Harapan di Ujung kesabaran

Bab 17: Harapan di Ujung Kesabaran

Malam itu begitu mencekam di rumah kecil Rini. Lampu redup menerangi wajah pucat Nayla yang terbaring lemah di atas kasur tipis mereka. Suasana begitu sunyi, hanya suara nafas tersengal Nayla yang memenuhi ruangan. Aditya duduk di sudut ruangan, menatap dengan mata berkaca-kaca. Dia tidak berani mengatakan apa pun, takut melihat ibunya yang sudah hampir kehilangan akal.

“Nayla... bertahan ya, Sayang... tolong bertahan...” bisik Rini sambil menggenggam erat tangan mungil putrinya. Tubuh kecil Nayla sudah mulai dingin. Rini bisa merasakan detak jantung Nayla melemah, nafasnya makin pendek, dan bibirnya membiru.

Tidak ada pilihan lain. Jika Rini tetap diam, anaknya bisa pergi kapan saja.

Dengan cepat, Rini bangkit. Dia harus mencari pertolongan. Tidak peduli bagaimana caranya, dia harus menyelamatkan Nayla.

Memohon pada Ibu Ayna

Satu-satunya orang yang mungkin bisa membantunya adalah Ibu Ayna, tetangga yang tinggal tidak terlalu jauh. Meskipun wanita itu dikenal angkuh, Rini tetap berharap bahwa malam ini hatinya akan sedikit tergerak.

Dengan tergesa-gesa, Rini membungkus Nayla dengan selimut tipis. Dia menggendong tubuh mungil anaknya yang terasa begitu ringan. Aditya mengikuti di belakangnya dengan wajah penuh kecemasan.

Mereka berjalan di gang kecil, dengan cahaya remang dari lampu jalan yang berkedip-kedip. Jantung Rini berdegup kencang. Setiap langkah terasa berat, seakan seluruh dunia menekan pundaknya.

Sampai akhirnya, mereka tiba di depan rumah besar Ibu Ayna.

Tanpa ragu, Rini mengetuk pintu keras-keras.

Tok! Tok! Tok!

Tidak ada jawaban.

Tok! Tok! Tok!

“Ibu Ayna! Tolong buka pintunya! Saya mohon!” suara Rini nyaris serak.

Beberapa saat kemudian, terdengar langkah mendekat. Pintu terbuka, dan muncul sosok Ibu Ayna dengan wajah tidak senang. Wanita itu mengenakan daster mahal dan terlihat baru saja bangun.

“Ada apa ini ribut-ribut malam-malam?” tanya Ibu Ayna dengan nada kesal.

Rini menelan ludah, lalu berlutut di depan Ibu Ayna dengan Nayla yang masih digendongnya. Air matanya sudah tidak bisa dibendung lagi.

“Ibu Ayna... saya mohon... Nayla sakit parah... dia hampir mati... tolong bantu saya...” suara Rini bergetar.

Ibu Ayna melipat tangan di dada, mengamati Rini dengan ekspresi dingin. “Jadi, kamu mau minta uang lagi?” tanyanya sinis.

Rini menggeleng cepat. “Bukan uang, Bu... Saya cuma butuh bantuan untuk membawa Nayla ke rumah sakit... Saya mohon...”

Ibu Ayna mendengus dan melirik ke arah Nayla yang tampak begitu lemah. Matanya sekilas menunjukkan keraguan, tapi ekspresinya kembali kaku.

“Sudah malam. Aku tidak bisa membantu,” jawabnya singkat.

Rini mencengkeram ujung baju Ibu Ayna dengan tangan gemetar. “Tolong, Bu... Saya mohon, Nayla butuh pertolongan... Dia sudah tidak bisa menunggu lebih lama...”

Ibu Ayna menghempaskan tangan Rini dengan kasar. “Jangan pegang-pegang aku! Kamu pikir semua orang di dunia ini harus membantu kamu? Kamu pikir aku ini panti sosial?”

Rini tercekat. Air matanya semakin deras.

“Tapi... dia masih anak kecil... tolonglah...”

Ibu Ayna tertawa kecil, lalu berkata dengan nada merendahkan, “Anak kecil? Hah! Itu bukan urusanku! Kalau kamu tidak bisa merawat anakmu sendiri, kenapa kamu punya anak? Dasar wanita bodoh, miskin, dan menyedihkan!”

Kata-kata itu menancap seperti pisau di hati Rini. Namun, dia tidak bisa marah. Tidak ada waktu untuk marah.

Dengan putus asa, dia kembali meraih kaki Ibu Ayna, berlutut semakin dalam.

“Bu, saya mohon... hanya kali ini saja... Tolong bantu Nayla... Saya akan melakukan apa saja... Saya akan bekerja tanpa dibayar... Saya akan membersihkan rumah Ibu setiap hari... Tolong, Nayla masih kecil... dia tidak bersalah...”

Air mata Rini membasahi lantai. Aditya yang berdiri di belakangnya hanya bisa menunduk, menahan tangisnya sendiri.

Namun, Ibu Ayna hanya menghela napas kasar. “Aku tidak punya waktu untuk ini. Sana pergi!”

Rini menggeleng, masih berlutut, masih berharap. “Tolong, Bu... kalau Nayla mati, saya tidak tahu harus bagaimana...”

Ibu Ayna mendengus kesal, lalu tanpa peringatan, dia meraih segenggam beras dari wadah di dekat pintu dan melemparkannya ke wajah Rini.

“Ambil ini! Itu saja yang pantas kamu dapatkan!” teriaknya.

Rini terdiam. Butiran beras jatuh ke tanah. Matanya membelalak, air matanya semakin deras.

Ibu Ayna menatapnya dengan tatapan penuh hinaan. “Sana pergi! Aku tidak mau tetanggaku melihat aku berurusan dengan orang miskin seperti kamu!”

Rini masih berlutut, tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Tubuhnya gemetar, bukan karena dingin, tetapi karena rasa sakit yang begitu mendalam.

Aditya yang melihat ibunya diperlakukan seperti itu akhirnya tidak bisa menahan emosinya. Dia maju beberapa langkah, menatap Ibu Ayna dengan mata penuh amarah.

“Ibu saya sudah memohon dengan sangat... Kenapa Ibu setega ini?” suaranya bergetar.

Ibu Ayna hanya melirik bocah itu dengan tatapan malas. “Diam, anak kecil! Jangan ikut campur urusan orang dewasa!”

Rini segera menarik Aditya ke belakangnya, takut kalau Ibu Ayna akan berbuat lebih kejam lagi.

Dengan hati yang hancur, Rini akhirnya berdiri dengan lemas. Dia memeluk Nayla lebih erat, lalu menunduk dalam.

“Terima kasih, Bu...” katanya pelan, sebelum akhirnya berbalik dan berjalan pergi.

Malam itu, langkah Rini terasa begitu berat. Harapannya pupus, tubuhnya lelah, dan hatinya hancur berkeping-keping. Aditya berjalan di sampingnya, menahan tangis, tetapi matanya penuh kebencian terhadap dunia yang begitu kejam pada mereka.

Sementara itu, Nayla masih dalam pelukan ibunya, semakin lemah, semakin sunyi.

Malam semakin larut, dan harapan Rini semakin menipis. Apakah masih ada jalan untuk menyelamatkan Nayla?

Episodes
1 Awal yang berat
2 "Luka dibangku sekolah"
3 Harga Diri yang Terdonai
4 Fitnah yang kejam
5 Cahaya yang padam
6 Pertemuan yang tak terduga
7 Luka dihari Ayah
8 Luka didepan pintu
9 Fitnah dipagi hari
10 Harapan yang Dirampas
11 kapal kertas dan harga diri
12 Tawaran gelap
13 Doa dibulan Ramadhan
14 Doa seorang ibu
15 Harapan yang Memudar
16 Tangis seorang ibu
17 Harapan di Ujung kesabaran
18 keajaiban di Tengah malam
19 Kebenaran Yang terungkap
20 Harapan di tengah keputusasaan
21 perpisahan sementara
22 Rumah yang berbeda
23 Luka yang selalu ada
24 Persahabatan di Atas perbedaan
25 Misteri kakek Juwa siat
26 Rahasia keluarga yang tersembunyi
27 perjalanan menuju rumah kakek kristian
28 Kisah kakek yang Hilang
29 Rahasia Rumah Terbengkalai
30 Jakarta dan Harapan baru
31 Dendam yang membara
32 Bayangan di tengah Malam
33 Teror dikamar Mandi
34 Gang yang tidak berujung
35 Aris yang terkutuk
36 perjanjian darah di malam purnama
37 malam yang tak tenang
38 Rahasia dibalik Rawa-rawa
39 jimat misterius
40 Malam purnama yang Terlupakan
41 kesetaraan yang membalas
42 kabar gembira dan Rahasia jimat kesetaraan
43 Ibu kembali!
44 Kebanggaan Seorang Ibu
45 Hari libur
46 Harapan ibu
47 Perjuangan di Pasar
48 pengumuman Aneh dari kristian
49 setelah libur Selesai
50 Hari ulang tahun Rini
51 Petualangan menjual telur bebek
52 Petualangan di Aquarium
53 Warisan dari masa Lalu
54 Berkebun Ala Kristian
55 Strategi Anak Sawah
56 Pertemuan dengan Ilmuwan pertanian
57 Menjadi Pekerja Warung!
58 Petualangan di Hutan Angker (Katanya)
59 Cahaya Hijau di Malam Hari
60 Rahasia Artefak dan Misi Baru
61 Kekuatan Artefak yang sesungguhnya
62 Murid Baru yang Nyebelin
63 Kejar-Kejaran yang Menegangkan
64 Ide Gila Tentang Artefak
65 Pertemuan dengan Johan,si Jenius malas
66 Perjalanan Ke Alam Gaib
67 Labirin Kegelapan dan Makhluk Pasir
68 Pedang untuk Bertahan Hidup
69 Kobaran semangat di Labirin kegelapan
70 Menuju Monster Utama
71 Kembali Ke Realitas
72 Kembali kesekolah
73 Awal dari Jebakan Johan
74 Johan Mempermalukan Arga
75 Johan Vs Pak Wariyanto
76 Tawa di Balik Manipulasi
77 Eksperimen Tengah Malam
78 Tawa Pertama Johan
79 Malam di Rumah Johan
80 Batu Joget dan Trio Idiot
81 Dongeng Awal Mula Pohon
82 Ujian Semester yang Lupa Diri
83 Johan Mengajarkan Bangun Ruang
84 Johan,Jenius Pemalas
85 Johan Vs Ilmuwan :Debat Logika
86 nongkrong dan Pergerakan Partikel Kuantum
87 Surat Johan dan Panti Asuhan Kasih
88 Awal Teror Johan di Panti Asuhan
89 Johan Memulai Terornya
90 Persidangan Rahasia
91 Mesin kloningan &Kloningan Jack
92 Surat misterius Dan persiapan Akhir
93 Jebakan Psikologis yang Mulai Menghancurkan
94 Perangkap Pagi Hari
95 Ketakutan yang Menghancurkan
96 Ledakan yang Memukau
97 Misteri Tas Johan
98 Johan vs Para Ilmuwan
99 Johan di Mata Aditya dan Kristian
100 Teori Gila tentang Johan
101 Sawah yang Terlupakan
102 Istirahat di Gubuk Orang
103 Rencana Jahat Pencurian Pisang
104 Bibit Padi dan Gas Anti-Hama Johan
105 Pupuk Super Johan yang Kelewat Gila
106 Pupuk GG&Bisnis Pohon Oak
107 Menunggu Agen &Ngobrol Soal Juragan Oak
108 Breakdance di Sekolah Gara-gara Jadi Sultan Oak
109 Penculikan Misterius
110 Eksperimen Gila Profesor Kayren
111 Jejak yang Hilang
112 Eksperimen Pikiran
113 Delapan Tahun kemudian
114 Bayangan Masa Lalu
115 Teleporter Menuju Takdir
116 Konfrontasi dengan Leopold
117 Hujan di Antara Kehampaan
118 Kembalinya Johan?
119 Kebenaran Yang belum Terungkap
120 Misi yang Belum Usai
121 Tindakan Awal
122 Gangguan Romansa yang Tak Diinginkan
123 Malam Pertama di Sarang Musuh
124 Bisikan Tentang Leopold
125 Kepingan Puzzle Terungkap
126 Aksi Dimulai
127 Sistem Keamanan yang Ribet
128 Tuvoral Berze dan Misi Ke London
129 Sarapan di kapal Hantu
130 Pendaftaran di Attitude High School
131 Belajar Filasafat:Jalan Pintas Ke Otak Besar
132 Hari yang Menentukan
133 Johan yang Kembali
134 Bocah 18 Tahun yang Jenius
135 Ujian Johan
136 Diburu atau Memburu?
137 Mata yang Mengawasi
138 Ujian Loyalitas:Permainan Akal Johan
139 "Lawan yang Salah"
140 Johan,Sang Manipulator yang Terlalu Sempurna
141 Ketika Monster Beristirahat
142 Squad Bayangan Menuju Dimensi Waktu
143 Robert Wulthon Terjebak di Dimensi Kausalitas
144 Kembalinya Sang Monster yang Berhati Hangat
145 Langkah Dewasa
146 Nongkrong Absurd Versi Anak Zaman Now
147 Misi mengguncang Kehidupan Sosial
148 Kena Mental di Rumah Sendiri
149 Pagi yang Absurd,Tapi Tetap Berkelas
150 Prank Terakhir dan Jalan Menuju Masa Depan
151 Perpisahan dan Awal Baru
152 Kosan Murah,Tapi...?
153 Misi Kosan Murah
154 Mencari Harapan di Tanah Perantauan
155 Pekerjaan yang Membosankan
156 Di Tengah Ketidakpastian
157 Keberuntungan yang Tak Terduga
158 Curhat di Grup WA
159 Tuduhan
160 Permainan Dimulai
161 Kebenaran yang terubgkap
162 Langkah Pertama dalam Strategi Johan
163 Pekerjaan Sampingan Aditya
164 Grup Absurd dan Berita Besar Kristian
165 Skincare dan Johan Si Jenius yang Kena Nerf
166 Jejak Misterius
167 Pintu yang Tak Bisa Dibuka
168 Bayangan di Balik Gerakan
169 Serangan Balik
170 Kejutan Untuk Hacker111
171 Bayangan di Balik Jendela
172 Pemberontak dalam Bayangan
173 Tiba di Gang Persembunyian
174 Bangunan Tua dan Perlawanan
175 Istirahat di Kafe
176 Pelarian yang Mencekam
177 Kuis Sains dan Kejutan Absurd
178 Perburuan di Tengah Malam
179 Jejak dalam Kegelapan
180 Catatan Nazan
181 Api dalam Bayangan
182 Mata-mata di Kegelapan
183 Rencana Gila
184 Manipulasi,Ledakan,dan pelarian
185 The Absurd Chronicles Continue
186 Penculikan di Tengah Pelarian
187 Konsultasi Ke Nazan
188 Rencana Absurd
189 Sosok misterius
190 Nasi Goreng Semahal Harganya Kamus
191 Uang Nasi Goreng Kedua
192 Nasi Goreng,Absurd,dan Ngakak Tanpa Ampun
193 Tolong, Serius Sedikit!
194 Persiapan Buduk
195 Operasi Buduk yang Buduk
196 Operasi kentut Bayangan
197 Gang Rahasia dan Jokes Absurd
198 Bahasa Inggris dan Ketidakpastian Heinsbretg
199 Bos Final Mengamuk
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Awal yang berat
2
"Luka dibangku sekolah"
3
Harga Diri yang Terdonai
4
Fitnah yang kejam
5
Cahaya yang padam
6
Pertemuan yang tak terduga
7
Luka dihari Ayah
8
Luka didepan pintu
9
Fitnah dipagi hari
10
Harapan yang Dirampas
11
kapal kertas dan harga diri
12
Tawaran gelap
13
Doa dibulan Ramadhan
14
Doa seorang ibu
15
Harapan yang Memudar
16
Tangis seorang ibu
17
Harapan di Ujung kesabaran
18
keajaiban di Tengah malam
19
Kebenaran Yang terungkap
20
Harapan di tengah keputusasaan
21
perpisahan sementara
22
Rumah yang berbeda
23
Luka yang selalu ada
24
Persahabatan di Atas perbedaan
25
Misteri kakek Juwa siat
26
Rahasia keluarga yang tersembunyi
27
perjalanan menuju rumah kakek kristian
28
Kisah kakek yang Hilang
29
Rahasia Rumah Terbengkalai
30
Jakarta dan Harapan baru
31
Dendam yang membara
32
Bayangan di tengah Malam
33
Teror dikamar Mandi
34
Gang yang tidak berujung
35
Aris yang terkutuk
36
perjanjian darah di malam purnama
37
malam yang tak tenang
38
Rahasia dibalik Rawa-rawa
39
jimat misterius
40
Malam purnama yang Terlupakan
41
kesetaraan yang membalas
42
kabar gembira dan Rahasia jimat kesetaraan
43
Ibu kembali!
44
Kebanggaan Seorang Ibu
45
Hari libur
46
Harapan ibu
47
Perjuangan di Pasar
48
pengumuman Aneh dari kristian
49
setelah libur Selesai
50
Hari ulang tahun Rini
51
Petualangan menjual telur bebek
52
Petualangan di Aquarium
53
Warisan dari masa Lalu
54
Berkebun Ala Kristian
55
Strategi Anak Sawah
56
Pertemuan dengan Ilmuwan pertanian
57
Menjadi Pekerja Warung!
58
Petualangan di Hutan Angker (Katanya)
59
Cahaya Hijau di Malam Hari
60
Rahasia Artefak dan Misi Baru
61
Kekuatan Artefak yang sesungguhnya
62
Murid Baru yang Nyebelin
63
Kejar-Kejaran yang Menegangkan
64
Ide Gila Tentang Artefak
65
Pertemuan dengan Johan,si Jenius malas
66
Perjalanan Ke Alam Gaib
67
Labirin Kegelapan dan Makhluk Pasir
68
Pedang untuk Bertahan Hidup
69
Kobaran semangat di Labirin kegelapan
70
Menuju Monster Utama
71
Kembali Ke Realitas
72
Kembali kesekolah
73
Awal dari Jebakan Johan
74
Johan Mempermalukan Arga
75
Johan Vs Pak Wariyanto
76
Tawa di Balik Manipulasi
77
Eksperimen Tengah Malam
78
Tawa Pertama Johan
79
Malam di Rumah Johan
80
Batu Joget dan Trio Idiot
81
Dongeng Awal Mula Pohon
82
Ujian Semester yang Lupa Diri
83
Johan Mengajarkan Bangun Ruang
84
Johan,Jenius Pemalas
85
Johan Vs Ilmuwan :Debat Logika
86
nongkrong dan Pergerakan Partikel Kuantum
87
Surat Johan dan Panti Asuhan Kasih
88
Awal Teror Johan di Panti Asuhan
89
Johan Memulai Terornya
90
Persidangan Rahasia
91
Mesin kloningan &Kloningan Jack
92
Surat misterius Dan persiapan Akhir
93
Jebakan Psikologis yang Mulai Menghancurkan
94
Perangkap Pagi Hari
95
Ketakutan yang Menghancurkan
96
Ledakan yang Memukau
97
Misteri Tas Johan
98
Johan vs Para Ilmuwan
99
Johan di Mata Aditya dan Kristian
100
Teori Gila tentang Johan
101
Sawah yang Terlupakan
102
Istirahat di Gubuk Orang
103
Rencana Jahat Pencurian Pisang
104
Bibit Padi dan Gas Anti-Hama Johan
105
Pupuk Super Johan yang Kelewat Gila
106
Pupuk GG&Bisnis Pohon Oak
107
Menunggu Agen &Ngobrol Soal Juragan Oak
108
Breakdance di Sekolah Gara-gara Jadi Sultan Oak
109
Penculikan Misterius
110
Eksperimen Gila Profesor Kayren
111
Jejak yang Hilang
112
Eksperimen Pikiran
113
Delapan Tahun kemudian
114
Bayangan Masa Lalu
115
Teleporter Menuju Takdir
116
Konfrontasi dengan Leopold
117
Hujan di Antara Kehampaan
118
Kembalinya Johan?
119
Kebenaran Yang belum Terungkap
120
Misi yang Belum Usai
121
Tindakan Awal
122
Gangguan Romansa yang Tak Diinginkan
123
Malam Pertama di Sarang Musuh
124
Bisikan Tentang Leopold
125
Kepingan Puzzle Terungkap
126
Aksi Dimulai
127
Sistem Keamanan yang Ribet
128
Tuvoral Berze dan Misi Ke London
129
Sarapan di kapal Hantu
130
Pendaftaran di Attitude High School
131
Belajar Filasafat:Jalan Pintas Ke Otak Besar
132
Hari yang Menentukan
133
Johan yang Kembali
134
Bocah 18 Tahun yang Jenius
135
Ujian Johan
136
Diburu atau Memburu?
137
Mata yang Mengawasi
138
Ujian Loyalitas:Permainan Akal Johan
139
"Lawan yang Salah"
140
Johan,Sang Manipulator yang Terlalu Sempurna
141
Ketika Monster Beristirahat
142
Squad Bayangan Menuju Dimensi Waktu
143
Robert Wulthon Terjebak di Dimensi Kausalitas
144
Kembalinya Sang Monster yang Berhati Hangat
145
Langkah Dewasa
146
Nongkrong Absurd Versi Anak Zaman Now
147
Misi mengguncang Kehidupan Sosial
148
Kena Mental di Rumah Sendiri
149
Pagi yang Absurd,Tapi Tetap Berkelas
150
Prank Terakhir dan Jalan Menuju Masa Depan
151
Perpisahan dan Awal Baru
152
Kosan Murah,Tapi...?
153
Misi Kosan Murah
154
Mencari Harapan di Tanah Perantauan
155
Pekerjaan yang Membosankan
156
Di Tengah Ketidakpastian
157
Keberuntungan yang Tak Terduga
158
Curhat di Grup WA
159
Tuduhan
160
Permainan Dimulai
161
Kebenaran yang terubgkap
162
Langkah Pertama dalam Strategi Johan
163
Pekerjaan Sampingan Aditya
164
Grup Absurd dan Berita Besar Kristian
165
Skincare dan Johan Si Jenius yang Kena Nerf
166
Jejak Misterius
167
Pintu yang Tak Bisa Dibuka
168
Bayangan di Balik Gerakan
169
Serangan Balik
170
Kejutan Untuk Hacker111
171
Bayangan di Balik Jendela
172
Pemberontak dalam Bayangan
173
Tiba di Gang Persembunyian
174
Bangunan Tua dan Perlawanan
175
Istirahat di Kafe
176
Pelarian yang Mencekam
177
Kuis Sains dan Kejutan Absurd
178
Perburuan di Tengah Malam
179
Jejak dalam Kegelapan
180
Catatan Nazan
181
Api dalam Bayangan
182
Mata-mata di Kegelapan
183
Rencana Gila
184
Manipulasi,Ledakan,dan pelarian
185
The Absurd Chronicles Continue
186
Penculikan di Tengah Pelarian
187
Konsultasi Ke Nazan
188
Rencana Absurd
189
Sosok misterius
190
Nasi Goreng Semahal Harganya Kamus
191
Uang Nasi Goreng Kedua
192
Nasi Goreng,Absurd,dan Ngakak Tanpa Ampun
193
Tolong, Serius Sedikit!
194
Persiapan Buduk
195
Operasi Buduk yang Buduk
196
Operasi kentut Bayangan
197
Gang Rahasia dan Jokes Absurd
198
Bahasa Inggris dan Ketidakpastian Heinsbretg
199
Bos Final Mengamuk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!