05. Kemarahan Tuan Aleandra

Namira segera masuk ke dalam mobil jemputan suruhan mamanya, dia memang meminta di jemput oleh supir pribadi keluarganya. Kini dia berada di dalam mobil, ponselnya berdering. Nama papanya terpampang di layar ponselnya, sedikit berdecak Namira melihat nama papanya itu.

Bukan apa-apa, sebelum dia berlibur ke Korea sempat berdebat kecil dengan papanya masalah kekasihnya yang di suruh putus. Nyatanya kekasihnya itu lebih memilih sepupunya, Naina. Dan keputusan Derry memilih Naina dari pada dirinya tentu membuat Namira kecewa dan marah, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena papanya sendiri mendukung keputusan Derry.

Tuuut.

"Halo?"

"Kenapa kamu lama sekali menjawabnya? Apa kamu masih kesal sama papa?" tanya tuan Aleandra di seberang sana.

"Ada apa papa meneleponku?" tanya Namira malas menjawab pertanyaan papanya.

"Ck, kamu segera temui papa di ruang kerja. Jangan pergi sebelum papa datang," ucap tuan Aleandra.

"Hanya itu?"

"Ada yang lebih penting, papa ingin menanyakan sesuatu padamu," ucap tuan Aleandra lagi.

"Tanya apa?"

"Sebaiknya kamu cepat pulang, jangan pergi kemana-mana lagi."

"Aku malas langsung pulang ke rumah, aku ingin jalan-jalan dulu sebentar," ucap Namira membantah ucapan papanya.

"Jangan membantah Namira!"

"Aku sumpek di rumah, aku ingin ..."

Klik!

Sambungan telepon terputus secara sepihak. Namira berdecak kesal, dia menatap ke arah depan. Supirnya sedang menerima sambungan telepon dari seseorang, Namira menebak itu pasti dari papanya.

"Iya tuan, saya akan mengantar nona Namira langsung ke rumah."

"..."

"Baik tuan."

Klik!

Namira melihat supirnya menerima telepon dari papanya, dia mendengus kesal karena papanya selalu memaksakan kehendaknya.

"Ck, papa itu. Selalu begitu, kenapa memaksakan sama aku terus sih. Kenapa bukan sama kak Rania, kenapa selalu aku. Aku juga pengen bebas, apa lagi pacarku mau tunangan dengan Naina. Benar-benar menyebalkan!" ucap Namira dengan kesal.

Dia menatap ke arah jendela mobil, hampir air matanya mengalir. Supir membawanya melihat dari kaca spion merasa kasihan, tapi dia hanya menjalankan tugasnya saja.

"Nona harus sabar, tuan Aleandra hanya meminta anda cepat pulang saja," kata sang supir.

"Papa pasti memarahiku karena aku pergi tanpa minta izin padanya. Wajar saja bukan aku kecewa dan sakit hati, Reynold mau tunangan dengan Naina lalu aku harus menerimanya begitu saja? Tentu saja aku ingin menenangkan diri dan pergi liburan di Korea," ucap Namira.

Luruh sudah air matanya, terisak penuh kesedihan. Supirnya kembali diam, dia tidak bisa berbuat apa-apa pada anak majikannya.

Namira memejamkan matanya, selintas bayangan wajah Jiro berkelebat di benaknya. Tiba-tiba tangisnya terhenti dan matanya terbuka, di hapusnya air mata di pipi.

"Kenapa dia datang membayangiku di saat aku begini?"

_

Namira duduk tertunduk di ruang kerja tuan Aleandra, dia sungguh tidak berani menatap papanya yang sedang marah besar karena ulahnya pergi berlibur ke Korea tanpa seizinnya.

Sebenarnya dia sudah minta izin pada mamanya, dan karena terburu-buru dia berangkat ke bandara akhirnya tidak sempat izin pada papanya. Dia juga mendadak pergi berlibur ke negeri Song Hae Kyu tersebut.

"Kenapa kamu tidak bilang pada papa kalau berlibur ke Korea? Apa kamu menganggap papa ini tidak berarti? Hah?!" ucap tuan Aleandra dengan menatap tajam pada anaknya.

"Bukan begitu pa, papa terlalu sibuk dan hanya memikirkan rencana pertunangan Naina saja. Kupikir aku izin sama mama, mama menyampaikan juga pada papa," jawab Namira.

"Hah, izin sama mamamu. Bahkan kamu tidak ikut acara pertemuan keluarga yang sangat penting itu, dan yang lebih papa marah kamu bertemu dengan laki-laki di sana. Kamu mau jadi perempuan murahan hah?!" tanya tuan Aleandra lagi dengan nada tinggi, membuat Namira kaget.

Dia mendongak pada papanya, dari mana papanya tahu kalau dirinya bertemu dengan seorang laki-laki model Korea. Apa papanya itu menyuruh orang untuk membuntutinya?

"Maksud papa apa? Kenapa papa menuduhku sebagai perempuan murahan?" tanya Namira.

Dia kecewa dengan tuduhan papanya mengenai dirinya di sebut perempuan murahan, kenapa begitu mudahnya papanya berkata seperti itu.

Tuan Aleandra mendengus kasar, menatap tajam pada anak gadisnya itu. Lalu berjalan ke meja kerjanya dan mengambil sebuah amplop cokelat, laki-laki itu berjalan mendekat kembali pada Namira. Melemparkan beberapa lembar foto yang di keluarkan dari dalam amplop.

Foto-foto berserakan di lantai, Namira kaget dengan foto-foto yang di lempar papanya. Menunduk ke bawah dan mengambil salah satu foto lalu melihatnya, lebih terkejut lagi Namira melihat foto di tangannya.

Sebuah adegan ciuman di dalam gereja dirinya dan Jiro, dia mengambil lagi foto-foto yang berserakan. Foto-foto itu menggambarkan dirinya yang berinteraksi dengan Jiro di dalam hotel dan juga sewaktu dia pergi ke bandara di antar olehnya.

Kenapa bisa foto itu ada pada papanya, dan kenapa begitu cepat foto itu ada di tangan papanya?

"Papa, papa dapat dari mana foto itu? Ini tidak benar pa, aku di jebak oleh laki-laki itu," ucap Namira mencoba menjelaskan apa yang dia alami selama di Korea.

"Tidak penting dari mana foto itu papa dapatkan, yang jelas kamu telah berbuat tidak senonoh dengan laki-laki asing. Apa begitu kecewa dan ingin mendapatkan laki-laki sehingga kamu dengan mudahnya bercumbu dengan orang asing?!"

"Pa! Jangan menuduh seperti itu, itu tidak benar adanya. Dia itu menjebakku," ucap Namira tidak terima tuduhan papanya.

"Siapa laki-laki brengsek itu?!"

"Pa, percaya padaku. Aku juga tidak kenal laki-laki itu, dia itu sengaja menjebakku," ucap Namira lagi.

"Siapa si brengsek itu?!" tanya tuan Aleandra dengan keras.

"Dia ..."

"Katakan pada papa, atau kamu papa usir dari rumah ini."

"Pa! Kenapa papa seperti ini?! Apa begitu fatal kesalahanku? Bukankah kak Rania juga pernah melakukan kesalahan fatal juga, tapi papa tidak pernah marah seperti ini," ucap Namira sangat kecewa dengan papanya.

Dia memang di perlakukan berbeda, meski di berikan fasilitas sama. Tapi sikap papanya selalu beda padanya.

"Namira, siapa laki-laki itu?!" tanya tuan Aleandra sekali lagi.

"Jiro, namanya Jiro Itsuki."

_

_

*****

Terpopuler

Comments

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

apa Namira bukan anak kandungnya yah ... 🤔

2024-11-30

1

lihat semua
Episodes
1 01. Berjumpa
2 02. Tiba-Tiba Melamar
3 03. Terjebak Menikah
4 04. Ciuman
5 05. Kemarahan Tuan Aleandra
6 06. Makan Malam
7 07. Tunangan
8 08. Dia Istriku!
9 09. Merusak Acara Pertunangan
10 10. Model Iklan
11 11. Telepon Dari Nyonya Isabella
12 12. Mencari Namira
13 13. Jiro Marah
14 14. Menyewa Detektif
15 15. Ayo Pergi Ke Jepang
16 16. Dia Siapa?
17 17. Ancaman Rania
18 18. Rencana Licik
19 19. Mencari Tahu
20 20. Dia Adalah ....
21 21. Siapa Jiro?
22 22. Makan Malam
23 23. Silsilah Keluarga
24 24. Bertemu Tuan Takahashi
25 25. Namira Mabuk
26 26. Godaan Maut
27 27. Serangan Mendadak
28 28. Namira Khawatir
29 29. Aishiteru Yo, Namira
30 30. Permintaan Jiro
31 31. Ancaman Jiro
32 32. Sambut Menegangkan
33 33. Bersitegang
34 34. Catatan Sipil
35 35. Milik Saya
36 36. Laki-laki Aneh
37 37. Menyerah
38 38. Bersitegang Di Kantor
39 39. Keberanian Namira
40 40. Cerita Namira
41 41. Pertemuan Keluarga
42 42. Perangkap
43 43. Gertakan
44 44. Ingatan Kendo
45 45. Mampuslah Kau!
46 46. Mempengaruhi Jion
47 47. Mengancam
48 48. Jion Di Culik
49 49. Mampuslah Kau Jiro!
50 50. Mengamuk
51 51. Pikiran Kendo
52 52. Jion Terbunuh
53 53. Pergilah Ke Neraka!
54 54. Berlibur
55 55. Super Yacth
56 56. Berseteru
57 57. Seorang Yakuza?
58 58. Ancaman Namira
59 59. Niat Tuan Aleandra
60 60. Memenuhi Janji
61 61. Pesta
62 62. Pembajakan
63 63. Penyergapan Di Kamar
64 64. Menyandera Rania
65 65. Tebusan Seratus Juta Dollar
66 66. Minta Bantuan
67 67. Tidak Terselamatkan
68 68. Di Klinik Dermaga
69 69. Mimpi
70 70. Kabar Duka
71 71. Gara-Gara Kamu!
72 72. Sekai E Yokoso
73 73. Akio Daichi Fudo
Episodes

Updated 73 Episodes

1
01. Berjumpa
2
02. Tiba-Tiba Melamar
3
03. Terjebak Menikah
4
04. Ciuman
5
05. Kemarahan Tuan Aleandra
6
06. Makan Malam
7
07. Tunangan
8
08. Dia Istriku!
9
09. Merusak Acara Pertunangan
10
10. Model Iklan
11
11. Telepon Dari Nyonya Isabella
12
12. Mencari Namira
13
13. Jiro Marah
14
14. Menyewa Detektif
15
15. Ayo Pergi Ke Jepang
16
16. Dia Siapa?
17
17. Ancaman Rania
18
18. Rencana Licik
19
19. Mencari Tahu
20
20. Dia Adalah ....
21
21. Siapa Jiro?
22
22. Makan Malam
23
23. Silsilah Keluarga
24
24. Bertemu Tuan Takahashi
25
25. Namira Mabuk
26
26. Godaan Maut
27
27. Serangan Mendadak
28
28. Namira Khawatir
29
29. Aishiteru Yo, Namira
30
30. Permintaan Jiro
31
31. Ancaman Jiro
32
32. Sambut Menegangkan
33
33. Bersitegang
34
34. Catatan Sipil
35
35. Milik Saya
36
36. Laki-laki Aneh
37
37. Menyerah
38
38. Bersitegang Di Kantor
39
39. Keberanian Namira
40
40. Cerita Namira
41
41. Pertemuan Keluarga
42
42. Perangkap
43
43. Gertakan
44
44. Ingatan Kendo
45
45. Mampuslah Kau!
46
46. Mempengaruhi Jion
47
47. Mengancam
48
48. Jion Di Culik
49
49. Mampuslah Kau Jiro!
50
50. Mengamuk
51
51. Pikiran Kendo
52
52. Jion Terbunuh
53
53. Pergilah Ke Neraka!
54
54. Berlibur
55
55. Super Yacth
56
56. Berseteru
57
57. Seorang Yakuza?
58
58. Ancaman Namira
59
59. Niat Tuan Aleandra
60
60. Memenuhi Janji
61
61. Pesta
62
62. Pembajakan
63
63. Penyergapan Di Kamar
64
64. Menyandera Rania
65
65. Tebusan Seratus Juta Dollar
66
66. Minta Bantuan
67
67. Tidak Terselamatkan
68
68. Di Klinik Dermaga
69
69. Mimpi
70
70. Kabar Duka
71
71. Gara-Gara Kamu!
72
72. Sekai E Yokoso
73
73. Akio Daichi Fudo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!