Bab 4

"Toni?Pria brengsek yang sudah membuat hidup ku hancur dan bahkan mati begitu saja." ujar Alena saat bicara sendiri sambil mengingat semua perbuatan Toni sebelumnya.

Raut wajah Alena seketika berubah menjadi sinis dengan tatapan yang begitu tajam.

"Karena aku sudah terlahir kembali,artinya aku bisa merubah takdir ku.Membalaskan semua perbuatan mereka.Dab akan menghancurkan hidup mereka." ucapnya dengan nada tegas dan raut wajah yang tidak senang.

Alena pun langsung membuka pintu kamarnya.Dan terlihat pemuda yang seusianya hanya berbeda setahun.Sedang berdiri tepat dihadapan Alena sambil tersenyum tipis.

Sementara Alena sesaat memperhatikan penampilan Toni yang masih sangat muda,dengan tatapan matanya yang masih tajam.

"Kau belum bersiap-siap?Kenapa baru bangun?" tanya Toni dengan nada yang ramah sambil tersenyum.

Alena pun memilih diam sambil menatap tajam ke arah Toni.

"Ada apa?Kenapa menatap ku seperti itu?Cepat lah bersiap-siap.Kita harus ke kampus,kau tidak mau terlambat,'kan?" tanya Toni seraya meninggalkan Alena.

Sementara Alena masih menatap tajam ke arah Toni yang sudah pergi.Alena pun langsung mendengus kesal saat melihat sosok pria yang membuat hidupnya hancur sebelumnya.

"Lihat saja Toni,perlahan aku akan membalas semua perbuatan mu.Jangan kira aku akan biarkan kau menghancurkan hidup ku untuk kedua kalinya." ujarnya kembali bicara sendiri.

Tanpa menunda waktu lagi,Alena pun bergegas bersiap-siap untuk ke kampus.

Sejam berlalu,Alena pun akhirnya telah bersiap dan langsung keluar menuju ruang makan.

Saat tiba diruang makan,ia terkejut melihat Toni dan kedua orang tuanya tengah menikmati sarapan pagi bersama.Tanpa merasa sungkan dan menganggap mereka seperti tuan rumah.Hal itu seketika membuat Alena langsung menarik nafas panjang dengan berat.Sementara beberapa pelayan yang lain hanya memandangi kebersamaan mereka dari kejauhan.Tanpa melarang mereka untuk tidak sarapan lebih dulu.

(Bisa-bisanya mereka sarapan diruang makan yang tidak seharusnya mereka makan disana.) gumam Alena dengan tatapan dingin.

Alena pun langsung berjalan menghampiri Toni dan kedua orang tua Toni.

"Wah,ternyata kalian bertiga sudah lebih dulu sarapan di meja makan ini." sahut Alena sambil tersenyum palsu.

Toni dan kedua orang tuanya pun langsung menoleh ke arah Alena.

Dan Santi,perempuan paruh baya yang tidak lain adalah ibu kandung Toni,langsung beranjak bangkit dan mendekati Alena.

"Alena,ayo kita sarapan bersama.Aku sudah membuatkan sarapan bubur ayam yang enak untuk mu." ujar Santi dengan nada yang ramah sambil akan merangkul lengan Alena.

Namun,Alena justru langsung menjauh dari Santi sebelum akan mendekatinya.Membuat Santi sesaat merasa canggung dan menatap bingung.

"Apakah kalian pantas sarapan lebih dulu sebelum majikan?Apalagi di meja makan ini?" tanya Alena dengan menunjukkan wajah yang datar.

Sesaat membuat Toni dan kedua orang tuanya berhenti menikmati sarapannya.Dan saling menatap bingung akan ucapan Alena.

"Memangnya kenapa,Alena??Bukankah ini sudah biasa kami lakukan??Dan kau tidak keberatan jika kami sarapan di meja makan ini?" sahut Toni langsung mengingatkan Alena.

Alena pun langsung teringat akan ucapannya yang dulu.Bahwa ia membiarkan Toni dan kedua orang tuanya bebas untuk sarapan lebih dulu,apa lagi dimeja makan milik keluarganya.

Alena pun kembali menarik nafasnya yang panjang.

"Kalau begitu aku menarik kembali kata-kata ku.Dengan mulai hari ini,aku tidak mengijinkan kalian semua untuk makan di meja makan ini.Bahkan saat sarapan pun." ucap Alena dengan tegas.

Terpopuler

Comments

Bininya Jungkook💜

Bininya Jungkook💜

lanjut

2025-02-05

0

kaila

kaila

lanjut kak

2025-01-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!