Bunyi suara alarm dari ponsel anisha membangunkan anisha dari tidur nya
" Astaghfirullah.. sudah subuh " Gumam anisha
Anisha beranjak keluar kamar untuk membersihkan dirinya dan mengambil air wudhu
setelah dia selesai mandi juga sudah mengambil air wudhu anisha menuju kamar untuk sholat subuh
setelah sholat subuh anisha ke dapur untuk menyiapkan sarapan
dia memasak nasi goreng juga telor ceplok tak lama Zahra datang menghampiri anisha di dapur
" Pagi mbak anisha.. "
anisha menoleh " pagi Zahra... "
" mbak lagi ngapain..? "
" mbak lagi berenang.. "
" heheh. mbak lagi masak.. masa berenang di dapur sih mbak.. "
mereka tertawa bersama tak lama tawa mereka mendadak hilang setelah bunda Lia datang
" pagi anak-anak bunda... "
" pagi bund.. "
Anisha tersenyum tulus sedang kan Zahra tersenyum paksa
" kamu masak ya nis..? "
" iya nih bund.. "
" bunda bantuin yah.. "
" jangan bunda udah selesai kok.. "
" okay.. bunda duduk di sini aja yah.. "
Anisha menganguk sembari tersenyum
Anisha dan Zahra menyiapkan untuk sarapan pagi ini
tak lama ayah dimas datang dan duduk di meja makan
" Mmm ini masakan nya siapa nih.. "
" ini masakannya anisha yah.. "
" pasti enak.. "
anisha tersenyum mendengar itu
" mari makan.. "
Mereka makan bersama dengan hening
Setelah beberapa menit mereka selesai sarapan
anisha mencuci piring yang kotor sedangkan Zahra membersihkan meja makan
" Anisha... kamu marah sama ayah.. "
Anisha menghentikan aktivitas nya dan menoleh ke arah ayahnya
anisha tersenyum " Seharusnya nisha marah sama ayah.. seharusnya nisha benci ayah.. tapi nisha nggak mau jadi anak durhaka dan akan menuruti semua apa kata ayah.. "
Bunda Lia langsung memeluk anisha
" Anisha jika anisha nggak mau nggak papa sayang.. anisha boleh pergi dari rumah.. "
" nggak bund.. anisha nggak papa.. "
" Anisha hanya berharap lelaki yang ayah pilihkan untuk Anisha adalah lelaki yang bertanggung jawab yang sayang sama anisha.. "
" tapi kalo dia lelaki yang ******** gimana mbak.. "
Kata-kata Zahra terlau menohok untuk ayah dimas
ayah dimas langsung keringat dingin dia gugup
" itu adalah takdir mbak.. dek.. "
" kalo mbak di pukul gimana..? "
Kata-kata Zahra langsung membuat ayah dimas gugup dan takut
" Mbak ada Allah yang lindungin mbak dek.. "
" Zahra nggak rela mbak!!!.. Zahra nggak rela..!!! "
Zahra langsung berlari menuju kamar anisha dia memasukkan baju-baju anisha kedalam tas besar dan memasukkan uang hasil dirinya bekerja juga handphone baru milik nya dia berikan kepada anisha
setelah selesai Zahra keluar dari kamar anisha beralih ke kamar nya
dia merapikan semua pakaian nya dan memasukkan ke dalam tas besar
dia akan ikut anisha dia akan bawa anisha pergi dari rumah sebelum semuanya terlambat
Semua selesai dia menarik tangan anisha dan membawa nya menuju pintu rumah
" Dek kamu kenapa..? "
Zahra tidak mendengar kan anisha dia tetap berjalan sambil menarik tangan anisha
Setelah membuka pintu rumah Zahra dan anisha terkejut karena banyak orang yang datang ke rumahnya pagi-pagi begini
" maaf kalian siapa..? "
" apakah benar ini rumahnya ibu Lia dan Bapak dimas..? "
" yah.. benar.. ini rumah beliau.. ada perlu apa..? "
Anisha hanya berdiri di belakang Zahra sedangkan Zahra yang bicara dengan orang-orang itu
" ah perkenalkan nama saya agung dan ini istri saya Rini.. "
" saya tidak ingin tahu tentang kalian... yang saya ingin tau kalian ada perlu apa datang ke sini... "
" Zahra jangan ngomong kaya gitu.. mereka lebih tua dari kamu sayang.. "
" Zahra nggak peduli mbak.. Zahra hanya mau kita secepatnya pergi dari rumah ini mbak.. "
" iya Zahra tapi kita nggak mungkin ninggalin rumah dalam situasi kaya gini.. apalagi banyak orang.. "
" Zahra nggak peduli mbak..!! "
" Tapi zah.. "
" eh agung rini mari masuk "
" eh dimas Lia.. "
" mari masuk gung "
keluarga agung masuk ke dalam rumah anisha sedangkan Zahra ingin menarik tangan anisha tapi di tahan oleh ayah dimas
" Zahra bawa tas kalian ke kamar.. kalian nggak akan pergi dari sini.. "
" Terserah ayah!!! Zahra dan mbak anisha tetap akan pergi yah.. "
" Zahra jaga sikapmu..!! "
" kenapa ayah.. kenapa!!! apa karena mereka!heng!! apa mereka calon mertua mbak anisha yah!! "
Anisha kaget mendengar ucapan zahra sontak dia memegang dadanya rasa belum siap menjadi istri terus menghantui nya
" Ayah maaf kan anisha.. Anisha belum siap untuk menikah sekarang yah.. "
" Ooh ini gadisnya dim "
" iya gung! gimana cantik kan anakku "
" Cantik banget dim... "
mendengar itu zahra menjadi geram dan langsung mengambil 2 tas besar juga langsung menarik tangan anisha keluar dari rumah
" Zahra!!! anisha!!! kalian tidak bisa pergi!!! "
zahra dan anisha tidak mendengar ucapan ayah nya Zahra menghentikan taksi dan langsung masuk ke dalam taksi
Taksi melaju hingga tak terlihat lagi
ayah dimas sangat bingung harus mengatakan apa dengan agung sahabat nya
sedangkan bunda Lia sangat senang atas kepergian kedua putrinya
tak henti-hentinya di tersenyum dan mengucapkan syukur dalam hati nya
ayah dimas kembali masuk ke dalam rumah dia melihat istri nya yang bahagia
" gung maaf atas sikap kedua putriku yah.. "
" aku mau nanya sama kamu dim.. "
" nanya apa gung..? "
" Putri mu tidak tau mengenai perjodohan ini..? "
Ayah dimas menggeleng dan bunda Lia sangat senang
" Dim.. bukannya sudah aku katakan kamu bicara kan dulu dengan putrimu... apakah dia mau atau nggak.. dan kamu bilang dia pasti akan setuju... tapi ternyata apa.. "
" maaf gung.. ak.. "
" Maaf aja nih aku membatalkan perjodohan ini.. permisi.. "
Zahra aulia rahmah
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Diasita Duwihayati
zahra lesti🤣 kok ibunya mendukung zahra ma anisa kluar dr rmah, tu berarti ibunya nyuruh tuk tdak patuh ma ayahx
2022-07-08
1
@ oktarini#
pemeran Zahra mirip Lesti ya....
2022-03-28
0
Ghendis
maaf nih ya.klo salah liat maaaaaaaaaaaaaf banget ya author.
itu yang jadi ZAHRA AULIA RAHMA.itu foto nya kk lesty.bukan..?
maaf klo pertanyaan ku buay sakit hatinya author.
2020-11-03
2