Tebar Pesona

"Tiiit...Tiitt..Tiiitt.."

Alarm jam digital milik Doni berbunyi menunjukkan jam tujuh pagi. Hari ini ia libur. Ia menggapai ponselnya malas. Melihat begitu banyak panggilan dan pesan dari Jaslyn. Di lemparnya asal.

Tak lama dia teringat nama Anita. Lelaki itu, kemudian berkutat dengan ponselnya. Mencoba ingin menghubungi Anita. Menimang-nimang ponselnya hingga akhirnya ia memberanikan diri.

"Hallo.."

"Ya.. Hallo." diseberang sana menjawab.

"Ini saya. Doni."

"Doni? Doni siapa ya?" tanya Anita bingung.

"Saya pelatih gym. Teman Cacha, yang waktu itu menggantikan Cacha.

"Oh iya, saya ingat Anda. Ada keperluan apa dengan saya!"

Doni terdiam. "Boleh saya bertemu dengan Anda. Ada hal yang saya ingin bicarakan dengan Anda." lanjutnya.

"Apa itu suatu hal yang sangat penting?"

"Ya.. Sangat penting. Bisa kita bertemu dimana?"

"Baiklah. Kita bertemu di cafe dekat kantor saya. Nanti saya kirim alamatnya."

"Oke." Mereka masing-masing menutup telponnya.

Doni bergegas bersiap-siap untuk pergi menemui Anita. Ia memakai T-shirt dibalut tuxedo casual dan bawahan memakai celana slimfit. dengan potongan rambut slicked back. Dan juga lengkap dengan jam tangan yang diberikan tentunya Jaslyn.

"Perfect.. Anita, kamu pasti akan aku dapatkan. Jika kamu susah aku gapai, aku akan tetap mengejarmu."

...****************...

Satu jam kemudian, sampailah Doni di cafe yang ditujukan oleh Anita kepadanya. Disana Anita sudah sampai duluan, karena dekat kantornya. Doni melihat wanita yang dikenalinya itu sudah sampai. Ia sejenak tertegun, kenapa tidak. Anita adalah termasuk wanita yang perfeksionis dan awet muda tentunya. Sehingga tak tampak pada wajahnya sekalipun menua. Cantik.. Ya ia menang sangat cantik. Dan tentunya hatinya juga sangat baik. Sangat tega wanita itu ditinggal oleh suaminya itu.

"Maaf apakah saya terlambat." ujar Doni.

"Oh tidak. Anda tidak terlambat, saya baru saja juga sampai."

Doni menatap dengan penuh pesona. Wanita yang sudah tua itu tidak menampakkan ia tua, tapi masih saja kelihatan seperti seumuran Jaslyn. Wanita yang memikat hati Doni pada pandangan pertama kali saat di tempat fitness.

Kemudian mereka memesan dua cangkir kopi.

"Eemm maaf sebelumnya, ada apa ya mau bertemu saya." tanya Anita.

Doni tersenyum dengan ciri khasnya yang penuh karisma. Anita sempat tersipu. Tak lama berselang itu waiters pun datang membawa pesanan mereka. Mereka sejenak terdiam.

"Sebenarnya saya.. Mau berkenalan dengan Anda. Cacha bilang Anda pebisnis yang sukses. Jadi saya mau mencoba berbisnis dengan Anda."

"Oh ya.. Cacha ya.. Eem iya saya kenal dia. Dia pelatih kebugaran saya. Kira-kira Anda mau mulai yang mana untuk memulai bisnis dengan saya.

Kemudian Anita mengeluarkan map sepertinya isinya itu adalah suatu produk-produk saham yang ia jalani. Dan menjelaskan satu persatu

Sebenarnya Anita tidak sadar jika Doni ingin mengelabuinya untuk menjadi kekasihnya. Sepertinya lelaki itu jatuh cinta! Entah benar atau tidak.. Mungkin saja.. Ya!

"Aku harus bisa memilikinya, apapun itu. Harus. Urusan Jaslyn.. Akh, aku akan memutuskannya. Gumamnya dalam hati.

Senyum yang Doni berikan mampu membuat Anita salah tingkah. Kenapa tidak, lelaki itu memiliki paras tampan dan masih muda juga.

"Aku ini kenapa, kenapa aku seperti salah tingkah begini.." ujarnya dalam hati.

Mereka saling tatap, kemitri sepertinya sudah mulai ada. Sepertinya Doni berhasil membuat Nita salah tingkah.

"Oke Mas Doni, jika tidak ada lagi yang mau dibincangkan.."

"Boleh saya minta alamat email Anda.. Mbak Anita." potongnya.

Anita yang di panggil "Mbak" agak terkejut mendengar itu. "Hem.. Ya boleh!"

"Terima kasih. Oh iya nanti jika saya ingin tanya-tanya soal yang tadi, saya akan hubungi Anda.

"Oke. Kalau begitu saya duluan Mas Doni." ujar Anita.

Doni mengaguk pelan. Dan tersenyum saat dirinya di panggil "Mas" oleh Anita. "Mas.. dia panggil aku dengan sebutan itu. Semakin aku penasaran. Anita.. Sepertinya aku menyukaimu" gumamnya dalam hati. Sambil menatap punggung wanita itu yang perlahan jauh.

...****************...

Anita yang masih mengutak-atik tombol keyboard laptop miliknya. Lalu dikejutkan dengan email yang masuk. Ternyata itu dari Doni. " Kenapa dia?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!