Langkah Pertama

Setelah malam yang penuh konflik dengan keluarganya, Alfatra menyadari bahwa perjuangannya untuk Ariana harus dimulai dari awal. Ia tidak bisa lagi hanya berharap Ariana akan kembali dengan sendirinya. Ia harus menunjukkan perubahan dalam dirinya, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan.

Malam itu, ia memutuskan untuk menghubungi sahabat lama mereka, Melani, yang selama ini masih dekat dengan Ariana. Melani adalah orang yang mungkin bisa membantunya memahami apa yang sebenarnya dirasakan Ariana.

“Mel, aku butuh bantuanmu,” kata Alfatra saat mereka bertemu di sebuah kafe kecil.

Melani menatapnya dengan alis terangkat. “Alfa, aku tahu kamu ingin kembali ke Ariana, tapi apa kamu benar-benar yakin? Dia sudah cukup terluka dulu.”

“Aku tahu,” jawab Alfatra. “Dan itu salahku. Aku tidak akan menyangkal itu. Tapi aku juga tahu bahwa aku masih mencintainya, Mel. Aku tidak bisa melupakannya. Aku ingin memperbaiki semuanya.”

Melani menghela napas panjang. “Ariana bukan orang yang mudah membuka hati lagi, terutama setelah apa yang terjadi. Tapi kalau kamu benar-benar serius, aku akan membantumu. Tapi kamu harus sabar.”

“Aku akan lakukan apa pun yang diperlukan,” kata Alfatra tegas.

Melani akhirnya memberi tahu Alfatra bahwa Ariana akan menghadiri acara amal minggu depan, sebuah penggalangan dana untuk seni lokal yang menjadi salah satu passion-nya. Ini adalah kesempatan bagi Alfatra untuk menunjukkan niat baiknya, tetapi juga risiko besar jika ia salah langkah.

~

Acara Amal

Seminggu kemudian, Alfatra tiba di lokasi acara amal. Ia mengenakan setelan sederhana namun rapi, memastikan bahwa ia tidak terlihat mencolok. Ia tahu bahwa ini bukan tentang dirinya, tetapi tentang Ariana.

Ketika ia melihat Ariana di tengah kerumunan, mengenakan gaun biru elegan, hatinya berdegup kencang. Namun, ia menahan diri untuk tidak langsung menghampirinya. Sebaliknya, ia mulai berinteraksi dengan tamu lain, mendengarkan cerita mereka tentang proyek seni yang mereka dukung.

Ariana memperhatikan dari kejauhan, terkejut melihat Alfatra di sana. Ia tidak menyangka pria itu akan muncul di tempat seperti ini. Namun, ia memilih untuk mengabaikannya, berpura-pura sibuk dengan rekan-rekannya.

Beberapa saat kemudian, Alfatra mendekatinya. “Ariana,” katanya pelan.

Ariana menoleh, menatapnya dengan pandangan datar. “Apa yang kamu lakukan di sini, Alfa?”

“Aku ingin mendukung acara ini. Aku dengar kamu terlibat di dalamnya, dan aku pikir ini adalah hal yang luar biasa,” jawab Alfatra dengan tulus.

Ariana mengernyit. “Jadi kamu datang untuk berpura-pura peduli?”

“Tidak,” jawab Alfatra tegas. “Aku datang karena aku ingin memahami duniamu. Aku tahu aku salah karena dulu terlalu sibuk dengan karierku sendiri dan mengabaikan apa yang penting bagimu. Tapi sekarang, aku ingin mencoba lagi.”

Ariana terdiam, tidak tahu harus berkata apa. Sebelum ia bisa menjawab, Melani muncul dan menyela percakapan mereka. “Ari, aku butuh bantuanmu sebentar,” katanya sambil menarik Ariana pergi.

~

Percakapan Ariana dan Melani

“Mel, kenapa kamu membawaku pergi?” tanya Ariana dengan nada frustrasi.

“Karena aku tahu kamu butuh waktu untuk mencerna semua ini,” jawab Melani. “Ariana, aku tahu kamu masih marah padanya. Tapi aku juga tahu bahwa dia benar-benar mencoba berubah. Kamu harus memberinya kesempatan untuk membuktikan itu.”

Ariana menghela napas. “Aku tidak tahu, Mel. Aku tidak ingin terluka lagi.”

“Tidak ada jaminan dalam cinta, Ari,” kata Melani lembut. “Tapi kamu harus bertanya pada dirimu sendiri, apakah kamu benar-benar sudah melepaskannya? Karena kalau belum, kamu hanya menyakiti dirimu sendiri dengan terus menolaknya.”

Ariana terdiam. Kata-kata Melani menggema di pikirannya.

~

Malam Itu

Setelah acara selesai, Ariana mendekati Alfatra yang masih berada di tempat itu, berbicara dengan beberapa tamu terakhir. Ia menunggunya selesai, lalu berkata, “Kamu benar-benar serius tentang ini, ya?”

Alfatra menatapnya dengan mata penuh kejujuran. “Ya, Ari. Aku serius. Aku tahu aku membuat kesalahan besar, dan aku tidak bisa mengubah masa lalu. Tapi aku ingin memperbaiki masa depan kita, jika kamu memberiku kesempatan.”

Ariana menatapnya lama, lalu berkata, “Aku belum tahu apakah aku bisa memaafkanmu, Alfa. Tapi aku akan mencoba.”

Kata-kata itu adalah awal yang kecil, tetapi bagi Alfatra, itu adalah langkah besar menuju harapan yang ia tunggu-tunggu.

Episodes
1 Perjodohan dan Pertemuan Tak Terduga
2 Luka yang Belum Sembuh
3 Dua Dunia yang Bertemu
4 Melawan Tradisi
5 Langkah Pertama
6 Pilihan yang Sulit
7 Pilihan Naumi
8 Luka Lama yang Terbuka
9 Menghadapi Takdir
10 Menatap Masa Depan Bersama
11 Ujian Terbesar
12 Menjaga Cinta di Jarak Jauh
13 Kekuatan Cinta yang Teruji
14 Keputusan yang Membentuk Masa Depan
15 Menyusun Kehidupan Bersama
16 Mempersiapkan Masa Depan
17 Keputusan Besar
18 Menghadapi Jarak dan Waktu
19 Langkah Menuju Komitmen
20 Awal Baru, Tantangan Baru
21 Tahun Kedua Pernikahan
22 Ujian Terbesar
23 Menemukan Keseimbangan
24 Meniti Jalan Baru Sebagai Keluarga
25 Menghadapi Perubahan dan Tantangan Baru
26 Menemukan Harmoni dalam Perubahan
27 Krisis Kesehatan yang Mengguncang Keluarga
28 Kedekatan yang Menguatkan
29 Rumah Kecil Itu
30 Kamu Semakin Jauh
31 Kirana dan Dunia Barunya
32 MENYAMBUT HARAPAN BARU
33 MENITI KEHIDUPAN BARU
34 KISAH DI BALIK KEHANGATAN RUMAH
35 RUMAH KAKEK DAN NENEK
36 MEMBAWA KEBERSAMAAN KE KOTA
37 WARISAN NILAI DAN KEHANGATAN KELUARGA
38 MERANGKAI HARI MENUJU MASA DEPAN
39 KIRANA DAN JEJAK KELUARGA
40 JEJAK KELUARGA YANG MEMBENTUK MASA DEPAN
41 KEHANGATAN TRADISI DAN TANTANGAN BARU
42 HARMONI DALAM SEBUAH PESTA
43 KOMPROMI DAN KOMITMEN
44 LIBURAN AKHIR PEKAN
45 KEMBALI KE RUTINITAS
46 Badai Dari Luar
47 Badai Belum Berlalu
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Perjodohan dan Pertemuan Tak Terduga
2
Luka yang Belum Sembuh
3
Dua Dunia yang Bertemu
4
Melawan Tradisi
5
Langkah Pertama
6
Pilihan yang Sulit
7
Pilihan Naumi
8
Luka Lama yang Terbuka
9
Menghadapi Takdir
10
Menatap Masa Depan Bersama
11
Ujian Terbesar
12
Menjaga Cinta di Jarak Jauh
13
Kekuatan Cinta yang Teruji
14
Keputusan yang Membentuk Masa Depan
15
Menyusun Kehidupan Bersama
16
Mempersiapkan Masa Depan
17
Keputusan Besar
18
Menghadapi Jarak dan Waktu
19
Langkah Menuju Komitmen
20
Awal Baru, Tantangan Baru
21
Tahun Kedua Pernikahan
22
Ujian Terbesar
23
Menemukan Keseimbangan
24
Meniti Jalan Baru Sebagai Keluarga
25
Menghadapi Perubahan dan Tantangan Baru
26
Menemukan Harmoni dalam Perubahan
27
Krisis Kesehatan yang Mengguncang Keluarga
28
Kedekatan yang Menguatkan
29
Rumah Kecil Itu
30
Kamu Semakin Jauh
31
Kirana dan Dunia Barunya
32
MENYAMBUT HARAPAN BARU
33
MENITI KEHIDUPAN BARU
34
KISAH DI BALIK KEHANGATAN RUMAH
35
RUMAH KAKEK DAN NENEK
36
MEMBAWA KEBERSAMAAN KE KOTA
37
WARISAN NILAI DAN KEHANGATAN KELUARGA
38
MERANGKAI HARI MENUJU MASA DEPAN
39
KIRANA DAN JEJAK KELUARGA
40
JEJAK KELUARGA YANG MEMBENTUK MASA DEPAN
41
KEHANGATAN TRADISI DAN TANTANGAN BARU
42
HARMONI DALAM SEBUAH PESTA
43
KOMPROMI DAN KOMITMEN
44
LIBURAN AKHIR PEKAN
45
KEMBALI KE RUTINITAS
46
Badai Dari Luar
47
Badai Belum Berlalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!