Eps. 3 Rencana Licik

“ Sial!” teriak salah satu lelaki besar setengah tua melempar buku tebal ke meja hingga membuat suara yang besar nan mengejutkan orang yang ada di dalam ruangan.

“ M..Maaf pak, saya sudah mencoba untuk memintanya mundur tetapi tetap dia menolaknya dan ingin mendapatkan tahta itu.” Gumam James dengan kepala yang tertunduk takut menatap bos-nya yang murka.

“ Mereka mencoba bermain-main dengan kita.” ucap Presiden partai, Mayora dengan nada lantang dan bibir mulai menyeringai ke atas sedikit tajam seakan ada sesuatu gambaran licik yang ada dalam imajinasinya.

James masih tertunduk dan tak berani untuk berkata lagi. Dalam hatinya sebenarnya masih sangat kesal dengan perilaku sahabatnya yang tak mau bekerja sama dengannya dan memilih tuk menjadi lawan dalam pemilihan menteri rakyat.

“ Tak ada cara lain, kecuali kita habisi saja dia.” gumam Mayora dengan nada yang sedikit halus namun terdengar sangat mematikan bagi telinga James yang tengah tertunduk itu.

James mulai terbelalak dan mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, “ Menghabisinya? Maksud anda?”

“ Iya, kita habisi Ary Jason, jika tidak dia akan menggeser partai kita dengan mudahnya dan partai kita akan di tutup atas kasus penyalahan wewenang, karena kau telah menggunakan uang dinas untuk kepentingan pribadimu.” ujar Mayora dengan menatap tajam mata James yang duduk tertegun tak berdaya di hadapannya.

“ Tapi, Pak Jason adalah..”

“ Cukup, kau tinggal pilih saja kau ingin segera naik tahta dan menjadi parlemen rakyat atau kau ingin masuk penjara karena korupsi uang partai.” ucap Mayora dengan memberikan opsi di antara dua pilihan pada James yang tengah bimbang.

“ Baiklah.” jawab James dengan nada yang lesu. Kali ini ia akan benar-benar kehilangan sahabat sejatinya dan dia juga akan segera naik tahta menggantikan jabatan sahabat karibnya, Jason.

 

Tiba-tiba pria tua itu menunjukkan sebuah foto kepada James. Terlihat enam orang berdiri dengan gagah dan sedikit menyeramkan dalam foto itu.

 

“ Orang-orang inilah yang akan membantu aksi kita. Tangan kita akan tetap suci karena bukan kita yang akan membunuh mereka.” gumam Mayora dengan tertawa puas di bibirnya. James hanya ikut menyeringai menatap foto beberapa berandalan itu, ya benar mereka adalah King Gangster, si komplotan pembunuh bayaran kelas kakap.

 

Kali ini, tekad mereka sudah bulat sebulat bola yang tak ada sudut untuk meragu lagi. Mereka akan tetap menghabisi nyawa Ary Jason untuk merebut tahta dan menyelamatkan partai dan seisinya. James Sher yang di kenal sebagai sosok pria yang baik hati kini akan segera berubah menjadi sosok manusia yang berhati iblis, serigala berbulu domba, bukan hanya ingin ikut turun tangan dalam kasus genosida tipe pembunuhan sahabatnya ini, tetapi ia juga adalah seorang tikus negara, pemakan uang negara tanpa izin. Koruptor.

 

Mayora mulai meraih telepon genggamnya, mulai menekan tanpa ragu nomor tujuan yang akan ia telepon.

“ Bob, aku memiliki tugas besar untukmu.” ucap Mayora dengan nada sedikit tegas dalam teleponnya. Terdengar seseorang mulai bergumam menjawab telepon Mayora.

“ Dimana aku bisa menemuimu?” gumam Mayora Bradle lagi.

“ Datang saja ke jalan Luciana nomor 12. Aku akan datang menemuimu di sana.” jawab seseorang dengan nada serak basah dari dalam telepon genggam yang Mayora genggam

“ Baiklah.”

“ Yo!”

Mayora dan James saling menatap dengan menyeringaikan bibirnya, ini adalah awal bahwa rencana mereka akan segera terealisasikan. Kemenangan akan hadir di depan mata. Bagi James ini merupakan keputusan yang sulit, bagaimana bisa ia harus memilih harta dan sahabatnya, namun apa boleh buat jiwanya telah dikendalikan oleh nafsu dan keserakahan duniawi saja.

 

Di persimpangan jalan Luciana no.12 terlihat sosok laki-laki berjaket kulit hitam berperawakan besar namun menakutkan dengan penuh tato di lengannya duduk di depan sebuah cafetaria mini menatap dari luar jendela menunggu sosok bos besar yang akan memberikannya sebuah misi hitam dengan bayaran yang cukup besar.

Terlihat tiga orang keluar dari sebuah mobil mewah, Mayora membawa satu bodyguard dan James Sher sebagai teman untuk bertemu dengan sosok bos besar dari gangster ternama di penjuru negeri paman Syam ini.

 

“ Bob.”

“ Mayora.”

Mereka saling berpelukan dan bertegur sapa seakan-akan mereka sudah saling mengenal antar satu dengan yang lainnya. Nampaknya, Bob adalah salah satu agen kekerasan favorite Mayora.

“ Apa yang kau inginkan? Bicaralah.” Bob sembari menyeruput kopi hitam yang tersaji di hadapannya

“ Aku ingin kau melenyapkan nyawa seseorang.” bisik Mayora dengan menatap serius pria jahat di depannya

“ Melenyapkan? Siapa yang harus ku lenyapkan?”

“ Pria ini dan keluarganya.” gumam Mayora sembari menyodorkan sebuah foto Ary Jason. Terlihat Bob sang dewa kematian hanya menyeringai memandang foto keluarga di genggamannya.

“ Mereka keluarga yang harmonis. Apa masalahmu?” kata Bob dengan memandang lebih dalam orang-orang yang terpampang dalam foto itu.

“ Mengapa kau ingin melenyapkannya?” tambah Bob yang memandang tajam pria yang memintanya tuk membunuh sebuah keluarga bahagia itu.

“ Karena mereka menghalangi jalanku untuk menang, aku tak suka jika ada orang yang menghalangi jalanku.”

Terlihat Bob mulai menghisap rokok di genggamannya sembari kepalanya memanggut-manggut mengiyakan.

“ Baiklah, berapa banyak uang yang kau punya untuk membayarku melakukan hal menantang semacam ini?” tantang Bob dengan menatap sinis bos besar yang ada di hadapannya. Ia tidak tahu ia sedang berhadapan dengan sosok pemimpin dari partai Momentum yang tekenal kaya raya. Apapun dan berapapun akan ia berikan dengan sangat mudahnya seperti membalikkan telapak tangan.

Mayora mulai menunjukkan koper hitamnya dan membukanya tepat di depan mata Bob, ia terkejut melihat segenggam uang memenuhi seluruh isi koper di lengkapi dengan beberapa batang emas terhias disana yang membuat silau kedua matanya.

“ Menarik sekali, baiklah akan kuperintahkan salah satu anggotaku yang ahli dalam hal bunuh membunuh. Aku akan menjamin semuanya berjalan mulus tanpa duri.” Bisiknya dengan wajah yang mulai mendekati wajah Mayora.

“ Hari ini uang itu milikmu, aku harap kau melakukannya dengan baik tanpa ada masalah sedikitpun.”

“ Baiklah, malam ini semua akan beres terkapar tak bernyawa dan besok kau akan mendapatkan berita bahagianya.”

 

Mayora dan James Sher saling menatap dan tersenyum jahat. Sebentar lagi kemenangan akan berpihak pada mereka dan tahta akan jatuh pada James Sher, seluruh rakyat akan mengakui bahwa partai Momentum-lah yang paling berjasa atas segalanya. Permainan akan segera di mulai.

Rencana licik Mayora untuk menghabisi keluarga Ary Jason sudah di terima oleh bos besar dari Gengster yang terkenal hebat dalam melakukan sebuah kejahatan itu, kini ia hanya tinggal menunggu informasi tentang berhasilnya rencana yang mereka buat dan melihat berita di televisi tentang berita Ary Jason dan keluarganya tewas di bunuh oleh pria tak di kenal.

 

Hatinya terus tertawa jahat, dan takkan ada yang bisa menghalangi keinginannya untuk memenangkan pemilihan parlemen nanti, karena saingan beratnya sudah musnah dari kursi pencalonan.

Bagaimana bisa seorang sahabat membunuh sahabatnya dan bagaimana para gangster membunuh seseorang yang bertahta tinggi itu?

Terpopuler

Comments

lilio

lilio

semangat kak,aku selalu mendukung karya kaka🤗

jangan lupa mampir juga hehe
"Badboy and Badgirl"

2020-12-26

0

Muhammad Al mahfus

Muhammad Al mahfus

trus kn

2020-12-17

0

🌷Bubu.id

🌷Bubu.id

lanjut up

2020-10-10

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!