Menginap Semalam

Alina dengan lembut bersulang dengan minuman di tangannya. Dia menunjukkan senyum yang datang dari lubuk hatinya, "Terima kasih!"

Saat senyum gadis itu mengembang, Juna sedikit gemetar sejenak.

Alina melihat ke arah Kafka di sampingnya, "Aku sangat berterima kasih kepada Kafka, aku tidak akan bisa datang ke audisi tepat waktu jika bukan karena dia! Sini sayang, biarkan aku bersulang untukmu!"

Kafka melihat cangkir susunya, lalu ke bir Alina dan Daddy. Meskipun enggan, dia akhirnya mengangkat cangkirnya untuk bersulang dengan Alina. Dia kemudian menghabiskan sisa susu dalam satu tegukan.

Alina tidak bisa menahan tawa melihat sikap seriusnya. Apakah dia mungkin tahu bagaimana bersikap seperti orang dewasa yang menenggelamkan kesedihan mereka dalam minuman?

Juna pergi ke balkon untuk menerima telepon di tengah waktu makan.

Alina segera mendekat ke samping Kafka. Ia menyerahkan birnya kepadanya, “Hei! Penasaran dengan rasanya? Cepat, cicipi selagi ayahmu tidak ada di sini! Kau hanya boleh minum seteguk kecil!”

Mata Kafka berbinar seperti bintang di langit malam, ia menundukkan kepalanya dan dengan hati-hati menyesapnya sedikit.

Ia merasa sangat senang meskipun rasanya tidak enak.

Alina segera duduk ketika Juna kembali dari panggilannya, bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Kafka bahkan lebih profesional. Ia perlahan-lahan meminum susunya, sama sekali tidak gugup.

Juna tampak seolah-olah tidak menyadari apa pun, tetapi secercah kehangatan melintas di matanya saat ia duduk dengan ekspresi normal.

Ketiganya memiliki selera makan yang baik. Mereka berhasil menghabiskan semuanya meskipun Alina membeli banyak bahan.

Alina berpikir sudah waktunya bagi mereka untuk pergi karena hari sudah mulai larut. Tiba-tiba, kilat menyambar langit. Tak lama kemudian, guntur mulai menggelegar keras dan angin kencang mulai bertiup di luar.

“Saya melihat ramalan cuaca meramalkan hujan lebat dan topan untuk malam ini…..”

Alina menatap hujan deras di luar jendela dengan ekspresi gelisah. Kafka dan Juna sama-sama menatap Alina.

Setelah ditatap oleh pasangan itu, Alina hanya bisa berkata, “Pulang dengan putra kecilmu saat ini agak berbahaya karena sudah larut malam dan cuacanya tidak terlalu bagus. Mungkin kamu bisa menginap di sini malam ini?”

Dia telah memberikan tawaran itu murni karena sopan santun, dia pikir tidak mungkin Juna akan setuju. Hasilnya adalah……

Juna, “Baiklah.”

Kafka mengangguk.

APA!? kenapa kau setuju lagi……

Juna terlalu santai!

Kenapa dia merasa pasangan itu hanya menunggunya untuk mengajukan penawaran?

Dia menjadi gila!!!

Dengan begitu Juna dan putranya akhirnya akan menginap.

Apartemen yang telah diatur oleh perusahaannya untuknya tidak begitu besar, hanya memiliki ruang tamu dan kamar tidur. Pengaturan tempat tidur memang menjadi masalah.

“Saya akan tidur di ruang tamu malam ini. Tuan Juna, bisakah Anda tidur dengan Kafka di kamar saya? Saya akan mengganti seprai…..”

“Tidak, saya akan tidur di ruang tamu, Anda harus tidur dengan Kafka di kamar tidur.” Juna berkata dengan nada yang tidak mau menerima protes apa pun.

Alina merasa bahwa dia menggali lubang untuk dirinya sendiri. Dia tidak hanya mengundang CEO Juna Bramantyo untuk makan hotpot murah, dia bahkan membuatnya tidur di ruang tamu.

Dia tidak akan membiarkan Juna tinggal jika dia satu-satunya orang di sini. Terutama setelah apa yang dikatakan Juna hari itu, dan hanya mereka berdua di bawah satu atap.

Namun, karena mempertimbangkan Kafka, dia tidak punya pilihan.

Terlalu berbahaya untuk membiarkannya membawa anak kembali dalam cuaca seperti ini. Itu tidak di anggap hanya berdua saja karena ada si kecil kan…?

Alina hanya bisa pasrah pada nasibnya, "Aku akan mencari pakaian ganti untuk kalian berdua…"

Dia dapat menemukan pakaian ganti untuk mereka setelah mengobrak-abrik lemarinya.

Dia menemukan satu set piyama ukuran anak-anak berbentuk seperti Pikachu yang bisa dikenakan Kafka. Dia mendapatkannya saat bekerja paruh waktu dan hanya menaruhnya di lemari.

Lebih mudah untuk menyiapkan pakaian ganti untuk Juna karena adik laki-lakinya menitipkan beberapa set pakaian padanya.

Alina merasa telah mengecewakan orang tua angkatnya setelah bertemu kembali dengan orang tua kandungnya, jadi tidak punya muka untuk bertemu dengan mereka. Dia jarang menghubungi mereka dan hanya berhubungan dengan adik laki-lakinya, Hanan.

Alina kembali ke kamar untuk mengambil satu set sprei dan sarung bantal baru setelah menemukan pakaiannya.

Sofa di ruang tamu tidak cukup besar bagi Juna untuk meregangkan kakinya yang panjang. Dia hanya bisa memindahkan bangku untuk menambah panjang tempat tidur darurat.

Dia sama sekali tidak perlu khawatir untuk Kafka. Dia membersihkan dirinya di bak mandi dan mengenakan piyama lucu itu sendiri, lalu secara naluriah menuju tempat tidur untuk berbaring.

Alina selesai mandi dan berganti dengan piyama yang lebih konservatif. Dia keluar setelah memeriksa apakah dia tampak sopan.

“Anu… Tuan Juna, saya akan tidur dulu. Hubungi saya jika Anda butuh sesuatu.”

“Ya.” Tatapan Juna kehilangan fokus saat dia melihat Alina yang baru saja mandi. Kedalaman matanya menjadi sangat gelap.

Gadis itu mengenakan piyama paling biasa dan rambutnya diikat berbentuk sanggul. Dia memiliki wajah yang segar dan kulitnya yang halus memiliki rona alami dari uap pancuran air hangat.

Dia tahu bahwa Alina telah berpakaian dengan sopan. Tidak ada yang tidak pantas dengan penampilannya.

Namun, situasi di dalam hati Juna agak sulit dijelaskan. Dia menemukan bahwa bagian tubuh bawahnya sedikit terangkat kepalanya...

Alina memasuki kamar tidurnya dan tiba-tiba melihat bahwa kamarnya memiliki makhluk kecil yang lucu. Dia menjadi sangat senang. Banyak hal telah berkembang di luar dugaannya sejak tadi malam. "Tidurlah segera." Dia mematikan lampu langit-langit dan membiarkan lampu di samping tempat tidurnya menyala.

Dia berbaring di sebelah bocah kecil. Kafka berkedip, tampaknya tidak memiliki sedikit pun keinginan untuk tidur. Alina mulai sakit kepala. Sepertinya anak-anak perlu dibacakan cerita sebelum mereka tidur...

Alina mengangkat bahu tak berdaya, "Aku tidak tahu bagaimana cara bercerita. Bagaimana jika aku menyanyikan sebuah lagu untukmu?"

Kafka jadi menantikannya saat dia mengangguk. Maka Alina menepuk punggung Kafka dengan lembut sambil mulai bernyanyi lembut.

Namun kemudian berhenti karena lirik tengahnya mengandung konten dewasa.

Alina terbatuk sekali, “Tante akan menyanyikan lagu lain untukmu karena tante lupa baris berikutnya!”

Kafka mengangguk patuh.

Alina memeras otaknya untuk memikirkan lagu yang lebih ramah anak.

Bintang kecil di langit yang biru

Amat banyak menghias angkasa

Aku ingin terbang dan menari

Jauh tinggi ke tempat kau berada

Setelah bernyanyi tiga kali dia mendengar dengkuran manis dari sisinya.

Tidak mudah membesarkan anak-anak!

Dia tiba-tiba merasa kagum pada Juna sebagai ayah tunggal.

Dia bertanya-tanya siapa ibu Kafka. Mengapa dia melahirkannya dan meninggalkan Juna?

Apakah karena statusnya terlalu rendah untuk diterima keluarga Bramantyo?

Apakah karena Juna mengalami beberapa komplikasi yang tak terlihat?

Alina perlahan tertidur sambil melamun...

Pada tengah malam, Alina terbangun karena suara berderit yang tiba-tiba dari ruang tamu.

Episodes
1 Hamil 7 Bulan
2 Anak laki-laki di Bar
3 Menyelamatkan si Bocah Kecil
4 Balas Budi
5 Bukankah Kamu Suka Pria?
6 Si Bocil Mengamuk
7 Menginap Semalam
8 Mudah Kehilangan Kendali
9 Seperti yang Diharapkan dari Putranya
10 Berharap Mempunyai Menantu Perempuan
11 Kafka Mengamuk
12 Darurat! Panggil Bantuan!
13 Tinggal Bersama??
14 Alina, Kita Akan Menempuh Hari-hari yang Panjang
15 CEO yang Mendominasi
16 Upacara Pembukaan
17 Mantan yang Menyusahkan
18 Kasih Sayang Antara Ayah dan Anak Perempuan
19 Dewa Kekayaan Mana yang Telah Datang?
20 Kaulah Raja Iblis Jahat
21 Sayang, Aku Benar-Benar Ingin Menikahimu
22 Sayang, Aku Benar-Benar Ingin Menikahimu
23 Kemampuan Merayu Mulai Bangkit
24 Kaulah Malaikatku
25 Penggemar
26 Lagi-lagi Mantan
27 Kekuatan Ciuman
28 Menelepon Kakak Ipar
29 Perasaan Sedih
30 Pemeran Utama Pria Kedua, Seorang Bintang Besar
31 Oh Cucuku Sayang...
32 300 Ronde Perang
33 Harusnya Kau Menemaniku Malam Ini
34 Ciuman di Bawah Cahaya Rembulan
35 Sangat Tampan!
36 Sang Tiran Mencuri Bunga yang Tak Berdosa
37 Teruslah Berjuang, Jangan Berhenti
38 Kakak Ipar yang Perkasa dan Tangguh
39 Telinga Kelinci yang Lucu dan Menggemaskan
40 Keluarga Bahagia (?)
41 Kau Ingin Pergi?
42 Ciuman untuk Putri Tidur
43 Mungkinkah Dia Mengigau?
44 Biarkan Badai Mengamuk Lebih Keras
45 Tirani yang Cantik
46 Berlagak Polos
47 Rekan Kerja yang Buruk
48 Cinta Membara yang Tak Terkendali
49 Kau Bilang Tak Ada Apa-apa di Antara Kalian Berdua
50 Kaulah Satu-satunya yang Dapat Menyembuhkanku
51 Bercita-cita Menjadi Top Star
52 Siapa yang Salah Jika Anjing Gila Menggigitmu?
53 Siapa yang Tidak Memiliki Rahasia Tersembunyi?
54 Bertemu Orang Menyebalkan
55 Jangan Pakai Dulu Bajumu!
56 Pamer
57 Kakak Ipar Sungguh Luar Biasa
58 Akulah yang Menciummu dengan Paksa
59 Kelakuan Juna
60 Pertemuan Antar Mantan Pacar
61 Tidak Sengaja Masuk ke Dalam Kandang Singa
62 Ciuman Kepemilikan
63 Kafka Marah
64 Semakin Mencintaimu Setiap Hari
65 Seperti Roh Rubah
66 Siapa Peduli Jika Dunia Tenggelam Setelah Aku Mati?
67 Orang Tua
68 Gaun Tidur dan Kelopak Bunga
69 Hampir Gila
70 Beruntungnya Itu Kamu
71 Cepat dan Bantu Aku
72 Tidak bisakah kamu ikut bermain?
73 Tidak Ada yang Lebih Baik darimu
74 Aku Tidak Tahan Lagi dengan Godaanmu!
75 Gendong Aku
76 Ulang Tahun Paling Romantis
77 Mode Bayangan: Aktif
78 Terlalu Buas
79 Pujiannya Gagal
80 Kau Pikir Aku Berbahaya?
81 Terlalu Imut
82 Selera Revan Tidak Se-Ekstrem Itu
83 Kau Pantas Disebut Raja Iblis Agung
84 Perasaan Kita Saling Menguntungkan
85 Alina? Tidak Mungkin!
86 Putranya Melebihi Dirinya
87 Pelajaran Singkat
88 Alina Muncul
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Hamil 7 Bulan
2
Anak laki-laki di Bar
3
Menyelamatkan si Bocah Kecil
4
Balas Budi
5
Bukankah Kamu Suka Pria?
6
Si Bocil Mengamuk
7
Menginap Semalam
8
Mudah Kehilangan Kendali
9
Seperti yang Diharapkan dari Putranya
10
Berharap Mempunyai Menantu Perempuan
11
Kafka Mengamuk
12
Darurat! Panggil Bantuan!
13
Tinggal Bersama??
14
Alina, Kita Akan Menempuh Hari-hari yang Panjang
15
CEO yang Mendominasi
16
Upacara Pembukaan
17
Mantan yang Menyusahkan
18
Kasih Sayang Antara Ayah dan Anak Perempuan
19
Dewa Kekayaan Mana yang Telah Datang?
20
Kaulah Raja Iblis Jahat
21
Sayang, Aku Benar-Benar Ingin Menikahimu
22
Sayang, Aku Benar-Benar Ingin Menikahimu
23
Kemampuan Merayu Mulai Bangkit
24
Kaulah Malaikatku
25
Penggemar
26
Lagi-lagi Mantan
27
Kekuatan Ciuman
28
Menelepon Kakak Ipar
29
Perasaan Sedih
30
Pemeran Utama Pria Kedua, Seorang Bintang Besar
31
Oh Cucuku Sayang...
32
300 Ronde Perang
33
Harusnya Kau Menemaniku Malam Ini
34
Ciuman di Bawah Cahaya Rembulan
35
Sangat Tampan!
36
Sang Tiran Mencuri Bunga yang Tak Berdosa
37
Teruslah Berjuang, Jangan Berhenti
38
Kakak Ipar yang Perkasa dan Tangguh
39
Telinga Kelinci yang Lucu dan Menggemaskan
40
Keluarga Bahagia (?)
41
Kau Ingin Pergi?
42
Ciuman untuk Putri Tidur
43
Mungkinkah Dia Mengigau?
44
Biarkan Badai Mengamuk Lebih Keras
45
Tirani yang Cantik
46
Berlagak Polos
47
Rekan Kerja yang Buruk
48
Cinta Membara yang Tak Terkendali
49
Kau Bilang Tak Ada Apa-apa di Antara Kalian Berdua
50
Kaulah Satu-satunya yang Dapat Menyembuhkanku
51
Bercita-cita Menjadi Top Star
52
Siapa yang Salah Jika Anjing Gila Menggigitmu?
53
Siapa yang Tidak Memiliki Rahasia Tersembunyi?
54
Bertemu Orang Menyebalkan
55
Jangan Pakai Dulu Bajumu!
56
Pamer
57
Kakak Ipar Sungguh Luar Biasa
58
Akulah yang Menciummu dengan Paksa
59
Kelakuan Juna
60
Pertemuan Antar Mantan Pacar
61
Tidak Sengaja Masuk ke Dalam Kandang Singa
62
Ciuman Kepemilikan
63
Kafka Marah
64
Semakin Mencintaimu Setiap Hari
65
Seperti Roh Rubah
66
Siapa Peduli Jika Dunia Tenggelam Setelah Aku Mati?
67
Orang Tua
68
Gaun Tidur dan Kelopak Bunga
69
Hampir Gila
70
Beruntungnya Itu Kamu
71
Cepat dan Bantu Aku
72
Tidak bisakah kamu ikut bermain?
73
Tidak Ada yang Lebih Baik darimu
74
Aku Tidak Tahan Lagi dengan Godaanmu!
75
Gendong Aku
76
Ulang Tahun Paling Romantis
77
Mode Bayangan: Aktif
78
Terlalu Buas
79
Pujiannya Gagal
80
Kau Pikir Aku Berbahaya?
81
Terlalu Imut
82
Selera Revan Tidak Se-Ekstrem Itu
83
Kau Pantas Disebut Raja Iblis Agung
84
Perasaan Kita Saling Menguntungkan
85
Alina? Tidak Mungkin!
86
Putranya Melebihi Dirinya
87
Pelajaran Singkat
88
Alina Muncul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!