Asyakilla Cahya Khaira merupakan seorang gadis manja yang ceria dan juga cerewet, walaupun hidup dengan seorang ibu single parent tidak membuat dia kekurangan kasih sayang. Dia begitu bahagia dengan kehidupannya yang sekarang menurut asyakilla asalkan ada ibu di setiap langkahnya yang menemani itu sudah lebih dari cukup. Namun kebahagiaan asyakilla tidak begitu lama setelah ibunya memutuskan untuk menikah lagi yang membuat dia kehilangan keceriaannya dan menjadi sosok seorang gadis yang lebih pendiam dan tak tersentuh.
Asyakilla dengan sapaan akrab Killa merupakan siswi SMPN Nusa Bhakti yang cukup terkenal di kalangan teman teman seusianya juga guru di sekolahnya karena kepintarannya yang menguasai di segala bidang.
Tak terasa waktu berlalu hingga akhirnya tiba dimana ujian akhir semester, yang menandakan asyakilla akan masuk SMA, mungkin bagi sebagian orang ini adalah hari menegangkan bagi mereka namun tidak bagi Killa sendiri dia percaya dengan kemampuan hafalan yang dimiliki. Benar saja ia pernah sewaktu ulangan penaikan kelas seluruh guru menatapnya penuh keheranan, bagaimana tidak dia dapat menyelesaikan soal sebanyak 15 nomor sesuai dengan apa yang ada pada buku bahkan titik koma nya pun dia mampu menghafalnya tanpa membuka catatan ataupun sebagainya.
"Killa, hari ini adalah hari ujian pertama kamu yah, jadi kamu belajar baik-baik, aku ingin lihat apakah anak ibu ini mampu menyelesaikan tantangan dari gurunya" yaah begitulah ibu asyakilla, dia tidak memberikan dukungan layaknya seperti orang lainnya yang mendukung anak nya dengan penuh kata-kata semangat ataupun sejenisnya, baginya itu hanyalah bulan semata yang memberikan semangat sesaat saja pada anak, olehnya itu ibunya menggunakan metode lain dalam mendidik anaknya.
"iya Bu, in syaa Allah bu, Killa pasti berhasil melewati ujiannya, secara kan Killa murid yang cerdas" ucap Killa sambil terkekeh
"iya deh iyaa, oh ya setelah ujian kamu langsung pulang yah, ada hal penting yang ingin ibu sampaikan" pintanya
"kan memang Killa selalu pulang tepat waktu bu, memang selama ini ibu pernah lihat Killa keluyuran setelah sekolah selesai ?
kalau misal nih Killa nggak tepat waktu pulangnya siapa yang akan menghabiskan masakan ibu" jawab Killa sambil terkekeh melihat keanehan ibunya di pagi itu
Setelah selesai berbincang dengan ibunya kini Killa berangkat ke sekolah, ujiannya telah di mulai namun Killa terlihat biasa saja seperti hari hari sebelumnya, tak terkecuali teman teman nya yang sibuk membolak balikkan buku sebelum benar-benar kertas soal ujian itu ada di meja mereka.
"baik anak-anak sekarang ujiannya kita mulai, sebelum itu semua aktifitasnya di hentikan dan seluruh buku catatan atau yang berhubungan dengan mata pelajaran ujian hari ini di singkirkan jangan ada yang coba membuka ataupun berbicara di saat ujian berlangsung, jika ketahuan ada siswa yang melanggar maka konsekuensinya lembar jawaban nya akan segera di tarik walaupun belum selesai, paham !!!" setelah selesai memberikan intruksi kepada seluruh siswa, ia mulai berjalan menuju meja siswa membagikan lembaran soal dan jawaban kepada masing masing murid.
"baik bu" jawab mereka serempak
"duh gimana ini aku belum menyelesaikan bacaan materinya" bisiknya pada Killa dengan ekspresi yang begitu khawatir
"udah terima nasib aja,hahaha" ucap Killa kepada temannya sekaligus sahabat terbaiknya itu, yah mereka berbestian dari awal masuk hingga mereka tiba di penghujung semester yang menandakan sebentar lagi akan berpisah
dia sudah tidak lagi mau menggubris sahabatnya itu, karena percuma nanti dia kesal sendiri juga yang ada akan di tegur dan membuat dia tidak fokus pada hafalannya tadi yang sempat di baca
Kini seluruh siswa mulai fokus pada lembar soal masing-masing dan menjawabnya, hingga tak terasa bel istirahat berbunyi yang menandakan ujian mata pelajaran ini telah usai.
Seluruh siswa maju mengumpulkan masing masing lembar jawabannya dengan berbagai ekspresi dan perasaan yang berbeda beda setiap siswa, ada yang senang berhasil menjawab semua soal juga ada yang terlihat begitu khawatir dengan lembar jawabannya, salah satunya adalah sahabat Killa
"Killa, Lo yakin tadi semua soal bisa jawab, yakin benar semua nggak ?" tanya shelli
"in syaa Allah, yakin kok, emang kenapa sih"
"yaa, lagian sih cepat banget jawabnya, orang baru juga 5 nomor jawabnya, eeh malah udah keluar aja Lo"
"hahaha, makanya kalau belajar itu jangan di hafal saja tapi di pahami juga" benar Killa lah duluan yang mengumpul lembar jawabannya di saat semua siswa masih fokus menjawab soal
bel kedua berbunyi dengan nyaring setelah jam istirahat telah usai yang menandakan ujian kedua akan segera di mulai.
Hingga tak terasa waktunya mereka pulang, seluruh siswa maupun guru bersiap untuk kembali kerumah masing masing
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, ibuuu" dengan wajah cerianya Killa masuk kedalam rumah sambil mencium tangan ibunya
"wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, killaaa kamu yah kebiasaan salam aja bisa sampai kedengaran satu RT" bagaimana tidak Killa bersalam tapi dengan suara yang menggelegar ke seisi rumah
Killa terkekeh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "nama nya juga orang lagi senang bu, mau tahu tidak tadi itu Killa bisa menjawab semua soal dengan lancar loh Bu tanpa ada kendala atau kesusahan dalam menjawabnya"
"Alhamdulillah berarti anak ibu makin pintar Doong'. Ya sudah sana ganti baju terus kita makan pasti kamu lapar kan"
"bangat, bangat, bangaaatt buu, apalagi setelah mengerahkan seluruh tenaga Killa dalam menjawab soal," begitulah ocehan Killa setiap berbicara dengan ibunya tiada henti
Sesampainya di kamar Killa segera mengganti bajunya dan berlari menuju ruang makan dengan secepat kilat Killa sudah duduk di kursi,
"astaghfirullah, Killa kamu ini yah" sambil geleng geleng kepala ibu Amira melihat tingkah anaknya
Killa hanya terkekeh, setelahnya mereka makan dengan begitu lahap hingga menghabiskan makanan yang tersedia di atas meja
"Alhamdulillah, kenyangnya makasih yaah buu, emang masakan ibu itu tidak ada duanya deh di dunia ini" sambil mengacungkan kedua jempolnya kemudian mengusap ngusap perutnya yang kekenyangan Killa memuji masakan ibunya
Suatu kebiasaan Killa yang selalu memuji ibunya, menurutnya itu adalah suatu kewajiban anak sebagai tanda terima kasihnya yang tidak pernah lelah memasakkan untuknya dan bekerja keras demi memenuhi kebutuhan hidupnya di saat dia masih bersekolah
Setelah selesai makan keduanya pindah ke ruang tengah untuk membicarakan hal penting
Kini Killa menatap ibunya dengan heran yang diam sejak mereka duduk beberapa menit tadi
"Bu, sebenarnya apa yang ingin ibu bicarakan sama Killa ?" akhirnya Killa lah yang memulai percakapan lebih dulu karena melihat ibunya yang hanya diam saja
sambil menatap Killa ibunya mulai bicara " sebenarnya ibu meminta izin untuk menikah lagi, apakah Killa mau punya ayah baru "
*deg*
Bukan tanpa sebab kenapa Amira sampai izin menikah lagi, tapi karena ia selain membutuhkan seorang pendamping hidup untuk mengisi di masa masa tuanya juga agar Killa tidak lagi di ejek oleh teman temannya di sekolah
Setelah mendengar izin dari ibunya asyakilla kini telah berada dalam kamarnya, dia memikirkan keputusan yang telah di ambilnya
"huuuuff, semoga apa yang menjadi keputusanku ini baik kedepannya" entah mengapa dia merasa tidak suka dengan pembicaraan tadi, bukannya Killa merasa keberatan untuk punya ayah lagi justru dia senang karna bisa memanggil ayah seperti anak lainnya, tapi yang membuat dia tidak nyaman adalah rasa di hatinya seakan ada yang mengganjal tapi entah apa itu Killa tidak mengerti
Yah, setelah ibunya selesai berbicara Killa memang sejenak sempat merenung tapi tidak lama dia langsung memutuskan untuk mengiyakan ibunya menikah lagi
tanpa Killa sadari disinilah awal perubahan yang menjadikan Killa sosok gadis yang lebih pendiam dan tak tersentuh.
sementara itu di tempat yang berbeda di sebuah kamar seseorang sedang berbicara lewat sambungan telepon yang memberitahukan bahwa anaknya telah mengizinkan untuk menikah lagi dan mengatur rencana untuk pertemuan awal bersama Killa, yah dia adalah ibu Killa
"jadi kapan mas akan datang ? "
" kemungkinan besok atau lusa, lebih cepat lebih baik" jawab seseorang di sebrang yang tentunya adalah calon ayah tiri Killa
" baiklah kalau begitu mas, saya akan bicarakan ini kepada Killa"
" iya kalau begitu saya tutup dulu telponnya yah"
"iya mas"
*
*
*
hari ini adalah hari dimana pertemuan awal Killa bersama calon ayah tirinya yang nanti akan menjadi bagian dalam hidupnya, Killa hanya berharap semoga kedepannya hidup mereka semakin bahagia dengan adanya kehadiran orang baru dalam rumah mereka.
Sepulang sekolah kini Killa beristirahat dalam kamarnya sembari bersiap menunggu kedatangan calon suami ibunya, perasaannya saat ini bercampur aduk antara gugup dan penasaran
gugup karena ini baru pertama mereka ketemu dan kedua karena dia pada dasarnya anaknya itu adalah pemalu.
asyik dengan lamunannya hingga Killa tidak sadari sedari tadi ada yang mengetuk pintu kamarnya
"eeh, iya sebentar" berjalan menuju pintu dan memutar knop pintu
"kamu habis ngapain nak, dari tadi loh ibu ngetuk pintu kamarmu" tanyanya kepada Killa, karena tidak mungkin kan dia tidur setelah buat janji
"iya Bu, maaf yah tadi Killa pakai headset makanya tidak dengar" jawabnya dengan dalih menggunakan headset,
"kamu ini, ya sudah keluar yuk didepan sudah ada orang yang ingin di temui" kemudian melangkah pergi sambil tersenyum kepada anaknya
" huuf, semoga ini yang terbaik untuk kita yah bu" kemudian berjalan menyusul ibunya ke ruang tengah dimana mereka akan bertemu
Dengan langkah yang sedikit pelan Killa berjalan sambil meyakinkan diri dengan keputusannya
" Killa dia pasti orangnya baik kok, kamu tenang saja,,, sambil menirukan orang yang sedang melakukan latihan pernapasan Killa mengatur napasnya dan meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja,, bismillah monolognya dalam hati
Kini mereka telah berada di ruang tengah ibunya menghadap calon ayah tiri Killa sedangkan Killa berada di samping ibunya
"ini anakmu yah" selang beberapa waktu terdiam akhirnya prisman mulai membuka suara untuk mencairkan suasana
"iya mas dia anak saya satu satunya" jawabnya sambil mengusap kepala anaknya
Killa masih belum bersuara juga, dia hanya menunjukkan senyum terbaiknya dan berusaha menyamankan diri
"Killa, dia adalah calon ayah tiri kamu, sana Salim dulu" titah nya kepada sang anak
"baik bu" segera Killa mencium tangan calon ayah tirinya itu
lama mereka berbincang hingga tak terasa waktu menunjukkan pukul 5 sore
"baiklah kalau begitu saya pulang dulu, nanti dilain waktu lagi saya berkunjung kemari" pamitnya setelah sadar melihat waktu akan segera malam dengan memikirkan jarak rumahnya dengan rumah Amira makan waktu sekitar 2 jam perjalanan
"loh aku kira mas akan menginap di sini"
"tidak Amira, tidak baik menginap di rumah seorang janda apalagi kita masih berstatus calon " jawabnya sembari tersenyum karena takut menyinggung perasaan Amira
"ya sudah kalau begitu, hati hati ya mas"
"iya, asyakilla om pamit dulu ya" pamitnya sambil mengulurkan tangan, tapi sebelum itu dia memberikan lebih dulu selembaran rupiah berwarna merah
"itu untuk jajan kamu di sekolah ya" sambil tersenyum
Ibunya yang melihat itu merasa tersentuh dan semakin yakin jika kelak mereka menikah anaknya akan merasakan kehangatan sebuah keluarga yang lengkap
Namun tanpa Amira sadari sejak tadi anaknya merasa kurang nyaman dengan kehadiran seorang prisman,
"ya sudah kalau begitu saya pamit yah,"
"iya mas"
kemudian Killa dan ibunya mengantarkan prisman kedepan rumah sambil melambaikan tangan dengan senyum di wajah ibunya yang terlihat bahagia, melihat ibunya yang tersenyum Killa menjadi tidak tega untuk mengutarakan apa yang dirasakan sejak melihat prisman, di tambah lagi mereka akan segera melaksanakan pernikahan
Yah pertemuan tadi adalah sekaligus membahas waktu dan tempat akan dilaksanakannya resepsi pernikahan mereka dan Killa yang masih sangat polos tentang pernikahan menyetujui semua apa yang disampaikan oleh ibunya
Kini tibalah hari dimana seluruh keluarga dari pihak masing masing pengantin bertemu dan saling menyambut satu sama lain dengan membangun keluarga yang hangat dan harmonis
Killa yang tidak mengerti dengan pembicaraan para orang tua memilih untuk mengajak kakak tirinya pergi mengisi lambung di banding mendengarkan ocehan para ibu ibu
"mau tahu nggak kak, saya lebih memilih di suruh jalan jalan di banding harus mendengarkan ocehan para ibu ibu tadi" ceplosnya asal
"kamu yah, mana mungkin di suruh jalan jalan di acara yang penting ini" jawab syali sambil mencubit hidung adik tirinya karena merasa gemas dengan tingkah konyol dan kecerewetan adik tirinya itu
"hahaha, ya sudah kita makan saja kalau begitu sebenarnya dari tadi Killa sudah lapar tapi Killa merasa sungkan tadi di awal pertemuan ibu ibu itu, takut mengganggu mood mereka untuk memulai gosibnya" sambil memonyong-monyongkan bibirnya meniru gaya bahasa ibu ibu yang suka bergosip
"hahaha, kamu yah ada ada saja," tidak tahu harus bagaimana lagi meladeni sikap cerewet adik tirinya itu
"tapi tunggu kok kamu kaya handal yah menirukan ibu ibu bergosip, apa jangan jangan kamu sering bergosip yah" tanya syali sambil memicingkan mata menatap adik tirinya itu
"iih, kakak masa iya gadis yang cantik nan imut seperti saya ini suka bergosip sih, hilang nanti cantiknya... Yang ada bibir saya dower lagi kayak yang habis makan sambal level king" jawabnya asal
dengan tubuh yang sedikit terguncang akibat tertawa syali tidak lagi melanjutkan perdebatan mereka, ia menarik adiknya itu untuk kemeja makan
Kalau meladeni Killa si gadis cerewet itu yang ada nanti keburu di mulai acar ijab qobul ayah dan ibu mereka
"aku tak menyangka ternyata aku akan punya kakak juga, hehehe rame donk rumah aku nanti" ucapnya dalam hati sambil berjalan mengikuti kakaknya
Kini tibalah waktu yang di tunggu-tunggu seluruh keluarga mempelai kedua bela pihak acar ijab qobul nya akan segera di mulai
"Killa ayo cepat, kita terlambat nanti menyaksikan ibu ayah kita" dengan berjalan tergesa gesa syali menuju tempat berlangsungnya acara tak lupa menarik Killa
"iya kak, sabar dong ini juga Killa sudah jalan cepat loh" dengan mengusahakan menyamakan langkahnya dengan syali
"huuf huuf akhirnya tiba juga haah, kak syali jalannya cepat bangat iih, rasanya isi perut aku mau keluar semua tau, kan ngga lucu kalau aku muntah di saat ijab qobul ayah sama ibu berlangsung yang ada nanti acaranya kacau karna princes cantiknya ibu aku muntah" sambil memperagakan tubuh dengan seimut mungkin ala ala princes kuli bangunan😂
"habisnya kamu makannya terlalu banyak Killa, KK sudah bilang tadi makannya buat ganjel lapar aja nanti selesai acara baru deh pusain kamu makan, lah ini nggak dengar mana makannya porsi kuli lagi" dengan penuh herannya mengomeli Killa yang sebentar lagi akan resmi jadi adik tirinya itu
Killa hanya mencebikan bibirnya karna telah di omeli oleh kakaknya lebih tepatnya kakak tiri hari yang seharusnya bahagia malah buat mood nya jadi jelek
ijab qobul telah di mulai semua menyaksikan dengan khidmat acara yang sakral ini
Entah mengapa Killa melihat itu seakan ada kesedihan tersendiri yang ia rasakan dalam lubuk hatinya paling dalam,
"ya Allah jika ini terbaik untuk hamba dan ibu hamba maka jauhkanlah kami dari segala hal yang tidak baik serta berkahi keluarga baru kami" doa Killa bersama ijab qobul berlangsung
Kini suasana tegang tadi berubah menjadi sorak Sorai dan di iringi tepuk tangan dari para tamu yang hadir menandakan resminya sebuah hubungan ibu Killa dan ayah syali
'
'
'
di tempat yang dengan waktu yang berbeda terlihat seorang wanita berlari memeluk anaknya dengan tubuh yang bergetar
"amira, ada apa ini kenapa kamu menangis seperti itu " tanya ipar Mira yang datang menghampiri karena mendengar suara tangisan dari pengantin baru itu
"aku nggak apa-apa, hanya sedih saja" entah mengapa Amira tiba tiba merasa sedih setelah acara pernikahan selesai
"kamu tenangkan dirimu oke, tidak baik loh di liat sama yang lain, ingat Killa jangan sampai dia juga ikut sedih melihat kamu yang tiba tiba bersikap begini" untung saja semua tamu undangan sudah pulang yang tersisa hanya kerabat dekatnya
"ibu nggak apa-apa?" setelah lama terdiam Killa beranikan diri untuk melihat ibunya dan bertanya
"ibu ngga apa-apa nak" sambil mengelus kepala sang anak dan menciumnya dengan penuh kasih sayang
"Killa sayang sini nak, biarkan ibu kamu mengganti pakaian lebih dulu, kamu tadi mau makan buah kan sana ada di meja yah" ucap sang bibi untuk mengalihkan Killa dari keterkejutannya akibat ulah dari ibunya sendiri
" kamu tidak usah sesali keputusan yang telah terjadi, ingat ini adalah konsekuensi yang harus kamu terima, lagian juga Killa merasa baik saja kok" yah, sedari tadi sebenarnya iparnya itu menyadari perubahan raut wajah Amira, ia merasakan kesedihan dan mengerti apa yang sedang dipikirkan olehnya
"iya kak, makasih ya, tolong kamu perhatikan dulu Killa aku mau ganti baju dulu"
"iya sudah sana"
Sementara itu di sebrang sana tepatnya di sebuah meja makan terlihat seorang gadis yang tengah makan dengan lahapnya buah yang ada sambil sesekali tertawa dan berbincang-bincang
"memang apa yang membuat killa merasa bahagia?" tanya bibinya
"karena Killa sudah tidak akan lagi di ejek sama teman teman Killa kan sekarang aku sudah punya ayah, yang bisa jadi super Hero aku kalau di gangguin hehehe"sambil terkikik membayangkan jika saja di saat ada yang mengganggunya tiba tiba ada ayahnya yang menolongnya
"semoga kamu selalu bahagia dengan keluarga barunya nak, karna tak jarang ayah tiri hanya menganggap kita orang asing yang selamanya tidak akan pernah bisa menerima kita dengan keikhlasan serta lapang dada" namun itu tidak di dengar oleh Killa, ia hanya mengatakannya dalam hati
"kenapa bibi melihat aku begitu, emang saya anak pungut yang di temukan di jalan terus di bawa pulang dengan di suguhkan begitu banyak makanan sehingga melahapnya dengan rakus bagaikan yang tidak makan selama seminggu" ocehannya asal
Mendengar itu bibinya menggeleng-gelengkan kepala "iya, soalnya kamu mirip dengan tampangnya orang pengemis yang perlu dikasihani " jawab bibinya yang asal juga, habisnya kesal dengan ocehannya ponakan satunya itu yang asal bunyi
"ya Allah ya Rabb, bibi bagaimana bisa kamu mengatakan princes ini mirip pengemis, apa bibi memiliki mata mines makanya tidak melihat rupa aku yang begitu syantik" ucapnya dengan gaya centil
"iya princes kuli bangunan" bukan bibinya yang menjawab tapi syalilah yang baru datang menjawab ocehan adik tirinya itu
"ini juga satu anggota jalangkote, tiba tiba nongol
datang tak di undang pergi tak di antar,"
"itu mah jalangkung namanya Killa, bukan jalangkote"
"lah terus jalngkote itu apa dong kalau bukan hantu"
"itu makanan killaaa" jawab kakaknya sambil menguyel pipi adiknya yang buat gemes setiap bicara dengannya
"sudah, sudah, sudah kalian makanlah dulu, pasti lapar setelah seharian menyambut tamu"
Akhirnya mereka makan dengan tenang dan hening yang artinya hening cipta akan segera di mulai hehehe...
'
'
'
2 bulan waktu berlalu tak terasa Killa kini mulai bersekolah di jenjang yang lebih tinggi yakni SMA kelas satu setelah libur panjang yang telah di lewatinya
"haah, akhirnya mulai lagi sekolah, bosan juga aku di rumah Mulu tidak ada juga yang ngajak liburan bersama huuf, sja sia aja liburan kemarin"
Sambil melangkah keluar kamar Killa mengoceh sepanjang jalan karena merasa liburannya terasa hampa tidak berwarna
"Bu, Killa berangkat dulu kesekolah yaa, assalamualaikum" sambil mencium tangan ibunya
Killa melirik sekilas kursi dimana biasa yang di gunakan oleh ayahnya sambil membuang nafas dengan kasar ia berjalan keluar rumah
"semakin lama makin kelihatan yah sifat aslinya tuh orang, huh"kesal Killa sambil berjalan memegang ranselnya menunggu teman untuk nebeng berhubung jarak sekolahnya yang cukup jauh
Tiiin tiin tiin
"eh Killa mau kesekolah ?"
"nggak, aku mau ke tpu " kesalnya
"lah kamu buat apa di sana dengan seragam lengkap begini" herannya
"lagian kamu nanya nya agak lain, kalau udah pakai seragam begini ya berarti kesekolah dong"
"hehehe, kan basa basi doang princes Killa yang terhormat"
"basa basi, lama lama basa juga lu di sini nanti, cepat jalan lihat tuh langit mendung udah mau hujan"
"siap, bismillah berangkaaaat" sambil menirukan gaya tukang ojek
Yah dia adalah sahabat Killa yang selalu ada di saat duka maupun suka
"makasih yah kamu selalu nolongin aku di saat butuh bantuan" ucapnya di sela sela perjalanan mereka
"iya Killa, kan kita besti an"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!