**"Didi!" Teriak seorang lelaki saat melihat orang yang sedari tadi ingin ditemuinya.
"Kakak pertama? Kenapa kau berteriak seperti itu? Apa kata para pelayan dan Kasim kalau melihat mu seperti itu" Ujar lelaki lainnya dengan nada yang agung namun sopan.
"Aku dengar kau terluka, apakah kau baik-baik saja sekarang? Aku sangat khawatir saat mendengar berita itu." Ujarnya dengan khawatir yang tidak dibuat-buat.
Yang ditanya tersenyum lembut. selain kakak pertama dan adik keempat nya, tidak ada lagi orang di istana ini yang baik padanya.
"Tenanglah gege,aku baik-baik saja sekarang. Kakak tidak perlu cemas" Ujarnya sambil tersenyum.
"Baiklah kalau begitu"
"Wah wah, ini dia putra mahkota kerajaan Dongfeng yang tidak berguna dan anak selir yang sama tidak berguna nya" Ujar seseorang dibelakang mereka.
Mereka berbalik dan mendapati saudara kedua mereka.
Ya, mereka adalah para pangeran kerajaan Dongfeng.
"Wah kakak kedua. Lama tidak bertemu lidahmu semakin tajam saja" Ujar pangeran ketiga, Dong Fang Yu.
"Jangan panggil aku kakak dasar anak laknat" Ujar pangeran kedua,
Dong fang Yan.
"Sudah cukup kalian berdua, dan adik kedua. Kenapa kau tidak menunjukkan hormat sama sekali padaku putra mahkota" Ujar putra mahkota, Dong fang Jin.
"Hahahaha,putra mahkota? Pantaskah aku hormat pada putra mahkota sepertimu? Kau itu tidak berguna dan hanya menjadi aib bagi kerajaan Dongfeng." Ujar pangeran kedua dengan nada yang pedas dan tidak enak didengar.
Pangeran kedua lalu pergi dan sengaja menyenggol pundak pangeran ketiga.
"Uggh!"
"Kakak pertama!" Teriak pangeran ketiga melihat kakaknya kesakitan sambil memegangi dadanya.
"Kakak, perkataan kakak kedua jangan diambil hati. Itu hanya memperparah racun dalam tubuhmu" Ujarnya lagi lalu memapah kakaknya.
"Tidak apa-apa adik ketiga. Aku bisa sendiri. Jika saja aku tidak diracuni, apakah nasibku masih bisa lebih baik?" Ujar putra mahkota sambil tersenyum lemah.
"Kakak pertama, aku akan mencari cara untuk menyembuhkan mu. Ayo kita temui kakak ipar " Ujar pangeran ketiga.
~o0o~
An Xie Tian membuka matanya yang berat.
"Urgh, Sudah jam berapa ini ya?" Ujarnya dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.
"Oh iya, aku kan sudah menyebrang ke kehidupan lain" Ujarnya tersadar.
Dia(AXT) lalu memanggil XiaoMei untuk menyiapkan air untuknya mandi.
Setelah mandi, dia lalu memakai pakaiannya dan berdandan dibantu oleh XiaoMei.
~
"XiaoMei? Apakah ibuku kaya?" Ujar An Xie Tian.
"Furen? Ah,tentu saja Furen kaya. Dia mewariskan nona beberapa toko di ibu kota, dan juga uang dan perhiasan mahal lainnya" Ujar XiaoMei.
"Lalu kenapa disini aku tidak melihat uang dan perhiasan ku? Bukankah itu milikku,kemana semuanya?" Ujar An Xie Tian bingung.
"Itu, harta nona disimpan oleh er'Furen nona. Bahkan penghasilan toko juga masuk kedalam kantongnya" Ujar XiaoMei.
"Apa? Kenapa? Bukankah itu harta warisan milikku? Kenapa dia yang menyimpannya?" Ujar An Xie Tian marah.
"Itu karena er'Furen berdalih bahwa nona masih terlalu kecil untuk menyimpan uang yang banyak, dan jika nona menyimpan perhiasan mahal nanti perhiasannya akan dicuri para pelayan" Terang XiaoMei.
"Huh, dasar wanita licik. XiaoMei ayo ikut aku" Ujar An Xie Tian dengan wajah yang licik.
"Kemana nona?" Tanya XiaoMei.
"Tentu saja mengambil hartaku kembali!" Ujarnya.
~
"Furen, nona pertama datang berkunjung" Ujar pelayan memberi tahu Lu Wu Mei.
"Oh? Anak sampah itu berani datang berkunjung kesini? Hehe, biarkan dia masuk" Ujarnya.
An Xie Tian lalu masuk ke paviliun milik Lu Wu Mei dengan anggun dan tenang.
"Ah, Tian'er, kau datang? Ayo duduk" Ujar Lu Wu Mei sambil tersenyum.
"Ibu selir apa kabarmu?" Tanya An Xie Tian. Dia sengaja menambahkan kata 'selir' disana untuk menekan wanita itu.
"Ah,aku baik" Ujarnya, tangannya kini sudah mengepal dibalik sapu tangannya. 'Berani sekali anak ini memanggilku seperti itu, tunggu saja nanti,akan kubalas kau'
"Nonya, nona kedua datang" Ujar pelayan mengumumkan kedatangan An Yanran.
"Biarkan Yan'er masuk" Ujar Lu Wu Mei tersenyum.
"Ibu-..." Saat An Yanran masuk dia melihat An Xie Tian duduk disebelah ibunya.
"Jiejie? Kau disini" Ujar An Yanran sambil tersenyum.
"Ah,Meimei. Aku hanya datang berkunjung." Ujar An Xie Tian.
"Ngomong-ngomong, ibu selir. Saya ingin mengambil kembali warisan milikku yang dititipkan ke dirimu" Ujar An Xie Tian sengaja menekankan kata 'dititipkan'.
"Hmmm? Kenapa tiba-tiba Tian'er mengungkit soal ini?" Tanya Lu Wu Mei, dia tidak bisa tidak marah. Warisan itu sudah ada ditangannya sejak An Xie Tian masih berumur 10 tahun.Dan ya, dia tentu menikmati kekayaan itu. 'Dulu anak ini bahkan tidak berani meminta sedikit uang, sekarang dia berani meminta kembali warisan!?'
"Tian'er hanya ingin mengambil apa yang sudah menjadi miliknya. Lagipula sekarang umurku sudah 18 tahun, dan saya rasa sudah saatnya saya mengambil alih bisnis milik ibuku" Ujar An Xie Tian.
"Kamu, beraninya!" Ujar An Yanran marah.
"Yan'er! Jangan tidak sopan pada Jiejie mu!" Ujar Lu Wu Mei.
"Tian'er, ibu rasa kamu belum cukup mampu mengatasi hal ini"
"Tidak, saya sudah mampu. Jika ibu selir tidak memberikan warisan ibuku pada saya, maka saya akan memberitahu ayah" Ancam An Xie Tian.
"Apa!" Ujar Lu Wu Mei dan An Yanran bersamaan. Mereka masih tidak percaya bahwa An Xie Tian yang pengecut bisa seberani ini, seperti dia yang sekarang dan dulu adalah orang yang berbeda.
"Baiklah Tian'er, ibu akan memberikan warisan milikmu" Ujar Lu Wu Mei akhirnya.
'Anak sialan ini menjadi sangat berani! Awas saja nanti,akan kuberi kamu pelajaran!'
"Baiklah, terimakasih ibu selir. Sekarang saya lelah, saya akan kembali ke paviliun saya" Setelah berpamitan, An Xie Tian lalu Keluar dari paviliun milik Lu Wu Mei dan kembali ke Paviliun miliknya sendiri.
"Beraninya anak sialan itu!" Ujar Lu Wu Mei marah.
"Ibu, tenanglah" Ujar An Yanran.
"Dia ingin mengambil kekayaan yang selama ini menjadi milikku! Huh, anak sialan itu, darimana keberaniannya datang? Dulu dia bahkan tidak berani meminta uang dariku, sekarang dia bahkan berani meminta kembali warisannya!?" Ujar Lu Wu Mei.
An Yanran juga merasa bingung dengan perubahan An Xie Tian.
"Sudahlah ibu, kita akan mencari cara untuk membalas wanita sialan itu!" Ujar An Yanran penuh emosi.
"Ya, kita harus memberinya pelajaran!" Ujar Lu Wu Mei sambil tersenyum licik dan jahat.
.
.
.
(-Didi: Adik laki-laki
(-Gege: Kakak laki-laki
(-Furen : Nyonya/ Istri sah.
(-er'Furen: Untuk memanggil selir/ wanita kedua/ nyonya kedua.
(- 'er : sama seperti panggilan sayang untuk anak atau orang yang sudah kenal dekat.
(- Jiejie: Kakak perempuan.
(- Meimei: Adik perempuan.**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Diah Susanti
situ gk ngaca😡😡😡
2024-09-03
0
Dianita Indra
lanjut thor
2022-05-03
0
azka aldric Pratama
biar smgt gw ksh bunga 🌹🌹🌹 Thor
2021-12-25
1