Pertemuan yang Mengubah Segalanya

Keisha menatap Bimo dengan rasa campur aduk. Dia ingin mendengar penjelasan Bimo, tetapi di saat yang sama, dia juga ingin meluapkan semua perasaannya. Suasana kafe itu tampak ramai, tetapi keduanya seolah berada dalam dunia yang sepi.

Keisha: “Bimo, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa lo tiba-tiba menjauh? Apa lo udah nggak suka sama gue?”

Bimo: (menghela napas) “Gue suka sama lo, Keisha. Tapi... belakangan ini ada banyak hal yang bikin gue bingung. Gue juga sempat deket sama cewek lain, dan itu bikin semuanya lebih rumit.”

Keisha merasakan hatinya hancur. Semua ketakutannya seolah menjadi kenyataan.

Keisha: “Jadi, lo berani-beraninya deket sama cewek lain sambil berharap gue tetap di sini? Itu bukan cinta namanya!”

Bimo: “Nggak! Itu bukan maksud gue! Gue butuh waktu buat mikir, dan...”

Keisha: (memotong) “Dan sekarang? Apa lo butuh lebih banyak waktu? Apa gue harus menunggu lo sampai lo menemukan jawaban?”

Bimo terdiam, tidak bisa memberikan jawaban. Keisha merasakan air mata menggenang di matanya, tetapi dia berusaha keras untuk tidak menangis di hadapan Bimo. Dia merasa marah, bingung, dan terluka semua sekaligus.

---

Setelah pertemuan itu, Keisha merasa hancur. Dia berjalan pulang dengan perasaan kosong. Dalam perjalanan, dia teringat akan Dimas yang selalu ada untuknya. Dia ingin berbagi perasaannya, tetapi tidak ingin membebani Dimas.

Di rumah, Keisha berusaha menyibukkan diri dengan tugas sekolah, tetapi pikirannya terus melayang ke Bimo. Pikirannya juga tidak bisa lepas dari Dimas yang telah terbuka perasaannya padanya.

Keesokan harinya, Keisha bertemu Dimas di sekolah. Dimas tampak khawatir melihat wajah Keisha yang pucat.

Dimas: “Keis, lo baik-baik aja? Gue lihat lo kayaknya nggak enak badan.”

Keisha: (menggeleng) “Gue baik, Dim. Cuma... ada banyak yang harus dipikirkan.”

Dimas: “Kalau lo butuh waktu buat ngomong, gue siap kok. Nggak ada yang lebih penting daripada lo, Keisha.”

Keisha merasa bersyukur memiliki Dimas di sisinya, tetapi hatinya masih bergejolak dengan perasaan untuk Bimo.

---

Malam itu, Keisha akhirnya memutuskan untuk mengajak Naya dan Dimas untuk berkumpul di rumahnya. Dia perlu berbicara tentang apa yang sedang terjadi.

Keisha: “Gue butuh saran dari kalian berdua. Apa yang harus gue lakukan sama Bimo?”

Naya: “Keisha, lo udah tahu jawaban dari semua ini. Lo harus fokus pada diri sendiri. Jangan biarkan orang lain menentukan hidup lo.”

Dimas: “Iya, Keisha. Kalo Bimo bikin lo bingung, mungkin lo perlu berpikir ulang tentang hubungan ini.”

Keisha merasa bingung, tetapi dia juga merasa diteguhkan oleh dukungan dari kedua sahabatnya. Namun, saat mereka bercanda dan tertawa, dia melihat betapa Dimas selalu ada untuknya, membuatnya merasa nyaman.

Dimas: “Lo bisa jadi siapa pun yang lo mau, Keisha. Jangan takut untuk memilih jalan yang bener buat diri lo.”

---

Beberapa hari kemudian, Keisha merasakan tekanan dari keluarganya. Ibunya mengharapkan dia untuk fokus pada sekolah dan mencapai impian untuk masuk perguruan tinggi. Setiap kali mereka berbicara, selalu ada pernyataan tentang masa depan Keisha.

Ibu: “Keisha, lo harus fokus belajar. Jangan sampai terganggu sama urusan cinta yang belum jelas. Masa depan lo lebih penting.”

Keisha merasa tertekan. Ibunya tidak tahu seberapa sulitnya dia menghadapi perasaan dan konflik yang terjadi di hidupnya.

Keisha: “Ibu, itu bukan hanya soal cinta. Ini juga tentang persahabatan dan memilih siapa yang layak untuk diperjuangkan.”

Ibu: “Tapi jangan sampai lo mengorbankan masa depan lo hanya karena cinta, Keisha. Kadang cinta bisa bikin lo terpuruk.”

Keisha merasakan benturan antara harapan ibunya dan perasaannya sendiri. Dia tidak ingin mengecewakan keluarganya, tetapi dia juga tidak bisa menahan perasaannya terhadap Bimo dan Dimas.

---

Keisha memutuskan untuk menemui Bimo sekali lagi, kali ini dengan hati yang lebih tenang. Dia ingin mencari kejelasan. Di taman sekolah, mereka berdua bertemu.

Keisha: “Bimo, kita perlu bicara lagi. Gue nggak bisa terus begini.”

Bimo: “Iya, Keisha. Gue juga pengen klarifikasi semua ini. Gue tahu gue salah dan gue pengen jelasin.”

Keisha: “Lo bilang lo suka sama gue, tapi lo juga deket sama cewek lain. Itu bikin gue bingung. Gue butuh tahu apa yang sebenarnya lo rasakan.”

Bimo: “Gue bingung dengan perasaan gue sendiri. Gue suka sama lo, tapi kadang gue merasa tertekan. Semua ini bikin gue jauh dari lo.”

Keisha merasa hatinya bergejolak.

Keisha: “Mungkin kita butuh waktu buat berpikir. Kalo lo butuh waktu untuk diri sendiri, gue menghormati itu. Tapi gue juga nggak bisa menunggu selamanya.”

---

Setelah pertemuan itu, Keisha mencoba untuk fokus pada dirinya sendiri. Dia mulai lebih mendalami hobinya dan mengikuti kegiatan yang selama ini terabaikan. Naya dan Dimas selalu mendukungnya, memberi semangat setiap kali Keisha merasa down.

Naya: “Lo udah lebih ceria, Keisha. Jangan biarkan Bimo atau siapapun bikin lo merasa nggak berharga.”

Dimas: “Iya, Keisha. Lo punya banyak potensi. Cinta itu penting, tapi diri lo juga lebih penting.”

Keisha merasa lebih kuat dan percaya diri. Dia tidak lagi ingin tergantung pada keputusan orang lain.

---

Suatu hari, saat mereka berempat berkumpul, Dimas berani mengajak Keisha berbicara tentang perasaannya.

Dimas: “Keisha, bisa nggak kita bicara sebentar? Tentang kita.”

Keisha melihat Dimas dengan penuh perhatian.

Keisha: “Tentu, Dim. Apa ada yang mau lo sampaikan?”

Dimas: “Gue udah mikirin ini sejak lama. Dan, jujur, gue suka sama lo. Bukan hanya karena Bimo, tapi karena lo adalah orang yang istimewa buat gue.”

Keisha merasa terkejut, tetapi di saat yang sama, dia juga merasa senang.

Keisha: “Dimas, gue... gue hargai perasaan lo. Tapi gue masih bingung sama perasaan gue sendiri.”

Dimas: “Nggak apa-apa, Keisha. Yang penting adalah lo jujur sama diri lo sendiri. Apapun keputusan lo, gue akan menghormatinya.”

---

Keisha merasa terombang-ambing antara dua pilihan. Di satu sisi, ada Bimo yang membuatnya bingung, dan di sisi lain, Dimas yang selalu ada untuk mendukungnya. Dia merasa harus memilih jalan yang terbaik untuk dirinya sendiri.

Di tengah semua ini, ada juga tekanan dari keluarganya. Ibunya semakin menekankan pentingnya pendidikan dan masa depan. Suatu malam, setelah berbincang dengan ibunya, Keisha merasa lebih tertekan.

Ibu: “Keisha, masa depan lo lebih penting daripada segala hal. Jangan biarkan cinta bikin lo terpuruk.”

Keisha merasakan beban di dadanya. Dia harus menghadapi kenyataan bahwa dia tidak bisa terus menerus hidup dalam kebingungan.

---

Akhirnya, saat semua terasa semakin berat, Keisha memutuskan untuk bertemu dengan Dimas. Dia ingin jujur tentang perasaannya. Di sebuah taman sepi, mereka duduk di bangku sambil melihat langit malam.

Keisha: “Dimas, gue udah pikirin semuanya. Gue tahu lo selalu ada untuk gue. Dan itu bikin gue merasa nyaman.”

Dimas: “Jadi, lo udah siap buat milih, kan?”

Keisha menatap Dimas, merasakan getaran di hatinya.

Keisha: “Gue... mungkin gue belum siap untuk sepenuhnya berkomitmen, tapi gue juga nggak mau kehilangan lo sebagai sahabat.”

Dimas tersenyum, meskipun dia juga merasa sakit hati.

Dimas: “Gue akan selalu ada untuk lo, Keisha. Meskipun lo milih Bimo atau siapapun, persahabatan kita tetap yang terpenting.”

---

Episodes
1 Drama Persahabatan
2 Pertemuan yang Mengubah Segalanya
3 Menyusun Masa Depan
4 Menata Masa Depan
5 Terus Berkarya
6 Ketegangan
7 Memulai Hal Baru
8 Koneksi yang Tumbuh
9 Gejolak
10 Awal yang Baru
11 Ujian Kehidupan
12 Di Ujung Tanduk
13 Badai di Depan
14 Semangat Baru
15 Bersatu
16 Aria Gadis Ceria
17 Tersisih
18 Retak
19 Menjauh
20 Penyesalan Raka
21 Keputusan Keisha
22 Akhir Bahagia
23 Penutup
24 Episode 2: Langkah Baru dalam Kebersamaan
25 Ujian Cinta
26 Tanda Tanya di Ujung Jalan
27 Menyentuh Batas
28 Ketegangan yang Memuncak
29 Menghadapi Bayang- Bayang
30 Harapan Baru
31 Menanti Kelahiran
32 Menghadapi Tantangan Baru
33 Meniti Kembali
34 Langkah Kecil Harapan Besar
35 Hari-Hari yang Berjalan
36 Perasaan yang Tak Terucap
37 Resah
38 Bersama
39 Raka?
40 Bantuan Dinda
41 Perubahan
42 Datangnya Ibu
43 Sakit Hati
44 Penegasan Ibu
45 Tertekan
46 Melawan
47 Puncak Emosi
48 Demi Aira
49 Keras Kepala
50 Aira di Bawa Ibu?
51 Pendirian Ibu
52 Secercah Harapan
53 Campur Aduk
54 Dukungan Sekitar
55 Lelah
56 Kecelakaan
57 Meredup
58 Ketegasan Raka
59 Memanas
60 Ketegangan yang Memuncak
61 Ayah Keisha
62 Perpisahan yang Penuh Emosi
63 Menjalani Hari Baru
64 Ayah Ibu
65 Pindah Rumah
66 Kehangatan Rumah
67 Arya?
68 Harapan Aira
69 Pertemuan
70 Mulai di Terima
71 Keluarga Keisha
72 Arya Datang
73 Rumah Baru
74 Arya Pamit
75 Arya Pamit
76 Membangun Harapan di Rumah Baru
77 Harapan Tergantung
78 Menjemput Restu di Rumah Lama
79 Kunjungan Tak Terduga
80 Memperbaiki yang Retak
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Drama Persahabatan
2
Pertemuan yang Mengubah Segalanya
3
Menyusun Masa Depan
4
Menata Masa Depan
5
Terus Berkarya
6
Ketegangan
7
Memulai Hal Baru
8
Koneksi yang Tumbuh
9
Gejolak
10
Awal yang Baru
11
Ujian Kehidupan
12
Di Ujung Tanduk
13
Badai di Depan
14
Semangat Baru
15
Bersatu
16
Aria Gadis Ceria
17
Tersisih
18
Retak
19
Menjauh
20
Penyesalan Raka
21
Keputusan Keisha
22
Akhir Bahagia
23
Penutup
24
Episode 2: Langkah Baru dalam Kebersamaan
25
Ujian Cinta
26
Tanda Tanya di Ujung Jalan
27
Menyentuh Batas
28
Ketegangan yang Memuncak
29
Menghadapi Bayang- Bayang
30
Harapan Baru
31
Menanti Kelahiran
32
Menghadapi Tantangan Baru
33
Meniti Kembali
34
Langkah Kecil Harapan Besar
35
Hari-Hari yang Berjalan
36
Perasaan yang Tak Terucap
37
Resah
38
Bersama
39
Raka?
40
Bantuan Dinda
41
Perubahan
42
Datangnya Ibu
43
Sakit Hati
44
Penegasan Ibu
45
Tertekan
46
Melawan
47
Puncak Emosi
48
Demi Aira
49
Keras Kepala
50
Aira di Bawa Ibu?
51
Pendirian Ibu
52
Secercah Harapan
53
Campur Aduk
54
Dukungan Sekitar
55
Lelah
56
Kecelakaan
57
Meredup
58
Ketegasan Raka
59
Memanas
60
Ketegangan yang Memuncak
61
Ayah Keisha
62
Perpisahan yang Penuh Emosi
63
Menjalani Hari Baru
64
Ayah Ibu
65
Pindah Rumah
66
Kehangatan Rumah
67
Arya?
68
Harapan Aira
69
Pertemuan
70
Mulai di Terima
71
Keluarga Keisha
72
Arya Datang
73
Rumah Baru
74
Arya Pamit
75
Arya Pamit
76
Membangun Harapan di Rumah Baru
77
Harapan Tergantung
78
Menjemput Restu di Rumah Lama
79
Kunjungan Tak Terduga
80
Memperbaiki yang Retak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!