Ayah dimas masih tak menjawab pertanyaan anaknya
membuat anisha mengerti tentang maksud sang ayah
ayahnya tidak ingin bahwa anaknya terjerumus dalam cinta yang salah
" ayah nggak usah jawab pertanyaan anisha tadi.. jika benar ini menyangkut tentang uang.. jika ini tidak menyangkut tentang uang tolong jelaskan kepada anisha alasannya.. "
mendengar itu ayah dimas berkaca-kaca menatap manik mata anak pertama nya
" Anisha.. maafkan ayah nak.. "
Ayah dimas berlutut kepada anisha membuat anisha tidak tahan dan segera pergi menuju kamar nya
" Mbak.. mbak.. mbak Anisha!! "
Zahra mencoba mengejar anisha tapi terlambat anisha sudah masuk kamar dan mengunci pintunya
Zahra berusaha menggedor pintu kamar anisha dari luar kamar
" Mbak.. anisha.. tolong biarin Zahra masuk mbak.. "
setelah lama tidak terdengar anisha menjawab nya Zahra hendak pergi meninggalkan kamar anisha
tak lama terdengar suara lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang begitu merdu
Zahra berkaca-kaca mendengar suara anisha melantunkan ayat demi ayat dengan merdunya
Zahra ambruk di depan kamar anisha dia menangis tanpa suara mendengar kan suara anisha
***
Sedangkan di dapur sejak kepergian anisha juga Zahra yang mengejar anisha ke kamar nya
Bunda Lia tidak sanggup lagi rasanya jika melihat kemarahan di mata anisha dan kekecewaan di mata Zahra
bunda Lia mendekati suaminya dan berusaha membujuk sang suami supaya membatalkan perjodohan ini
tapi semua itu tidak ada gunanya suaminya tetap kekeh ingin menikahkan anak pertama mereka
bunda Lia masuk ke dalam kamar nya dan mengunci pintunya tidak ingin mendengar suara suaminya lagi
ayah dimas terduduk di kursi meja makan yang sudah ada beberapa makanan di sana
ayah dimas seakan tidak memiliki nafsu untuk makan
***
Di dalam kamar anisha merasa kecewa terhadap ayahnya
karena tak ingin terbawa suasana dan tanpa sengaja mengucapkan kata-kata yang seharusnya tidak boleh di ucapkan anisha lebih memilih membaca Al-Quran
untuk menenangkan hatinya yang sudah terlanjur kecewa, marah, juga sedih semuanya tercampur menjadi satu
sedangkan di luar kamar Zahra masih setia duduk di depan pintu kamar anisha mendengar kan ayat demi ayat yang di lantunkan anisha
setelah cukup tenang anisha menyudahi melantunkan ayat Al-Quran dia kembali menangis sejadi-jadinya
sehingga dia tak merasa bahwa adiknya masih ada di depan kamar nya
anisha merasa badannya lengket dia kemudian memutuskan untuk mandi
karena kamar mandi di rumah nya berada di luar kamar anisha membuka pintu kamar nya secara perlahan
dia terkejut mendapati sang adik terduduk di depan kamar nya
" Zahra.. sayang.. "
Zahra yang mendengar suara anisha langsung berdiri dan memeluk anisha erat sekali
anisha membalas pelukan adiknya dengan penuh rasa sayang
" kamu kenapa sayang..? "
Zahra hanya menggeleng dan semakin mempererat memeluk anisha
" Zahra.. mbak tidak bisa bernafas.. "
mendengar itu Zahra melepas pelukan nya dia melihat mata anisha bengkak karena menangis dan hidung mancung nya memerah
tapi yang membuat Zahra bingung kenapa tadi saat mendengar suara anisha melantunkan ayat Al-Quran sangat merdu dan indah yang membuat siapa saja yang mendengar nya pasti terhipnotis
" mbak.. Zahra janji nggak akan biarin mbak.. menikah.. Zahra janji mbak.. "
anisha tersenyum mendengar janji yang di ucapkan adiknya
" sayang.. mbak nggak papa.. kalo ayah udah mau menikahkan mbak.. mbak ikhlas dunia dan akhirat sayang.. "
" mbak.. Zahra sayang dengan mbak.. Zahra nggak akan biarin mbak.. di paksa oleh ayah.. "
" sayang mbak nggak di paksa ayah kok.. "
" ya udah mbak mandi dulu yah.. kamu juga mandi yah.. kamu pasti capek bekerja tadi kan..? "
Zahra menganguk dan tersenyum paksa kepada anisha
" ya udah mbak mandi dulu yah.. "
" iya mbak.. "
Anisha berlalu meninggal kan Zahra di depan kamar nya
anisha masuk kedalam kamar mandi dan mengunci pintunya
sebelum anisha memulai kegiatan mandinya dia terlebih dahulu Bersholawat dan memulai kegiatan mandinya
tak membutuhkan waktu lama untuk anisha mandi
dia keluar dari kamar mandi dan menuju kamar nya untuk mengganti bajunya yang lebih sopan
***
Saatnya makan malam anisha belum keluar kamarnya Zahra di suruh bunda Lia untuk memanggil anisha
saat Zahra ingin mengetuk pintu kamar anisha lagi-lagi dia mendengar lantunan ayat-ayat Al-Quran
Tok.. tok.. tok..
mendengar ketukan pintu anisha menyudahi mengaji nya dan beranjak membuka pintu kamar
" ya.. ada apa... dek..? "
" mbak anisha... makan dulu yuk.. "
" ya udah ayuk.. "
merek berjalan menuju meja makan di sana sudah ada ayah dimas juga bunda Lia yang menunggu
anisha duduk berhadapan dengan bunda Lia anisha tidak menegur bunda Lia dia hanya duduk dan menundukkan kepalanya
Zahra mengambil kan anisha makanan nya dan memberi kan kepada anisha
" ini mbak.. maka dulu.. "
Anisha hanya mengangguk dan memakan makanan yang di berikan adiknya
mereka makan dalam keheningan hanya suara dentingan sendok yang terdengar
setelah beberapa menit kemudian acara makan sudah usai anisha langsung masuk ke dalam kamar
sebelum masuk ke dalam kamar Anisha berwudhu dan melaksanakan sholat juga melantunkan Al-Quran
setelah itu anisha tertidur meninggalkan semua masalah yang menggandrungi kepala nya
jika bukan karena dirinya melantunkan ayat-ayat Al-Quran mungkin dirinya sudah menyakiti hati kedua orang tuanya
Anisha aulia rahmah
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Uneh Wee
cantik wajah nya semogga. hati nya lebih cantik dan solehah ...taat agama nya semogga taat segala nya
2023-03-06
1
Diasita Duwihayati
dpt drmna fotox thorr😁
2022-07-08
0
lembayung senja
mampir Thor
2022-02-10
0