Marriage With CEO | 6. Wedding Preparations

Semua persiapan sudah selesai saatnya Aston mengajak Ayana untuk bertemu dengan keluarga besarnya. Aston begitu terpesona dengan Ayana yang saat ini berdandan begitu cantik walaupun sebenarnya Ayana sudah cantik walaupun tidak memakai polesan makeup di wajahnya.

"Apa kamu sudah siap untuk bertemu keluargaku?" tanya Aston kepada Ayana yang begitu cantik malam ini.

"Jika aku belum siap apakah makan malam hari ini tidak jadi?" Kata Ayana yang menatap Aston.

"Itu tidak akan mungkin,"

"Maka dari itu tidak usah tanya aku sudah siap atau belum, karena siap ataupun belum aku harus siap."

"Kalau begitu, ayo." Ayana mengandeng tangan Aston menuju ke mobil mereka.

Mobil meninggalkan pekarangan menuju ke kediaman keluarga Matthew. Di dalam mobil Ayana merasa tidak nyaman dengan keadaannya sekarang. Ada sebuah rasa yang kurang saat ini, yang memang Ayana sadari tanpa kehadiran sang bunda membuat hidup Ayana tidak berwarna lagi.

"Ada apa?" tanya Aston memecahkan keheningan yang terjadi antara mereka.

"Tidak apa-apa, hanya memikirkan aku harus berbuat apa di sana," jawab Ayana berbohong.

"Cukup jawab yang harus dijawab saja," ucap Aston.

"Jika kamu tidak bisa menjawab maka aku yang akan bantu menjawab," tambah Aston.

Ayana tidak membalas ucapan Aston karena pikirannya masih bergelut dengan situasi yang ada sekarang. Membutuhkan tiga puluh menit barulah mereka sampai di kediaman keluarga Matthew.

Mata Ayana begitu takjub melihat rumah yang seperti bak istana yang megah di hadapannya sekarang. Mendadak Ayana menjadi minder ketika akan menikah dengan Aston. Di mana Ayana sadar jika status mereka begitu jauh berbeda sekali dengan kehidupan Aston.

Ayana bisa membayangkan kehidupan Aston yang begitu bergelimang harta membuatnya Aston tidak akan merasakan kehabisan uang. Beda dengan Ayana harus banting tulang barulah ia bisa mendapatkan uang. Karena Ayana bukan pewaris seperti Aston, mungkin inilah yang membuat Aston ingin mencari penerusnya agar nantinya sang anak bisa mewarisi harta yang keluarga Matthew miliki.

"Ayo." Tanpa sadar mobil sudah sampai di pekarangan rumah Aston

"Aston, tunggu." Ucap Ayana menahan lengan kekar Aston.

"Apa apa?" tanya Aston.

"Sepertinya aku tidak bisa melakukannya," ujar Ayana yang ingin pergi namun di tahan oleh Aston.

"Kita sudah sampai sejauh ini tidak mungkin untuk mundur," ucap Aston.

"Kamu harus percaya diri." Aston menenangkan Ayana.

"Bagimana? Apa kamu sudah siap?" tanya Aston sekali lagi.

"Iya, aku sudah siap." Aston membawa Ayana masuk ke rumahnya untuk bertemu dengan keluarga Matthew yang sudah menunggu mereka.

Untuk sekian kalinya Ayana begitu kagum di buat oleh Aston karena melihat isi rumah Aston yang begitu mewah membuat Ayana merasa lagi tidak pantas bersanding dengan pria yang ada di sebelahnya.

"Mama!" panggil Aston.

Ayana menatap kearah wanita paru baya yang di panggil mama oleh Aston.

Cantik.

Walaupun sudah berumur lebih tua dari sang bunda namun orangtua Aston masih terlihat begitu masih muda. Wanita itu tersenyum kearah mereka membuat hati Ayana sedikit tenang. Berjalan menghampiri mereka berdua. 

"Akhirnya kamu membawa calon istrimu," ucap Nyonya Rosvelina.

"Ayana, kenalin Mama ku yang sebentar lagi akan menjadi Mama mu juga," ujar Aston memperkenalkan keduanya.

"Ayana Yovanka." Ayana menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Mama Aston.

Alih-alih menerima uluran tangan Ayana entah secara tiba-tiba nyonya Rosvelina memeluk tubuh Ayana dan membawanya kedalam pelukannya. Nyaman, itulah yang Ayana rasakan saat berada di pelukan nyonya Rosvelina.

"Selamat datang, nak." Bisik nyonya Rosvelina kepada Ayana.

"Ini adek perempuan ku," ujar Aston memperkenalkan adik perempuannya.

"Grizella, adik yang paling cantik di sini," ucap Grizella dengan percaya diri.

Setelah menyalami kedua orangtua dan juga adik Aston, namun mata Ayana tertuju kepada wanita yang menatapnya dengan sengit kearahnya membuat Ayana kebingungan.

"Itu siapa?" tanya Ayana sambil berbisik kepada Aston.

Aston mencari orang yang di maksud oleh Ayana.

"Oh, dia Zia Namthania, sepupu ku," jawab Aston.

Ternyata sepupu Aston tapi kenapa ia menatapnya begitu tidak suka kearah Ayana membuat Ayana tidak nyaman.

Makan malam sudah tersaji di hadapannya dan sekarang mereka makan malam bersama sambil membahas tentang pernikahan mereka.

"Pernikahan Aston akan di laksanakan dua Minggu lagi," ucap Aston yang membuat Ayana tersedak minum.

"Uhhuukkkk!"

"Kamu gak apa-apa sayang?" tanya Aston yang membuat Ayana terkejut.

"Sayang? Dia memanggilku sayang? Apa aku tidak salah dengar." Ucap Ayana dalam hati.

"Kakak Aston akan menikah!" ujar Zia yang terkejut mendengarnya.

"Iya, apa ada yang salah?" tanya Aston ketus.

"Cepat sekali. Kalian menikah cepat bukan karena calonmu sedang hamil duluan bukan? Takutnya anak yang di kandung bukan anak darimu," ucap Zia.

Ayana terkejut dengan mulut pedas sepupu Aston yang satu ini. "Tenang saja, aku bukan wanita murahan yang memberikan tubuhku ke sembarang pria hidung belang." Jawab Ayana yang membuat Aston senang mendengarnya.

"Ada apa denganmu hari ini, Zia?" tanya Grizella kepada Zia.

"Tidak apa-apa." Zia pergi meninggalkan meja makan menuju ke kamar Grizella yang berada di lantai dua.

"Jangan kamu anggap serius ucapannya, karena dia memang seperti itu," ucap tuan Grayson.

Makan malam bersama sudah Ayana lakukan dan sekarang Ayana mengikuti Aston menuju kamarnya.

"Kenapa warna kantormu dan juga kamarmu hanya perpaduan hitam juga abu-abu saja?" tanya Ayana.

"Karena aku menyukai warna itu." Jawab Aston.

Ayana melihat seisi kamar Aston yang jika di lihat-lihat luas kamar Aston adalah luas rumah Ayana. Banyak sekali koleksi jas, kemeja, sepatu, jam tangan, cincin, dasi, dan juga barang mewah lainnya yang Aston miliki. Kamar mandinya saja begitu luar bagi Ayana.

"Apa setelah menikah kita akan tinggal disini?" tanya Ayana kepada Aston yang sibuk dengan berkas-berkas di mejanya.

"Tidak. Aku sudah menyiapkan rumah kita sendiri yang akan kita tinggalin nanti setelah menikah," jawab Aston.

Setelah puas berkeliling mata Ayana jatuh kepada sebuah buku yang membuat Ayana penasaran.

Ayana membuka buku itu dan menemukan sebuah foto Aston dengan seorang wanita yang tidak Ayana ketahui. Ayana menembak jika wanita cantik ini adalah mantan kekasih Aston. Tidak ingin ketahuan oleh Aston dan mencegah terjadinya pertengkaran Ayana menaruh buku itu kembali.

Pikiran Ayana masih memikirkan wanita yang foto bersama Aston dengan senyum lebar itu. Jika bersanding dengan wanita itu mereka adalah pasangan yang begitu serasi. Apa lagi ketika mereka menikah anak mereka bisa di pastikan akan tampan dan cantik.

Ayana menarik nafasnya dalam-dalam sebelum bertanya kepada Aston.

"Aston, apa kamu mempunyai mantan kekasih?" tanya Ayana dengan hati-hati.

"Punya." Jawab Aston singkat.

"Bagimana denganmu? Apa kamu punya mantan kekasih?" tanya Aston balik.

"Aku belum pernah menjalani hubungan dengan siapapun, karena waktuku hanya aku habiskan untuk bekerja, karena aku harus banting tulang untuk mencukupi pengobatan bundaku," jawab Ayana.

Aston cukup kagum dengan Ayana sekarang di mana banyak wanita di jaman sekarang kehilangan keperawanan, namun Ayana masih menjaga itu.

"Untuk malam ini kamu akan menginap di sini, kamar sudah Mama siapkan untukmu," ucap Aston yang di anggukin oleh Ayana.

...•••...

Seminggu menuju ke pernikahan.

Ayana sudah begitu lelah terus menerus berganti gaun pengantin yang hampir lima kali namun Aston belum puas dengan hasilnya.

"Aku sudah lelah, Aston." keluh Ayana.

"Belum lagi setelah ini kita harus prewedding," tambah Ayana.

"Baiklah sekali lagi." ucap Aston.

Ayana berganti baju untuk kesekian kalinya. Namun untuk kali ini Ayana yang akan memilih sesuai dengan keinginannya. Setelah selesai Ayana keluar dengan gaun terakhir yang akan ia coba.

"Bagus, namun ada beberapa yang ingin aku ubah," ucap Aston.

Aston menunjukan gaun mana saja yang harus di ganti dan juga ada beberapa yang harus di ubah. Ayana hanya diam tanpa ikut campur urusan gaun pengantin. Setelah semua selesai Ayana pergi dengan Aston untuk melakukan prewedding.

Ayana bisa merasakan bagaimana menjadi orang kaya yang bisa melakukan semua hal mewah ini. Namun hati kecil Ayana sedikit sedih karena pernikahan yang mereka lakukan hanya berjangka waktu dua tahun saja. Jika Ayana sudah bisa memberikan anak untuk penerus Aston maka tiga Ayana akan selesai.

Mereka melakukan prewedding outdoor di mana lokasi sudah di pilih oleh Aston. Sebenarnya ini adalah foto prewedding kedua yang mereka lakukan.

Prewedding sudah selesai di laksanakan dan sekarang mereka makan malam bersama dengan Ayana yang masih dengan wajah penuh make up prewedding nya tadi.

Tubuh Ayana begitu lemas karena kelelahan bukan karena kelaparan.

"Besok kita harus sudah menyebar undangan," ucap Aston.

Ayana mengangguk kepalanya.

"Apa ada yang mau kamu undang lagi selain sahabatmu?" tanya Aston.

"Tidak ada lagi," jawab Ayana.

"Baiklah kalau begitu."

Ayana merogoh tasnya untuk mengambil telfon genggamannya.

"Nad, nanti malam kita bertemu di cafe," ucap Ayana.

"Ada yang ingin aku berikan," tambah Ayana.

Mereka menikmati makan malam bersama dengan tenang tanpa suara setelah itu.

...•••...

"Na, ini beneran kamu akan menikah?" tanya Anindira yang masih belum percaya dengan undangan yang di berikan oleh Ayana beberapa menit lalu.

"Apa kamu masih gak percaya undangan dan foto itu?" Ucap Ayana.

"Kamu beneran menikah dengan Aston Max Matthew itu? Sejak kapan kamu pacaran dengannya? Bukan kah selama ini kamu tidak dekat dengan siapapun itu. Terus kenapa mendadak kamu menikah?"

"Bukankah itu yang bagus. Simpan hubunganmu, lalu sebarkan undangan pernikahanmu, untuk mencegah orang yang tidak menyukai kita melakukan hal yang tidak di inginkan,"

Anindira memeluk tubuh Ayana. "Selamat atas pernikahanmu." Ucap Anindira.

"Aku harap kamu bisa datang ke pernikahanku, karena hanya kamu keluarga yang aku punya," ucap Ayana.

"Pasti aku akan datang."

Setelah menyerahkan undangan pernikahan kepada Anindira mereka melanjutkan percakapan mereka dengan santai.

Episodes
1 Marriage With CEO | 1. The First Meeting
2 Marriage With CEO | 2. Crazy Offer
3 Marriage With CEO | 3. New Problem
4 Marriage With CEO | 4. Yes, I agree to marry you
5 Marriage With CEO | 5. Lost
6 Marriage With CEO | 6. Wedding Preparations
7 Marriage With CEO | 7. Wedding Day
8 Marriage With CEO | 8. Honeymoon
9 Marriage With CEO | 9. Delayed First Night
10 Marriage With CEO | 10. Devil Husband
11 Marriage With CEO | 11. The First Night
12 Marriage With CEO | 12. Time for the ladies
13 Marriage With CEO | 13. Miscarriage
14 Marriage With CEO | 14. Started to change
15 Marriage With CEO | 15. Meeting ex-lovers
16 Marriage With CEO | 16. Enjoy time together
17 Marriage With CEO | 17. A Confession
18 Marriage With CEO | 18. Real Marriage
19 Marriage With CEO | 19. Surprising News
20 Marriage With CEO | 20. Miss you
21 Marriage With CEO | 21. A Plan
22 Marriage With CEO | 22. Waiting for Results
23 Marriage With CEO | 23. Revenge for Results
24 Marriage With CEO | 24. Not as Expected
25 Marriage With CEO | 25. Failed spy
26 Marriage With CEO | 26. Failed Anniversary
27 Marriage With CEO | 27. Empty Without You
28 Marriage With CEO | 28. Back Together
29 Marriage With CEO | 29. Happy Pregnancy
30 Marriage With CEO | 30. Long awaited day
31 Marriage With CEO | 31. Still with you
32 Marriage With CEO | 32. Still waiting
33 Marriage With CEO | 33. Happy with you
34 Marriage With CEO | 34. With you forever
35 Marriage With CEO | 35. Unexpected
36 Marriage With CEO | 36. Party
37 Marriage With CEO | 37. You happy day
38 Marriage With CEO | 38. My little family
39 Marriage With CEO | 39. The end of everything
40 Marriage With CEO | 40. Holiday
41 Marriage With CEO | 41. Give thanks
42 Marriage With CEO | 42. Always with you
Episodes

Updated 42 Episodes

1
Marriage With CEO | 1. The First Meeting
2
Marriage With CEO | 2. Crazy Offer
3
Marriage With CEO | 3. New Problem
4
Marriage With CEO | 4. Yes, I agree to marry you
5
Marriage With CEO | 5. Lost
6
Marriage With CEO | 6. Wedding Preparations
7
Marriage With CEO | 7. Wedding Day
8
Marriage With CEO | 8. Honeymoon
9
Marriage With CEO | 9. Delayed First Night
10
Marriage With CEO | 10. Devil Husband
11
Marriage With CEO | 11. The First Night
12
Marriage With CEO | 12. Time for the ladies
13
Marriage With CEO | 13. Miscarriage
14
Marriage With CEO | 14. Started to change
15
Marriage With CEO | 15. Meeting ex-lovers
16
Marriage With CEO | 16. Enjoy time together
17
Marriage With CEO | 17. A Confession
18
Marriage With CEO | 18. Real Marriage
19
Marriage With CEO | 19. Surprising News
20
Marriage With CEO | 20. Miss you
21
Marriage With CEO | 21. A Plan
22
Marriage With CEO | 22. Waiting for Results
23
Marriage With CEO | 23. Revenge for Results
24
Marriage With CEO | 24. Not as Expected
25
Marriage With CEO | 25. Failed spy
26
Marriage With CEO | 26. Failed Anniversary
27
Marriage With CEO | 27. Empty Without You
28
Marriage With CEO | 28. Back Together
29
Marriage With CEO | 29. Happy Pregnancy
30
Marriage With CEO | 30. Long awaited day
31
Marriage With CEO | 31. Still with you
32
Marriage With CEO | 32. Still waiting
33
Marriage With CEO | 33. Happy with you
34
Marriage With CEO | 34. With you forever
35
Marriage With CEO | 35. Unexpected
36
Marriage With CEO | 36. Party
37
Marriage With CEO | 37. You happy day
38
Marriage With CEO | 38. My little family
39
Marriage With CEO | 39. The end of everything
40
Marriage With CEO | 40. Holiday
41
Marriage With CEO | 41. Give thanks
42
Marriage With CEO | 42. Always with you

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!