Melihat ketidaknyamanan Alisya. Membuat Bastian langsung paham. "Maaf! Kalau pertanyaan ku... "
"Aku nginap di rumah teman aku, buat ngerjain tugas kuliah." Sela Alisya.
'Kenapa aku harus berbohong?' batin Alisya.
Bastian tersenyum penuh arti.
"Kamu udah sarapan?" Tanya Bastian.
"Udah, tadi sarapan dirumah temen aku."
"Ohhh... Tapi aku belum sarapan." Balas Bastian.
Jam tangan yang Alisya kenakan. Gadis itu lihat, dan sekarang sudah pukul 9. Akan tetapi Bastian belum juga sarapan. "Kamu pikir kamu itu superhero? Udah jam segini, belum sarapan," Serka Alisya.
"Kenapa? Kamu khawatir?"
"Em, tentu! Kamu itu teman ku sejak kecil. terus gimana ceritanya, aku bisa nggak khawatir?"
Bastian terkekeh ringan. "Apa kamu ada waktu hari ini?"
"Emm... Ada, tapi nanti siang aku ada kelas." Jawab Alisya seraya memperlihatkan raut wajah sedang mengingat jadwal nya hari ini.
"Jadi mau donk kalau nemenin aku sarapan?"
Mendadak Alisya terdiam. Ucapan Adriel tentang ia tak boleh terlalu dekat dengan Bastian. Akan tetapi, ia tak mampu menolak ajakan dari teman kecilnya.
"Alisya! Kamu mau kan?" Tanya Bastian.
"Em, aku mau." Kembali tersenyum, Alisya seakan tak ingin terlalu membuat Bastian nanti tersinggung jika ia menolaknya.
Dibalas dengan senyuman balik, Bastian pun mempersilahkan Alisya masuk kedalam mobilnya.
Tak menunggu waktu lama, Mobil pun melaju pergi dari depan apartemen Alisya, guna untuk pergi mencari sarapan.
Dalam mobil, Alisya tak henti-hentinya berceloteh.
Berbeda ketika bersama Adriel. Meski nyaman, dan merasa mencintai sekaligus dicintai oleh pria itu. Akan tetapi, Alisya tak mampu berbicara bebas ketika bersama dengan Bastian.
"Jadi sekarang kamu CEO?" Tanya Alisya.
Sambil tatapan yang masih terfokus menyetir. Bastian menjawab. "Bukan! Tapi lebih tepatnya CEO terkenal dan tampan."
"Wahhh.... " Tubuh Alisya pun menghadap kearah Bastian. "Aku curiga, kamu ini Bastian teman kecil ku dulu atau bukan sih?"
"Bukan!"
"Lalu?"
"Tapi aku itu sebenarnya pria dewasa yang bisa memikat semua wanita yang ada didekat cewek cegil kayak kamu." Imbuh Bastian.
Alisya tertawa ringan. "Semu...a wanita, kecuali aku." Sahut Alisya.
"Aku sih nggak yakin yah, karna setiap wanita yang ngelihat ku sih nggak bakal bisa menolak pesona yang aku miliki."
Memang benar Bastian sangat bisa membuat Alisya lebih bebas untuk menuangkan apa yang ingin ia ucapkan.
Seakan meledek, Alisya menjulurkan lidahnya pada Bastian. "Kalau pun aku terpesona, pasti dari awal aku sudah minta kamu nikahi." Canda Alisya yang seperti nya berbeda dengan penangkapan pemikiran Bastian.
Tiba-tiba.....
Critt
Mobil Bastian berhenti di pinggir jalan secara mendadak.
Alisya terkejut bukan main.
Tatapan Bastian menatap lekat kearah Alisya.
"Bastian! Kamu udah... " Ucapan Alisya terhenti, karna ternyata Bastian sudah memandang dirinya dengan tatapan yang tak dapat ia artikan.
"Kamu mau menikah dengan ku?" Ucap Bastian.
"Apa?"
Tatapan mereka saling adu pandang.
Perlahan wajah Bastian mendekat kearah telinga Alisya, dengan nada suara mempesona pria itu berbisik. "Nggak perlu di jawab sekarang, aku bisa menunggu kapan pun kamu mau."
Setelah berbisik seperti itu. Bastian kembali ke posisi nya semula. Sekaligus melajukan mobil yang kini telah berhenti di pinggir jalan.
Disisi lain. Jantung Alisya merasa kan debaran yang tak karuan. Seperti debaran jantung yang ia rasakan ketika bersama dengan Adriel.
'Apa ini? Apa aku juga mencintai Bastian? Gila bener nih hati kalau beneran suka sama temen sendiri. Murah banget sih nih hati, gampang banget suka nya sama cowok ganteng.' Ucapan yang kini hadir di pikiran Alisya.
Bastian tertawa pelan, sambil menatap sesekali kearah Alisya. "Kamu gugup? Aku udah nyimpen rasa ini dari dulu, dan papa kamu tau kok perihal aku suka sama kamu."
"Apa?" Sentak Alisya sangking terkejutnya.
"Biasa aja kali Sya."
Merasa tak tahu lagi apa yang harus ia ucapkan. Bagaimana bisa Bastian menyukai dirinya selama ini? Dan papanya pun tau akan hal itu.
"Te-terus kata papa aku apa?" Tanya Alisya dengan gugup.
Bukannya langsung menjawab, Bastian malah terkekeh.
Melihat reaksi Bastian. Membuat Alisya sedikit merasa kesal. "Kenapa ketawa? Emang ada yang lucu?" Serka Alisya.
"Em, lucu. Lucu banget malahan." Jawabnya sembari tetap terkekeh pelan.
Bugh
Pukulan cukup keras Alisya berikan pada pundak Bastian.
"Eh Sya, bahaya tau. Orang lagi nyetir kok di pukul." Bastian seakan tak terima dengan apa yang di lakukan Alisya padanya.
Tak lama Bastian kembali berucap. "Dari pada kamu mukul aku, mending kamu nyium aku." Imbuh Bastian.
Bugh
Lagi-lagi Alisya memukul pundak Bastian.
Kini raut wajah Alisya sangat kesal. "Sekali lagi kamu ngomong ngawur aku penggal kamu disini." Ancam Alisya.
Layaknya anak kecil, Bastian malah menantang Alisya. "Tapi, aku nggak takut."
"Bastian!"
"Iyah Alisya cantik! Ada apa?"
Sahutan lembut yang tanpa sengaja membuat hati Alisya berdesir tak karuan.
Mobil kembali berhenti, tapi kini lebih tepatnya berhenti di depan kedai.
Akan tetapi pandangan Alisya malah asyik menatap kearah Bastian.
Bastian yang terfokus melepaskan sabuk pengamannya pun berkata. "Iyah Sya aku emang tampan. Tapi nggak usah lihatin kayak gitu juga kali. Lama-lama aku nikahin kamu sekarang malahan."
Seakan ketahuan mencuri, Alisya gugup bukan main. Bahkan ia pun merasa dibuat tak karuan perasaannya.
"Ekhem...." Suara Alisya berdehem, seakan mengatur rasa kegugupan nya. "Geer banget," Imbuh Alisya.
Hanya terkekeh pelan. Bastian keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Alisya keluar.
"Silahkan nyonya ratu," Ujar Bastian.
Berbeda kalau Adriel yang bersikap seperti itu, Alisya akan terdiam dan tersipu malu. Akan tetapi, bila Bastian yang bersikap manis seperti itu. Malah terlihat menggemaskan untuk Alisya. Tapi masih dapat membuat Alisya senang mendapat perlakuan itu.
"Apa kau seorang prajurit?" Jawab Alisya, dengan nada candaan.
"Enak aja, aku ini raja, dan kamu itu...adalah ratuku."
Alisya tertawa cukup renyah. Hingga Bastian pun ikut terkekeh.
Sesekali candaan mereka lontarkan. Sambil melangkah masuk kedalam kedai.
Di meja makan Alisya menatap kearah Bastian yang tengah memesankan makanan untuknya.
Sederhana, tampan, kaya, CEO, humoris. Semua itu tak lebih dari kata sempurna. Bahkan terlampau sempurna untuk pria ideal yang selama ini Alisya idamkan.
Adriel dan Bastian benar-benar 11 12. Sangat sulit jika disuruh memilih antara kedua nya.
Tak lama Bastian berjalan kearah Alisya.
"Nggak papa kan makan disini?" Tanya Bastian.
"Nggak papa, lagian aku nggak ikut makan kok." Jawab Alisya.
"Tapi aku pesenin makanan buat kamu tadi."
Mata Alisya langsung menatap tajam kearah Bastian. "Kan tadi aku udah bilang kalau udah sarapan." Ucap Alisya dengan penuh penekanan.
"Yah makan lagi." Singkat, padat dan jelas.
Bugh
Pukulan kembali Alisya berikan pada pundak Bastian.
Entah mengapa? Akan tetapi, Alisya lebih dapat bebas menunjukkan sikap kasar, manja bahkan marah yang random pun Alisya tunjukkan. Ketika bersama dengan Bastian saja.
"Aww...Sakit Sya!" Rintih Bastian.
"Biarin, mangkanya kalau ngomong itu di pikir. Pokoknya nanti aku nggak mau makan, kamu aja yang makan semuanya."
(Beberapa saat kemudian)
Alisya makan dengan lahap. Ramen yang ternyata makanan kesukaan nya.
"Katanya nggak mau makan." Ledek Bastian.
Makanan yang masih berada di mulut Alisya. Akan tetapi, Alisya malah berbicara pada Bastian. "Emang kamu bisa makan semua ini?" Tanya Alisya.
Tangan Bastian sangat ramah. Mengusap sudut bibir Alisya yang ada bekas makanannya.
Alisya terdiam.
"Udah, bersih." Ucap Bastian.
Mata Bastian kembali terfokus pada makanannya. Akan tetapi, ia melihat Alisya yang terbengong menatap kearah dirinya. Dan tak menelan mie yang tadi Alisya makan.
"Ditelen Sya." Imbuh Bastian
Tersentak akan ucapan Bastian. Dengan cepat Alisya langsung menelan mie ramen di mulutnya.
"Ini... Minum!"
Kembali Bastian memberikan sebuah perlakuan yang hampir sama dengan Adriel.
"Alisya! Kamu kenapa sih? Banyak banget bengong nya." Sentak Bastian dengan nada pelan.
Tangan Alisya meraih air minum yang diberikan Bastian padanya. Sekaligus segera meminum air itu.
Setelah minum. Alisya menatap lekat kearah Bastian.
"Bastian! Aku mau ngomong serius." Ujar Alisya.
"Em, ngomong aja." Jawab Bastian.
"Tapi... "
"Kenapa? Kamu nggak suka sama aku? Atau kamu udah punya pacar?" Serka Bastian langsung.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments