Dering notifikasi grup whatsApp dari HP Nisa berbunyi secara beruntun,Nisa menghentikan kegiatan membacanya dan meraih hpnya.
Ternyata grup whatsApp Pulu- pulu yang berisi tiga orang yaitu Ami,Ita, dan dirinya itu tengah ramai, entah apa yang sedang mereka bahas.
Ita: " Kuy kumpul yok mumpung weekend "
Ami :" Gass, udah lama juga gak kumpul "
Ita :" Ini pulu-pulu kurang satu mana si, sok sibuk deh, @Nisa"
Ami : " Panggilan kepada sodara Nisa untuk segera merespon, kalo tidak kami akan menjemput paksa "
Ita :" Udah kaya buronan dah "
Nisa di kamar terkekeh geli membaca pesan kedua sahabatnya, untung tidak ada orang lain karena bisa saja dirinya dianggap aneh atau yang lebih parah dikira gila.
Setelah melalui drama para pulu-pulu, akhirnya mereka memutuskan untuk kumpul ditempat biasa mereka nongkrong. Nisa segera berganti baju dan memoles sedikit riasan diwajahnya.
Walaupun hanya nongkrong dengan kedua sahabatnya, tetapi menurut Nisa penampilan itu penting.Setelah dilihat penampilannya sudah oke Nisa pun segera keluar kamar.
Saat melewati ruang tamu dia melihat sang ibu bersama dengan tante Suci, betah juga pikirnya tante Suci berkunjung ke rumahnya. Dia berpikir mungkin karena ibunya adalah orang yang asik dan mereka satu frekuensi.
Sedangkan Nisa adalah kebalikan dari tante Suci yang tidak nyaman berlama-lama bila bertamu karena menurutnya rumah sendiri adalah surga.
Nisapun datang mendekat ke ruang tamu untuk pamit kepada sang ibu, " Bu aku main ya ".Pamit Nisa kepada ibunya, tapi belum sampai sang ibu menjawab terdengar tante Suci berseru
" Lho kamu ini didatengin malah pergi, jadi mantuku mau tidak Nisa nanti nikah sama anak tante Bagas namanya. Gimana mau? ".
Nisa yang mendengarnya hanya tertawa canggung untuk menanggapinya karena kalimat yang diucapkan tante Suci menurutnya agak membuatnya bingung juga.
" Hehehe, tante bisa aja nanti saya mau tapi anak tante gak mau kan repot ".Jawab Nisa yang sebenarnya adalah penolakan menurut versinya karena mana ada laki-laki yang mau dijodohkan pikirnya.
Tanpa dia sadari bahwa jawabannya ini akan diartikan berbeda oleh orang lain dan akan menimbulkan kejutan untuknya yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya .
Untuk mempersingkat waktu karena pasti dirinya telah ditunggu kedua sahabatnya Nisa langsung salim kepada sang ibu dan tidak lupa kepada tante Suci juga karena bagaimanapun orang yang lebih tua harus dihormati selagi juga menghargai yang lebih muda.
Cafe Prabu pukul 15.45
"Hai gais" sapaku kepada dua makhluk yang sepertinya sudah menungguku cukup lama itu, karena dari tampangnya terlihat siap mengolok-olokku karena sedikit terlambat.
"Nyasar lo lama amat?" tanya Ita kepadaku yang juga diangguki oleh Ami.
"Jangan marah jangan risau, tadi ada urusan bentar"Jawabku seadanya.
" Urusan apaan, mau nikah lho pakek acara ada urusan segala? " timpal Ami yang berkesan candaan itu.
" Iya guekan mau nikah bulan depan " Jawabku yang ingin mengerjai keduanya
"Apa! serius lo? " jawab kedua sahabatku bersamaan.
"Hahaha... bercanda gais" tawaku menggema karena tidak tahan melihat ekspresi keduanya yang terkejut itu.
" Huf..untung cuma bercanda, masih ada kesempatan" kulihat keduanya menghela nafas bersama seperti hampir saja kehilangan undian berhadiah.
"Hayooo...kalian nyembunyiin sesuatu ya dari gue" keduanya saling adu pandangan sebelum menjawab pertanyaan yang ku lontarkan.
"suudzon mulu kerjaan lo".Jawab Ami berusaha biasa saja walaupun sebenarnya kentara paniknya. Tapi karena Nisa bukan orang yang suka memaksa jadi dia membiarkannya dan berpikir mungkin belum waktunya dia untuk tahu.
Akhirnya sore itu mereka menghabiskan waktu bertiga sekedar untuk saling sharing cerita.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments