Aku terdiam sejenak ..
Dan menjawab
" Saya memang dapat beasiswa , tapi itu untuk untuk melanjutkan sekolah, kalau untuk yang lain selain sekolah mungkin saya lebih ingin kerja seperti ini. "
"Dengan hasil dari jeri payah saya. Saya tetap bersyukur " kata-kata dengan penuh yakin .
" Itu.. bagus. Saya senang mendengar kata kamu . Niat , perjuangan untuk sekolah. Aku salut sama kamu. Bisa memikirkan seperti itu" kata pa Rehan .
" Oh, okey selamat berjuang, dan semangat yah, aku pulang dulu , dan makasih." Katanya sambil tersenyum padaku dan langsung keluar dari toko .
"Aku sepat berfikir, kenapa pa guru Rehan ngomong gitu ke aku, ah mungkin dia memberi semangat pada muridnya, jadi wajar ga da yang aneh Tina. " Batinku.
"Sudah abaikan . Mening konsentrasi hari ini . " Batinku lagi ..
Setelah lama dan akhirnya tutup toko aku sebelum tutup toko aku selalu mengecek barang masuk dan keluar dan laporan lainya. Setelah beres. Langsung beres dan pulang menutup dan mengunci toko. Lalu aku pergi ke rumah nenek tersebut tidak jauh dari toko.
Setelah sampai aku mengetuk pintu.
Rumahnya emang lumayan cukup sederhana dan minimalis. Tapi sepertinya nyaman .
Tok.. tok...
( Aku mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban sampai ketuka ke 3 baru ada ).
Dan keluar pemilik toko minimarket.
"Yah, ada pa ,?"
" Bibi, maaf menganggu saya sudah selesai. Beres dan lainya saya akan pulang, dan ini uang dan lainya ada di box, bisa cek lagi. "
"Oh, Tina, yah nanti saya cek , cepat pulang sana, ini sudah malam . Ga baik pulang malam,dan istirahat ya, besok toko libur dulu ."
"Okey, bibi siap. Libur berapa hari ?" Aku bertanya pada pemilik toko.
" Hanya 2 hari saja karena saya mau pergi dulu ke kampung halaman dari pada kamu nnti nunggu saya . Lebih baik liburkan.sudah sana pulang dan selamat istirahat".
Aku hanya mengangguk dan pergi . Setelah pergi dari rumah bibi tersebut aku jalan melewati jalan setapak emang sih agak sepi tapi ga pa aku sudah biasa pulang lewat sini .
Dan tiba-tiba aku merasa ada orang yang mengikuti. Awalanya aku jalan biasa. Tapi lama-lama aku was-was. Jadi aku buru-buru pergi dan tidak sengaja aku menubruk seseorang dan minta maaf tanpa melihat wajah seseorang .dan ketika akan pergi merasa ada tangan yang mencegahku ,dan aku menoleh ternyata pa Guru Rehan
"Hey, kenapa kamu buru-buru jalan cepat." Pa Rehan bertanya padaku sambil mengkhawatirkan ku.
" Ah itu, aku merasa ada yang mengikuti ku sejak tadi jadi aku buru-buru jalannya tanpa sadar menubruk pa Rehan .maaf sekali lagi."
Pa Rehan, akhirnya mengerti dan menoleh sebentar ke arah belakang . Dan ternyata emang benar ada orang di sana sambil sembunyi menunggu muridnya ini berjalan.
Tanpa berpikir panjang lebar. Pa guru mengajakku. Untuk pulang
" Baiklah, kalau begitu aku antar kamu yah, biar sampai selamat, kamu biar selamat" katanya padaku dan aku hanya mengangguk karena aku hanya bisa percaya pada pa Rehan saja. Karena memang daerah ini sudah sepi.banget dan juga rumahku lumayan jauh dari tempat kerjaku.sih.
" Ayo"
" Ya, pa"
Akhirnya berjalan menuju pulang. Dan aku diantar pulang sampai selamat . Dan begitu aku mau masuk.
" Sudah ya aku pulang, dulu tapi sebelum itu aku lihat kamu masuk dulu. Baru aku bisa tenang dan pulang."
" Makasih, pa" dan aku langsung masuk. Dan mengunci semuanya termasuk pintu belakang.dan langsung keatas kamar.
" Okey dia sudah masuk, aku pulang. Dia sudah aman ." Monolognya
Dan langsung pergi ...
Tidak jauh dari tempat berpijak ternyata ada yang masih mengikuti muridnya sampai rumah.
Dia tersenyum penuh arti dan pergi begitu saja...
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments