peristiwa kelahiran Wijaya 5

Upacara pemujaan terus dilakukan loka jaya memimpin para Brahmana. Api pemujaan terus membara dengan sangat cepat seiring bunga teratai dan melati terus ditaburkan ke dalam api yang sangat panas.

"Om....namoh mantram......atas berkah para dewa dan sang Maharaja alam semesta...yang menciptakan dewa-dewi...sang Adi sakti memberikan sebuah kehidupan seorang manusia yang telah ditakdirkan... ramalan atas langit...houmm~"

Langit dipenuhi bintang-bintang yang sangat terang benderang seakan-akan menunggu apa yang ditunggu oleh mereka. Hewan-hewan yang aktif dimalam hari berkicau, berlari bersama-sama datang menuju ke istana Majapahit.

Orang-orang yang tinggal disekitarnya sangat kagum melihat kejadian ini.

"Oh dewa ini sangat menakjubkan~"

"Ini sangat menakjubkan,puji Sanghyang tunggal."

Pikiran mereka terus terhipnotis, seakan-akan,menunggu berkelimpahan panen disaat musim paceklik menghujam. Rakyat berbondong-bondong menuju keraton.

Para penjaga istana sangat terkejut,tidak bisa menahan para penduduk.

"Hey biarkan kami masuk!"

"Ya, biarkan kami masuk!"

Tepat disaat itu Mahapatih gajah Mada keluar dengan gagah perkasa, menghentikan semuanya. Ketegasannya dan keberaniannya membuat semuanya takut, bahkan dia berjalan dan belum berkata apa-apa sudah membuat tulang rusuk mereka merinding dan dengan spontan tertunduk.

"Ada apa ini? katakan padaku apa yang ingin kalian cari."

Salah satu penjaga ingin memberitahunya, tetapi matanya langsung menatap dengan tajam dan memberi isyarat untuk tutup mulut. Penjaga itu langsung mengurungkan niatnya, karena dia takut akan tebas oleh sang singa Majapahit itu.

Hening sesaat, daripada membuat kesalahan yang fatal salah satu penduduk akhirnya angkat bicara.

"Maafkan hamba.. Mahapatih agung, izinkan aku menjelaskan apa yang membawa kami kesini dengan seenaknya."

Pemuda itu mulai menjelaskannya, Sang Patih mendengarkan secara seksama.

"Kami disini sudah mendapatkan firasat yang sangat kuat, akan datangnya sosok yang kami tunggu dan seluruh mahkluk hidup tunggu. Di keraton ini, maupun di luarnya."

Mahapatih langsung terdiam, sebelum dia berbalik masuk kedalam keraton. Melihat hal itu,orang-orang bergerak mendobrak gerbang istana. Hewan-hewan melata menyelinap mereka berbondong-bondong menuju tapak tilas prabu Hayam Wuruk.

Para pengawal istana yang menjaga dalam sontak kaget. Mereka berusaha menyerang dan membunuh hewan-hewan tersebut.

**SINGGGHH!!** bunyi suara hembusan pedang.

"Aku tidak akan membiarkan kekacauan di istana ini!"

Mahapatih berdiri tegap di dedapan hewan melata tersebut. Dia menghentakkan kaki kanannya dengan amarah yang membara.

**DUG!!** Suara bentakan kaki berotot dan kekar sang Patih.

Hentakan kaki sang Patih yang menggetarkan seluruh istana dan membangun orang-orang yang berada didalamnya. Para menteri dan pejabat ikut andil dalam mengatasi kekacauan ini. Mereka mengeluarkan kerisnya dan membunuh banyak hewan-hewan buas, membuat terpaksa mundur.

Ratu purba sari bersama pelayannya yang sedari tadi memperhatikan kekacauan itu kamarnya sangat kesal dan berusaha menahan amarahnya. Ia mengepalkan tangannya, "haduh lagi-lagi karena pemujaan itu seluruh istana menjadi kacau." Asih pun mengangguk setuju.

Yah bisa dibilang dia adalah wanita pendendam, tak terkalahkan dan menghalalkan segala cara,bukan?

Mungkin dia hanya ingin mendapatkan kasih sayang raja seperti dahulu. namun caranya salah... dia takut posisinya akan tergantikan oleh selir dari China itu. Hanya aku yang bisa menentukan~

Sementara itu di ruangan selir, Lao tio segera terbangun dengan panik. Dia merasakan guncangan yang diakibatkan oleh Mahapatih, begitupun selir lainnya. Dia merasa takut tetapi beruntung, pelayan setianya, Ratih langsung menggenggam tangannya dan menenangkannya. Sungguh bersyukur selir Lao tio memiliki pelayan yang setia dan sangat tulus ikhlas, dalam mengabdi padanya. Dia mampu mengorbankan seluruh jiwanya demi menjaga nonanya itu. Lantas berbanding terbalik dengan Lao tio dia sangat pendiam,pemalu dan juga penakut. Karena dia merupakan budak yang dibebaskan jadi tahu tempatnya. Apalagi, banyak selir yang tidak suka padanya itu semua karena,ratu purba sari.

"Terimakasih,Ratih." ucapnya dengan nada yang hampir seperti bisikan, lalu tersenyum kecil.

"Tentu saja, nona. Ini adalah tugasku untuk selalu mengabdi padamu." Ratih tersenyum dan menyeringai hingga giginya terlihat.

"Kau ini selalu saja seperti ini." Lao tio tertawa kecil melihat kelakuan pelayan setianya.

Keduanya berbagi momen kecil yang menyenangkan meskipun dalam keadaaan genting. Sebelum wanita yang berperawakan langsing, kulitnya sawo matang nan mulus. Dia termuda diantara selir lainnya termasuk Lao tio, menghampirinya dengan mata sinis terlihat ketidaksukaannya.

"Kau pasti yang membuat ulah. Kau yang menyebabkan kekacauan ini."

Seketika mata selir Lao tio melebar segera setelah itu menutup mulutnya dengan kedua tangannya,air mata mulai terjun di pipinya yang penuh bekas luka penyiksaan dulu. "A-Apa maksud~" dia tidak sanggup melanjutkan perkataannya.

"Tidak,itu tidak benar nona Lao tio tidak tahu apa-apa. Jangan salahkan nona Lao tio." Bentak Ratih tidak terima majikannya itu dihina dan dilecehkan.

Para penjaga gerbang sudah tidak sanggup menahan dobrakan dari orang-orang. Mereka tampak kelelahan dan sepertinya sudah menyerah.

"Aku sudah tidak sanggup lagi~"

"Tentu aku juga. Kapan ini berakhir~?"

Disaat dalam kegegeran itu seberkas cahaya muncul dari langit yang membuat penduduk berhenti memaksa masuk. Cahaya itu membimbing mereka kembali ketempat tinggalnya secara tidak sadar. Para penjaga gerbang istana melongo dan sama kesadaran telah diambil mereka kembali ketempat nya masing-masing.

Selir yang menghina ibu dari tokoh utama kita adalah Dwarawati.

Selir Dwarawati memutar matanya, tangannya bersedekap, dia maju selangkah lebih dekat dengan Ratih. "Beraninya kau berkata seperti itu, tidakkah kau melihat kedudukanmu disini?" Kemudian dia mendorongnya terjatuh.

"Ratih!"

Selir Lao tio bergegas kearahnya dan menantunya berdiri. Dia sangat khawatir, memeriksa seluruh tubuh pelayan tersayangnya itu. Dia memeluknya erat-erat, "syukurlah,kau tidak terluka Ratih..aku sangat mengkhawatirkan mu."

Lalu Lao tio menatap kearah Dwarawati dengan mata yang sembab dan penuh permohonan. "Kumohon, hentikan ini. Aku mengakuinya, aku hanya seorang budak yang tidak pantas. Aku menerima semua hinaan." Dia terus memeluk Ratih dan berusaha menjadi kuat.

"Ya Dewi, kuatkanlah hambamu ini. Tabahkanlah aku." Ucap batinnya yang penuh rasa sakit.

Keadaan aula istana sudah menjadi lebih baik pasca kekacauan itu. Sang Patih gajah Mada kembali memperketat penjagaan istana, tidak lupa juga tetap mengawasi sang prabu selama melakukan pemujaan.

Sementara di tapak tilas prabu Hayam Wuruk, pemujaan terus dilakukan. Loka jaya bersama para brahmana melantunkan mantra dan puji-pujian kepada para dewa. Loka jaya menatapnya dengan penuh kebijaksanaan. "Sebentar lagi dewa Wisnu akan masuk dan menjadi janin di dalam rahim selirmu."

"Ya dewa, aku sudah tidak sabar lagi."

Sang prabu meremas kedua tangannya dengan kuat menandakan kesabaran dan kegembiraannya telah melewati batas.

Saat api pemujaan itu berkobar sangat tinggi. Saat selir Dwarawati ingin menyakiti Lao tio secara fisik tiba-tiba keluar simbol bunga teratai di perut Lao tio yang sangat bersinar. Sinar itu menyilaukan mata sang selir muda itu dan semua yang berada di dalam ruangan tersebut.

"Cahaya apa itu, ini membuat mataku sakit!"

Itu adalah imbas dari pelecehan dan penghinaan yang telah dilakukannya pada ibu dari sang calon pelindung bumi.

Ratu purba sari yang sedari tadi sudah merencanakan niat buruk bersama pelayannya, dia hendak bertemu dengan kakaknya,Mahapatih gajah Mada, ingin menghasutnya langkah mereka pun terhentikan dengan sendirinya. Berusaha bergerak tetapi tidak bisa.

Oh ya disini juga ratu purba sari adalah adik dari Mahapatih gajah Mada. Meski ini hanya fiksi.

*******

Terpopuler

Comments

Septiakikuk

Septiakikuk

karena Ratih itu adalah abdi setianya Lao Tio jadi manggilnya nona

2025-04-13

0

Wan Trado

Wan Trado

kenapa manggil nona terhadap selir raja..?

2025-04-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!