Eps : 3 COWOK IDOLA DI SEKOLAH

Indah pun segera melangkahkan kakinya ke depan kios makanan yang ada di sekolahnya dan memesan beberapa hidangan kesukaan mereka.

Sambil berkata " Bu...aku pesan roti bakar 1 , baso 1 , mie ayam 1 , dan 3 jus appel terima kasih..."

Ibu kantin itu pun berkata " Baik Nona...tunggu sebentar..." sambil mempersilahkan Indah duduk kembali di mejanya.

Dengan Sabar indah pun duduk menunggu pesanannya siap dan matanya mulai tertuju kepada seorang pria tampan bernama Rendi yang lewat di hadapannya.

Dengan begitu santai dan di temani beberapa teman cowoknya yaitu Hamzah , Ridwan , dan Marsel. Mereka berempat adalah cowok terpopuler di sekolah itu dengan wajah tampan yang mendominasi.

Semua gadis pun jatuh cinta kepada mereka.

Namun mereka selalu dingin di hadapan para gadis itu. hanya Indah lah yang menyita perhatian mereka terutama Rendi yang sejak awal telah jatuh cinta kepadanya dan ingin menjadikannya kekasih.

Namun ia belum berani mengungkapkannya.

Rendi pun tersenyum ke arah Indah dan berkata dalam hati " Gadis yang menggemaskan. Ku harap suatu hari nanti kita akan menjadi sepasang kekasih." sambil melanjutkan perjalanannya ke sebuah meja kosong yang tidak jauh dari indah dan

teman - temannya.

Indah pun menatapnya cukup lama dan berkata dalam hati " Kenapa cowo itu selalu menatap ku. Apakah ada yang salah dengan ku...?" sambil tetap memperhatikan wajah cowo itu.

Reni pun berkata " Hei...indah ada apa dengan mu , kenapa kau menatapnya terus , apa kau menyukainya....?" sambil bertanya kepadanya.

Indah pun berkata " Tidak...aku hanya heran saja dari awal kami bertemu cowo bernama Rendi itu selalu memperhatikan ku tanpa alasan dan tersenyum kepada ku. Itu membuat ku sedikit terganggu." sambil menceritakan semuanya kepada sahabatnya itu.

Cerry pun berkata " Mungkin ia menyukai mu indah..." sambil mencoba mengambil kesimpulan tentang apa yang di ceritakan oleh sahabatnya itu.

Dengan mata yang selalu menatap ke arah cowo bernama Rendi itu indah merasakan ada sesuatu yang lain pada dirinya. Entah mengapa hatinya selalu terpaut kepada wajah tampan itu dan perasaan aneh itu muncul.

Saat sang sahabat mengatakan bahwa cowo itu memiliki sedikit perasaan kepadanya.

pipinya pun mulai merona dan mulai memikirkan segala sesuatu tentang cowo itu.

Begitu juga dengan Rendi. Mata jernihnya selalu menatap ke arah gadis berambut panjang itu dengan tatapan yang sulit di artikan ia merasakan ada getaran cinta di dalam hatinya yang perlahan mulai mendorongnya untuk lebih dekat dengannya.

Namun ia hawatir gadis itu membencinya jika ia meyatakan perasaan yang sesungguhnya kepada gadis itu.

Ia pun berkata dalam hati " Andai kau bisa menjadi milik ku. Aku akan sangat bahagia namun aku belum berani mengungkapkan semuanya kepada mu Nona manis. Aku ingin tahu siapa nama mu dan di mana tempat tinggal mu. Hati ini tidak bisa berpaling dari mu wahai gadis cantik bermata bulat."

Sambil terus menatapnya mereka pun saling memandang satu sama lain.

Hamzah pun menyadari ada sesuatu yang aneh dengan sahabatnya itu.

Ia mengenal Rendi sejak kecil dan ia tahu sifatnya yang begitu dingin kepada wanita. namun hari ini ia melihat sahabatnya itu berbeda dari biasanya ia begitu perhatian kepada gadis berambut panjang itu dan perlahan hatinya mulai menghangat saat ia menatap gadis cantik itu.

ia melihat senyuman indah yang menghiasi wajahnya saat menatap gadis itu.

Hamzah berkata " Rendi...apa kau menyukainya...? Ku perhatikan kau selalu menatapnya dengan penuh cinta , kau tidak seperti biasanya yang terkesan dingin dan angkuh saat menatap seorang wanita.

apa yang terjadi kepada mu Rendi...?"

Sambil bertanya kepadanya. Namun Rendi tidak ingin mengakui perasaannya di hadapan ketiga sahabatnya itu.

Ia berkata " kenapa kau berkata seperti itu Hamzah...? Aku tidak mungkin jatuh cinta kepada gadis lugu itu aku hanya ingin bermain - main dengannya saja. Apakah ia tertarik kepada ku atau tidak."

Sambil tersenyum kepada sahabatnya itu.

Sudut bibir Hamzah pun terlihat sedikit melengkung dan membentuk sebuah senyum yang seolah meremehkan sahabatnya itu.

Ia pun berkata " Ck...sudah kuduga kau pasti tidak akan mengakuinya. Meski pun aku bertanya langsung kepada mu. Kau adalah pria yang sangat dingin dan angkuh. Tapi ingatlah kawan cinta itu datang tiba - tiba dan jika dia sudah hadir kau tidak akan bisa lari darinya." sambil meraih gelas kaca berisi jus lemon di mejanya dan meminumnya secara perlahan.

Ridwan pun berkata " Benar cinta itu datang tiba - tiba jadi kau tidak akan bisa menolaknya jika cinta itu memenuhi hati mu. Tapi gadis itu cukup menarik bagi ku. Tidak ada salahnya jika aku mendekatinya siapa tahu dia bisa menjadi kekasih ku suatu saat nanti."

Sambil tersenyum ke arah gadis itu.

Marsel pun berkata " Dia memang cantik dan cerdas dia adalah prima dona di sekolah ini orang - orang menyebutnya indah , dan dia adalah gadis terpintar di kelasnya , ia selalu mendapatkan peringkat satu di kelasnya." sambil menjelaskan semuanya kepada

teman - temannya.

Hamzah pun berkata " itu hebat...! Berarti dia gadis yang cerdas. Ridwan sepertinya gadis itu cocok dengan mu , Coba kau dekati dia." Sambil berusaha membuat Rendi cemburu.

Dan Rendi pun mulai terpancing dengan ucapan sahabatnya itu ia berkata" Jangan harap kau bisa mendapatkannya dia tidak akan menyukai pria seperti mu Ridwan." sambil terlihat kesal dan menarik baju sahabatnya itu.

Hamzah pun berkata " Eh...apa yang terjadi dengan mu Rendi...? Bukankah kau tadi bilang bahwa kau tidak akan pernah jatuh cinta kepada gadis lugu itu. kenapa kau terlihat kesal saat aku mengatakan itu dia adalah gadis yang hebat semua orang akan berusaha mendapatkan hatinya." sambil mengatakan yang sebenarnya kepada sahabatnya itu.

Rendi pun terlihat tidak tenang dan berfikir sejenak " Hm...bagaimana kalau mereka benar...? Apakah aku tidak bisa memiliki kesempatan untuk mendekatinya." sambil berfikir dengan tenang.

Hamzah pun Melihatnya dan menatapnya dengan bingung dan penuh tanda tanya.

Lalu jam istirahat pun sudah berlalu dan mereka segera kembali ke kelas dan mulai mendengarkan apa yang di ajarkan oleh guru mereka.

Dan tanpa terasa jam pelajar telah usai dan Rendi pun keluar dari kelasnya menuju ke tempat parkiran mobil di sana supir pribadinya sudah menunggu untuk membawa pulang tuan mudanya itu.

Lalu di tengah perjalan mereka bertemu dengan Indah yang sedang berjalan kaki menuju rumahnya.

Rendi pun melihatnya dan meminta supir pribadinya untuk berhenti sejenak dan meminggirkan mobilnya.

Untuk memberikan tumpangan kepada gadis itu. Tangan lembutnya pun memengang tuas untuk membuka kaca mobilnya.

dan berkata " Permisi Nona izinkan saya untuk memberikan tumpangan kepada anda di luar cuacanya sangat panas. Kau bisa menumpang mobil ku dan aku akan mengantarkan mu pulang dengan selamat."

Sambil bersikap ramah di hadapannya.

Indah pun berkata " Oh...tidak usah rumah ku dekat dari sini terima kasih atas tumpangannya tuan muda..." sambil menolaknya secara halus dan membuat Rendi sedikit kecewa karna tidak bisa dekat dengannya.

Namun Supir pribadinya tahu bahwa tuanya itu sangat ingin memberikan tumpang kepada gadis itu.

Ia pun berkata " Nona tolong jangat tolak permintaan tuan muda saya dia hanya ingin membantu anda agar tidak kepanasan dia adalah orang yang baik jadi nona tidak perlu takut kepadanya." sambil membujuk indah agar mau naik ke mobilnya.

Indah pun tidak tega melihat ia bersedih jadi ia pun menerima tawarannya itu.

Indah berkata " Baiklah...terima kasih atas tumpangannya tuan muda..." sambil naik ke dalam mobil mewah itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!