Episode 3

Dikediaman Wisma

"Isti, dimana Mesa?" tanya Wisma baru sampai dari rumahnya.

"Tumben cari Mesa biasanya kamu tidak memperdulikannya." Dengus istrinya itu yang duduk di sofanya membolak balikan majalahnya itu.

"Tinggal jawab susah amat kamu Isti!" kesal Wisma terhadap istrinya itu.

"Dia kerja!" jawab singkat Isti

"Kerja apa?" tanya Wisma

"Kerja di cafe untuk menambah biaya kebutuhan sehari hari," jawab acuh Isti

"Lagi pula selama ini kamu tidak menafkahi Mesa,untuk apa kamu mencari Mesa!" lanjut perkataan Isti

"Rumah ini milikku,urusan itu urusan kalian. Pernikahan kita dulu juga sebuah berjodohan,kehadiran Mesa suatu kekhilafan cih!" jawab Wisma dengan senyum miringnya itu mengingat masa lalunya dulu.

"Jaga perkataanmu Wisma! Mungkin aku di sini bersama Mesa numpang itu tanggung jawabmu,aku istrimu dan Mesa adalah putrimu!" jawab Isti yang duduk langsung berdiri memgimbangi Wisma.

"Berani ya kamu sekarang denganku!" Wisma tiba tiba menjambak rambut Isti dengan mata melototnya itu.

Tiba tiba Mesa datang karena sudah waktunya pulang dan nanti sore kembali bekerja di tempat lain untuk menambah biaya kebutuhan sehari hari.

"Papah!" teriak Mesa menaruh sepeda ontelnya di emperan depan rumahnya itu melihat di balik jendela Wisma menyiksa Isti dan membentak bentaknya.

Mesa langsung menghampiri Wisma dan Mesa melihat mamahnya itu sudah lebam di wajahnya,rambut yang berantakan karena jambakan.

Akhirnya Wisma melepaskan jambakannya di rambut Isti.

"Papah kenapa menyiksa mamah? salah mamah apa pah!" tanya Mesa yang menolong mamahnya yang di lantai.

"Kamu anak kecil tidak perlu tahu itu!"

"Tidak pah, Mesa sudah dewasa. Mesa tidak terima papah menyiksa mamah!" Mamah Isti dan Mesa sudah mulai berdiri dan menghadap papah Wisma.

"Kamu berani sama papah ha!" Wisma hendak mau melayangkan tamparannya di cegah oleh mamah Isti.

"Jangan sakiti Mesa,tidak papa kalau kamu mau menyiksaku jangan dengan Mesa tolong!" posisi mamah Isti ada di depan Mesa agar Mesa tidak kena tamparan papahnya yang kejam itu.

"Mah,biarin mah aku tidak takut sama papah!" tantang Mesa

Tiba tiba Wisma menarik lengan Isti dengan kencang membuat Isti meringis kesakitan.

"Papah, lepasin mamah!" sendu Mesa melihat mamahnya meringis kesakitan.

"Papah, tidak cukup menyiksa hidup kita tanpa papah ngasih nafkah untuk kita,papah jarang pulang dan papah sering mabuk mabukan kalau ingat pulang. Udah cukup pah,itu Mesa terima tapi asal jangan ada kekerasan di rumah tangga." Mesa menangis kecil dan membantu melepaskan cengkeraman tangan papahnya kepada mamahnya itu.

"Papah tidak akan menyiksa mamahmu yang tidak berguna ini. Tapi kamu berguna,papah butuh kamu sebagai syaratnya. Tapi tenang kalau kamu menuruti maunya papah,papah tidak akan menyiksa mamahmu lagi!" tawaran Wisma langsung melepas cengkeraman di lengan Isti.

"Jangan Mesa! mamah tidak papah sudah biasa nak,mamah ikhlas!" sahut mamah Isti karena pasti Wisma ada rencana di balik itu semua.

"Terserahhh papah tidak akan segan segan setiap waktu bisa menyiksa mamahmu tanpa ampun!" kata Wisma

Mesa memikirkan tawaran papahnya itu dan akhirnya Mesa menanyakan persyaratannya.

"Apa syaratnya?" tanya Mesa

"Mudah! nanti malam ikut papah ke hotel Bintang Kejora, papah ada bisnis kerjasama itu memperlukanmu." jawab Wisma

"Kenapa harus di hotel? tidak di cafe maupun di restoran?" tanya Mesa kembali.

"Terserah yang mau mengajak berbisnis,udah tidak usah banyak tanya Mesa. Mau menuruti kemauan papah atau tidak!"

"Bentar bentar kenapa harus ada Mesa!"

"Mesa perusahaan papah di ambang kebangkrutan,papah butuh kamu sebagai penerus papah nanti bukan? kalau bangkrut kita jatuh miskin,dan kamu tidak bisa menjadi penerusnya." bohong Wisma

Mesa terkejut apa yang baru di dengarnya,perusahaan itu nantinya akan di berikan ke Mesa apa mungkin salah dengar. Mesa memikirkan di dalam pikirannya sendiri, sedangkan Isti tau sifat betul suaminya itu.

"Jangan nak! gak usah dengerin perkataan papahmu itu!" sahut Isti

"Diam kamu Isti" gertak Wisma

Wisma ingin kembali menyiksa Isti tapi Mesa memghalanginya,Mesa tidak ingin melihat papahnya menyiksa mamahnya kapanpun Wisma mau karena emosinya tidak bisa terkontrol bila berdebat dengan Isti.

"Baik pah,Mesa akan menemani papah ke hotel itu." Mesa mensetujuinya demi mamahnya agar tidak di siksa oleh papahnya.

"Bagus! Nanti papah kasih alamatnya via pesan,papah mau pergi!" lagi lagi papah Wisma pulang hanya untuk mencari Mesa,kalau sedang butuh saja pulang,kalau tidak ya tidak pulang. Entah selama ini Wisma tinggal di mana Mesa dan mamah Isti tidak tahu.

Isti mempertahankan pernikahannya demi Mesa semua itu demi Mesa tetap bertahan untuknya anak satu satunya itu.

"Ini baju yang harus kamu pakai nanti malam,hanya baju ini dandan yang cantik jangan malu maluin papah dengan penampilanmu yang seperti ini. " Wisma melihat Mesa dari ujung rambut sampai kaki sangat kumel habis bekerja.

Wisma pergi begitu saja setelah memberikan bingkisan berisi baju tanpa Mesa mengatakan apa apa menanyakan apa maksud baju itu tapi keburu Wisma sudah pergi lebih dulu.

"Mamah tidak apa apa! Sini mamah kita duduk di sofa." Mesa membantu mamahnya duduk di sofa.

Mesa mengambil kotak obatnya lalu kembali duduk di samping mamah Isti untuk mengobati luka di wajah mamah Isti.

"Ahstt" meringis mamah Isti ketika di obati oleh Mesa.

"Nak kenapa kamu mau menerima tawaran papahmu yang kejam itu!" tanya mamah Isti

"Mah tidak apa,Mesa tidak mau mamah terus terusan di siksa,lagi pula cuma di hotel di sana ada papah mah!" Jawab Mesa sambil mengobati luka di wajah mamahnya itu.

"Semoga papahmu benar adanya yang di katakan ya Mesa,mamah takut akan terjadi apa apa padamu nak!" kata mamah Isti.

"Iya mah,hitung hitung bantu papah, tadi denger sendiri perusahaan papah hampir bangkrut. Tapi anehnya kenapa harus ada aku,ya katanya aku akan menjadi penerusnya!"

"Mana mungkin nak,dalam hidup papahmu harta itu nomor satu tidak semudah itu." sanggah mamah Isti.

"Semoga aja mah! Kita berfikirkan positif aja mah jangan tidak tidak" jawab Mesa dengan keyakinannya

Mesa selesai mengobati luka di wajah mamahnya langsung mengantar mamahnya ke dalam kamar untuk istirahat.

Sedangkan Mesa ke kamarnya sendiri untuk mandi setelah itu memberi kabar di tempat perkerjaannya kalau hari ini tidak bisa bekerja karena ada urusan keluarga kata pesan Mesa yang ia kirim.

Di malam hari

Klunting

(Bunyi pesan suara ponsel Mesa)

Papah :

《 Papah tunggu kamu di hotel Bintang Kejora malam ini jam 19.30 pakai baju yang papah berikan padamu tadi dandan yang cantik, papah tidak bisa jemput kamu datanglah jangan sampai telat. Kalau telat tunggu saja akibatnya.》

Mesa membuka pesannya mendegus dengan kasarmya lalu melihat bingkisan berisi baju itu di sampingnya.

》Bersambung.....

.

.

.

.

.

Salam hangat dari author imah_nm untuk para pembaca semoga terhibur dan kalian semua suka. 🤗

JIKA TEMAN-TEMAN SUKA BERI AUTHOR DENGAN \=

VOTE 🎖️

LIKE 👍

KOMENTAR 💬

FAVORIT ❤

TIP⭐

RATE 5 BINTANG ⭐⭐⭐⭐⭐

Bantu dengan LIKE dan KOMENTAR kalian disetiap BAB, itu semua bentuk dukungan teman-teman untuk author agar semangat UPnya💝!!!Terima kritik dan saran kalian agar lebih baik lagi dari sebelumnya. Terimakasih sebanyak-banyaknya. 🙏

Terpopuler

Comments

𝚃𝚛𝚒𝚜𝚝𝚒𝚊

𝚃𝚛𝚒𝚜𝚝𝚒𝚊

memerlukan kak

2022-04-09

0

Yuen

Yuen

Bingung kata papah yg berarti papa dg papah yg berarti apa apa 😦

2021-04-23

0

Titis Setiyowatiu7

Titis Setiyowatiu7

sbgai perempuan kita jgn mw terus2 dianiaya SMA istri klu emg hbgan udh g sehat ingat anak lepasin aj jgn ditahn trus kasian ankny liat ortu ny kena siksa trus

2021-02-15

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!