Bab 4 : Memeras Orang Yang Salah

“Terima kasih atas kebaikan kamu Kania, aku pulang dulu.” Leo tersenyum sambil membawa semua yang diberikan oleh Kania padanya, dengan wajah ceria, Leo melajukan motor itu untuk pulang.

Baru saja sampai di depan pagar, Leo sudah ditunggu oleh Kiran dan dua orang bodyguard nya. Leo menaikkan kaca helm dan menatap mereka dengan tatapan tajam.

“Mau apa kalian ke sini?” tanya Leo datar pada mereka semua.

“Saya mau menagih janji kamu, saya mau minta uang yang sudah kamu janjikan pada saya.” Kiran berkata dengan angkuh pada Leo, tidak tahu saja dia sedang berurusan dengan seorang psikopat sadis.

“Oke, ayo masuk.” Leo memberi isyarat pada penjaga untuk membukakan gerbang dan mereka semua masuk, Kiran terpana dengan kemewahan rumah Leo, dia yakin kalau malam ini akan mendapatkan uang yang sangat banyak dari Leo.

“Aku akan meminta lebih dari satu miliyar, sepertinya dia orang yang sangat kaya,” batin Kiran sambil tersenyum senang.

Leo dengan santai memasuki rumahnya sambil menjinjing tas kecil yang berisi uang serta perhiasan milik Kania.

Sedangkan Kiran dan dua bodyguard nya itu masih mengikuti di belakang, karena melihat Leo menenteng tas kecil, Kiran dengan cepat merebut tas itu yang membuat Leo kaget.

“Apa-apaan ini? Kenapa kau merampas milikku?” geram Leo, Kiran memberikan instruksi pada kedua anak buahnya untuk menahan Leo, Leo tak banyak melawan. Kiran terpana melihat isi tas itu, dia tertawa saat memegang perhiasan yang sangat berharga milik Kania.

“Ini akan menjadi milikku, cepat kalian geledah rumah ini, ambil semua yang berharga.” Kedua anak buah itu mengikat Leo terlebih dahulu lalu mulai menggeledah rumah Leo.

Leo masih dengan ekspresi santai memperhatikan mereka sedangkan Kiran kini tengah menghitung uang yang dia pegang saat ini di hadapan Leo. Pria itu sangat kesal melihat Kiran memegang milik Kania.

“Bos, ini kami mendapatkan sebuah koper, lihatlah isinya bos.” Kiran begitu senang melihat koper yang berisi emas batangan yang dibawa oleh kedua anak buahnya.

“Aku kayaaa!! Hahaha, bawa ke dalam mobil semua itu, ayo kita pergi karena semua ini sudah lebih dari cukup untukku. Dan sekarang, di mana uang yang kau janjikan itu hah?”

“Bagaimana aku akan memberikan padamu jika aku dalam keadaan terikat begini.”

“Kau katakan saja di mana, biar aku yang ambil.”

“Aku menyimpannya di ruang bawah tanah, di ujung lorong yang panjang ada sebuah ruangan dan di dalam itu ada brangkas tempat aku menyimpan uang serta emas lainnya.” Kiran kembali terbuai mendengar semua itu, dia sudah mengkhayalkan berapa banyak harta yang akan dia dapatkan dari Leo malam ini.

Kedua anak buah Kiran melepaskan ikatan di tubuh Leo dan tetap memegang tubuh pria itu agar tidak kabur.

Mereka berempat berjalan ke ruangan bawah tanah, mereka sudah tidak sabar untuk mengambil semua harta milik Leo sedangkan Leo hanya tersenyum tipis karena merasa begitu mudah menjebak Kiran dan kedua anak buah bodohnya.

Kiran sedikit bergidik ngeri dengan lorong yang dia lalui saat ini, tapi demi harta, ya tidak masalah, toh hanya lorong biasa. Padahal lorong itu adalah lorong kematian, siapapun yang melewatinya untuk masuk, tidak akan pernah bisa keluar lagi.

Kedua anak buah itu mendorong dengan kasar tubuh Leo sehingga tubuh kekar itu terlepas begitu saja, lalu Leo menatap mereka sambil tersenyum.

“Ruangan apa ini? Pintar juga kau menyembunyikan hartamu di sini ya, siapapun yang masuk ke sini pasti tidak akan menyangka akan ada harta di dalam sini,” Kata Kiran sambil terus mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.

“Di mana brangkasnya?” tanya Kiran.

“Sibakkan saja tirainya, kau akan menemukan sebuah brangkas besar dengan banyak harta di dalamnya,” balas Leo dengan santai, kedua tangannya dia lipat ke dada.

Kiran dan kedua anak buah itu menyibakkan tirai dan betapa kaget mereka ternyata di sana anak 5 mayat yang tergantung dengan kondisi mengenaskan. Kiran dan kedua anak buahnya kaget bukan main.

Praankk!!

Kayu balok besar menghantam kepala mereka bertiga hingga tas kecil milik Kania terjatuh serta isinya bertebaran di lantai.

Leo mengangkat dan mengikat mereka semua di sebuah kursi, kedua tangan dan kaki mereka di rantai dengan kuat sehingga tak bisa melepaskan diri lagi.

Leo dengan santai memunguti uang dan perhiasan milik Kania sambil terus memberi peringatan pada Kiran.

“Ini milikku dan kau berani menyentuhnya, kau tau apa akibat dari semua ini hah?” Leo menatap tajam ke arah Kiran.

“Tolong jangan sakiti aku atau aku akan melaporkan hal ini pada polisi.”

“Sudah ratusan nyawa yang aku habisi di ruangan ini dan tidak satupun polisi yang datang untuk menyelidiki ku. Memang kau siapa beraninya mengancam ku?” Leo melayangkan tamparan ke wajah Kiran yang membuat Kiran meringis.

***

“Sibuk ya?” sapa seorang pemuda pada Kania yang saat ini sedang sibuk melayani pelanggan di sebuah cafe.

“Yuda, aku kangen banget sama kamu.” Kania terlihat begitu bahagia melihat Yuda.

“Kamu nggak mau peluk aku?”

“Nggak ah, di sini kan sedang banyak orang, aku malu kalau harus peluk kamu di sini.” Yuda hanya tersenyum mendengar perkataan dari Kania.

“Aku kangen banget sama kamu sayang, kangeenn banget.”

“Aku juga Yuda, kamu mending duduk dulu ya, bentar lagi aku istirahat kok, nanti kalo manager liat bisa dipecat aku.”

“Iya, setelah menikah denganku nanti, kamu nggak boleh kerja lagi, fokus di rumah aja sama aku.”

“Iya iya.”

Yuda duduk dan memesan minuman, dia menunggu dengan sabar Kania sampai istirahat nanti, dia begitu rindu pada calon istrinya itu karena sudah satu minggu tidak bertemu dan komunikasi.

Yuda sibuk dengan pekerjaannya di luar kota, jadi tidak sempat untuk mengabari Kania, Yuda seorang direktur perusahaan, dia sangat sanggup untuk membiayai Kania tapi gadis itu tidak ingin bergantung pada Yuda sampai mereka nanti menikah.

“Yuk, kita cari makan keluar aja,” ajak Kania pada Yuda.

“Oke ayo.”

Mereka berdua keluar mencari makan, Kania dan Yuda pergi ke warung bakso di pinggir jalan yang memang sangat Kania sukai.

“Gimana kerjaan kamu? Udah beres?”

“Udah sayang, aku mau mempercepat pernikahan kita Kania.” Yuda memegang tangan Kania.

“Tapi gimana sama orang tua kamu Yuda? Mereka kan belum merestui hubungan kita, aku juga belum bisa memenuhi keinginan mama kamu yang minta tanah.”

“Kalau masalah itu kamu tenang aja, aku yang akan beli tanah sesuai keinginan mama dan nanti kamu bisa bilang kalau kamu yang beli.”

“Makasih ya Yuda,”

“Iya sayang, aku sudah sangat ingin menikahi kamu.”

...•••BERSAMBUNG•••...

...~LEO MAXIMILLIAN~...

...~KANIA GUZEL~...

Episodes
1 Bab 1 : Menghabisi Pengkhianat
2 Bab 2 : Dibawa Wanita Asing
3 Bab 3 : Tersentuh Akan Kebaikannya
4 Bab 4 : Memeras Orang Yang Salah
5 Bab 5 : Terhina
6 Bab 6 : Sama Saja
7 Bab 7 : Bunuh Diri
8 Bab 8 : Merasa Sedih
9 Bab 9 : Ternyata Satu Kota
10 Bab 10 : Sentuhan Lembut Sang Ayah
11 Bab 11 : Sisi Lembut
12 Bab 12 : Itu Menjijikkan
13 Bab 13 : Kehilangan
14 Bab 14 : Membalas Kekejian
15 Bab 15 : Menonton Film Romantis
16 Bab 17 : Meminta Kebebasan
17 Bab 18 : Keluar Dari Rumah
18 Bab 19 : Memenuhi Keinginan Maureen
19 Bab 20 : Dibawa Paksa
20 Bab 21 : Menyesal Telah Pergi
21 Bab 22 : Mencoba Hal Baru
22 Bab 23 : Menjadi Bahan Perundungan
23 Bab 24 : Hampir Terlambat
24 Bab 25 : Lamaran Leo
25 Bab 26 : Mulai Membalas
26 Bab 27 : Melepas Rindu
27 Bab 28 : Malam Ini Cukup Melelahkan
28 Bab 29 : Hari Pernikahan
29 Bab 30 : Kolam Renang
30 Bab 31 : Apa Itu Benar?
31 Bab 32 : Ke Pasar
32 Bab 33 : Terpikir Mengenai Kehamilan
33 Bab 34 : Positif Hamil
34 Bab 36 : Kenapa Harus Dihabisi?
35 Bab 37 : Menabrak Ulat Bulu
36 Bab 38 : Kekerasan Yang Hampir Meregang Nyawa
37 Bab 39 : Jangan Membunuh Lagi!
38 Bab 41 : Diganggu Siluman Rubah
39 Bab 42 : Pengacau Hidup Sudah Tiada
40 Bab 43 : Target Selanjutnya
41 Bab 44 : Pergi Ke Meksiko
42 Bab 45 : Dilecehkan Orang Tak Dikenal
43 Bab 46 : Dipakai Secara Bersamaan
44 Bab 47 : Tidak Bisa Mengelak
45 Bab 48 : Menyatakan Rasa
46 Bab 49 : Aku Lelah Axelo
47 Bab 50 : Keadilan Untuk Safa
48 Bab 51 : Memulai Pembalasan
49 Bab 52 : Sudah Tamat
50 Bab 53 : Pembunuh Yang Meresahkan
51 Bab 54 : Motif Pembunuhan
52 Bab 55 : Menjerat Maureen
53 Bab 56 : Kecemasan Leo
54 Bab 57 : Perselingkuhan
55 Bab 58 : Bertemu Dengannya
56 Bab 59 : Pergi Keluar Kota
57 Bab 60 : Menguji Kesabaran Leo
58 Bab 61 : Kedatangan Pelakor
59 Bab 62 : Akan Mengakhiri Semuanya
60 Bab 63 : Jebakan
61 Bab 64 : Mengajukan Tuntutan
62 Bab 65 : Situkang Jajan
63 Bab 66 : Hasrat Membunuh
64 Bab 67 : Membawa Jaminan
65 Bab 68 : Merasa Bersalah dan Terbebani
66 Bab 69 : Kematian Yang Diinginkan
67 Bab 70 : Selama Dia Hamil, Kau Aman
68 Bab 71 : Wanita Asing
69 Bab 72 : Jajan Solusi Terbaik
70 Bab 73 : Kasus Perampokan
71 Bab 74 : Menyelidiki Kasus Kembali
72 Bab 75 : Berakhir Malam Ini
73 Bab 76 : Ibu Mereka?
74 Bab 77 : Kepribadian Ganda
75 Bab 78 : Memperbaiki Hubungan
76 Bab 79 : Penggeledahan
77 Bab 80 : Beban Yang Terlepaskan
78 Bab 81 : Kelimpungan
79 Bab 82 : Apa Kamu Bahagia?
80 Bab 83 : Lamaran Axelo
81 Bab 84 : Kegiatan Pertama Di Meksiko
82 Bab 85 : Dia Datang
83 Bab 86 : Ancaman Untuk Leo
84 Bab 87 : Tidak Bisa Dibiarkan
85 Bab 88 : Menekan Sang Istri
86 Bab 89 : Kekacauan Beruntun
87 Bab 90 : ICU
88 Bab 91 : Proses Pemulihan
89 Bab 92 : Menghancurkan Bisnis
90 Bab 93 : Persembunyian Musuh
91 Bab 94 : Tidak Ditakdirkan Menikah
92 Bab 95 : Menghabiskan Sisa Liburan Bersama
93 S2 Bab 1 : Kebersamaan
94 S2 Bab 2 : Penyebab
95 S2 Bab 3 : Perubahan
96 S2 Bab 4 : Malam Minggu
97 S2 Bab 5 : Kesedihan di Balik Kebahagiaan Semu
98 S2 Bab 6 : Apartemen
99 S2 Bab 7 : Telah Tiada
100 S2 Bab 8 : Halusinasi
101 S2 Bab 9 : Cold Hands
102 S2 Bab 10 : Jangan Bangunkan Luka
103 S2 Bab 11 : Mengintai
104 S2 Bab 12 : Mama Kesakitan, Pa
105 S2 Bab 13 : Bakso
106 S2 Bab 14 : Tingkah Aneh Geera
107 S2 Bab 15 : Pengkhianatan
108 S2 Bab 16 : Ruangan Gelap
109 S2 Bab 17 : Kondisi Menyedihkan
110 S2 Bab 18 : Dalang
111 S2 Bab 19 : Trauma Akan Pembantaian
112 S2 Bab 20 : Selesai Tanpa Membunuh
113 S2 Bab 21 : Dua Cinta Kecil di Ujung Layar
114 S2 Bab 22 : Rekaman Itu
115 S2 Bab 23 : Hari Terakhir di Paris
116 S2 Bab 24 : Kembali dan Pergi
117 S2 Bab 25 : Belanja Pagi
118 S2 Bab 26 : Teater Berdarah
119 S2 Bab 27 : Pantauan Tetangga
120 S2 Bab 28 : Creepy Smile
121 S2 Bab 29 : Wanita Itu
122 S2 Bab 30 : Kekacauan
123 S2 Bab 31 : Teror Yang Mengganggu
124 S2 Bab 32 : Memberi Kesempatan
125 S2 Bab 33 : Di Balik Tirai Maestro
126 S2 Bab 34 : Liar Malam Ini
127 S2 Bab 35 : Kabaji
128 S2 Bab 36 : Pengakuan
129 S2 Bab 38 : Romansa Merah
130 S2 Bab 39 : Menonton Secara Live
131 S2 Bab 40 : Harapan dan Keraguan
132 S2 Bab 41 : Pulau Triald
133 S2 Bab 42 : Tidak Diizinkan Pergi
134 S2 Bab 43 : Cukup Rumit
135 S2 Bab 44 : Teater Hidup
136 S2 Bab 45 : Bayi Malang
137 S2 Bab 46 : Pertempuran Malam
138 S2 Bab 47 : Harta Di Bawah Pulau
139 S2 Bab 48 : Tetaplah Di Sini
140 S2 Bab 49 : Liburan Ke Bali
141 S2 Bab 50 : Pelukan Matahari di Tanah Dewata
142 S2 Bab 51 : Teror Sekitaran Kompleks
143 S2 Bab 52 : Pengambilan Ginjal
144 S2 Bab 53 : Kegiatan Amal
145 S2 Bab 54 : Teror Kembali Datang
146 S2 Bab 55 : Kejelasan
147 S2 Bab 56 : Penolakan
148 S2 Bab 57 : Bukti Kejahatan
149 S2 Bab 58 : Tertuduh
150 S2 Bab 59 : Dipaksa Mengaku
151 S2 Bab 60 : Perkelahian
152 S2 Bab 61 : Keributan
153 S2 Bab 62 : Kerjasama
154 S2 Bab 63 : Pembunuhan Sipir Penjara
155 S2 Bab 64 : Blok Penjara
156 S2 Bab 65 : Sedikit Kecerobohan
157 S2 Bab 66 : Pelenyapan Barang Bukti
158 S2 Bab 67 : Angkuh
159 S2 Bab 68 : Dibuat Kesal
160 S2 Bab 69 : Permohonan Dengan Nada Aneh
161 S2 Bab 70 : Merendahkan
162 S2 Bab 71 : Peringatan Ringan
163 S2 Bab 72 : Tertangkap
164 S2 Bab 73 : Kelahiran
165 S2 Bab 74 : Menyelamatkan Mafia
166 S2 Bab 75 : Merusak Pagi
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Bab 1 : Menghabisi Pengkhianat
2
Bab 2 : Dibawa Wanita Asing
3
Bab 3 : Tersentuh Akan Kebaikannya
4
Bab 4 : Memeras Orang Yang Salah
5
Bab 5 : Terhina
6
Bab 6 : Sama Saja
7
Bab 7 : Bunuh Diri
8
Bab 8 : Merasa Sedih
9
Bab 9 : Ternyata Satu Kota
10
Bab 10 : Sentuhan Lembut Sang Ayah
11
Bab 11 : Sisi Lembut
12
Bab 12 : Itu Menjijikkan
13
Bab 13 : Kehilangan
14
Bab 14 : Membalas Kekejian
15
Bab 15 : Menonton Film Romantis
16
Bab 17 : Meminta Kebebasan
17
Bab 18 : Keluar Dari Rumah
18
Bab 19 : Memenuhi Keinginan Maureen
19
Bab 20 : Dibawa Paksa
20
Bab 21 : Menyesal Telah Pergi
21
Bab 22 : Mencoba Hal Baru
22
Bab 23 : Menjadi Bahan Perundungan
23
Bab 24 : Hampir Terlambat
24
Bab 25 : Lamaran Leo
25
Bab 26 : Mulai Membalas
26
Bab 27 : Melepas Rindu
27
Bab 28 : Malam Ini Cukup Melelahkan
28
Bab 29 : Hari Pernikahan
29
Bab 30 : Kolam Renang
30
Bab 31 : Apa Itu Benar?
31
Bab 32 : Ke Pasar
32
Bab 33 : Terpikir Mengenai Kehamilan
33
Bab 34 : Positif Hamil
34
Bab 36 : Kenapa Harus Dihabisi?
35
Bab 37 : Menabrak Ulat Bulu
36
Bab 38 : Kekerasan Yang Hampir Meregang Nyawa
37
Bab 39 : Jangan Membunuh Lagi!
38
Bab 41 : Diganggu Siluman Rubah
39
Bab 42 : Pengacau Hidup Sudah Tiada
40
Bab 43 : Target Selanjutnya
41
Bab 44 : Pergi Ke Meksiko
42
Bab 45 : Dilecehkan Orang Tak Dikenal
43
Bab 46 : Dipakai Secara Bersamaan
44
Bab 47 : Tidak Bisa Mengelak
45
Bab 48 : Menyatakan Rasa
46
Bab 49 : Aku Lelah Axelo
47
Bab 50 : Keadilan Untuk Safa
48
Bab 51 : Memulai Pembalasan
49
Bab 52 : Sudah Tamat
50
Bab 53 : Pembunuh Yang Meresahkan
51
Bab 54 : Motif Pembunuhan
52
Bab 55 : Menjerat Maureen
53
Bab 56 : Kecemasan Leo
54
Bab 57 : Perselingkuhan
55
Bab 58 : Bertemu Dengannya
56
Bab 59 : Pergi Keluar Kota
57
Bab 60 : Menguji Kesabaran Leo
58
Bab 61 : Kedatangan Pelakor
59
Bab 62 : Akan Mengakhiri Semuanya
60
Bab 63 : Jebakan
61
Bab 64 : Mengajukan Tuntutan
62
Bab 65 : Situkang Jajan
63
Bab 66 : Hasrat Membunuh
64
Bab 67 : Membawa Jaminan
65
Bab 68 : Merasa Bersalah dan Terbebani
66
Bab 69 : Kematian Yang Diinginkan
67
Bab 70 : Selama Dia Hamil, Kau Aman
68
Bab 71 : Wanita Asing
69
Bab 72 : Jajan Solusi Terbaik
70
Bab 73 : Kasus Perampokan
71
Bab 74 : Menyelidiki Kasus Kembali
72
Bab 75 : Berakhir Malam Ini
73
Bab 76 : Ibu Mereka?
74
Bab 77 : Kepribadian Ganda
75
Bab 78 : Memperbaiki Hubungan
76
Bab 79 : Penggeledahan
77
Bab 80 : Beban Yang Terlepaskan
78
Bab 81 : Kelimpungan
79
Bab 82 : Apa Kamu Bahagia?
80
Bab 83 : Lamaran Axelo
81
Bab 84 : Kegiatan Pertama Di Meksiko
82
Bab 85 : Dia Datang
83
Bab 86 : Ancaman Untuk Leo
84
Bab 87 : Tidak Bisa Dibiarkan
85
Bab 88 : Menekan Sang Istri
86
Bab 89 : Kekacauan Beruntun
87
Bab 90 : ICU
88
Bab 91 : Proses Pemulihan
89
Bab 92 : Menghancurkan Bisnis
90
Bab 93 : Persembunyian Musuh
91
Bab 94 : Tidak Ditakdirkan Menikah
92
Bab 95 : Menghabiskan Sisa Liburan Bersama
93
S2 Bab 1 : Kebersamaan
94
S2 Bab 2 : Penyebab
95
S2 Bab 3 : Perubahan
96
S2 Bab 4 : Malam Minggu
97
S2 Bab 5 : Kesedihan di Balik Kebahagiaan Semu
98
S2 Bab 6 : Apartemen
99
S2 Bab 7 : Telah Tiada
100
S2 Bab 8 : Halusinasi
101
S2 Bab 9 : Cold Hands
102
S2 Bab 10 : Jangan Bangunkan Luka
103
S2 Bab 11 : Mengintai
104
S2 Bab 12 : Mama Kesakitan, Pa
105
S2 Bab 13 : Bakso
106
S2 Bab 14 : Tingkah Aneh Geera
107
S2 Bab 15 : Pengkhianatan
108
S2 Bab 16 : Ruangan Gelap
109
S2 Bab 17 : Kondisi Menyedihkan
110
S2 Bab 18 : Dalang
111
S2 Bab 19 : Trauma Akan Pembantaian
112
S2 Bab 20 : Selesai Tanpa Membunuh
113
S2 Bab 21 : Dua Cinta Kecil di Ujung Layar
114
S2 Bab 22 : Rekaman Itu
115
S2 Bab 23 : Hari Terakhir di Paris
116
S2 Bab 24 : Kembali dan Pergi
117
S2 Bab 25 : Belanja Pagi
118
S2 Bab 26 : Teater Berdarah
119
S2 Bab 27 : Pantauan Tetangga
120
S2 Bab 28 : Creepy Smile
121
S2 Bab 29 : Wanita Itu
122
S2 Bab 30 : Kekacauan
123
S2 Bab 31 : Teror Yang Mengganggu
124
S2 Bab 32 : Memberi Kesempatan
125
S2 Bab 33 : Di Balik Tirai Maestro
126
S2 Bab 34 : Liar Malam Ini
127
S2 Bab 35 : Kabaji
128
S2 Bab 36 : Pengakuan
129
S2 Bab 38 : Romansa Merah
130
S2 Bab 39 : Menonton Secara Live
131
S2 Bab 40 : Harapan dan Keraguan
132
S2 Bab 41 : Pulau Triald
133
S2 Bab 42 : Tidak Diizinkan Pergi
134
S2 Bab 43 : Cukup Rumit
135
S2 Bab 44 : Teater Hidup
136
S2 Bab 45 : Bayi Malang
137
S2 Bab 46 : Pertempuran Malam
138
S2 Bab 47 : Harta Di Bawah Pulau
139
S2 Bab 48 : Tetaplah Di Sini
140
S2 Bab 49 : Liburan Ke Bali
141
S2 Bab 50 : Pelukan Matahari di Tanah Dewata
142
S2 Bab 51 : Teror Sekitaran Kompleks
143
S2 Bab 52 : Pengambilan Ginjal
144
S2 Bab 53 : Kegiatan Amal
145
S2 Bab 54 : Teror Kembali Datang
146
S2 Bab 55 : Kejelasan
147
S2 Bab 56 : Penolakan
148
S2 Bab 57 : Bukti Kejahatan
149
S2 Bab 58 : Tertuduh
150
S2 Bab 59 : Dipaksa Mengaku
151
S2 Bab 60 : Perkelahian
152
S2 Bab 61 : Keributan
153
S2 Bab 62 : Kerjasama
154
S2 Bab 63 : Pembunuhan Sipir Penjara
155
S2 Bab 64 : Blok Penjara
156
S2 Bab 65 : Sedikit Kecerobohan
157
S2 Bab 66 : Pelenyapan Barang Bukti
158
S2 Bab 67 : Angkuh
159
S2 Bab 68 : Dibuat Kesal
160
S2 Bab 69 : Permohonan Dengan Nada Aneh
161
S2 Bab 70 : Merendahkan
162
S2 Bab 71 : Peringatan Ringan
163
S2 Bab 72 : Tertangkap
164
S2 Bab 73 : Kelahiran
165
S2 Bab 74 : Menyelamatkan Mafia
166
S2 Bab 75 : Merusak Pagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!