pindah kota

Setelah terjadi pertengkaran hebat.

Untung saja, suasana bisa terkendali, Sikap jaka yang memang pada dasarnya memang ,suami yang penuh tanggung jawab dan sayang keluarga kecil nya.

Jaka tidak mau, jika keluarga kecil nya hancur, seperti keluarga besarnya.

Aya kembali bekerja seperti biasanya.

Hari demi hari, mereka lalui bersama, keadaan ternyata semakin membaik, disaat keterpurukan keluarga nya mulai terasa.

Dua Minggu kemudian, Aya sudah kehabisan kesabaran dengan Rena.

Dengan terpaksa, Rena pun akhirnya dibawa ke hadapan bos besar Aya, guna menjelaskan berapa nominal uang yang masih dipegang oleh Rena.

Singkat cerita, bos besar tidak mau memberi aya kesempatan, padahal sudah jelas jika uang Aya, masih banyak diluar, terlebih hanya tinggal menunggu waktu seminggu lagi, untuk Aya bisa menarik uang pribadi nya.

Sayang sekali, bos akhirnya menemui jaka, tentu saja jaka marah saat bos besar, tidak mau memberi mereka waktu hingga sampai saat Aya gajian.

Dengan terpaksa, Jaka memberikan dua sepeda motor nya sebagai jaminan.

Akhirnya malam itu juga, bos aya membawa motor milik jaka, dan akan dikembalikan saat jaka sudah bisa mengembalikan, sisa uang modal yang dipakai teman Aya.

Jaka memang sedang belajar ilmu kebatinan, dimana guru jaka lebih sering menasehati jaka.

Jika hartanya yang dia punya, akan dipertanyakan nanti diakhir hari perhitungan dan jaka pun meminta agar dapat harta yang secara Islam menurut ajaran agama nya.

Kala itu, Jaka menunggu Aya pulang bekerja, dengan segala persiapan yang sudah matang.

Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam, Aya baru saja sampai didepan pintu rumah nya.

"Aya, sebaiknya kamu cepat kemasi barang barang,yang kamu butuhkan, sementara itu,aku sudah mengangkut semua barang yang akan aku titipkan pada saudara ku."

Ucap Jaka yang menyuruh Aya langsung bersiap siap untuk pulang.

"Kita mau kemana Jaka?.

Tanya Aya yang masih belum mengerti maksud Jaka.

"Kita tinggal kan tempat ini, dan mulai hidup dari awal lagi,"

Ajak jaka yang memeluk tubuh Aya istrinya.

"Tidak jaka, aku tidak mau, seminggu lagi aku gajian,aku bisa menutupi semua kekurangan itu."

Jawab Aya yang keberatan dengan ucapan Jaka.

"Sekarang terserah kamu Aya, jika nanti ada sesuatu terjadi pada kamu, aku sudah tidak peduli lagi."

Ucap Jaka yang menjelaskan maksud kepergian nya.

Aku melakukan ini demi kebaikan kamu dan anak anak kita, aku tidak mau sesuatu yang buruk terjadi pada keluarga kita, setidaknya kita masih punya tempat untuk sekedar pulang kembali,"

Ajak jaka yang terus menjelaskan pada Aya.

Mendengar ucapan Jaka, Aya pun mulai luluh hatinya, tidak mau kesalahan kedua kalinya terjadi lagi karena ulahnya sendiri, hingga menyebabkan keluarga nya yang ikut menderita.

Malam itu juga Jaka membawa pulang Aya dan kedua anaknya, untuk tinggal sementara bersama orang tua nya.

Dengan baju yang ada di badan, tanpa sempat ada persiapan yang lebih, terlebih hanya membawa uang sisa seadanya.

Awalnya, Jaka disambut baik oleh keluarga nya, hanya saja saat mendengar kabar tentang perihal jaka, semua pun langsung berubah.

Orang tua dan para saudara nya justru menyalahkan nya, terlebih pada Aya.

Hanya karena uang lima puluh juta, Jaka meninggal kan ratusan juta rupiah yang belum sempat aya tarik.

Disana lah perang mulut terjadi, Aya hanya bisa menangis saat jaka mati-matian membelanya, terlebih Aya merasa sakit hati pada Sikap keluarga jaka.

Padahal setiap bulan nya, jaka selalu memberikan uang tanpa harus dikembalikan, disaat jaka sedang diatas, semua nya seakan tunduk pada Jaka, tapi disaat jaka terpuruk, justru hinaan dan cacian yang mereka balas pada jaka.

Karena merasa tidak kuat dengan ucapan keluarga jaka, walaupun memang tidak semua nya, hanya saja, ucapan itu sangat menusuk hati Aya yang paling dalam, hingga keluar lah sumpah serapah yang tidak bisa Aya pendam.

"Nanti, suatu saat nanti!, kalian akan merasakan apa yang sedang aku rasakan!, bahkan lebih, ingat itu!, dunia masih berputar,"

Ucap Aya pada sumpah serapah nya didepan Jaka.

"Aya, tidak baik kamu ngomong seperti itu, kamu sendiri saja tidak kuat kan."

Ujar jaka yang masih begitu sabar pada keluarga nya.

"Tapi mereka keterlaluan Jaka, aku tidak bisa menerima semua ini, mereka semua tidak tahu diri."

Ucap Aya yang terus menangis.

Melihat istrinya yang sangat tertekan, membuat Jaka berinisiatif untuk mengajak Aya pulang kerumah orang tua Aya yang ada di Jawa tengah, mungkin dengan Aya pulang, kondisi mental nya tidak terganggu seperti saat ini.

Malam itu juga, Jaka langsung mengajak Aya, untuk pulang ke tanah kelahiran Aya.

Setibanya di rumah, semua nya terlihat masih biasa saja.

Hingga saat Aya membicarakan tentang usahanya, barulah semua keluarga Aya pun kaget, bahkan tak percaya jika ternyata Aya sudah bangkrut, terlebih karena tertipu oleh teman Aya sendiri.

Sebulan Jaka mencoba bertahan, hingga saat tengah malam penyakit Aya kambuh.

Seluruh tubuh nya bergetar cepat, benar saja, Aya kejang saat mengalami banyak tekanan.

Jaka yang tahu kebiasaan Aya pun, langsung marah pada keluarga Aya.

"Apa kalian tidak sadar, jika semalaman Aya kejang, itu pertanda jika Aya sedang mengalami goncangan jiwa !!!."

Ucap Jaka yang marah pada keluarga Aya.

Aku pikir setelah aku bawa pulang, Aya bisa tenang, ternyata aku salah, justru Aya semakin parah,"

Ujar Jaka yang langsung mengajak Aya pulang lagi ke kota kelahiran Jaka.

Dengan uang sisa, mereka pun langsung pulang kembali ke tanah kelahiran jaka yaitu, Jawa Barat, dan meninggal kan tanah kelahiran aya sendiri, yaitu kelahiran jawa tengah.

Dari awal pernikahan mereka, memang banyak yang tidak setuju, karena saat itu, masih percaya dengan hukum adat.

Bila mana seorang laki laki Sunda yang menikah dengan gadis jawa,

maka pernikahan mereka akan selalu dalam ketidak harmonisan, atau sering disebut "Awet rajet" dalam istilah bahasa Sunda yang artinya, "pernikahan yang terus dipertahankan meskipun sering terjadi cekcok atau ribut dalam rumah tangga nya";

Jaka mengajak Aya untuk tinggal sementara di salah satu saudara Jaka, sayangnya, Jaka harus menerima kenyataan pahit jika saudara nya pun tidak bisa menerima nya, bahkan lebih sering mengadu pada ayah Jaka.

Hingga akhirnya, ayah Jaka memberikan kunci gudang yang sudah lama ditinggal kan oleh ayahnya.

Dengan senang hati, Aya memilih untuk tidur di gudang dari pada harus menjadi beban keluarga Jaka.

Awalnya Jaka menolak ajakan Aya, terlebih, jika Jaka yang merasa tidak tega, jika harus membiarkan anak dan istrinya tidur ditempat yang tidak layak.

Aya pun tetap saja pada pendiriannya, lebih baik tinggal digubuk sekalian, dari pada harus hidup menumpang yang selalu menjadi benalu seperti saat kemarin.

Dengan tempat seadanya, tidak ada apapun di sana, listrik, air, bahkan tempat tidur pun tidak ada, mau tidak mau, Jaka harus menerima kenyataan itu, terlebih Aya yang tidak merasa keberatan sedikit pun.

Satu tahun berlalu.

Hidup dengan penghasilan sebulan tiga ratus ribu dari upah yang Aya dapatkan dari pekerjaan nya sebagai penjaga cafe.

Bahkan untuk makan sehari hari, Jaka dan kedua anaknya, harus menunggu Aya yang pulang dari bekerja.

"Ayah, Nana dan Nunu, makan lah dulu,"

Ucap Aya yang menyuruh suami dan anaknya makan.

"Kamu sudah makan mah?, makanlah bersama dengan kita."

Ajak jaka pada Aya.

Kalina saja yang makan, aku sudah banyak makan disana."

Jawab Aya yang langsung pergi kekamar mandi. Aya menangis menyesali perbuatannya.

Karena kesalahan nya, Jaka dan kedua anaknya kini menjadi menderita, dari pagi sampai siang, Jaka dan kedua anaknya harus terpaksa berpuasa, dan baru bisa makan setelah Aya kembali pulang kerja.

Seandainya Jaka tahu, Jaka tidak akan makan makanan yang diberikan oleh Aya, karena sebenarnya makanan itu adalah jatah makan siang Aya, yang sengaja dibungkus dengan alasan sedang berpuasa di tempat kerjanya.

"Cukup aku yang merasakan, kalian jangan sampai kelaparan seperti aku."

Ucap Aya didalam hati nya sambil dengan matanya yang memandang wajah ketiganya.

Setelah selesai makan, Jaka pun langsung berpamitan pada Aya.

"Mah, jaga anak anak, ayah akan cari uang, semoga saja ayah bisa sedikit demi sedikit membantu keuangan kita kembali."

Ucap Jaka yang meninggal kan Aya dengan kedua anak nya.

Setelah Jaka pergi, Nana pun melihat Aya yang sedang menghitung uang nya.

"Mah, kenapa uang kita jadi receh begini, biasanya mamah suka kasih buat Nana, mana uang yang warna merah itu mah, kenapa sekarang mamah ngga punya,"

Tanya Nana yang sudah beranjak dewasa.

"Kita bukan seperti dulu lagi, justru kita harus belajar dari awal lagi, mamah janji, kita bisa hidup seperti dulu lagi."

Jawab Aya yang langsung memeluk kedua anaknya.

Dengan lampu penerangan dari kapas dan minyak goreng jelantah, mereka bertahan hidup, terlebih dengan air yang harus meminta pada tetangga depan dan sebelah mereka.

Hidup terbalik seratus delapan puluh derajat, membuat Aya semakin tersiksa.

hidup yang biasa berkecukupan, kini berubah menjadi kekurangan.

Kini Aya tahu, jika hidup nya hanya sendirian, teman, saudara, bahkan orang tua sekalipun, justru menyalahkan mereka, tanpa support dan dukungan yang seharusnya Aya dan Jaka dapat kan.

Inilah titik dimana kita bisa menilai, antara keluarga, teman, saudara, yang sering kita bantu.

pada dasarnya, sebaik apa pun kamu, kamu akan tertinggal di saat kamu tidak punya apa apa.

Hanya tinggal keluarga kecil yang sampai saat ini masih setia, menemani setiap suka dan duka.

Mampu bertahan menghadapi keadaan yang mau tidak mau, harus dilanjutkan, itu adalah cara utama untuk tetap bisa menikmati kehidupan ini.

Terpopuler

Comments

Rihall Pen

Rihall Pen

padahal kan seminggu lagi gajian😌

2024-11-02

1

Isnanto Fajar Nugroho

Isnanto Fajar Nugroho

fakta

2024-11-14

1

💫0m@~💞

💫0m@~💞

begitulah realita kehidupan 😥

2024-11-13

1

lihat semua
Episodes
1 awal mula
2 berbagi modal
3 kesalahan terbesar
4 kehancuran
5 pindah kota
6 sebungkus nasi untuk bertiga
7 Hidup di jalan
8 Kompor pembuka jalan
9 kabur saat ada pembeli
10 Rahasia dibalik keluarga jaka
11 Terasingkan keluarga sendiri
12 kerja pertama Jaka
13 Terima kasih untuk para penipu
14 Masuk penjara
15 menolak pekerjaan
16 Lampu minyak bersumbu kapas
17 Undian dari bungkus kopi kosong
18 Teman terbaik dari sebatas teman
19 Modal yang tak terduga
20 Sekilas tentang Jaka
21 mulai berjualan bakso
22 Tabungan Aya
23 Baju bekas Aya
24 Pernikahan Aya dan Jaka (Satu bulan sebelum menikah dadakan)
25 Bertahan di kota hujan
26 kisah cinta Aya
27 Pelet Jaka penarik hati Aya
28 Nikah tanpa restu
29 pertikaian di acara ijab kabul
30 Terpisah setelah menikah
31 pacaran setelah menikah
32 Jatuh cinta setelah menikah
33 Haid pertama
34 Dibalik sebuah nama
35 perbedaan dan bahan perbandingan
36 Hamil pertama
37 Tertipu oleh teman dekat
38 operasi Caesar Aya
39 Pasrah dan berserah diri
40 Titip anak
41 Alam sehari, makan sekali
42 Menjemput si buah hati
43 Terpilih menjadi Admin
44 Jabatan yang menyiksa diri sendiri
45 Jaka dimata Aya
46 Siksa masa lalu
47 Hamil kedua Aya
48 Bimbang
49 Nasihat seorang teman
50 Doa Aya
51 Operasi kedua
52 Perkenalan dengan bos Jaka
53 Ajakan bertemu dengan bos
54 Tawaran kerja sama
55 Listrik untuk keluarga Jaka
56 Kelahiran normal Aya
57 Motor baru setelah melahirkan
58 Karyawan Pertama Aya dan Jaka
59 Tertipu dengan kinerja sang adik ipar
60 Di khianati karyawan sendiri
61 Pendarahan hebat
62 putus asa di bulan puasa
63 Terjerat hutang rentenir
64 Modal seadanya
65 Menjadi YouTubers
66 Menjadi penulis novel
67 Belajar lebih baik
68 Sembunyi
69 Menabung harian
70 Sakit berkepanjangan
71 Bergantung pada obat
72 Donatur dari langganan warung
73 Mencoba untuk bangkit
74 Ajakan untuk bekerja
75 Janji semu
76 Gaji dari novel
77 Buka cabang
78 Rezeki tak terduga
79 Tetap sederhana
80 Hidup berdua
Episodes

Updated 80 Episodes

1
awal mula
2
berbagi modal
3
kesalahan terbesar
4
kehancuran
5
pindah kota
6
sebungkus nasi untuk bertiga
7
Hidup di jalan
8
Kompor pembuka jalan
9
kabur saat ada pembeli
10
Rahasia dibalik keluarga jaka
11
Terasingkan keluarga sendiri
12
kerja pertama Jaka
13
Terima kasih untuk para penipu
14
Masuk penjara
15
menolak pekerjaan
16
Lampu minyak bersumbu kapas
17
Undian dari bungkus kopi kosong
18
Teman terbaik dari sebatas teman
19
Modal yang tak terduga
20
Sekilas tentang Jaka
21
mulai berjualan bakso
22
Tabungan Aya
23
Baju bekas Aya
24
Pernikahan Aya dan Jaka (Satu bulan sebelum menikah dadakan)
25
Bertahan di kota hujan
26
kisah cinta Aya
27
Pelet Jaka penarik hati Aya
28
Nikah tanpa restu
29
pertikaian di acara ijab kabul
30
Terpisah setelah menikah
31
pacaran setelah menikah
32
Jatuh cinta setelah menikah
33
Haid pertama
34
Dibalik sebuah nama
35
perbedaan dan bahan perbandingan
36
Hamil pertama
37
Tertipu oleh teman dekat
38
operasi Caesar Aya
39
Pasrah dan berserah diri
40
Titip anak
41
Alam sehari, makan sekali
42
Menjemput si buah hati
43
Terpilih menjadi Admin
44
Jabatan yang menyiksa diri sendiri
45
Jaka dimata Aya
46
Siksa masa lalu
47
Hamil kedua Aya
48
Bimbang
49
Nasihat seorang teman
50
Doa Aya
51
Operasi kedua
52
Perkenalan dengan bos Jaka
53
Ajakan bertemu dengan bos
54
Tawaran kerja sama
55
Listrik untuk keluarga Jaka
56
Kelahiran normal Aya
57
Motor baru setelah melahirkan
58
Karyawan Pertama Aya dan Jaka
59
Tertipu dengan kinerja sang adik ipar
60
Di khianati karyawan sendiri
61
Pendarahan hebat
62
putus asa di bulan puasa
63
Terjerat hutang rentenir
64
Modal seadanya
65
Menjadi YouTubers
66
Menjadi penulis novel
67
Belajar lebih baik
68
Sembunyi
69
Menabung harian
70
Sakit berkepanjangan
71
Bergantung pada obat
72
Donatur dari langganan warung
73
Mencoba untuk bangkit
74
Ajakan untuk bekerja
75
Janji semu
76
Gaji dari novel
77
Buka cabang
78
Rezeki tak terduga
79
Tetap sederhana
80
Hidup berdua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!