Dua orang itu keluar dari kepulan asap, awalnya Arda dan teman-temannya sangat waspada dan takut disaat bersamaan, namun saat menemukan kedua orang itu cidera, Arda dan teman-temannya membantu mereka. setelah sedikit berbincang,kemudian mereka memperkenalkan diri yaitu Asura, salah satu murid dari akademi militer pemerintah, dan temannya Hana yang juga murid akademi militer pemerintah Surdatania.
"yah.. Gimana ni Hana?" Gumam Asura sembari menggaruk rambutnya
"kita harus tetap waspada.. Aku akan mengecek kita jatuh di mana" tangap Hana, tampaknya ia lebih tenang tapi waspada dengan kondisi mereka sekarang.
Asura tampak tidak terlalu peduli dengan luka-lukanya, ia duduk di lantai atap gedung itu sembari sesekali menggerutu, "jadi kalian warga yang selamat ya?.. " tanya Asura
Namun Luna yang sedikit kawatir kemudian bertanya "Kalian baik baik saja?, sepertinya kalian terluka"
Asura mengkerutkan alisnya kemudian menyilangkan tangannya "ah.. Luka kecil ini bukan apa apa" Tangap Asura dengan ekspresi sombong
" Nih handuk, setidaknya bersihkan Luka luka kalian" Arda melempar handuk ke Asura
Riko bangkit dan menanyakan dari manakah asal mereka dan siapa mereka sebenarnya.
Hana sempat diam karena membocorkan informasi itu dilarang, namun akhirnya ia menjawab "kami adalah kadet magang dari akademi militer dan ditugaskan untuk mengevakuasi bagian kota Yunda, tapi jaringan sinyal kami ke kantor pusat tiba tiba terputus, dan kami hilang kendali" Jelas Hana
"jadi, kalian tidak bisa memanggil bala bantuan? " tanya Arda dengan penasaran sebelum raut wajahnya kembali waspada saat bunyi makhluk itu berteriak.
"RAAAWRR!!"
Terdengar suara gemuruh dari bawah, dan api helikopter mulai padam, makhluk itu semakin dekat dengan mereka dan terus mendobrak pintu,mendengar hal itu Hana mulai khawatir.
Asura bangkit, namun bukan memberikan saran, malah sibuk meremehkan yang lain "halah.. Kita tidak akan terjebak oleh sekelompok makhluk itu, kita sudah di latih, palingan mereka-mereka ini yang meminta bantuan... " Gumam Asura yang menatap Arda dengan ekspresi remeh
Arda bangkit dan menunjuk Asura dengan kesal "haa!?.. Macam kau yang paling kuat di sini?!, aku juga pernah mau daftar ke akademi militer tu.. Cuma kurang uang! " sontak raut wajahnya sedikit ciut namun masih kesal karena tampaknya Asura ini terlalu sok kuat.
"sudah sudah.. Fokuslah.. Kita masih terjebak" balas Luna yang sedikit kesal melihat tingkah mereka
"Oy!!.. Dari sini kita bisa turun dengan lompat ke gedung sebelah, jaraknya dekat jadi aman" Seru Riko
Mereka mengikuti arahan Riko dan melompat ke gedung sebelah, meski Luna sempat ragu ragu untuk melompat, tapi pada akhirnya semua tiba di gedung sebelah dengan selamat.
"jadi, sekarang kita harus kemana? Kota bukanlah tempat yang aman sekarang. " Tanya Luna dengan kawatir
"kita bisa ke sekolah, disana sedikit bangunan dan luas, jadi sepertinya kemungkinan adanya serangan sedikit" ucap Arda memberi saran
Semua tampak setuju dengan usulan Arda, meski Asura masih sedikit meremehkan Arda. Singkat cerita mereka berhasil pergi dari kota menuju SMA tempat Arda dan yang lain bersekolah, meski di perjalanan mereka sempat bersembunyi dari beberapa makhluk mengerikan itu.
mereka tiba di sekolah dan memasuki ruang OSIS atas saran dari Arda "baiklah!... kita jadikan tempat kumpul di ruangan OSIS, disana tempatnya strategis, dekat dengan atap dan kantin, jadi mudah untuk kita menyusun rencana atau berlindung" Ucap Arda
Mereka menyimpan tas dan suplai mereka di ruang OSIS sembari menyusun rencana.
"jadi, pertama tama kita harus apa?" Tanya Arda
"Ya jelas, kita harus menutup pintu depan dan memblokir tangga agar makhluk itu tidak bisa masuk ke sini"Jawab Asura
"sepertinya kita harus mencari alat, suplai dan persenjataan dahulu sebelum melakukannya, agar kita tidak kesulitan" tangap Riko
mendengar semua pendapat itu, Arda pun memberikan solusi "Ok, jadi aku akan mencari persenjataan dan alat alat yang berguna di lantai bawah, sedangkan Asura dan Hana buatlah tangga tali dan pasang ke atap, agar kita dapat keluar masuk dengan aman, Riko dan Luna akan membuat tempat kita agar dapat di tinggali, setidaknya buat tempat tidur yang terpisah menggunakan bangku kantin dan alat lain, mengerti?" Arda menjelaskan strateginya.
Asura sedikit terkejut melihat kemampuan dan potensi Arda dalam menyusun rencana meski ia masih cerewet, sedangkan Hana sedikit tertarik, kemudian mereka semua mengangguk kepala menandakan bahwa mereka setuju dengan rencana Arda, dan mereka segera pergi dan melakukan tugasnya sesuai dengan yang diarahkan Arda.
Arda berjalan di lorong lantai satu sekolah itu, tentu Arda tahu semua letak letak kapak darurat dan peralatan yang dapat menjadi senjata untuk mereka, namun saat di kelas 10 A, ia mendapatkan sesuatu yang aneh.
Arda mengecek semua peralatan di sana dengan seksama "hmm mari kita lihat, ok ada kapak darurat, ada pisau, ada-k-katana?! Orang mana yang bawa katana asli ke sekolah!?"
tiba-tiba, seseorang keluar dari dalam lemari, tampaknya ia habis bersembunyi dan sedikit waspada karena kedatangan Arda "itu punyaku!, itu properti cosplay, tadinya" ucap seorang siswi yang nampaknya masih kelas 10 dengan baju olahraga yang ditutupi jaket hitam yang mirip dengan punya Arda.
Arda terkejut, namun ia tidak semberono, ia meletakkan katana gadis itu dan bertanya dengan sopan " Siapa kamu?" tanya Arda dengan sedikit waspada.
"Namaku Kaira, aku kelas 10 B" balas Kaira
Arda mengelus dadanya sendiri "syukurlah masih ada orang yang selamat" Arda menghela nafas lega
"sepertinya kamu sedang mengumpulkan peralatan, apakah masih ada orang yang selamat diluar sana?" tanya Kaira penasaran
"iya, aku sedang mengumpulkan peralatan untuk temanku, kami membuat shelter di ruang OSIS, kamu mau ikut? " Tanya Arda
Kaira sedikit ragu, tapi ia tidak tahu harus kemana lagi "Tentu, aku ketakutan karena aku pikir hanya aku yang selamat" meski Kaira mengangguk setuju, ia masih sedikit waspada apakah Arda benar-benar baik atau ada niat jahat.
Mereka tiba di ruang osis, Asura dan yang lain sudah tiba dengan persediaan yang banyak dan shelter yang di perbaharui mereka melihat Kaira.
" kau lama Arda!.. Oh ya dia siapa?, pacarmu? " tangap Asura dengan senyum menyeringai.
"bukan!, aku menemuinya tadi di lantai bawah, namanya Kaira" Balas Arda dengan sedikit kesal
Melihat mereka, Kaira akhirnya lega karena Arda bukan orang jahat atau apapun itu, ia kemudian membungkuk dengan ramah "namaku Kaira salam kenal, ku harap aku bisa membantu kalian di sini" Kaira memperkenalkan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
DiLean
di tunggu updatenya thor penasaran nih/Smirk/
2025-01-12
1