Bab 8

"Jena apakah kau haus?" tanya Toni sesaat sambil menoleh ke arah Jena.

"Hem..Sedikit.Kenapa?" jawab Jena sambil mengangguk dan bertanya balik pada Toni.

"Apakah kau ingin minum sesuatu?" tanya Toni lagi.

"Boleh juga.Aku ingin susu kotak saja.Karena pagi ini perut ku sedang tidak enak." jawab Jena.

"Baik lah,aku akan menyuruh Alena membelikannya untuk mu." ujar Toni sambil tersenyum menyeringai.Jena pun langsung mengangguk dan ikut tersenyum.

Toni pun langsung menghampiri Alena.

"Alena." panggil Toni.

Alena pun hanya melirik datar tanpa menjawabnya.

"Jena perutnya sedang tidak enak.Aku ingin kau pergi membelikan susu kotak untuknya." ujar Toni saat memberi perintah pada Alena.

Alena pun tak menanggapi perintah Toni dan tetap asyik memainkan ponselnya.

"Alena,apa kau tidak dengar ucapan ku?" tanya Toni dengan menatap tajam ke arah Alena.

Alena pun menoleh tajam ke arah Toni.

"Atas dasar apa aku harus membelikan susu untuknya?Bukankah dia punya 2 kaki?Kenapa tidak jalan sendri saja?" tanya balik Alena dengan nada datar tapi santai.

"Hei,Alena.Bukankah selama ini kau selalu menuruti perintah Toni??Sudah lakukan saja." sahut Gea menyela.

Alena pun langsung melirik tajam ke arah Gea.

"Kau temannya Jena,'kan?Kenapa sebagai teman bukan kau saja yang belikan?" tanya Alena sesaat menyindir Gea.

"Apa kau tidak dengar,jika tuan muda Toni sedang menyuruh mu?Seharusnya kau menuruti perintahnya.!" ujar Gea dengan nada sewot.

"Tuan muda?Apa tidak salah?" tanya Alena yang sesaat melirik ke arah Toni.

"Iyah..Siapa yang tidak tahu kalau Toni adalah tuan muda terkaya di kampus kita ini.!Tidak mungkin kau tidak tahu.!" jawab Gea mempertegasnya dengan nada yang lantang.

Sesaat Alena pun mengingat kehidupannya yang sebelumnya.

(Yah,aku baru ingat jika dulunya Toni mengaku sebagai orang kaya dikampus ini.Karena aku selalu menuruti apa pun keinginannya,membuat ia merasa dirinya lebih akan berkuasa dari ku.)

Alena pun seketika tersenyum miring sambil menatap datar ke arah Toni.

"Aku tidak tahu,jika ternyata selama ini kau sedang berperan sebagai tuan muda,Toni?" ujar Alena saat perlahan mendekati Toni.

"Sudah,cepat kerjakan saja apa yang ku perintahkan,Alena.Kau itu adalah pelayan ku,sudah seharusnya kau melakukan semua perintah ku." ujar Toni dengan nada yang begitu sombong.

"Kau dengar,'kan?Kalau kau adalah pelayan pribadi tuan muda Toni.Sudah seharusnya kau melakukan apa pun yang diperintahkan tuan muda Toni." ujar Gea yang seolah sedang berpihak pada Toni.

Membuat Alena sesaat tertawa kecil.

"Sepertinya kau melupakan status mu yang sebenarnya.Sampai kau merasa benar-benar seorang tuan muda??Apa kau tidak memikirkan akibatnya,Toni." sindir Alena sambil menatap tajam.

Mendengar ucapan Alena,tiba-tiba saja Gea pun langsung mendorong Alena hingga mundur beberapa langkah dari Toni.

"Kau terlalu banyak bicara,lebih baik cepat kau pergi beli sebelum tuan muda Toni akan marah besar pada mu." pekik Gea memberi peringatan pada Alena.

Alena pun membalas Gea dengan mendorong Gea hingga terjatuh.

Buk..

"Akh." lirih Gea kesakitan.

Membuat mereka terkejut akan tindakan Alena.

"Gea,kau tidak apa-apa?" tanya Tisa yang langsung membantu Gea.

"Alena,kenapa kau bersikap seperti itu?Jika kau tidak mau,juga tidak apa-apa.Tidak perlu bersikap kasar pada Gea." tegur Jena dengan nada panik.

"Alena,kau keterlaluan.!!Apakah harus kau bertindak seperti itu?" tegur Toni yang langsung kesal.

Terpopuler

Comments

kaila

kaila

lanjut kak

2025-01-24

0

yuning

yuning

Toni benar benar menyebalkan

2025-01-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!