Hari ini aku sudah bangun, seperti biasa nya aku melaksanakan terlebih dahulu shalat subuh berjamaah.
Setiap aku ingin berangkat sekolah , rasanya enggan , karna bayangan bully di waktu SD itu masih terus menghantuiku. Memang waktu itu mereka dan aku masih belum terlalu mengerti, tapi apakah hanya aku yg pantas untuk di bully? Tanda tanya itu masih belum ku temui jawaban nya waktu itu. Sedangkan mereka teman ku yg lain nya tidak pernah di bully seperti aku yg hampir gila.
Memang waktu itu aku sering di antar bahkan di tungguin oleh mamah sampai pulang, tapi itu wajar karna memang masih kecil, aku juga masih takut.
Hari ini aku sudah selesai melaksanakan shalat subuh, dengan malas aku mengganti pakaian ku , aku tidak bergairah saat menjelang pagi apa lagi hari sekolah. Rasa malas itu terus menguasaiku. Aku tau sekolah memang penting, tapi di sana juga pengalaman berteman tidak menggenakan . Aku selalu bertanya di batin ku sendiri tentang takdir hidup ku yg terlalu menyedihkan ini.
"No kenapa ngelamun? Bukannya hari ini nggak ada pr kan? Tapi kenapa terlihat pusing dan lesu?" mamah masuk meraih pundak ku . Mata nya penuh kehangatan .
" Aku , malas mah, jujur pengen cepet lulus, aku lelah, karna mereka tidak pernah memperlakukan ku baik " Netra ku yg mulai berair.
" Mamah tau, tapi kan sebentar lagi ujian kenaikan kelas, mamah mau kamu naik dengan nilai terbaik, walau perlakuan mereka bejat. jujur kita hanya orang biasa dan tidak punya kuasa untuk menghukum, tapi percaya lah, suatu hari nanti hukum alam akan berlaku untuk mereka yg menyakiti mu" mamah mengusap kedua pipi ku yg basah , gerakan itu lembut , aku sangat bersyukur sekali lahir dari rahim nya.
" Iya, tapi aku males, soal nya aku di bully lagi, ku kira setelah SMP aku menemukan kebahagiaan dalam berteman baru, tapi nyata nya lebih kejam dari teman ku yg di SD." Aku memakai dasi dan sabuk.
" Semoga saja nanti bisa bahagia ya, satu tahun kau udah istirahat untuk memulihkan rasa trauma mu , mamah juga nggak pernah menyangka kalo temen SMP mu kayak gitu lagi, tapi percaya lah akan ada kebahagiaan" Mamah memberikan pelukan hangat nya padaku .
" Iya, aku juga lelah , jujur aku ingin sekali bahagia, walau nggak punya temen" Aku mengelus pipi mamah, sebening kristal belum bisa membuat ku melupakan akan semua itu, walau kristal itu cantik dan kilauan nya mampu membuat ku bahagia tapi nyatanya itu belum mampu ku lupakan.
" Udah, kita makan yuk!" Kak Manda masuk menghampiri sudah siap dengan seragam kerja nya, di tambah make up yg sederhana semakin terlihat cantik.
" Oke, yuk" mamah merangkul kami , kami pun menuju ruang tengah untuk makan . sudah ada bapak di sana sedang duduk memakai pakaian kerja dengan rapih .
" Kenapa lesu?" bapak membuka topik sambil tersenyum. Makanan itu memang sederhana tetapi enak.
" Aku sungkan aja, karna setiap aku liat pakaian sekolah aku liat juga kejadian buruk itu" aku meminum air hangat yg sudah di siapkan oleh mamah.
" Memang mereka itu nggak punya hati, nakal boleh, tapi ya sewajar nya aja "Bapak mengusap pipi ku sambil tersenyum.
Aku hanya diam, enggan untuk membahas itu lagi, karna jujur aku sangat trauma , tak bisa di pungkiri memang aku masih takut dan trauma .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Akun Kedua
emang hidup itu sulit ditebak apakah kita mendapat kebahagiaan atau penderitaan 😌 biasanya orang yg suka dibully begitu tumbuhnya jadi orang antisosial, tapi rata2 korban bullying itu banyak yg sukses sih 😊👍
2024-12-11
1
Dian
Sedih bgt jadi Rino😔
2024-12-12
1
SnowDrop❄️
Kasihan sekali Rino.
2025-01-01
1