Ketemu Revaldo lagi

Test wawancara, test berkas dan test tertulis sudah di jalani. Ternyata orang-orang yang sudah lama bekerja sebagai pasukan orange tetap mengikuti aturan perpanjangan kontrak. Jadi Mitha dan PPSU lama juga berada dalam satu ruangan test.

"Lo baru ngelamar yak?" tanya Bu Een, PPSU yang sudah lama kerja di kelurahan selama lima tahun

"Iya Bu, semoga ada rezeki saya di sini" Mitha mengangguk sopan

"Sayang banget muka Lo cakep, body goals kerja di lapangan kayak kita. Emang Lo bisa nyapu jalanan neng?"

"Kerjaan apapun saya jalanin Bu, yang penting halal"

"Eh Lo bukannya yang ngontrak di rumah bude Narto ya!" tanya lelaki setengah baya yang perutnya buncit

"Iya pak"

"Panggil gw bang Mul aja"

"Iya bang Mul"

"Bukannya Lo kerja malem yak, kayak Cafe dugem gitu"

Deg!!

Hati Mitha jadi ga enak, kuatir mereka menganggap dia cewe gampangan

"Demi beli obat mama saya, kerjaan malem juga saya ambil. Tapi sekarang udah keluar bang. Bangkrut!" Mitha berusaha menjelaskan tujuannya kerja hanya untuk biaya hidup

"Bagus dah, kalau buat ngobatin orangtua harus pake duit halal biar orang tua Lo cepet sembuh. Mendingan kerjaan kotor sama sampah daripada numpuk dosa"

Bang Mul ternyata ga seburuk pikiran Mitha di awal. Dia lebih kayak ngemong gitu.

Seminggu hasil semua test keluar. Pengumuman ditempel di kelurahan. Alhamdulillah namaku ada di sana.

"Mitha, nama Lo ada tuh" Bu Een mengedipkan matanya

"eehh iya Bu, Alhamdulillah"

"Yang bener ya neng kerjanya, biar berkah hidup Lo. Ibu Lo cepet sembuh" bang Mul nasehatin

Para pasukan orange lainnya ikutan nimbrung bersama mereka, ternyata banyak diantara mereka juga lulusan sarjana. Mereka banyak support Mitha untuk tidak perlu malu mencari nafkah apapun itu yang penting halal, katanya.

"Nanti kalo Lo butuh shift malem bisa tukeran Ama gue, Mit. Lo kan kalau pagi kudu ngurusin ibu Lo yak" Bang Bejo berusaha membuka pertemanan

"Iya bang terima kasih" Mitha tersenyum

"Ehh katanya dengar-dengar pak lurah mau ganti, Jo" Tanya Bu Een

"Katanya mah begitu, dua bulanan lagi geser dia jadi ke kecamatan. Pengganti barunya lulusan IPDN pindahan dari Kalimantan"

"Wahh biasa nih kalau lulusan IPDN jadi lurah, orangnya royal ye" imbuh Bu Een

"Tau juga dah Mpok"

"Mit, Minggu depan Lo mulai ikut apel pagi, sekalian keluar jadwal shift" kata bang Mul

"Iya bang"

****

Mitha mendorong kursi roda mamanya keluar dari ruang poli internis, sebulan dua kali memang ibunya harus kontrol.

"Ma, Mitha tebus obat dulu ya ma" Ibunya mengangguk

Mitha ke loket apotik menyodorkan kertas resep dari dokter Dila.

"Mau ditebus semua apa setengah mba Mitha" Apoteker langganannya memang tau keuangan Mitha

"Setengah dulu mba, uang jualan lilin belom masuk" Mitha tersenyum

Mitha memang rajin membuat handy crafts berupa lilin aromaterapi, pesanan bouquet dan hantaran. Buat nambah-nambah pemasukan.

Terkadang Lusi apoteker yang bekerja di rumah sakit tempat dia berobat selalu memberikan kasbon

"Mitha, belum pulang?" tanya dokter Dilla yang mendekatinya, dia berjalan berdua dengan seorang pria muda

"Hei, kita ketemu lagi" sapa Revaldo pada Mitha

Mitha yang baru sadar kalau orang di sebelah dokter Dilla adalah Revaldo hanya tersenyum tipis.

"Ini mau pulang dok, lagi nunggu ojek online"

"Aku anterin aja" kata Revaldo

"Terima kasih Rey, ga usah" tolak Mitha

"engga apa-apa" Rey langsung menarik lengan Mitha

"Rey, aku bawa mamaku" Mitha menolak pegangan tangan Rey

"Owh" Rey garuk-garuk kepala

"Permisi dokter Dilla, Rey" Mitha memisahkan diri

Mitha mendorong kursi roda mamanya ke arah lobi, ternyata Rey mengikutinya dari belakang. Saat Mitha sedang memesan taksi online, Rey mengangkat mamanya ke arah parkiran.

"Mitha kamu bawa kursi rodanya" Teriaknya sambil menggendong

"Ehh...Rey!" Mau gak mau Mitha mengikuti Rey ke arah mobil yang terparkir tidak jauh dari lobi, tempat parkir VIP.

Mama Mitha sudah duduk di bangku penumpang bagian belakang. Mitha lalu memasukan kursi rodanya di samping mamanya

"Kenapa jadi aku ngerepotin kamu sih, Rey"

"Aku ga repot, Mit. Kerjaanku lagi santai. Makanya tadi sempetin ke rumah sakit" Rey melajukan mobilnya ke jalan raya

"Kamu sakit?" tanya Mitha

"He-um"

"Sakit apa?" Rey melirik kaca spion di tengah, memastikan mama tidak mendengar bisikannya

"Autophobia" bisiknya. Mitha mengernyit, "Apaan tuh, ga tau" ikut berbisik

"Googling aja deh" Mitha mengangguk.

"Aku turunin kamu dimana nih, karena tempat kamu waktu itu turun ga ada perumahan tuh" Rey melirik sinis ke arah Mitha

"Iya maaf Rey, aku biasa begitu kalau numpang mobil sama orang" Mitha menoleh ke arah mama nya yang sudah tertidur

"Masuk gang itu Rey, terus turunan ke kiri" Rey tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

"Ga mungkin kan, gw turun di jalan secara bawa mama. Kasian mama kalau harus kepanasan sepanjang jalan di depan gang" batin Mitha

Rey menggendong Bu Laras sampai ke dalam rumah dari gang tempat mobilnya di parkir. Biasanya aku yang gendong mama, karena gang kontrakannya ga bisa masuk kursi roda saking kecilnya itu gang.

Setelah Rey menidurkan bu Laras di kasur, dia duduk bersila di atas karpet yang biasa dipakai Mitha menonton TV, dengan tangan yang di kibas-kibaskan karena kegerahan.

"Kalo jalan jauh juga ya Mit" Dengan napas terengah-engah kelelahan menggendong dan jalan di gang sempit.

"Iya makanya kalau naik go car, aku yang gendong mama" Mitha menyodorkan minuman di depan Rey. Mata Rey membola, seakan ga percaya.

"Kamu kuat gendong mama kamu dari parkiran tadi?" Tanya Rey

"Kuatlah, waktu aku kecil aja mama ga pernah lelah gendong aku sampe aku TK" Sambil minum Mitha dudukan pantatnya di depan Rey

Revaldo menunduk, hatinya gamang. Andai dia punya seorang ibu, pasti bisa merasakan apa yang Mitha rasakan.

"Oiya kamu udah dapet kerja?" Tanya Rey

"Udah Rey, kerja di kelurahan"

"Owhh calon ASN apa honorer" Tanya Rey

"PJLP Rey, di bagian lapangan" Rey manggut-manggut

"Kapan mulainya?" Tanya Rey mencari kebenaran di mata Mitha

"Tanggal 1 Januari udah mulai , Rey. Semoga betah dan lebih berkah"

"Di kelurahan mana?" Tanya Rey penuh selidik

"..."

Akhirnya Revaldo pamit setelah menunggu mama bangun dari tidur. Sebenarnya Mitha sudah mengusirnya secara halus tapi lelaki itu kekeuh mau nunggu mama bangun.

*****

Hari pertama kerja sebagai pegawai lapangan membuat Mitha sedikit degdegan karena belum pernah kerja di jalan raya. Pembagian tugas zonasi pekerjaan sudah di atur oleh ASN yang bertugas mengatur kinerja. Mitha mendapatkan zona dekat dengan rumahnya. Betapa senangnya dia, jadi bisa sambil nengokin mamanya.

Saat Mitha pamit kerja, sang mama sempet menangis seperti bayik.

"Mikum...mama. Tuh kan Mitha bisa nengokin mama di rumah, jangan nangis ya thayank..utu..uutuu" saat melihat airmata mamanya yang sudah menggenang. Melihat Mitha di depan pintu, sang mama terkekeh.

"Muaacch.." Mitha mencium pipi sang mama yang mempunyai dimple.

'Mama secantik ini aja di selingkuhin sama perempuan ga tau diri, apalagi aku' Pikir Mitha

Semenjak perceraian orangtuanya, Mitha menganggap pernikahan adalah sesuatu yang menakutkan. Apalagi jika takdirnya mendapatkan suami yang sering KDRT atau suka selingkuh seperti papanya. Ga deh!!

Setelah memastikan mamanya minum obat dan beranjak tidur siang, Mitha kembali menyelesaikan pekerjaannya di jalan. Dia menyapu jalan dan membersihkan selokan dari lumpur dan sampah plastik. Dia terlihat tidak jijik sama sekali. Setiap hari pun dia membersihkan kotoran sang mama sehati dua kali, dia menjadi wanita kuat dan sabar karena ditempa keadaan.

"Aku cari kamu di kelurahan ga ada, tau-tau kerjanya di sini" Revaldo berdiri di pinggir selokan dengan tangan disimpan dalam kedua saku celananya, dan setelan jas mahal menghiasi penampilannya.

Mitha melongo, tubuhnya seketika nge-freeze.

Mohon dukungan like, komen dan vote nya ya gaes..🩷

Terpopuler

Comments

Gak Da Ahklak

Gak Da Ahklak

semangat kak

2025-02-11

2

lihat semua
Episodes
1 Paramitha Indraswari
2 Megantara Pradana
3 Ujian Kehidupan
4 Ketemu Revaldo lagi
5 Banyak kebaikan
6 Tak Pernah Tuntas
7 Pertemuan
8 Megan Cemburu
9 Irish ijin ke Korea
10 Pak Lurah Aneh!!
11 Jantung Yang berdebar
12 Baby Sitter?
13 Kebakaran
14 Perhatian
15 Perasaan yang tersentuh
16 "Kasihan Rey"
17 Menyatakan perasaan
18 Aku-Kamu
19 Sikap Yang Manis
20 Kepergok Warga
21 Bara dan gosip itu!
22 Hanya Bawahan
23 Dibohongi Habis-habisan!
24 Lagi; Pernyataan Cinta
25 Tragedi Irish
26 Merasa dipermainkan
27 Keputusan yang salah
28 Bad Mood!
29 Silsilah Keluarga
30 Perasaan Merah Jambu
31 Perasan ini berbunga
32 Kecurigaan Tentang Faiza
33 Anak Terlantar
34 Nda, Bunda...
35 Gagal Di lamar
36 Patah Hati
37 Kehidupan Irish (Meili)
38 Family Gathering
39 Megan Curi-curi Kesempatan
40 Melamar di depan pak Camat
41 Ingatan Bambang pada Laras
42 Restu Revaldo
43 Klandestin (Rahasia)
44 Takdir
45 Karuna (Kasih Sayang)
46 Sembilu_
47 Suka Duka Bencana Banjir
48 Bukan 'Batuek' (lamaran)
49 After Love
50 Menelan Kerinduan
51 Belum bisa Move On
52 Cinta yang kembali
53 Obsessive
54 Sakura Blossom
55 Mendapat Restu
56 Menua Bersamamu
57 Salah Sasaran
58 Nirwana
59 Malaikat Kecil
60 Swastamita (Pemandangan indah saat senja)
61 Ibu Ratu Marah
62 Kabar Bahagia
63 Pernyataan Cinta
64 Kehancuran Irish
65 Terbongkar
66 Tak ada maaf untuk perselingkuhan
67 Prematur
68 Renjana Amerta (Kerinduan Abadi)
69 Melepaskanmu..
70 Berpisah juga..
71 71. Pertemuan pertama dengan Baby-Boy
72 72. Janda ~ Duda
73 73. Kenangan Sky Deck Bundaran HI
74 74. Ikhlaskan..
75 Lamaran Aldi
76 Tidak bisa menerima kenyataan.
77 Car Free Day In Braga
78 You lost me, Enjoy that!!
79 NPD+Breadcrumbing (Paket lengkap)
80 Seonggok Rahasia
81 Ginkgo Biloba
82 Sekarat
83 Karma itu datang
84 Masuk jebakan?
85 Jiwa yang rapuh
86 Pertarungan tanpa pemenang
87 Nepes (Nessa Pesek)
88 Gelang Petunjuk
89 Perasaan yang Liar
90 Amorfati yang Amerta
91 Godaan..
92 Tragedi Boxer..
93 Luka Lama yang tergores kembali..
94 Kedatangan Bryan
95 Obsessed
96 Kenyataan Pahit
97 Draft
98 Pembelaan
99 Relakan Fayza...
100 Ending
101 Extra Part 1 : Teman baru Faiza
102 Extra Part 2 : Kamar No. 13
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Paramitha Indraswari
2
Megantara Pradana
3
Ujian Kehidupan
4
Ketemu Revaldo lagi
5
Banyak kebaikan
6
Tak Pernah Tuntas
7
Pertemuan
8
Megan Cemburu
9
Irish ijin ke Korea
10
Pak Lurah Aneh!!
11
Jantung Yang berdebar
12
Baby Sitter?
13
Kebakaran
14
Perhatian
15
Perasaan yang tersentuh
16
"Kasihan Rey"
17
Menyatakan perasaan
18
Aku-Kamu
19
Sikap Yang Manis
20
Kepergok Warga
21
Bara dan gosip itu!
22
Hanya Bawahan
23
Dibohongi Habis-habisan!
24
Lagi; Pernyataan Cinta
25
Tragedi Irish
26
Merasa dipermainkan
27
Keputusan yang salah
28
Bad Mood!
29
Silsilah Keluarga
30
Perasaan Merah Jambu
31
Perasan ini berbunga
32
Kecurigaan Tentang Faiza
33
Anak Terlantar
34
Nda, Bunda...
35
Gagal Di lamar
36
Patah Hati
37
Kehidupan Irish (Meili)
38
Family Gathering
39
Megan Curi-curi Kesempatan
40
Melamar di depan pak Camat
41
Ingatan Bambang pada Laras
42
Restu Revaldo
43
Klandestin (Rahasia)
44
Takdir
45
Karuna (Kasih Sayang)
46
Sembilu_
47
Suka Duka Bencana Banjir
48
Bukan 'Batuek' (lamaran)
49
After Love
50
Menelan Kerinduan
51
Belum bisa Move On
52
Cinta yang kembali
53
Obsessive
54
Sakura Blossom
55
Mendapat Restu
56
Menua Bersamamu
57
Salah Sasaran
58
Nirwana
59
Malaikat Kecil
60
Swastamita (Pemandangan indah saat senja)
61
Ibu Ratu Marah
62
Kabar Bahagia
63
Pernyataan Cinta
64
Kehancuran Irish
65
Terbongkar
66
Tak ada maaf untuk perselingkuhan
67
Prematur
68
Renjana Amerta (Kerinduan Abadi)
69
Melepaskanmu..
70
Berpisah juga..
71
71. Pertemuan pertama dengan Baby-Boy
72
72. Janda ~ Duda
73
73. Kenangan Sky Deck Bundaran HI
74
74. Ikhlaskan..
75
Lamaran Aldi
76
Tidak bisa menerima kenyataan.
77
Car Free Day In Braga
78
You lost me, Enjoy that!!
79
NPD+Breadcrumbing (Paket lengkap)
80
Seonggok Rahasia
81
Ginkgo Biloba
82
Sekarat
83
Karma itu datang
84
Masuk jebakan?
85
Jiwa yang rapuh
86
Pertarungan tanpa pemenang
87
Nepes (Nessa Pesek)
88
Gelang Petunjuk
89
Perasaan yang Liar
90
Amorfati yang Amerta
91
Godaan..
92
Tragedi Boxer..
93
Luka Lama yang tergores kembali..
94
Kedatangan Bryan
95
Obsessed
96
Kenyataan Pahit
97
Draft
98
Pembelaan
99
Relakan Fayza...
100
Ending
101
Extra Part 1 : Teman baru Faiza
102
Extra Part 2 : Kamar No. 13

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!