peristiwa kelahiran Wijaya 3

Ratu purba sari mulai menghasut sang prabu dengan kata-kata manis dan manipulatif nya.

"Kanda sayang, ramalan itu pasti salah... Aku yang selalu diutamakan olehmu dan suara  pada saat itu hanya para denawa yang ingin menggangu pertapaan mu."

Sang prabu hanya terdiam mempertimbangkan perkataan ratu sekaligus permaisurinya tersebut, dia terus berpikir keras. Dia tahu bahwa ratu tercintanya tersebut sedang diliputi rasa iri dan dengki. Dia hanya bisa menghela nafas lalu menatap sang ratu dengan wajah yang sedih dan mengerut.

"Dinda aku tahu...kau sangat iri pada budak dari China itu... Ini adalah takdir kehendak Sanghyang tunggal...aku tidak bisa mengubahnya..hanya para hyang asih yang bisa mengubahnya...ini juga sudah menjadi takdir alam... Maafkan aku Dinda."

Ratu purba sari segera mengepalkan tangannya dan memejamkan matanya berusaha menahan amarah. Dia adalah tipe wanita yang sekalinya di nasihat kebenarannya tidak mau mendengar dan langsung ngambek atau marah. Dia juga tipe pantang menyerah dalam egonya dia akan melawan siapa saja yang mengambil apa yang menjadi haknya. Sang ratu segera pergi dari aula istana dalam muka masamnya.

"Dinda tunggu!"

Prabu Hayam Wuruk hendak mengejarnya tetapi dia tahu bahwa ratunya itu membutuhkan ruang untuk berpikir. Sang prabu melanjutkan tugasnya sebagai raja tetapi dengan dipenuhi pikiran.

Sang ratu sebelumnya menatap sebentar selir lao tio dengan penuh kebencian yang berada di deretan kursi para selir lalu bergegas pergi.

Selir lao tio hanya menunduk saja dia tidak berkata apa-apa. Tubuhnya gemetar dan meremas tangannya karena takut dan kekhawatiran.

*****

Pada malam harinya, prabu Hayam Wuruk menuju tapak tilas nya dan berdoa pada Sanghyang tunggal Siwa sejati. Dia tidak menyadari bahwa seseorang telah mengikutinya.

"Sanghyang Siwa..hamba mohon petunjuk mu.... Dalam menghadapi ini...aku tahu wanita istimewa itu adalah seorang budak yang aku jadikan sebagai selirku...tetapi aku juga tidak bisa memungkirinya ratu tersayang ku dia juga menginginkan hal yang sama..aku mohon petunjuk mu dewa."

Sang prabu terus bermeditasi dan berdoa pada dewa Siwa. Dia juga melantunkan pujian untuk sang penghancur tersebut.

*****

Sementara itu di alam para dewa sedang berdiskusi satu sama lain tentang siapa dewa pertama yang akan dimasukkan pada calon benih tersebut diantara ke tiga trimurti yang utama.

Dewa Indra yang memulai berbicara terlebih dahulu. "Salam penuh keagungan pada dewa dari segala dewa. Aku ingin memberikan saran sebaiknya Mahadewa yang akan turun terlebih dahulu dikarenakan raja ini adalah pengikut setianya... bagaimana menurut kalian?"

"Yah aku sangat setuju dengan pendapatmu dewa Indra." Sahut dewa Surya

Para dewa setuju dengan pendapat dewa Indra. Namun, dewa chandra menolak pendapat tersebut.

"Tidak..sebaiknya dewa Brahma lebih pantas yang pertama karena dia adalah pencipta."

Para dewa pun saling berdebat antara trimurti siapa yang paling dahulu untuk dimasukkan pada calon benih yang kelak akan menjadi pelindung dunia. Lalu cahaya yang sangat terang menyinari seluruh alam para dewa hingga membuat mereka tidak bisa melihat dan tunduk. Dewa trimurti juga menundukkan kepalanya tanda penghormatan. Cahaya itu pun berubah menjadi sesosok entitas yang sangat besar,kekar dan memiliki lima ribu sayap yang membuat ketika di mengepakkan sayapnya seluruh alam dewa maupun alam semesta berguncang dan seakan-akan hancur. Itulah Adi sakti.

"Beri hormat kepada raja para dewa yang menciptakan kami!" Dewa Indra mengangkat tangannya dan menyatukan telapak tangan nya.

Para dewa termasuk trimurti memberikan salam penghormatan dan menaburkan bunga teratai di sekeliling entitas maha besar tersebut.

"Diberkati Lah kalian semuanya." Suara entitas itu menggelar di seluruh jagat raya.

"Aku tahu kalian sedang memperdebatkan dari ketiga dewa utama yang akan turun terlebih dahulu masuk ke dalam calon benih tersebut. Aku akan memberi tahu kepada kalian, pastinya yang pertama itulah harus menjadi pelindung dari segala kerusakan dimuka bumi."

Para dewa tampak semakin penasaran. Entitas itu mendekati dewa Wishnu,dalam setiap jalan alam dewa termasuk Satyaloka,vaikuntha dan Kailash tempat trimurti bergetar seakan tidak bisa menahan entitas suci itu.

"Dewa Wishnu yang akan pertamanya."

Dewa Wishnu langsung bersujud dan mencium kedua kaki entitas maha besar tersebut.

"Sebuah kehormatan bagiku wahai pencipta seluruh dewa dan alam semesta. Aku akan melaksanakan tugasku sepenuhnya dengan rasa tanggungjawab."

Lalu Adi sakti berjalan kearah dewa Brahma. "Kau yang menyusul setelah dewa pelindung yaitu pencipta." Lalu menatap dewa Siwa, "dan kau yang terakhir sebagai penghancur. kau yang akan mendapatkan tugas yang sangat berat dan besar."

Kedua trimurti itu pun mengangguk dan bersujud kepadanya. Para dewa pun mengerti dan akhirnya rasa penasaran mereka terbayarkan. Entitas itu terbang sebelum akhirnya menghilang. Alam dewa dan alam semesta kembali seimbang.

Iblis banasura yang sedang mengawasi dari kejauhan menyeringai jahat dan tertawa keras.

"Akhirnya aku telah mengetahuinya. Aku akan menghentikan mereka!"

Dia menangkap seekor burung dan meremasnya. seketika, burung kecil itu hancur menjadi abu. Banasura meniup abu tersebut berubah menjadi sekumpulan mahluk bayangan yang berwajah seram memiliki tanduk yang sangat runcing.  Banasura langsung memerintahkan mereka.

"Pergilah dan hancurkan mereka buatlah golongan iblis dan ashura berkuasa!"

Mereka langsung melesat secepat kilat. Mahluk tersebut mulai menghancurkan alam para dewa, menyebarkan kegelapan, seluruh tumbuhan yang hidup di sana mulai berguguran burung-burung berjatuhan seluruh hewan mati dan alam kocar-kacir tidak karuan langit menjadi gelap tidak ada kehidupan selain para dewa.

"Ini pasti ulah dari iblis banasura. iblis itu telah memerintahkan pasukannya untuk menghancurkan alam kita ini tidak bisa dibiarkan."

Dewa Indra sangat marah dia mengeluarkan bajra miliknya begitu dewa lainnya mereka mengeluarkan senjatanya. Mereka siap berperang untuk mempertahankan alam para dewa. Dewa Indra menunggangi gajahnya turun bersama dengan dewa Surya. Mereka sangat gagah dan perkasa menatap tajam.

Dewa Indra mengangkat bajra nya seketika gempuran petir yang sangat dahsyat menghantam sekumpulan bayangan jahat itu menghancurkan mereka tetapi mereka bisa bermanifestasi menjadi tubuh baru begitupun dengan senjata Astra milik dewa Surya.

Para dewa merasa kesulitan mengalahkan pasukan iblis banasura.

"Mahadewa!"

"Narayana!"

"Brahmana!"

"aku dan pasukan akan menghancurkan alam ini dan menggantinya dengan alam iblis. Kami pasti menang!"

Iblis banasura muncul dihadapan para dewa menyeringai tajam dengan gelagat yang menantang. Para dewa menatapnya dengan amarah yang sangat meledak dan tekad untuk mempertahankan alam yang penuh kemuliaan itu.

akankah iblis banasura bisa mengalahkan para dewa dan berkuasa ataukah para dewa yang berhasil mengalahkannya?

___________

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!