05 — CC - Cotton Candy | Nahyuck

Haeri

Senior silahkan duluan aja

Javiro

Eh?

Javiro bingung dengan penolakan itu karna terlalu bahaya buat mahasiswa untuk tetap di campus sampai selarut ini.

Javiro

Duh ga bisa

Javiro

Gimana kalau gini

Javiro

Aku yang khawatir karena kamu malam malam sendirian disini

Haeri

Ngapain senior khawatir sama orang yang bahkan baru aja senior kenal

Javiro

Kenapa engga? Udah ayo, kali ini ga nerima penolakan

Haeri

Kalau tetep kekeh buat nolak?

Kedua tangannya di depan mulut membentuk toa.

Javiro

HUJAN BURUAN TURUN!!

Javiro

Biar Haeri terpaksa pulang!!

Haeri tanpa sadar tersenyum karena hal itu, Javiro tampak terdiam sesaat setelah teriak dan bergumam.

Javiro

Tapi kalau kena hujan entar bisa buat demam

Javiro kembali berteriak.

Javiro

Satu lagi hujan, turunnya dikit aja!!

Javiro

Dan jangan buat Haeri sakit nanti dunia kehilangan penampakan rambut pirangnya!!!

Haeri senang dan sedikit tersentak karena satu kalimat yang Javiro ucapkan berdengung di pikirannya.

"Jangan buat Haeri sakit"

Kenapa kalimat itu memiliki arti lain untuk Haeri?

Matanya mulai sedikit berkaca, namun sebelum air matanya jatuh hujan sudah terlebih dahulu menetes di banyak titik.

Haeri langsung mendongak dan menatap Javiro.

Haeri

Lah, kok beneran hujan?!

Javiro

Hehe aku aslinya pawang hujan, jangan bilang siapa siapa ya

Haeri

Bercanda kan?

Javiro

Enak aja, beneran lah

Javiro

Beneran bercanda.

Javiro

Ayo pulang sekarang

Haeri menghela nafas lalu mengambil tasnya dan berjalan bersama dengan Javiro yang untungnya membawa payung.

Javiro udah menawarkan Haeri untuk di antarkan tetapi Haeri menolaknya, alhasil Javiro anter ke Halte dan menunggu bus bareng disitu.

.....

Semenjak malam itu, Haeri jadi sering bertemu dengan Javiro di berbagai kegiatan campus kecuali kelasnya.

Javiro tampak seperti senior campus yang friendly di mata Haeri, banyak Maba lain juga yang menyukainya.

Tapi Haeri? Ia masih merasa asing walaupun terkadang tanpa sadar ia tersenyum melihat kehadiran Javiro.

Mungkin hanya sebuah perasaan kagum biasa, tapi sejak kapan dan kenapa tiba tiba Haeri memiliki perasaan untuk orang lain?

Dan keramaian campus yang biasa menganggunya kini ia cukup menikmatinya.

Dibandingkan dengan dunianya yang terasa sangat suram, sekarang jadi sedikit ada warna .

Warna yang terpancar cerah dari seseorang.

Javiro

Hei tukang ngelamun!

Haeri

Senior Javiro

Javiro

Kenapa? Kepanasan ya?

Javiro

Nih pakai topi

Javiro langsung memakaikan topinya ke Haeri, topi tersebut agak kebesaran ya sangat lumayan untuk menghalangi cahaya matahari langsung ke wajahnya.

Walaupun begitu Haeri ingin mengembalikannya karena itu milik Javiro.

Tapi lagi lagi sepertinya Javiro tidak menerima penolakan karena dia langsung pergi begitu saja.

Rayn

Wah Haeri, enak banget kamu udah sedia topi di panas terik gini

Haeri

Rayn darimana?

Rayn

Ini nih ambil anak pohon

Rayn

Mau aku tanam di samping pohon kamu

Tapi begitu Rayn melihat tempat yang di tandain ya tadi, sisi tersebut sudah tertanam pohon lain.

Milik Javiro yang juga sengaja menanam di dekat Haeri beberapa menit yang lalu.

Rayn

Ih, ini siapa yang tanam disini?

Haeri

Mahasiswa senior

Rayn

Kok kamu engga ngelarang sih, inikan tempat aku

Haeri berdiri dan mengulurkan tangannya.

Haeri

Ayo cari tempat lain

Bukannya meraih uluran tangan itu Rayn malah terharu dan masih diam.

Haeri tidak pernah menunjukkan sesuatu yang sweet atau setidaknya tidak cuek ke dia.

Ini pertama kalinya sehingga Rayn jadi berfikir temannya ini kenapa tiba tiba berubah, apa sisi kemanusiaannya sudah kembali?

Sebenarnya Haeri malas saja kalau Rayn lanjutin omongannya dan bakal cari tau senior mana yang sudah mengambil tempatnya.

Walau itu hanya kekhawatiran Haeri saja, tapi tangannya reflek terulur ke Rayn agar cepat cepat pergi dari tempat tersebut.

....