Megantara Pradana

Seorang gadis berteriak dengan mata sembab, meminta seseorang segera membantu sang mama di depan ruang IGD. Wajahnya terasa familiar, aku seperti pernah melihatnya. Kejadian begitu cepat, belum sempat aku memperhatikan wajahnya sudah menghilang di balik pintu IGD.

Saat menunggu papa di depan ruang operasi, aku kembali bertemu dengannya. Dia terlihat lelah, tatapannya kosong, sebagian wajah cantiknya tertutup rambutnya yang acak-acakan. Setelah aku perhatikan ternyata dia Mitha, gadis yang selalu membuat aku memutar kepala hanya untuk menatapnya lebih lama.

FLASHBACK ON~

"Minggir...minggir.." Gubrak!

Aku jatuh tertimpa sepeda berwarna pink yang dikendarai seorang gadis berkepang dua, rambutnya berwarna kecoklatan, hidung mancung dan matanya yang bulat indah.

"Aku bilang minggir kenapa Kaka malah menghalangi jalanku" Gerutu gadis yang belum ku ketahui namanya

"Dek, kalau belum bisa bawa sepeda jangan main di sini ya. Ini jalan raya. Masih untung kamu nabrak Abang, coba kalo nabrak mobil, gimana?" Aku menasehatinya

"Kalau Abang ga menghalangi jalan, aku ga bakalan jatuh bang" Bibirnya mengerucut

"Ayo sini Abang anter pulang, rumahmu dimana?" Tanyaku

"Di rumah yang ada pohon mangganya" Aku menggendongnya di belakang

Anak itu sangat asik diajak ngobrol, padahal usianya baru dua belas tahun, tapi obrolan kami nyambung.

Setiap kegiatan pembinaan fisik berupa lari pagi di kampusku IPDN, selalu melewati depan rumahnya. Dia tidak pernah terlihat jika hari Senin sampai Jumat. Tapi dia akan ada di depan rumah jika hari Sabtu Minggu. Sampai hapal aku, kan. Karena pesonanya membuatku seringkali terbayang-bayang dan memimpikannya.

Ah! Mungkin Cinta pertama, ya bisa dibilang begitu.

Menatapnya adalah obat sekaligus hiburan saat menempuh pendidikan yang penuh 'cuaca' di bandung selama tiga tahun. Aku ingat betul saat neneknya meninggal dia sering termenung di kursi bawah pohon mangga. Saat itu aku sudah tidak lagi menggodanya, karena dia sudah beranjak remaja. Sudah malu-malu kalau di sapa

Lama aku tak melihatnya karena tugasku yang berpindah-pindah, kemudian Tuhan pertemukan di sebuah club malam. Dia sudah berubah, dia sudah pandai berdandan dan terkesan urakan. Aku hampir tak mengenalinya. Dan tentu saja dia tak mengenaliku.

FLASHBACK END

Dari ruang tunggu operasi aku mengikutinya untuk menyapanya, tapi dia larut dalam tangisannya. Sesekali dia membuka dompetnya dan menghitung uangnya dengan wajah cemas. Aku tidak tega melihatnya gemetar saat apoteker menyebutkan biaya obat mamanya, dengan tulus ku membantunya.

Tak ku sangka selesai aku dari apotik, papa diijinkan pulang. Aku tidak ada kesempatan untuk bertemunya lagi.

*****

"Mitha!" Bella sepupuku memanggil seseorang saat kami di sebuah kafe untuk COD pembelian mobil.

Ya! Aku berencana membelikan mobil untuk papa selama tugasnya di Bandung.

Bagai punguk merindukan rembulan, mataku berbinar saat mengetahui si empu mobil adalah Mitha.

"Bel!" Katanya dengan senyumnya yang manis

"Kenalin nih Abang gw, Abang Megan. Dia yang bakal beli mobi Lo, mit" Mitha nampak mengernyitkan keningnya

"Bapak yang waktu itu bayarin obat mamaku, kan? Ehh maksudnya pinjemin uang" Dia ingat!

"Terimakasih ya pak, kebetulan kita ketemuan di sini. Tadi pagi saya cari bapak di Anyelir tapi bapak sudah pulang"

"Iya ga apa-apa dek, kebetulan ya ketemu di sini. Oiya jangan manggil bapak" Aku masih belum bisa merubah panggilanku padanya. Aku suka sekali memanggilnya adek. Secara aku anak tunggal.

Proses jual beli berjalan lancar, sebenarnya aku yang ingin mempermudah jalannya untuk segera mendapatkan uang. Sampai Bella sepupuku sewot karena aku tidak menawar sepeserpun harga yang diberikan Mitha. Itung-itung menolong, pikirku.

Aku sempat menanyakan dia tinggal dimana, tapi wajahnya galau. Aku tidak enak menanyakan lebih jauh. Dia hanya bilang sedang cari tempat tinggal karena rumah neneknya sudah dijual. Aku sempet memberikan kartu nama. Semoga suatu saat dia membutuhkan bantuan, aku orang yang akan dia hubungi.

Aku sempat mengantarkannya kembali ke rumah sakit, membelikannya makanan dan minuman untuk bekal selama di rumah sakit. Awalnya dia sungkan menerimanya, tapi Bella sedikit memaksa. Akhirnya dia membawa semua yang kami berikan padanya. Hari itu adalah hari terakhir kami berjumpa di bandung, karena aku harus berangkat ke tempat tugas di Kalimantan.

Aku pulang dengan membawakan papa hadiah mobil untuk aktivitasnya selama di Bandung. Papaku mempunyai usaha kontruksi perumahan mewah dan gedung-gedung pemerintahan.

Dengan penerbangan malam aku kembali ke Kalimantan untuk menjalankan tugas sebagai Purna praja ASN di sebuah desa terpencil.

Dua tahun aku menjalankan tugas di Kalimantan tidak pernah mengambil cuti karena kesibukan membangun desa tertinggal. Hingga SK ku turun untuk pemindahan tugas di Jakarta. Aku sempatkan pulang ke Jambi sebelum tugas di Jakarta.

Ternyata keluargaku sudah memilihkan calon pendamping untukku. Kepulanganku ke Jambi adalah hal yang mereka tunggu-tunggu. Baru dua jam di rumah, kami sekeluarga berangkat untuk melamar seorang gadis yang satu daerah denganku.

Dia gadis bercadar dengan mata yang indah walaupun tak seindah Mitha cinta pertamaku. Tapi dia adalah sosok yang diharapkan orangtuaku, mantu idaman katanya. Irish namanya, suaranya saat mengaji memang merdu, tutur katanya pun lembut. Cowo mana yang bisa menolak gadis seperti Irish, cantik, Sholihah dan masih belum pernah dijamah tentunya karena dia sudah bercadar sedari kecil, pasti sangat terjaga dari lelaki hidung belang karena dia mengharamkan pacaran. Kupikir cinta akan tumbuh seiring waktu.

Orangtua kami langsung menentukan tanggal pernikahan dan aku setuju. Sebulan setelah lamaran, aku melangsungkan pernikahan di Jambi. Aku melupakan cinta pertamaku. Aku benar-benar fokus dengan istriku. Irish adalah istri yang baik, sangat penurut dan tidak pernah menuntut. Walaupun saat malam pertama dia sudah tidak suci lagi. Dia ceritakan itu saat malam pertama, bagaimana mungkin aku batalkan pernikahan. Kalau saja dia ceritakan saat lamaran, mungkin aku akan mempertimbangkan dan tidak shock seperti ini. Mau tidak mau pernikahan harus tetap berjalan, serasa menelan pil pahit karena merasa ditipu. Tapi kalau karena hal itu saja aku menceraikan istriku rasanya aku pecundang.

Selama pernikahan Irish menjadi sosok istri yang diinginkan semua suami. Cantik di fisiknya juga hatinya. Dia Baik, pintar membawa diri, tidak banyak menuntut dan pengertian. Lambat Laun perasaanku padanya tumbuh kasih dan sayang. Hingga dia mengandung anak pertama kami. Aku merasa kehidupan rumah tanggaku lengkap dan bahagia.

Saat melahirkan anak pertamaku Irish mengalami pendarahan hebat hingga harus di transfusi sebanyak sepuluh kantong. Pasca operasi dia mengalami kelumpuhan, kakinya kaku tidak dapat di gerakan. Aku terima ini sebagai ujian. Aku terus memberikan support agar dia kuat, semangat sembuh demi anak perempuan kami yang bernama Faiza.

Saat aku bekerja, ada perawat dan baby sitter yang membantuku. Saat aku pulang ke rumah, aku yang mengurus anak dan istriku. Aku tidak merasa terbebani. Aku malah ikhash menerima ujian ini.

Terpopuler

Comments

Gak Da Ahklak

Gak Da Ahklak

semangat trus kak

2025-02-10

2

lihat semua
Episodes
1 Paramitha Indraswari
2 Megantara Pradana
3 Ujian Kehidupan
4 Ketemu Revaldo lagi
5 Banyak kebaikan
6 Tak Pernah Tuntas
7 Pertemuan
8 Megan Cemburu
9 Irish ijin ke Korea
10 Pak Lurah Aneh!!
11 Jantung Yang berdebar
12 Baby Sitter?
13 Kebakaran
14 Perhatian
15 Perasaan yang tersentuh
16 "Kasihan Rey"
17 Menyatakan perasaan
18 Aku-Kamu
19 Sikap Yang Manis
20 Kepergok Warga
21 Bara dan gosip itu!
22 Hanya Bawahan
23 Dibohongi Habis-habisan!
24 Lagi; Pernyataan Cinta
25 Tragedi Irish
26 Merasa dipermainkan
27 Keputusan yang salah
28 Bad Mood!
29 Silsilah Keluarga
30 Perasaan Merah Jambu
31 Perasan ini berbunga
32 Kecurigaan Tentang Faiza
33 Anak Terlantar
34 Nda, Bunda...
35 Gagal Di lamar
36 Patah Hati
37 Kehidupan Irish (Meili)
38 Family Gathering
39 Megan Curi-curi Kesempatan
40 Melamar di depan pak Camat
41 Ingatan Bambang pada Laras
42 Restu Revaldo
43 Klandestin (Rahasia)
44 Takdir
45 Karuna (Kasih Sayang)
46 Sembilu_
47 Suka Duka Bencana Banjir
48 Bukan 'Batuek' (lamaran)
49 After Love
50 Menelan Kerinduan
51 Belum bisa Move On
52 Cinta yang kembali
53 Obsessive
54 Sakura Blossom
55 Mendapat Restu
56 Menua Bersamamu
57 Salah Sasaran
58 Nirwana
59 Malaikat Kecil
60 Swastamita (Pemandangan indah saat senja)
61 Ibu Ratu Marah
62 Kabar Bahagia
63 Pernyataan Cinta
64 Kehancuran Irish
65 Terbongkar
66 Tak ada maaf untuk perselingkuhan
67 Prematur
68 Renjana Amerta (Kerinduan Abadi)
69 Melepaskanmu..
70 Berpisah juga..
71 71. Pertemuan pertama dengan Baby-Boy
72 72. Janda ~ Duda
73 73. Kenangan Sky Deck Bundaran HI
74 74. Ikhlaskan..
75 Lamaran Aldi
76 Tidak bisa menerima kenyataan.
77 Car Free Day In Braga
78 You lost me, Enjoy that!!
79 NPD+Breadcrumbing (Paket lengkap)
80 Seonggok Rahasia
81 Ginkgo Biloba
82 Sekarat
83 Karma itu datang
84 Masuk jebakan?
85 Jiwa yang rapuh
86 Pertarungan tanpa pemenang
87 Nepes (Nessa Pesek)
88 Gelang Petunjuk
89 Perasaan yang Liar
90 Amorfati yang Amerta
91 Godaan..
92 Tragedi Boxer..
93 Luka Lama yang tergores kembali..
94 Kedatangan Bryan
95 Obsessed
96 Kenyataan Pahit
97 Draft
98 Pembelaan
99 Relakan Fayza...
100 Ending
101 Extra Part 1 : Teman baru Faiza
102 Extra Part 2 : Kamar No. 13
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Paramitha Indraswari
2
Megantara Pradana
3
Ujian Kehidupan
4
Ketemu Revaldo lagi
5
Banyak kebaikan
6
Tak Pernah Tuntas
7
Pertemuan
8
Megan Cemburu
9
Irish ijin ke Korea
10
Pak Lurah Aneh!!
11
Jantung Yang berdebar
12
Baby Sitter?
13
Kebakaran
14
Perhatian
15
Perasaan yang tersentuh
16
"Kasihan Rey"
17
Menyatakan perasaan
18
Aku-Kamu
19
Sikap Yang Manis
20
Kepergok Warga
21
Bara dan gosip itu!
22
Hanya Bawahan
23
Dibohongi Habis-habisan!
24
Lagi; Pernyataan Cinta
25
Tragedi Irish
26
Merasa dipermainkan
27
Keputusan yang salah
28
Bad Mood!
29
Silsilah Keluarga
30
Perasaan Merah Jambu
31
Perasan ini berbunga
32
Kecurigaan Tentang Faiza
33
Anak Terlantar
34
Nda, Bunda...
35
Gagal Di lamar
36
Patah Hati
37
Kehidupan Irish (Meili)
38
Family Gathering
39
Megan Curi-curi Kesempatan
40
Melamar di depan pak Camat
41
Ingatan Bambang pada Laras
42
Restu Revaldo
43
Klandestin (Rahasia)
44
Takdir
45
Karuna (Kasih Sayang)
46
Sembilu_
47
Suka Duka Bencana Banjir
48
Bukan 'Batuek' (lamaran)
49
After Love
50
Menelan Kerinduan
51
Belum bisa Move On
52
Cinta yang kembali
53
Obsessive
54
Sakura Blossom
55
Mendapat Restu
56
Menua Bersamamu
57
Salah Sasaran
58
Nirwana
59
Malaikat Kecil
60
Swastamita (Pemandangan indah saat senja)
61
Ibu Ratu Marah
62
Kabar Bahagia
63
Pernyataan Cinta
64
Kehancuran Irish
65
Terbongkar
66
Tak ada maaf untuk perselingkuhan
67
Prematur
68
Renjana Amerta (Kerinduan Abadi)
69
Melepaskanmu..
70
Berpisah juga..
71
71. Pertemuan pertama dengan Baby-Boy
72
72. Janda ~ Duda
73
73. Kenangan Sky Deck Bundaran HI
74
74. Ikhlaskan..
75
Lamaran Aldi
76
Tidak bisa menerima kenyataan.
77
Car Free Day In Braga
78
You lost me, Enjoy that!!
79
NPD+Breadcrumbing (Paket lengkap)
80
Seonggok Rahasia
81
Ginkgo Biloba
82
Sekarat
83
Karma itu datang
84
Masuk jebakan?
85
Jiwa yang rapuh
86
Pertarungan tanpa pemenang
87
Nepes (Nessa Pesek)
88
Gelang Petunjuk
89
Perasaan yang Liar
90
Amorfati yang Amerta
91
Godaan..
92
Tragedi Boxer..
93
Luka Lama yang tergores kembali..
94
Kedatangan Bryan
95
Obsessed
96
Kenyataan Pahit
97
Draft
98
Pembelaan
99
Relakan Fayza...
100
Ending
101
Extra Part 1 : Teman baru Faiza
102
Extra Part 2 : Kamar No. 13

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!