Marriage With CEO | 5. Lost

"Bisakah kau berhenti untuk mondar-mandir seperti itu?" Tegur Aston yang melihat Ayana yang terus menerus mondar-mandir.

"Tidak bisa, aku sedang khawatir dengan bundaku," jawab Ayana.

Aston beranjak dari duduknya dan menarik tangan Ayana untuk menyuruhnya duduk karena semenjak orangtuanya masuk hingga sekarang Ayana tidak ada henti-hentinya untuk mondar-mandir yang membuat Aston pusing.

Ayana teringat akan sesuatu membuat Ayana menarik tangan Aston untuk mengikutinya. Tepat di sebuah tempat sepi di sinilah mereka sekarang berdua untuk mengobrolkan yang membuat Ayana penasaran.

"Jika operasi ini gagal da-" Ayana menarik nafasnya dalam-dalam agar air matanya tidak jauh.

"Dan bundaku tidak selamat apa perjanjian itu masih tetap akan anda lanjutkan?" tanya Ayana.

Aston mengangguk kepalanya dingin. "Kamu sudah tanda tangan di atas materai itu dan itu tandanya kamu setuju menikah kontrak denganku, jika kamu melanggar maka aku bisa menuntut mu." Jelas Aston.

Ayana terduduk lemas saat mendengar ucapan Aston barusan. Ada manusia yang tidak punya hati hidup di dunia ini. Karena Ayana tau jika operasi ini lima puluh persennya akan gagal apa lagi kanker yang di derita oleh orangtua Ayana sudah menyebar ke seluruh tubuhnya. Jadi kecil kemungkinannya bisa berhasil.

Namun dalam hati Ayana berharap jika operasinya akan berhasil.

Kembali duduk di ruangan operasi sambil memikirkan keadaan di dalam yang membuat Ayana tak henti-hentinya berdoa agar Tuhan bisa menyelamatkan orangtua satu-satunya yang Ayana miliki.

Tidak bisa Ayana bayangkan jika sang bunda tidak ada, maka di sini Ayana hanya sebatang kara. Setelah menunggu hampir tiga jam pintu ruangan operasi terbuka menampilkan dokter yang membantu sang bunda.

"How is the operation?" tanya Aston.

"Everything went smoothly, but I can't confirm the condition now," jawab Dokter.

"Because the patient's cancer has almost spread throughout his body. and now the patient is in a coma," tambah Dokter.

Aston menatap kearah Ayana yang sedang menunggu jawaban darinya.

"We will wait for the results when the patient wakes up."

"OK then, thank you very much Doctor." ucap Aston.

Setelah kepergian dokter, Ayana menanyakan perihal kondisi operasi sang bunda.

"Orangtua mu sedang koma dan kanker yang di derita oleh bundamu kemungkinan kecil masih ada dan untuk melihat hasilnya kita harus menunggu bundamu siuman." Jelas Aston.

"Jadi sekarang bunda koma? Dan kita belum tau apa kanker itu masih ada atau tidak?" tanya Ayana.

"Iya, jadi sekarang kita tunggu saja nanti." Jawab Aston.

Tubuh Ayana terjauh lemas di lantai mendengar ucapan Aston barusan. Air yang dari tadi Ayana tahan akhirnya jatuh dari kelopak matanya.

Aston tidak memperdulikan Ayana yang menangis, ia lebih memilih untuk pergi dari tempatnya.

...•••...

Doa terus Ayana panjatkan di sebuah gereja untuk mendoakan agar sang bunda lekas sadar dari koma nya. Karena sudah terhitung dua hari bundanya

"Kamu mau makan malam apa?" tanya Aston.

Ayana menggelengkan kepalanya. "Aku tidak selera makan." Jawab Ayana.

"Jika kamu tidak makan maka kau akan jatuh sakit dan kau akan merepotkan ku lagi," ucap Aston.

"Tenang saja aku tidak akan merepotkan mu lagi dan ini akan menjadi hari terakhir aku merepotkan mu," ujar Ayana.

Aston pergi meninggalkan Ayana yang masih setia menunggu sang bunda yang sedang koma.

Setelah Aston pergi alat Elektrokardiograf berbunyi yang tidak Ayana ketahui.

Ayana berusaha untuk memencet tombol untuk memanggil dokter ataupun suster. Tak berselang lama Dokter yang menangani bundanya datang ke ruangannya untuk mengecek kondisi orangtua Ayana.

"Please wait outside," ucap Dokter.

"Ayana, ayo kita tunggu di luar," ujar Aston menarik tangan Ayana.

Dengan berat hati Ayana pergi keluar ruangan agar dokter dengan leluasa memeriksa sang bunda.

"Apa bundaku akan baik-baik saja?" tanya Ayana ke Aston.

"Aku tidak tau Ayana." Jawab Aston.

Tak henti-hentinya Ayana berdoa agar sang bunda baik-baik saja. Setelah menunggu tiga puluh menit dokter yang menangani bundanya keluar dengan wajah yang sulit di artikan.

"What's the condition?" tanya Aston.

"Sorry, we have tried with all our might, but his life could not be saved," jawab Dokter.

Aston terkejut mendengar ucapan Dokter dan menatap kearah Ayana yang sedang menunggu jawabannya.

"Bagimana? Apa bunda baik-baik saja bukan?" tanya Ayana.

"Aston beri tau aku!" teriak Ayana yang memegangi baju Aston.

"Ayana, dokter sudah berusaha semaksimal mungkin namun bunda sudah tiada." Jawab Aston dengan berat hati.

Badan Ayana begitu lemas setelah mendengar ucapan Aston barusan. Apa benar apa yang Aston ucapakan.

"Anda sedang tidak bercanda bukan?"

"Bundaku pasti baik-baik saja!"

"Aku ingin melihat bunda, pasti bunda sedang menungguku!"

"Ayana!"

"Tenangkan dirimu!" Aston mencoba meraih tubuh Ayana namun Ayana selalu memberontak.

"Bunda!"

"Jangan tinggalin Ayana!"

Ayana tidak percaya apa yang dialaminya sekarang. Kehidupan Ayana sekarang hanya sebatas kara tanpa adanya hadir kedua orangtuanya dalam hidupnya membuatnya tidak ingin merasakan hidup lagi.

Setelah Ayana sedikit tenang Aston mengurus semuanya lagi agar orangtua Ayana bisa di makamkan di tempat yang di inginkan Ayana.

Ayana hanya duduk lemas sambil memegangi tangan bundanya yang sudah terbujur kaku.

"Ayo kita berangkat sekarang," ucap Aston.

Ayana menuruti ucapan Aston tanpa ada bantahan sedikitpun darinya. Ayana ingin pemakaman bunda di samping mendiang sang ayah.

...•••...

Pemakaman sudah selesai di lakukan dan sekarang Ayana duduk diam di temani oleh Anindira yang begitu sedih setelah mendengar jika bunda Ayana sudah tiada.

"Ayana, kamu tinggal di rumahku saja," ucap Anindira.

Ayana menggelengkan kepalanya. "Tidak aku akan tinggal di sini." jawab Ayana.

"Tapi kamu gak apa-apa sendiri di sini?" tanya Anindira.

"Aku tidak apa-apa lagian setelah ini aku tidak akan sendiri lagi." ucap Ayana yang mengingat jika ia akan segera menikah dengan Aston.

"Maksudnya?" tanya Anindira heran.

"Nanti kamu akan segera tau." Jawab Ayana yang membuat Anindira penasaran.

Walaupun sang bunda sudah tiada, namun perjanjian itu masih ada dan Ayana sudah tanda tangan di mana Ayana harus tetap melaksanakan pernikahan tanpa kehadiran kedua orangtuanya.

Sebenarnya Aston hadir dalam pemakaman orangtua Ayana namun karena tidak ingin terlalu terekspose maka Aston hanya melihat Ayana dari kejauhan.

Aston memberi waktu Ayana seminggu untuk menenangkan diri setelah sudah seminggu Aston menyuruh Ayana untuk datang ke kantornya.

...•••...

Seperti janji Ayana kepada Aston, jika dalam dua minggu ia sudah tenang maka ia bisa menemuinya di kantornya dan sekarang Ayana menuju ke kantor Aston.

Ayana menuju ke resepsionis untuk bertemu dengan Aston.

"Permisi ada yang bisa saya bantu nona?" tanya resepsionis itu dengan ramah.

"Saya ingin bertemu dengan tuan Aston." jawab Ayana.

"Apa anda sudah membuat janji dengan tuan Aston?" ucapnya.

Ayana menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu anda tidak menemui tuan Aston sebelum membuat janji nona,"

Ayana mencoba menghubungi Aston namun Aston tidak mengangkat telfonnya. Mata Ayana menangkap pria yang sedang berjalan keluar gedung di mana pria itu cukup Ayana kenal.

"Hadwin!" Panggil Ayana.

Hadwin yang merasa namanya di panggil menoleh ke sumber suara.

"Hadwin! Sini!" Melambaikan tangannya kearah Hadwin.

Hadwin terkejut dengan hadirnya Ayana di perusahaan Aston.

"Kenapa anda di sini? Kenapa tidak langsung masuk saja? Apa tuan Aston tau anda kemari?"

"Aku sudah berusaha untuk menghubunginya namum tidak di angkat olehnya,"

"Tuan Aston memang sedang menghadiri rapat, namun anda bisa menunggu di ruangannya," ucap Hadwin

Sebelum mereka pergi Hadwin berbicara kepada resepsionis tadi.

"Jika dia yang datang kamu bisa langsung menyuruhnya masuk," ucap Hadwin.

"Baik, pak."

Hadwin mengajak Ayana menuju ke ruangan Aston untuk menunggu Aston selesai rapat. Banyak pasang mata yang menatap kearah Ayana membuat Ayana begitu tidak nyaman di lihat beberapa orang yang lewat.

"Anda tunggu di sini saja, mungkin sebentar lagi tuan Aston akan selesai rapat," ucap Hadwin ketika sudah berada di ruangan.

"Terima kasih, ya."

Setelah kepergian Hadwin ruangan menjadi terlihat sedikit menyeramkan. Suasana ruangan Aston begitu mencekam, mungkin karena warna dan desain ruangan yang hanya mengandalkan warna hitam saja membuat suasana mencengkram itu begitu terasa.

Cklek

Benar yang di katakan Hadwin jika sebentar lagi rapatnya akan segera selesai terbukti Aston masuk ke dalam ruangannya sekarang.

"Ayana!"

"Kapan kamu sampai?" tanya Aston.

"Tidak begitu lama," jawab Ayana.

"Tunggu sebentar aku akan memeriksa beberapa berkas lalu kita akan menuju ke rumahku," ucap Aston.

"Kamu selesaikan saja dulu pekerjaanmu aku bisa menunggu," jawab Ayana.

Sambil menunggu Aston menyelesaikan pekerjaannya Ayana memilih untuk mengirimkan pesan kepada Anindira yang bekerja hari ini.

Tanpa Ayana sadari Aston sudah menyelesaikan pekerjaannya.

"Ayana, kamu tau bukan apa yang harus kamu lakukan saat berada di rumahku?" tanya Aston.

"Aku mengerti." Jawab Ayana.

"Kalau begitu ayo."

Sebelum keluar dari ruangan Ayana dengan berani mengandeng tangan Aston yang membuat Aston terkejut.

"Bukankah kita harus akting di depan semua orang?" Ucap Ayana kepada Aston yang menatap Ayana.

Aston yang tau maksud dari perkataan Ayana membalas mengenggam tangan mungil Ayana. Mereka berjalan keluar ruangan. Orang pertama yang terkejut adalah Fany di mana posisi Fany berada di luar ruangan Aston.

Setelah itu barulah orang-orang yang melihat kemesraan keduanya berjalan sambil bergandengan tangan. Aston sesekali membenarkan rambut Ayana yang menutupi wajahnya. Akting mereka benar-benar berhasil membuat semua orang percaya jika mereka sedang menjalani hubungan. Setelah bertahun-tahun sendiri mereka baru melihat lagi Aston menjalani hubungan dengan seorang wanita yang membuat mereka penasaran siapa wanita yang berhasil membuat Aston membuka hati. Jika mereka beranggapan bahwa mereka adalah sepasang kekasih yang begitu mesrah berbeda dengan Aston juga Ayana yang hanya menjalankan akting mereka.

Tujuan mereka adalah menuju ke rumah kedua orangtua Aston. Di mana mereka sekarang sudah menunggu di rumah. Namun sebelum menuju ke rumah keluarga besar Matthew, Aston mengajak Ayana untuk menuju ke sebuah butik untuk merubah penampilan Ayana terlebih dahulu.

Sesampainya di sana Aston memilih gaun yang cocok untuk Ayana. Gaun jauh kepada gaun yang cukup sederhana namun elegan di tubuh Ayana di mana Ayana terlihat anggun memakainya.

Semua persiapan sudah selesai saatnya Aston mengajak Ayana untuk bertemu dengan keluarga besarnya.

Episodes
1 Marriage With CEO | 1. The First Meeting
2 Marriage With CEO | 2. Crazy Offer
3 Marriage With CEO | 3. New Problem
4 Marriage With CEO | 4. Yes, I agree to marry you
5 Marriage With CEO | 5. Lost
6 Marriage With CEO | 6. Wedding Preparations
7 Marriage With CEO | 7. Wedding Day
8 Marriage With CEO | 8. Honeymoon
9 Marriage With CEO | 9. Delayed First Night
10 Marriage With CEO | 10. Devil Husband
11 Marriage With CEO | 11. The First Night
12 Marriage With CEO | 12. Time for the ladies
13 Marriage With CEO | 13. Miscarriage
14 Marriage With CEO | 14. Started to change
15 Marriage With CEO | 15. Meeting ex-lovers
16 Marriage With CEO | 16. Enjoy time together
17 Marriage With CEO | 17. A Confession
18 Marriage With CEO | 18. Real Marriage
19 Marriage With CEO | 19. Surprising News
20 Marriage With CEO | 20. Miss you
21 Marriage With CEO | 21. A Plan
22 Marriage With CEO | 22. Waiting for Results
23 Marriage With CEO | 23. Revenge for Results
24 Marriage With CEO | 24. Not as Expected
25 Marriage With CEO | 25. Failed spy
26 Marriage With CEO | 26. Failed Anniversary
27 Marriage With CEO | 27. Empty Without You
28 Marriage With CEO | 28. Back Together
29 Marriage With CEO | 29. Happy Pregnancy
30 Marriage With CEO | 30. Long awaited day
31 Marriage With CEO | 31. Still with you
32 Marriage With CEO | 32. Still waiting
33 Marriage With CEO | 33. Happy with you
34 Marriage With CEO | 34. With you forever
35 Marriage With CEO | 35. Unexpected
36 Marriage With CEO | 36. Party
37 Marriage With CEO | 37. You happy day
38 Marriage With CEO | 38. My little family
39 Marriage With CEO | 39. The end of everything
40 Marriage With CEO | 40. Holiday
41 Marriage With CEO | 41. Give thanks
42 Marriage With CEO | 42. Always with you
Episodes

Updated 42 Episodes

1
Marriage With CEO | 1. The First Meeting
2
Marriage With CEO | 2. Crazy Offer
3
Marriage With CEO | 3. New Problem
4
Marriage With CEO | 4. Yes, I agree to marry you
5
Marriage With CEO | 5. Lost
6
Marriage With CEO | 6. Wedding Preparations
7
Marriage With CEO | 7. Wedding Day
8
Marriage With CEO | 8. Honeymoon
9
Marriage With CEO | 9. Delayed First Night
10
Marriage With CEO | 10. Devil Husband
11
Marriage With CEO | 11. The First Night
12
Marriage With CEO | 12. Time for the ladies
13
Marriage With CEO | 13. Miscarriage
14
Marriage With CEO | 14. Started to change
15
Marriage With CEO | 15. Meeting ex-lovers
16
Marriage With CEO | 16. Enjoy time together
17
Marriage With CEO | 17. A Confession
18
Marriage With CEO | 18. Real Marriage
19
Marriage With CEO | 19. Surprising News
20
Marriage With CEO | 20. Miss you
21
Marriage With CEO | 21. A Plan
22
Marriage With CEO | 22. Waiting for Results
23
Marriage With CEO | 23. Revenge for Results
24
Marriage With CEO | 24. Not as Expected
25
Marriage With CEO | 25. Failed spy
26
Marriage With CEO | 26. Failed Anniversary
27
Marriage With CEO | 27. Empty Without You
28
Marriage With CEO | 28. Back Together
29
Marriage With CEO | 29. Happy Pregnancy
30
Marriage With CEO | 30. Long awaited day
31
Marriage With CEO | 31. Still with you
32
Marriage With CEO | 32. Still waiting
33
Marriage With CEO | 33. Happy with you
34
Marriage With CEO | 34. With you forever
35
Marriage With CEO | 35. Unexpected
36
Marriage With CEO | 36. Party
37
Marriage With CEO | 37. You happy day
38
Marriage With CEO | 38. My little family
39
Marriage With CEO | 39. The end of everything
40
Marriage With CEO | 40. Holiday
41
Marriage With CEO | 41. Give thanks
42
Marriage With CEO | 42. Always with you

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!