Desi bersembunyi

Saat ini Kendra duduk bersandar di atas kasur. Ia tersenyum puas ke arah Desi yang sedang memijat kedua kakinya secara bergantian. Mengapa Desi sampai melakukan hal itu? Karena Kendra yang menyuruhnya. Kendra si pria licik itu memaksa Desi untuk memijat kakinya. Hal itu sebagai hukuman karena Desi sudah berani menendang wajahnya.

Tiga jam berlalu. Desi masih setia memijat kedua kaki Kendra dengan kedua tangannya. Kedua tangannya pun mulai merasa lelah karena sejak tadi ia tak pernah berhenti memijat kaki Kendra itu.

"Sudah cukup ya, Tuan? Aku sudah sangat lelah," pintah Desi dengan wajah yang memelas, berharap Kendra dapat melepaskannya dari hukuman tersebut.

"Cukup apanya?! Ini baru sebentar! Pijat lagi!" tegas Kendra yang membuat wajah Desi langsung cemberut.

"Tapi aku lelah, Tuan. Kedua tanganku sudah mati rasa karena memijat kaki Tuan terus-terusan!" gerutu Desi.

"Ini akibatnya karena kau sudah berani menendang wajahku. Sudah, jangan banyak bicara lagi. Cepat lanjutkan tugasmu!" tegas Kendra memaksa Desi untuk memijatnya lagi.

"Aku kan sudah bilang aku tidak sengaja melakukannya!" sungut Desi yang kembali memijat kedua kaki Kendra. Namun kali ini, pijatannya itu cukup kuat dan keras.

"Sengaja atau tidak, kau itu memang sepantasnya dihukum, gadis nakal!" ucap Kendra.

"Aku bukan gadis nakal, Tuan!" sungut Desi tidak terima. Karena emosi, Desi tidak sengaja menarik salah satu bulu kaki Kendra yang membuat Kendra langsung memekik dengan kesakitan.

"Kau sengaja, gadis nakal?!" teriak Kendra sangat marah, menatap Desi dengan tatapan yang sangat tajam.

"Glup ...." Desi meneguk air liurnya dengan sangat susah payah. Secara perlahan ia mundur untuk menjauhi Kendra yang terlihat sangat marah ke padanya. "Ma--Maafkan aku, Tuan. A--Aku tidak sengaja."

"Kau harus diberi hukuman yang setimpal! Kemari kau!" Kendra hendak menarik tangan Desi akan tetapi Desi lebih dahulu melompat dari atas kasur lalu berlari menuju pintu keluar.

"HUAAA-! JANGAN! JANGAN HUKUM AKU LAGI, TUAN!" teriak Desi berlari terbirit-birit karena ketakutan.

"GADIS NAKAL!" teriak Kendra dengan sangat keras ketika melihat Desi membuka pintu kamar dan berlari keluar entah ke mana. Kendra pun segera beranjak dari atas tempat tidurnya lalu segera berlari mengejar Desi.

Desi berlari ke sembarang arah. Ia belum tahu tentang jalan keluar dari mansion yang cukup luas dan besar itu. Dan tanpa sengaja ia berlari ke arah dapur.

Desi seketika terdiam di tempatnya ketika melihat di dapur banyak para maid yang sedang bekerja. Maid yang melihat kehadiran Desi pun lantas membungkukan badan mereka untuk menyambut kedatangan Desi.

"Selamat datang, Nona," sambut para maid itu.

"Nona?" Desi kembali terdiam karena kebingungan ketika para maid memanggilnya dengan sebutan Nona.

"Gadis Nakal, di mana kau?!" Terdengar suara bariton milik Kendra dari belakang. Desi yang mendengar itu lantas segera tersadar bahwa ia harus bersembunyi dari kejaran pria menyeramkan itu.

"Jangan beri tahu kalau aku sedang bersembunyi!" ucap Desi pada para maid itu. Para maid pun hanya bisa menganggukan kepala mereka tanpa mengetahui apa yang sedang terjadi saat ini.

Dengan segera Desi berjalan ke arah kulkas lalu membukanya. Desi bernafas dengan lega karena di dalam kulkas itu ada sedikit ruang untuknya bersembunyi. Tanpa berfikir panjang, Desi segera masuk dan menutup pintu kulkas dari dalam, beruntung tubuhnya yang mungil dapat muat di dalam kulkas itu. Para maid yang melihat itu hanya saling menatap satu sama lain. Mereka kebingungan mengapa Desi melakukan hal aneh tersebut.

Beberapa saat kemudian. Kendra datang dan menghampiri pada maid itu.

"Kalian melihat gadis nakal?" tanya Kendra.

"Gadis nakal? Gadis nakal siapa, Tuan?" tanya salah satu maid tidak mengerti.

"Gadis yang aku bawa tadi siang!" jawab Kendra.

"Kami semua melihatnya masuk ke dalam kulkas, Tuan," jawab para maid itu dengan sangat jujur.

Kendra yang mendengar ucapan mereka pun lantas tersenyum dengan licik. "Kalian boleh pergi!" titah Kendra menyuruh para maid itu untuk segera pergi dari sana.

"Tapi, Tuan. Masakan kami belum selesai," jawab maid tersebut.

"Saya bilang pergi!" tegas Kendra yang membuat para maid tidak dapat berkutit. Para maid pun segera berhamburan pergi dari sana. Sedangkan Kendra duduk di sebuah kursi dengan tatapan yang tertuju lurus pada kulkas, tempat persembunyian Desi.

"Mari kita lihat sampai kapan kau bertahan di dalam sana, gadis nakal," gumam Kendra sembari menyeringai dengan licik.

Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Kendra marah-marah
3 Kendra dan Desi bertengkar
4 Desi bersembunyi
5 Kendra panik Desi pingsan
6 Kendra yang khawatir
7 Desi menangis
8 Makan bekas desi
9 identitas diketahui
10 Lowongan pekerjaan
11 Kendra tidak sengaja membuat Desi menangis
12 Kehadiran Kenzie
13 makan bersama
14 Kecelakaan
15 Terjebak dihutan
16 Kenzie terluka parah
17 Kematian Kenzie
18 Mama Silvia terpuruk
19 Mencari keberadaan desi
20 Desi berubah
21 Desi gangguan jiwa
22 pengobatan
23 Desi sembuh
24 Kendra modus
25 kedatangan Kiara
26 Kiara membenci sam
27 Sam dan Kiara bertengkar
28 Kiara menangis
29 Kendra di jodohkan
30 Ayah Desi jatuh sakit
31 Kendra nangis ditinggal desi
32 Kendra rindukan Gadis nakal
33 Kendra berbunga bunga
34 Kendra pergi Menemui jodohnya
35 Desi ingin menolak perjodohan
36 Resmi bertunangan
37 Cinta Terhalang LDR
38 Hari pernikahan
39 Abraham Lincoln, Matteo, Ricard
40 Lempar buket bunga
41 Malam pertama
42 Pengantin baru Yang unik
43 Sam kecelakaan
44 Kiara menangis
45 Desi datang bulan
46 Desi menangis Ketakutan
47 Kemarahan kendra
48 Pertemuan pertama Sam dan kendra
49 Flashback
50 Kiara cemburu pada suster
51 memandikan Sam
52 Ajakan Balikan + Kendra sakit
53 Kendra tidak berhenti muntah-muntah
54 Desi hamil
55 Kabar gembira untuk kendra
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Kendra marah-marah
3
Kendra dan Desi bertengkar
4
Desi bersembunyi
5
Kendra panik Desi pingsan
6
Kendra yang khawatir
7
Desi menangis
8
Makan bekas desi
9
identitas diketahui
10
Lowongan pekerjaan
11
Kendra tidak sengaja membuat Desi menangis
12
Kehadiran Kenzie
13
makan bersama
14
Kecelakaan
15
Terjebak dihutan
16
Kenzie terluka parah
17
Kematian Kenzie
18
Mama Silvia terpuruk
19
Mencari keberadaan desi
20
Desi berubah
21
Desi gangguan jiwa
22
pengobatan
23
Desi sembuh
24
Kendra modus
25
kedatangan Kiara
26
Kiara membenci sam
27
Sam dan Kiara bertengkar
28
Kiara menangis
29
Kendra di jodohkan
30
Ayah Desi jatuh sakit
31
Kendra nangis ditinggal desi
32
Kendra rindukan Gadis nakal
33
Kendra berbunga bunga
34
Kendra pergi Menemui jodohnya
35
Desi ingin menolak perjodohan
36
Resmi bertunangan
37
Cinta Terhalang LDR
38
Hari pernikahan
39
Abraham Lincoln, Matteo, Ricard
40
Lempar buket bunga
41
Malam pertama
42
Pengantin baru Yang unik
43
Sam kecelakaan
44
Kiara menangis
45
Desi datang bulan
46
Desi menangis Ketakutan
47
Kemarahan kendra
48
Pertemuan pertama Sam dan kendra
49
Flashback
50
Kiara cemburu pada suster
51
memandikan Sam
52
Ajakan Balikan + Kendra sakit
53
Kendra tidak berhenti muntah-muntah
54
Desi hamil
55
Kabar gembira untuk kendra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!