Aku sudah beres melaksanakan shalat subuh, aku melipat sajadah yg telah ku pakai tadi, lalu aku duduk sejenak di kasur.
" No kenapa belum siap - siap?" Kak Manda menghampiri ku, dia duduk di samping kiri aku, tangan lembut nya membelai rambut ku.
" Aku ingin tenang dulu, aku masih takut, kemarin waktu aku di bully mereka tak ada yg mau bantu atau membela ku, mereka hanya diam sambil menyaksikan aku di bully, jujur aku nggak sanggup kak, pengen mengakhiri saja hidup ini, tapi aku belum membahagiakan kalian, aku belum memberikan rumah untuk kalian, aku pengen bahagia, rasa nya aku sangat takut sekali ketika diriku masuk ke dalam kelas . Karna di sana ada Valen dan yg lainnya" aku menyembunyikan air mata ku sambil berpura tersenyum.
" Udah nggak papa, lagian baju seragam mu juga belum bersih, padahal mamah udah merendam nya lama . Sekarang tenangin diri aja ya, nggak usah di inget lagi, nanti mental mu bisa terganggu, bahkan nanti bisa gila" Mamah masuk memberikan senyuman manis nya.
" Mah, aku pengen mereka nggak membully ku lagi, jujur sangat lelah dan takut, aku pengen kayak orang lain yg hidupnya bahagia , tenang ,Fisik ku mungkin lemah, aku banyak kurang nya, tapi aku mau jiwa ku kuat, bahagia, aku nggak mau jadi bahan untuk mereka seenak nya aja membuat aku hancur, capek mah, aku pengen bahagia" Tangis ku pecah, membuat mamah dan kak Manda memeluk ku dengan erat .
" Mamah tau, kamu lelah,tapi bertahan sedikit lagi sampe lulus, mamah tau kamu juga udah nggak sanggup tapi percayalah allah udah mempersiapkan semua nya buat kamu. sekarang kamu harus mencoba melupakan sedikit demi sedikit semua nya, terus kamu juga harus keras jangan lembek, biar mereka nggak seenak nya bikin kamu menderita" Mamah memberikan kehangatan untukku.
" Hiks, aku nggak sanggup , pengen bahagia, selama ini aku selalu baik pada siapa pun tapi entah lah kenapa mereka selalu membuat ku menderita. aku punya kekurangan itu wajar, karna memang sudah takdir hidupku........mmmm hiks......" aku tidak bisa melanjutkan lagi kata - kata ku, aku hanya menangis.
Mamah dan kak Manda juga tak bisa berkata - kata lagi, tubuhku bergetar , aku menangis sampai suara ku serak.
" Udah, sekarang bobok lagi, bangun nya siang, biar hatimu tenang, istirahat lah yg banyak, kamu kurus No, kakak nggak mau kamu sakit" Kak Manda mengusap pipi ku, aku di baringkan ke kasur.
" Betul, sekarang tidur lagi ya,mata mu udah merah , istirahat lah" mamah menyelimuti aku.
Aku hanya tersenyum sembari menangis, air mata ku terus mengalir deras.
Kecupan hangat aku dapatkan dari 2 wanita hebat. Aku pun mencoba memejamkan mata.
' Kasian kamu No, semoga aja nanti kamu menemukan kebahagiaan , mereka begitu kejam, kakak nggak mau kamu gila, kamu harus bahagia ' batin kak Manda sambil mengecup ku.
Mamah dan kakak pun keluar , pintu kamarku tidak di tutup. Karna takut nya aku melakukan hal nekat.
Aku tak mau mengenal yg nama nya teman baru, aku masih trauma, bahkan wajahku masih belum bersih seperti semula , masih ada bekas dan sisa spidol, baju seragam ku menjadi saksi akan kelakuan buruk mereka , menyisakan bukti yg amat menyakinkan sekaligus menyakitkan untukku.
Aku belum tidur, aku masih menangis , aku masih di hantui kejadian itu.
Hatiku sangat sakit dan sedih , bahkan menjerit menangis meratapi semua nya, tapi aku tidak mengeluarkan suara itu. Cukup suara hatiku saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
sebenernya nunggu beberapa tahun lagi sebentar sih, apalagi cuma 3 tahun sekolah. cuman yg jadi masalah kalo dibully di sekolah waktu terasa lama, apalagi kalo kebawa pikiran, contohnya kayak rino... cuman nanti kerasa kok kalo udah lulus mental jadi makin kuat walau trauma pasti ada, seenggaknya berkurang sedikit demi sedikit 😉 lanjuttt kak!!!! 😊👍
2024-12-13
1
setetes tinta
jahat banget si yang bully
2024-12-25
1
Author GG
mamanya gak ada protes k sekolah atau gimana gitu ...
2024-12-13
1