Wanita di bawah pohon

Menghadiri, itu sesuatu yang tertanam di benakku akhir-akhir ini seperti kewajiban menyelamatkan makhluk lain kala itu atau bisa diartikan mencegah, ya "MENCEGAH" bencana itu sendiri.

Di duniaku sebelumnya kata

"Menghadiri" itu sendiri terjadi seperti; pertolongan, pembaharuan, perbaikan, revolusioner, bahkan terasa seperti pelatihan mandiri. Namun di sini yang mereka teriakkan setiap hari itu adalah Nilai, Nilai, dan Nilai. Berteriak "NILAI" semuanya hanya terungkap oleh sebuah kata "Nilai" yang di dalamnya.

Terdapat: Kebaikan, keburukan, kaya, miskin, pintar ataupun bodoh.

Di duniaku sebelumnya kata nilai itu tidak diukur dengan ucapan diri sendiri ataupun dengan ucapan orang lain namun dengan "Dampak, ya Kejadian Nyata" namun di sini setiap jengkal sedikitnya hal mereka mengutarakan itu seperti memanggil nama seseorang dengan mudahnya.

Di duniaku sebelumnya untuk mengartikan

"Nilai," itu seperti kamu mempertaruhkan setiap detik dalam hidupmu, setiap langkah presisi yang kamu buat, setiap dampak yang terbuat dan tertafsir sebuah "Nilai." Saat dulu aku menyelamatkan orang, membuat peradaban baru, memulai revolusi, mencegah bencana, membuat raja-raja baru yang bijaksana, melindungi kastel, melatih para penjaga. Sampai ayunan pedangku memisahkan daratan baru dengan terciptanya makhluk-makhluk baru itu sampai mereka semua mengingat sang keajaiban itu sendiri barulah mereka menafsirkan "Nilai."

Di sini, saat ini. Menghadiri seperti tugas harian seorang pencari makan, untukku menghadiri kelas hari demi hari waktu demi waktu berlalu dan terbuang tanpa tafsiran itu sendiri.

Mengerjakan kalimat kosong dalam buku yang mereka buat yang tampak seperti sebuah teka-teki labirin itu. Ataupun menerjemahkan suatu kejadian kedalam bentuk sederhana yang akupun mendesis dengan kedua rahang gigiku yang bertabrakan "SsSh" mencoba mencerna ini semua dalam kepalaku.

Berpikir, berpikir, dan berpikir. Setiap hari aku dipermainkan buku itu dengan setiap persoalannya yang sudah seperti tahap pengulangan kehancuran dunia itu sendiri, menghela nafas.

Tentu ini demi nilai yang mereka tetapkan sebagai "Angka" dalam kelas ini, apa ini bisa menghindari bencana. Pikirku. Pada akhirnya aku mengerjakannya perlahan suara buku yang setiap halamannya terbalik satu demi satu terdengar waktu yang perlahan terkikis mulai habis ketentuanya hanya 2 jam. Dan semuanya berdiri dengan seksama menumpuk lembaran mereka juga denganku lalu pulang.

Keesokan harinya seperti itu sampai semua teka-teki labirin dengan makna berbeda itu terjawab oleh semua yang mengerjakannya dan orang-orang yang seperti master/ahli itu melihatnya, meluruskan, dan merangkum

Satu-satu semua jawaban yang diberikan oleh kelas ku.

Sesudah semua tugas yang seperti membuat perekonomian baru di kota lusuh tanpa orang berbakat itu selesai. Mereka membuat pengumuman, mengutarakan seberapa terampil para pahlawan muda ini.

70-80-100

Berurutan semuanya dijadikan satu huruf semua lembaran yang seperti kertas pencarian kriminal di balai kota itu A-B-C-D.

Dengan urutan:

A. Yaitu penjahat tingkat tinggi.

B. Yaitu penjahat tingkat menengah.

C. Yaitu penjahat tingkat bawah.

D. Yaitu kalau menemukan makhluk ini berikan dia makanan terlalu sedih melihatnya mencuri gandum dan beberapa buah pagi ini.

Begitulah dan aku hanya menyelesaikannya paling tinggi 80 antara B-C tenang saja tidak perlu pahlawan, jendral atau master beladiri untuk menangkapku kan.

Saat kertas teka-teki labirin itu diberikan kepadaku untuk terakhir kalinya dalam semester ini aku mendapat D lalu terjadilah sebuah bencana, benar sebuah bencana ternyata orang tuaku sangat marah padaku sampai memberiku pujian berjam-jam lamanya sampai beberapa orang yang mengenalku memberiku makanan, kasihan!.

Yah menyedihkan memang membuat foto wajahku di balai kota dengan.

Tingkat kriminal D. Para penduduk balai kota yang menemukanku pun merasa kasihan setelahnya.

Lalu aku mulai belajar lagi, beberapa hal tidur di kelas juga sebagai rutinitasku. Melihat keluar jendela menatapi orang-orang dan wanita yang duduk di bawah pohon saat musim gugur itu terasa nostalgia mengingat memori lamaku kenangan demi kenangan muncul rasa nyaman dibalut kerinduan.

Episodes
1 Tertidur
2 Bayang-bayang
3 Terbaring menatap langit
4 Wanita di bawah pohon
5 Tanpa keraguan
6 Kembali di dunia ini lagi
7 Musim yang indah
8 Kenyataan nya
9 Semua yang terpikir olehku
10 Kurasa tidak ada lagi
11 Pertukaran
12 Lagi dan selamanya
13 Asal
14 Dan lagi
15 Rutinitas
16 Perlombaan akhir semester
17 Pertunjukan 1
18 Menyenangkan
19 Pertunjukan 2
20 Pertemuan
21 Akhir dari pertunjukan 1
22 Akhir dari pertunjukan 2
23 Awal yang baru
24 Kelulusan
25 Melanjutkan
26 Memilih jalan
27 Tercerahkan
28 Pekerjaan
29 Perubahan
30 Merawat
31 Kenangan
32 Sesuatu yang indah
33 Musim panen
34 Nyaman
35 Pekerjaan resmi
36 3 bulan pembelajaran
37 Akhir pekan
38 Keseharian bekerja
39 Tempat perekonomian berputar
40 Perbincangan sore hari
41 Keinginan
42 Pesta perayaan
43 Season 1 (Ash bercerita)
44 I will follow this path until the end
45 This Swords never gets any lighter
46 Follow the wind, but watch your back
47 Everyone face a reckoning
48 What have you become
49 No cure for fools
50 Some things never dull
51 One swords, one purpose
52 Death is like the wind
53 I'll give you the easy way out
54 Dying's the easy part
55 Season 2 (En bercerita)
56 Two Paths crossing the line 1
57 Two Paths crossing the line 2
58 Two Paths crossing the line 3
59 Two Paths crossing the line 4
60 Two Paths crossing the line 5
61 Two Paths crossing the line 6
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Tertidur
2
Bayang-bayang
3
Terbaring menatap langit
4
Wanita di bawah pohon
5
Tanpa keraguan
6
Kembali di dunia ini lagi
7
Musim yang indah
8
Kenyataan nya
9
Semua yang terpikir olehku
10
Kurasa tidak ada lagi
11
Pertukaran
12
Lagi dan selamanya
13
Asal
14
Dan lagi
15
Rutinitas
16
Perlombaan akhir semester
17
Pertunjukan 1
18
Menyenangkan
19
Pertunjukan 2
20
Pertemuan
21
Akhir dari pertunjukan 1
22
Akhir dari pertunjukan 2
23
Awal yang baru
24
Kelulusan
25
Melanjutkan
26
Memilih jalan
27
Tercerahkan
28
Pekerjaan
29
Perubahan
30
Merawat
31
Kenangan
32
Sesuatu yang indah
33
Musim panen
34
Nyaman
35
Pekerjaan resmi
36
3 bulan pembelajaran
37
Akhir pekan
38
Keseharian bekerja
39
Tempat perekonomian berputar
40
Perbincangan sore hari
41
Keinginan
42
Pesta perayaan
43
Season 1 (Ash bercerita)
44
I will follow this path until the end
45
This Swords never gets any lighter
46
Follow the wind, but watch your back
47
Everyone face a reckoning
48
What have you become
49
No cure for fools
50
Some things never dull
51
One swords, one purpose
52
Death is like the wind
53
I'll give you the easy way out
54
Dying's the easy part
55
Season 2 (En bercerita)
56
Two Paths crossing the line 1
57
Two Paths crossing the line 2
58
Two Paths crossing the line 3
59
Two Paths crossing the line 4
60
Two Paths crossing the line 5
61
Two Paths crossing the line 6

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!