanya Juna menatapnya tadi?

Untuk menghindari penderitaan tambahan di kemudian hari, yang terbaik adalah menyamakan hubungan di antara mereka.

Alina mengira tidak ada masalah dengan jawabannya, tetapi ekspresi Juna tetap tidak senang, menyebabkan ledakan ketakutan di hatinya.

Apakah dia mengatakan sesuatu yang salah? Mengapa ekspresinya begitu menakutkan?

“Kakak, jangan memasang ekspresi menakutkan seperti itu! Kami tahu kau mencoba untuk membayar utang budi, tetapi mereka yang tidak tahu apa-apa tentang situasi ini akan berpikir kau mencoba untuk membalas dendam!” Revan tidak tahan melihat seorang wanita cantik ketakutan, jadi dia angkat bicara untuk mencairkan suasana. Dia kemudian menoleh ke Alina dan berkata, “Kakakku tidak suka berutang pada orang lain, kamu seharusnya meminta sesuatu! Tidak perlu bersikap sopan!”

Bahkan ada ya orang yang memaksa orang lain untuk mengajukan permintaan?

Sudut mulutnya berkedut, “Bukannya aku bersikap sopan, kamu benar-benar tidak perlu membalas budiku. Apa yang aku katakan adalah kebenaran, jika kamu tidak percaya padaku, kamu bisa pergi memeriksanya…”

“Tidak perlu.” Juna berbicara dengan sederhana dan langsung ke intinya. Wajahnya mulai menunjukkan sedikit ketidaksabaran.

Revan angkat bicara, “Ada rekaman pengawasan dari gudang bar. Aku sudah melihatnya, Kafka berlari masuk sendiri. Sedangkan untukmu, manajer bar sudah mengakui bahwa dialah yang menguncimu, jadi kamu tidak perlu khawatir, kami tidak mencurigai niatmu. Karena kamu telah menyelamatkan Kafka, mintalah sesuatu saja!”

 Bagus, kita kembali ke titik awal!

 Pada akhirnya, Alina tidak punya pilihan lain. Di bawah tatapan Juna yang semakin kuat, dia mengumpulkan keberaniannya untuk berkata, "Kalau begitu... bagaimana kalau kamu memberiku uang?"

 Orang kaya suka menyelesaikan utang dengan cara yang sederhana dan lugas ini, bukan?

Juna juga seharusnya tipe yang suka menyelesaikan masalah dengan uang!

 Jika dia tidak meminta uang, bukankah mereka akan berpikir bahwa dia mengincar sesuatu yang lain? Jika bukan uang, maka orang?

Tepat ketika Alina yakin bahwa ini adalah permintaan yang paling tepat yang bisa dia ajukan, ekspresi Juna menjadi semakin buruk.

 Alina hampir menangis. Mengapa dia harus begitu pendiam? Jika  memiliki sesuatu untuk dikatakan, katakan saja! Apakah berbicara beberapa patah kata akan membunuhmu?

 Revan, mesin penerjemah, mengusap hidungnya, "Kakakku berpikir bahwa memberimu uang saja akan terlalu menghina."

 Alina melolong dalam hatinya: Tidak apa-apa!! Hina saja aku!!!!

 Status keluarga Bramantyo terlalu istimewa dan dia tidak bisa memikirkan permintaan yang pantas saat ini. Tepat saat mereka akan menemui jalan buntu, Juna angkat bicara——

 "Nikahi aku."

 Alina benar-benar tak bernyawa selama sedetik, sebelum terbatuk keras, hampir mati tersedak ludahnya sendiri, "Uhuk Uhuk Uhuk... apa yang kau katakan?"

 Setelah akhirnya berhasil menghentikan batuknya, dia buru-buru berbalik ke arah Revan dengan intens.

 Tuan Muda, tolong terjemahkan!!!

 Namun, kali ini bukan hanya Alina, tetapi juga Revan yang benar-benar linglung. "Kakak, apa maksudmu? Aku bahkan tidak bisa menerjemahkan untukmu kali ini!"

 Pada saat ini, keberuntungan datang dan sebuah lampu menyala di kepala Alina. Dia berkata dengan terbata-bata, "Jangan bilang kau memutuskan untuk membalasku dengan tubuhmu karena aku menyelamatkan putramu?"

 Juna menundukkan kepalanya sedikit. Setelah berpikir sejenak, dia mengangguk, "Kau bisa mengatakannya seperti itu."

Episodes
1 Hamil 7 Bulan
2 Anak laki-laki di Bar
3 Menyelamatkan si Bocah Kecil
4 Balas Budi
5 Bukankah Kamu Suka Pria?
6 Si Bocil Mengamuk
7 Menginap Semalam
8 Mudah Kehilangan Kendali
9 Seperti yang Diharapkan dari Putranya
10 Berharap Mempunyai Menantu Perempuan
11 Kafka Mengamuk
12 Darurat! Panggil Bantuan!
13 Tinggal Bersama??
14 Alina, Kita Akan Menempuh Hari-hari yang Panjang
15 CEO yang Mendominasi
16 Upacara Pembukaan
17 Mantan yang Menyusahkan
18 Kasih Sayang Antara Ayah dan Anak Perempuan
19 Dewa Kekayaan Mana yang Telah Datang?
20 Kaulah Raja Iblis Jahat
21 Sayang, Aku Benar-Benar Ingin Menikahimu
22 Sayang, Aku Benar-Benar Ingin Menikahimu
23 Kemampuan Merayu Mulai Bangkit
24 Kaulah Malaikatku
25 Penggemar
26 Lagi-lagi Mantan
27 Kekuatan Ciuman
28 Menelepon Kakak Ipar
29 Perasaan Sedih
30 Pemeran Utama Pria Kedua, Seorang Bintang Besar
31 Oh Cucuku Sayang...
32 300 Ronde Perang
33 Harusnya Kau Menemaniku Malam Ini
34 Ciuman di Bawah Cahaya Rembulan
35 Sangat Tampan!
36 Sang Tiran Mencuri Bunga yang Tak Berdosa
37 Teruslah Berjuang, Jangan Berhenti
38 Kakak Ipar yang Perkasa dan Tangguh
39 Telinga Kelinci yang Lucu dan Menggemaskan
40 Keluarga Bahagia (?)
41 Kau Ingin Pergi?
42 Ciuman untuk Putri Tidur
43 Mungkinkah Dia Mengigau?
44 Biarkan Badai Mengamuk Lebih Keras
45 Tirani yang Cantik
46 Berlagak Polos
47 Rekan Kerja yang Buruk
48 Cinta Membara yang Tak Terkendali
49 Kau Bilang Tak Ada Apa-apa di Antara Kalian Berdua
50 Kaulah Satu-satunya yang Dapat Menyembuhkanku
51 Bercita-cita Menjadi Top Star
52 Siapa yang Salah Jika Anjing Gila Menggigitmu?
53 Siapa yang Tidak Memiliki Rahasia Tersembunyi?
54 Bertemu Orang Menyebalkan
55 Jangan Pakai Dulu Bajumu!
56 Pamer
57 Kakak Ipar Sungguh Luar Biasa
58 Akulah yang Menciummu dengan Paksa
59 Kelakuan Juna
60 Pertemuan Antar Mantan Pacar
61 Tidak Sengaja Masuk ke Dalam Kandang Singa
62 Ciuman Kepemilikan
63 Kafka Marah
64 Semakin Mencintaimu Setiap Hari
65 Seperti Roh Rubah
66 Siapa Peduli Jika Dunia Tenggelam Setelah Aku Mati?
67 Orang Tua
68 Gaun Tidur dan Kelopak Bunga
69 Hampir Gila
70 Beruntungnya Itu Kamu
71 Cepat dan Bantu Aku
72 Tidak bisakah kamu ikut bermain?
73 Tidak Ada yang Lebih Baik darimu
74 Aku Tidak Tahan Lagi dengan Godaanmu!
75 Gendong Aku
76 Ulang Tahun Paling Romantis
77 Mode Bayangan: Aktif
78 Terlalu Buas
79 Pujiannya Gagal
80 Kau Pikir Aku Berbahaya?
81 Terlalu Imut
82 Selera Revan Tidak Se-Ekstrem Itu
83 Kau Pantas Disebut Raja Iblis Agung
84 Perasaan Kita Saling Menguntungkan
85 Alina? Tidak Mungkin!
86 Putranya Melebihi Dirinya
87 Pelajaran Singkat
88 Alina Muncul
89 Pembalikan Tak Terduga
90 Kriteria Manajer untuk Alina
91 Aku Tidak Pernah Menyesalinya
92 Seorang Istri
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Hamil 7 Bulan
2
Anak laki-laki di Bar
3
Menyelamatkan si Bocah Kecil
4
Balas Budi
5
Bukankah Kamu Suka Pria?
6
Si Bocil Mengamuk
7
Menginap Semalam
8
Mudah Kehilangan Kendali
9
Seperti yang Diharapkan dari Putranya
10
Berharap Mempunyai Menantu Perempuan
11
Kafka Mengamuk
12
Darurat! Panggil Bantuan!
13
Tinggal Bersama??
14
Alina, Kita Akan Menempuh Hari-hari yang Panjang
15
CEO yang Mendominasi
16
Upacara Pembukaan
17
Mantan yang Menyusahkan
18
Kasih Sayang Antara Ayah dan Anak Perempuan
19
Dewa Kekayaan Mana yang Telah Datang?
20
Kaulah Raja Iblis Jahat
21
Sayang, Aku Benar-Benar Ingin Menikahimu
22
Sayang, Aku Benar-Benar Ingin Menikahimu
23
Kemampuan Merayu Mulai Bangkit
24
Kaulah Malaikatku
25
Penggemar
26
Lagi-lagi Mantan
27
Kekuatan Ciuman
28
Menelepon Kakak Ipar
29
Perasaan Sedih
30
Pemeran Utama Pria Kedua, Seorang Bintang Besar
31
Oh Cucuku Sayang...
32
300 Ronde Perang
33
Harusnya Kau Menemaniku Malam Ini
34
Ciuman di Bawah Cahaya Rembulan
35
Sangat Tampan!
36
Sang Tiran Mencuri Bunga yang Tak Berdosa
37
Teruslah Berjuang, Jangan Berhenti
38
Kakak Ipar yang Perkasa dan Tangguh
39
Telinga Kelinci yang Lucu dan Menggemaskan
40
Keluarga Bahagia (?)
41
Kau Ingin Pergi?
42
Ciuman untuk Putri Tidur
43
Mungkinkah Dia Mengigau?
44
Biarkan Badai Mengamuk Lebih Keras
45
Tirani yang Cantik
46
Berlagak Polos
47
Rekan Kerja yang Buruk
48
Cinta Membara yang Tak Terkendali
49
Kau Bilang Tak Ada Apa-apa di Antara Kalian Berdua
50
Kaulah Satu-satunya yang Dapat Menyembuhkanku
51
Bercita-cita Menjadi Top Star
52
Siapa yang Salah Jika Anjing Gila Menggigitmu?
53
Siapa yang Tidak Memiliki Rahasia Tersembunyi?
54
Bertemu Orang Menyebalkan
55
Jangan Pakai Dulu Bajumu!
56
Pamer
57
Kakak Ipar Sungguh Luar Biasa
58
Akulah yang Menciummu dengan Paksa
59
Kelakuan Juna
60
Pertemuan Antar Mantan Pacar
61
Tidak Sengaja Masuk ke Dalam Kandang Singa
62
Ciuman Kepemilikan
63
Kafka Marah
64
Semakin Mencintaimu Setiap Hari
65
Seperti Roh Rubah
66
Siapa Peduli Jika Dunia Tenggelam Setelah Aku Mati?
67
Orang Tua
68
Gaun Tidur dan Kelopak Bunga
69
Hampir Gila
70
Beruntungnya Itu Kamu
71
Cepat dan Bantu Aku
72
Tidak bisakah kamu ikut bermain?
73
Tidak Ada yang Lebih Baik darimu
74
Aku Tidak Tahan Lagi dengan Godaanmu!
75
Gendong Aku
76
Ulang Tahun Paling Romantis
77
Mode Bayangan: Aktif
78
Terlalu Buas
79
Pujiannya Gagal
80
Kau Pikir Aku Berbahaya?
81
Terlalu Imut
82
Selera Revan Tidak Se-Ekstrem Itu
83
Kau Pantas Disebut Raja Iblis Agung
84
Perasaan Kita Saling Menguntungkan
85
Alina? Tidak Mungkin!
86
Putranya Melebihi Dirinya
87
Pelajaran Singkat
88
Alina Muncul
89
Pembalikan Tak Terduga
90
Kriteria Manajer untuk Alina
91
Aku Tidak Pernah Menyesalinya
92
Seorang Istri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!