Rayn masih Memikirkannya dari malam itu, tentang si Javiro membuat Rayn sangat khawatir ke Haeri.
Memang baru 2 kali Rayn benar benar melihat langsung cara Javiro menatap Haeri tanpa berkedip sekalipun.
Rayn
(Tapi Bisa saja kalau ternyata selama ini dia udah mantau Haeri)
Dari kesimpulan yang Rayn dapat ia yakin jika Javiro sudah beberapa kali memerhatikan temannya dengan tatapan menyeramkan itu.
Membuat Rayn merinding tiba tiba, dan seseorang baru saja duduk di sampingnya membuatnya reflek menoleh cepat.
Haeri
Rayn, Boleh pinjem buku kemarin?
Rayn
Fyuhh~
Rayn
Ternyata kamu, Eri
Haeri agak heran menatap Rayn yang tampak seperti sedang menenangkan diri.
Tapi prioritas Haeri saat ini lebih ke buku yang ingin ia pinjam.
Haeri
Boleh?
Rayn
Boleh kok
Rayn agak mengobrak Abrik isi tasnya dan berhasil mendapatkan buku yang ia cari, lalu mengarahkannya ke Haeri.
Rayn
Wait, Haeri dengerin aku sebentar
Haeri terhenti dan tangannya tak jadi meraih buku yang di sodorkan Rayn.
Dia beneran mau dengerin Rayn karna sepertinya itu hal yang penting.
Rayn
Kamu jangan sering lama lama di luar
Rayn
Kalau balik kerja atau campus langsung pulang ke rumah
Haeri memiringkan kepalanya dengan wajah penuh tanya.
Ia bisa saja menganggap Rayn khawatir, tapi kenapa tiba tiba ngomong gini?
Haeri
(Lagian gue emang suka di rumah aja)
Rayn
Akhir akhir ini lagi banyak kasus kejahatan
Haeri hanya mengangguk anggukan kepalanya, bukan untuk meng'iya'kan tapi ingin cepat selesai biar ia bisa cepat meriah bukunya.
Haeri
Makasih, Rayn
Rayn
Iya
....
Hari ini semua mahasiswa baru melakukan kegiatan jadi relawan campus seharian, Haeri dan Rayn juga terpaksa ikut tadi.
Di waktu yang bisa terbilang larut malam Haeri masih ada di campus, Rayn susah pulang duluan karna supirnya sudah menjemputnya.
Haeri duduk sambil menatap langit berbintang di rooftop salah satu gedung fakultas campusnya, ia masih kelelahan dan belum ingin pulang.
Menghela nafas panjang sambil menikmati keindahan dan ketenangan malam, termasuk sebuah kesunyian yang terpaksa ia terima.
Bukannya tidak menurut atau tidak mendengarkan perkataan Rayn.
Tapi di luar ataupun di rumah saja saja karna Haeri tetap sendirian, benar benar sendirian.
Tap!
Tap!
Tap!
Sebuah langkah kaki terdengar lumayan jelas di telinga Haeri, sepertinya seseorang sedang berjalan ke arahnya.
Haeri
(Engga mungkin masih ada orang lain di campus Jam segini)
Haeri
(Dan kalau hantu juga ga bakal—)
Javiro
Bintangnya indah ya, jadi pengen punya satu buat di rumah
Haeri tidak kaget dan tetap tenang menoleh ke samping menatap wajah senior campusnya tersebut.
Haeri juga mendengar jelas apa yang baru ia katakan.
Haeri
Bintang cuman buat di kagumi bukan di miliki
Haeri
Terkadang kita perlu untuk sadar diri.
Karena perkataan itu Javiro jadi sontak menatap wajah Haeri yang semakin terpancar indah di sinari sinar bulan.
Terlebih lagi akhirnya di pertemuan kali ini lelaki manis itu mau berbicara dan menatap ke arahnya.
Sepertinya ini sebuah takdir dan bukan kebetulan biasa.
Javiro
Aku Javiro dari fakultas teknik, kalo kamu?
Haeri
Haeri fakultas psikologi
Javiro
Pantes jarang liat, gedung fakultas kita jauh ternyata
Haeri tidak menjawab dan kepalanya kembali menengadah menatap langit di depannya.
Javiro
(Yah, di cuekin lagi)
Javiro
Maaf, kalo ga ganggu boleh aku duduk di samping kamu?
Haeri menoleh dan mengangguk singkat, seketika senyuman langsung mekar di wajah Javiro ia ambil duduk dengan memberi jarak.
Suasananya senyap sesaat karna Javiro semakin takut menganggu si manis jika ia banyak bertanya atau berbicara.
Jadi ia hanya ikut untuk menatap langit malam yang indah itu.
Angin tipis yang menghembus membuatnya bisa menghirup aroma harum yang menjadi wangi favoritnya itu, apakah karena parfum Haeri? atau Conditionernya?
Entahlah, Javiro tidak pernah menemukan harum itu dimanapun selain berada di dekat Haeri, dan rasa wangi itu bisa merilekskan rasa pusing di kepala Javiro.
Javiro menyandarkan punggungnya ke senderan kursi, ia tersenyum senang menatap langit yang penuh dengan bintang.
Javiro
(Gue masih hidup, tapi ini yang di sebut surga ya?)
Ia sedikit melirik ke surai berwarna cerah orang yang ada di sampingnya.
Javiro
(Indah banget)
Terdengar helaan nafas panjang dari Haeri, ia baru berfikir kalau senior campusnya ini benar benar menghargai ketenangan miliknya.
Padahal menurut Haeri, Javiro pasti adalah orang yang banyak bicara dan kenapa saat ini dia hanya duduk tenang di sampingnya?
Haeri
Senior ngapain udah larut gini masih di campus?
Javiro
Baru selesai matkul malam, tadi.
Javiro
Kalau kamu?
Haeri
Belum mau pulang
Javiro
Tapi udah selarut ini, pulang yuk?
Javiro
Nanti orang tua kamu khawatir loh
Haeri langsung terdiam sesaat karena perkataan Javiro, hal itu sedikit sensitif untuk Haeri dengar.
Comments
(2 N) 1 Arti 🤫
sedikit tertampar tapi dapat ditahan
2025-05-21
1
RM.Xyren
tersentu gw loo😭😭🗿
2025-01-13
8