[weird couple] #4
Lisa membanting tubuhnya diatas ranjang king size miliknya. Menatap langit-langit kamarnya dengan lampu kristal berukuran sedang yang menggantung disana, membuat pikirannya menerawang entah kemana.
Gadis itu menghembuskan napasnya kasar, merasakan otot-otot tubuhnya yang menegang karena lelah, juga kepalanya yang terasa pening.
Lalisa
(menghembuskan Napas kasar)
Hari ini ia dan Jungkook tidak jadi menonton film bersama. Mungkin mood lelaki itu berubah karena habis memelintir tangan seseorang sampai terkilir.
Jadi yang mereka lakukan hanya makan siang disebuah restoran cepat saji--dimana Lisa memesan semangkuk shrimp ball serta lemon tea, sementara Jungkook hanya memesan black burger serta satu cup cola.
Yang membuat Lisa termenung adalah apakah Jungkook yang hari ini mengajaknya berkencan, benar-benar si Jeon Byuntae Jungkook yang kemarin-kemarin menatapnya dengan tatapan mesum?
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu terus saja berkelebat di dalan kepalanya.
Lalisa
Tapi, ah, sudahlah!
(Dalam Hati)
Lisa tak mau lagi pusing-pusing memikirkan hal itu. Mungkin saja Tuhan memberitahu padanya tentang sisi baik Jungkook hari ini.
Gadis itu kemudian bangun dan terduduk ditepi ranjangnya.
Mematahkan lehernya ke kanan dan ke kiri sejenak, serta memijit tengkuknya pelan guna mengurangi rasa pegalnya.
Sesaat sebelum ia bangkit kembali, ponselnya berdenting beberapa kali, membuatnya merogoh sling bag miliknya dan meraih ponsel mahalnya dari dalam sana.
Jeon jungkook
💬: Hei, manis.
Jeon jungkook
💬: Nyonya Jeon?
Jeon jungkook
💬: Aish! Balas pesanku.
Jeon jungkook
💬: Akhirnya. Apa kau sudah Mandi?
Jeon jungkook
💬: Lalu kau sedang apa?
Jeon jungkook
💬: Memikirkanku ya?
Jeon jungkook
💬: Mengaku saja😏
Lalisa
Ck. Percaya diri sekali. Tapi sial nya, mengapa perkataannya sangat benar?
(Dalam Hati)
Jeon jungkook
💬: Lalu kau sedang apa?
Lalisa
💬: Aku sedang menonton film yadong. Puas?!
Jeon jungkook
💬: Eoh, benarkah? Kalau begitu nanti kita bisa menontonnya bersama. Atau mungkin langsung mempraktekannya saja. Hehe.
Dugaan Lisa, pasti kini Jungkook sedang tersenyum miring atau lebih tepatnya menyeringai setan. Hh~
Lalisa
💬: Aish! Sudahlah. Aku ingin mandi.
Jeon jungkook
💬: Mau kutemani? Atau ku mandikan sekalian?
Lalisa
💬: YAAAKKKKKKK!!!!!!
Dan obrolan tidak penting via pesan singkat itu pun berakhir ketika Lisa membanting ponselnya diatas ranjangnya dengan kesal.
Gadis itu bangkit dan berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya menuju kamar mandi.
Mungkin aroma mawar dari sabun cair yang biasa dipakainya dapat mendinginkan kepalanya yang sudah mendidih itu.
Tepat pada pukul setengah enam pagi Lisa membuka kedua kelopak matanya setelah terpejam selama lebih dari enam jam lamanya.
Beruntung tadi malam ia tidak memimpikan Jungkook, yang pastinya adalah mimpi buruk jika benar lelaki itu mampir ke dalam sana.
Setelah merenggangkan tubuhnya sejenak, Lisa berjalan pelan ke arah jendela besar ruang kamarnya.
Lalisa
(berjalan menuju jendela)
Ia menyibak gorden besar berwarna silver itu, dan membuka kunci jendelanya.
Gadis itu memejamkan matanya selama beberapa saat ketika angin sejuk dipagi hari itu menerpa wajahnya secara halus, dan menelusup masuk ke dalam kamarnya.
Mungkin berangkat ke kantor lebih awal tidak begitu buruk.
Jadi ia segera melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Empat puluh menit kemudian, Lisa sudah siap dengan setelan kerjanya.
Gadis itu memakai kemeja hitam dengan ukuran sedikit lebih besar dari tubuhnya, yang dimasukan ke dalam rok span sepaha berwarna biru laut, serta high heels berwarna silver setinggi sepuluh senti meter yang membalut kaki indahnya.
Tak lupa, ia melepaskan dua kancing teratas kemejanya. Meskipun tak sampai memperlihatkan belahan dadanya, tetapi tetap saja bagian dada atas dengan kulit putihnya itu terekspos sangat jelas.
Dilehernya pun menggantung dengan indah sebuah kalung emas putih dengan bandul berbentuk kupu-kupu dimana disekitarnya disematkan beberapa berlian kecil dengan warna senada. Membuatnya tampil seksi dan elegan Di saat bersamaan.
Ia juga sedikit meng-curly ujung rambutnya yang terurai, yang mampu memberikan kesan menggemaskan pada gadis itu.
Berhubung pekerjaannya adalah sebagai seorang make up artist dan pemilik dari beberapa salon kecantikan yang cukup besar, jadi ia bebas memakai outfit apapun sesuai fashion yang ia inginkan.
Sebagai informasi, walaupun ia memiliki banyak cabang untuk salon-salonnya, sesungguhnya ia hanya mengerjakan berkas-berkas pekerjaannya di salon pusatnya yang terletak dikawasan Seoul.
Setelah merapikan ujung roknya, Lisa bergegas meraih tas Chanel Caviar 9003 Include Box with Black Nickel Plat miliknya, dan bergegas keluar kamarnya.
Melangkah pasti, gadis itu menuruni anak tangga rumah mewahnya dengan senyum yang terkembang manis diwajah cantiknya.
Lalisa
(menurun anak tangga)
Lalisa
Namun belum ada lima menit, senyuman itu mengendur perlahan saat dilihatnya ada tiga orang yang sedang duduk, mengisi kursi-kursi dimeja makan.
Biasanya hanya ada dua, yaitu Ayah dan Ibunya. Tapi sekarang..
Lee chaerin
Duduk, dan segera habiskan sarapanmu. Jungkook sudah menunggumu sejak tadi.
Raut wajah Lisa berubah menjadi datar melihat ekspresi Jungkook yang sedang tersenyum sangat manis itu.
Dasar pencitraan. Lisa tahu kalau Jungkook hanya bersikap menjadi anak manis dihadapan Ayah dan Ibunya saja.
Lalisa
Ada apa kau kesini pagi-pagi begini? Memangnya tak ada pekerjaan lain, ya?
(nada tak suka)
Jeon jungkook
( mengedikkan bahunya)
Jeon jungkook
Tentu saja untuk menjemput calon istriku. Memangnya apalagi?
Lalisa
Aku bisa menyetir sendiri
Kwon jinyong
Bersikap baiklah pada calon suamimu, sayang.
Kedatangan Jungkook benar-benar merusak mood Lisa pagi ini. Apalagi setelah mendapati Jungkook yang mengangkat salah satu sudut bibirnya seakan berbisik angkuh, '
Jeon jungkook
Satu kosong, nona
Lisa mendecak samar. Ia segera menyambar roti bakar berisikan selai strawberry dihadapannya, dan segera memakannya dengan tidak berselera.
Jungkook melirik Lisa yang sedari tadi hanya membuang pandangannya ke arah jalanan diluar sana.
Jeon jungkook
Hari ini kau takkan ke kantor
Jeon jungkook
Hari ini kita akan melanjutkan kencan kita yang kemarin sempat tertunda
Lalisa
Hei, apa-apaan ini?! Siapa yang mengijinkanmu untuk membawaku pergi seenaknya?
Jeon jungkook
Tentu saja Ayah dan Ibumu.
Lalisa
(Tertawa kering seraya menggeleng pelan)
Lagi-lagi Jungkook tahu bahwa kelemahan Lisa berada pada kedua orang tuanya, sebab gadis itu sangat menyayangi mereka hingga membuatnya tak bisa berkutik dengan apa yang sudah mereka perintahkan.
Satu jam berlalu, kini kedua pasang manusia itu sudah berada disalah satu taman hiburan terbesar di Korea Selatan, Everland namanya.
Lisa terperangah ketika hamparan bunga berwarna-warni itu memanjakan matanya.
Sejujurnya, sudah lama sekali Lisa tidak berkunjung ke tempat-tempat semacam ini.
Beberapa bulan belakangan ia benar-benar disibukkan oleh pekerjaannya hingga jarang memiliki waktu luang untuk sekedar berlibur.
Bunga itu. Tangannya menari-nari lembut diatas hamparan bunga berwarna-warni itu.
Jeon jungkook
//terkekeh//
Jungkook hanya terkekeh kecil sembari mengikuti langkahnya dari belakang.
Lisa-nya yang galak, kini tenggelam dan tergantikan oleh Lisa-nya yang menggemaskan.
Jeon jungkook
Eh? Lisa-nya? Haha!
Biarkan saja Jungkook menyebutnya begitu. Toh, sebentar lagi mereka berdua akan menikah, bukan?
Jeon jungkook
( berlari menghampiri Lisa)
Jeon jungkook
Ada apa?
(nada panik)
Lisa menunjukkan jari telunjuknya yang terdapat setetes cairan merah pekat diujungnya.
Tanpa berpikir panjang, Jungkook langsung menarik jari lentik itu dan menghisap darah yang keluar dari sana.
Jeon jungkook
Memangnya kau sedang apa?
Jeon jungkook
Mengapa bisa terluka begini?
(khawatir)
Lalisa
(memperhatikan Jungkook)
Lisa memperhatikan Jungkook yang masih berusaha untuk menghentikan aliran darahnya.
Lalisa
Aku.. Aku ingin memetik bunga mawar itu
Lalisa
Tetapi malah tak sengaja menyentuh durinya.
Lalisa
(Tatapannya benar-benar tak teralihkan dari presensi pria tersebut)
Jeon jungkook
(menghela napas)
Jeon jungkook
Aku bisa memberimu ribuan bunga mawar jika kau mau. Jadi jangan bertingkah ceroboh lagi. Kau mengerti?"
(mengusap pucuk kepala lisa)
Lisa merasa ada sesuatu yang aneh telah terjadi pada dirinya.
Coba pikirkan baik-baik, bagaimana bisa seorang wanita sekeras Lisa dapat mengangguk patuh hanya karena sederet kalimat yang sarat akan perintah keluar dari mulut Jungkook?
author manis
beri Like+ subscribe, agar semangat Thor untk UP nya,
TERIMAH KASIH!!!
SEMOGA SUKA~
Comments
oshi mengantuk
keknya jungkook pas di buat dikasih 99% percaya diri
2025-03-16
0
oshi mengantuk
iya lisa MU
2025-03-16
0