Waktu yang ditunggu akhirnya tiba, saat ini Nisa sedang berada di sebuah ruangan yang berbeda dengan Bagas untuk menunggu Bagas menyelesaikan ijab kabul atas dirinya.
Disaat para saksi dengan serentak mengucapkan kata sah atas ijab kabul yang dilontarkan Bagas dengan satu tarikan nafas, disitulah Nisa baru bisa bernafas dengan lega.
" Alhamdulillah " ucap Nisa yang merasa bersyukur atas lancarnya acara ijab kabul.
" Wah Ami temen kita udah jadi istri orang."terdengar Ita mengatakan hal itu kepada Ami sambil meneteskan airmata nya.
Terlihat kedua sahabatnya itu menangis karena ikut bahagia atas pernikahannya.Mungkin memang benar kata orang bahwa saat ditinggal oleh sahabat untuk menikah itu rasanya nano-nano.
Senang karena akhirnya sang sahabat menemukan pendamping hidupnya dan sedih karena merasa seperti ditinggalkan sendirian.
Setelah melewati drama sang mempelai wanita yang sibuk membujuk kedua sahabatnya untuk berhenti menangis, saat ini ketiganya sedang berjalan bersisian menuju pelaminan.
Ita dan Ami berada di sisi kanan dan kiri Nisa, mengiringi Nisa berjalan menuju tempat mempelai pria yang sudah menunggunya.
Terlihat didepan sana sang mempelai pria terus menatap mempelai wanita yang pastinya pada hari ini adalah yang tercantik disana.
*
*
Saat ini aku sedang berjalan ke arah kak Bagas yang telah menungguku di depan sana lebih tepatnya di pelaminan. Kulihat dia terus menatap ke arahku dan tersenyum kepadamu.
Mata kami saling menatap dan terkunci seolah sedang saling menyelami isi hati, dan untuk kami sepertinya tidak ada yang menarik lagi disana untuk saat ini.
Sesaat dunia seperti hanya milik kami berdua dan waktu terasa melambat bagiku.
Sesuai dengan kesepakatan, hari itu pernikahanku hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat saja dan berlangsung di rumahku.
Sebenarnya Nisa memilih pernikahannya diselenggarakan secara sederhana dan hanya mengundang orang terdekat saja karena ingin pernikahannya terasa lebih sakral dan berkesan tanpa perlu memusingkan harus memenuhi ekspetasi semua orang.
Dulunya Nisa juga pernah mengimpikan pernikahan yang sangat megah dan meriah, tapi setelah semakin dewasa Nisa semakin sadar bahwa yang penting itu adalah berkesan untuk dirinya bukan membuat orang lain terkesan.
Terkadang Nisa juga bingung dengan cara berpikir orang yang mengatakan bahwa pernikahan itu mahal dan susah, karena nyatanya menurut Nisa kalo hanya untuk sah itu mudah, menikah di KUA saja contohnya.
Saat ini menurut Nisa orang-orang banyak yang mengedepankan ego dan menjadikan pencapaian orang lain menjadi tolak ukur untuk dirinya sendiri.
Padahal menurutnya kemampuan setiap orang itu berbeda dan tidak semua hal yang kita miliki harus sama dengan yang dimiliki orang lain.
Dalam kehidupan sekeliling Nisa contohnya, ia banyak melihat orang yang merasa malu jika tidak bisa sama dengan orang lain bahkan lebih memilih menumpuk hutang hanya demi bisa memenuhi ekspetasi orang lain.
Hal itulah yang membuat pemikiran Nisa berubah dan motto pernikahannya menjadi **tidak apa menikahnya sederhana, yang penting setelah menikah bisa bangun rumah**.
Bagi Nisa sangat tidak lucu jika setelah menikah malah tidak bisa makan dan bingung membayar hutang karena semua uang dihamburkan dalam sebuah pesta sehari yang akan cepat dilupakan orang.
Walaupun Nisa sekarang tidak menyukai pesta pernikahan yang terlalu mewah bukan berarti Nisa juga membenci dan melarang. Ia merasa tidak apa jika orang-orang di sekelilingnya memiliki pemikiran yang tidak sama dengannya.
Karena bagi Nisa selagi orang itu mampu untuk mewujudkan pesta pernikahan sesuai keinginannya tanpa berhutang mengapa tidak pikirnya.
*
*
Setelah melewati serangkaian acara yang tidak terlalu banyak itu akhirnya pukul satu siang acara pernikahan pun selesai.
Terlihat sanak saudara mulai berpamitan untuk pulang dan Nisa berencana setelah ini akan beristirahat sebentar di kamar.
Tak lupa Nisa juga mengajak Bagas bersamanya untuk sama-sama beristirahat di kamarnya karena selain untuk istirahat ada juga hal yang ingin ia sampaikan kepada Bagas.
Bersambung
Jangan lupa like
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Greenindya
iya bnr setelah menikah malah pusing mikirin bayar utang bukan mikirin masa depan rumah tangga apalagi setelah nikah langsung dikasih momongan makin aja pusing mikirin hutang mikirin biaya anak
2025-03-01
0
Greenindya
setuju banget ini
2025-03-01
0