kehancuran

Pagi pagi, Aya sudah harus menghadap bos besar langsung, masalah nya, kembali pada barang yang dianggap hilang, terlebih saat pengecekan barang.

Aya sendiri yang mengecek nya, dan Aya sendiri yang menurunkan bahannya untuk digelar dan kemudian dipotong untuk dijadikan komponen komponen bahan yang kemudian akan dijahit oleh bagian operator.

"Aya, kamu sudah ditunggu bos besar."

Ujar kepala gudang yang juga ikut dipanggil bersama dengan bapak kepala cutting.

ketiganya pun, mau tidak mau harus menghadap bos besar kambali, guna menghitung bahan yang sudah berbentuk menjadi komponen.

"Kenapa yah, cuma bertiga, satu lagi mana mana yah?."

Tanya bos besar yang memang berkebangsaan Korea.

"Maksudnya siapa bos?."

Tanya pak Agus yang kebetulan menjabat sebagai kepala gudang.

"Aya yah, memang nya kamu bagian apa?, sebenarnya kamu admin bagian cutting apa gudang?."

Tanya bos besar yang sudah mahir berbahasa Indonesia.

"Mister, Aya ini admin bagian cutting, hanya saja, saat ini kita kekurangan Admin gudang, jadi kita pinjam dulu Aya untuk membantu jalannya gudang, sambil menunggu ada orang baru."

Jawab pak Toni yang menjabat sebagai kepala cutting disana.

"Oh, kenapa  yah saya baru tahu, kenapa tidak bilang kalau Aya ada dua bagian, lalu siapa yang membuat laporan barang masuk, barang keluar dan barang yang siap digunakan?."

Tanya bos besar yang belum tahu jika Aya memang memiliki andil yang cukup besar di perusahaan milik nya.

"Kita sudah minta orang untuk mengisi bagian gudang mister, hanya saja, bagian kantor belum memberikan kami izin, selagi masih bisa dipegang oleh Aya, kenapa juga harus menambah orang lagi."

Jawab pak Agus yang pernah meminta tambahan orang dibagian gudang.

"Aya, bahan yang kemarin hilang, ternyata masih tertinggal di pesawat, pihak penerbangan baru saja memberi kabar.''

Ujar bos besar yang sudah mengira jika Aya dan staff lainya salah menghitung barang.

Setelah memberi tahu Aya, kepala gudang dan kepala cutting, tanpa meminta maaf, bos besar menyuruh mereka kembali ke tempat kerja mereka masing masing.

"Enak banget jadi bos, kemarin aku dimaki maki didepan semua karyawan, bapak bisa bayangin, gimana malunya Aya pak, sampai istirahat pun semua karyawan masih melihat wajah aya."

Ujar Aya yang menceritakan saat Aya sedang dimarahi oleh bos besar.

"Sabar Aya, jika kita salah habis kita, tapi jika bos yang salah, ya tetap saja kita yang salah."

Ucap Pak Toni yang membuat ketiganya tertawa, Sementara masalah bos besar beres, berbeda dengan masalah usaha nya dengan Rena.

"Rena, ini sudah mau seminggu dari gaji para karyawan, masa kamu cuma dapat dua ratus juta, setengah lagi nya kapan?."

Tanya Aya yang mendatangi pabrik Rena.

"Sabar Aya, uangnya masih diluar, banyak karyawan yang belum bayar Aya."

Jawab Rena yang memberi alasan pada Aya, yang sedang menagih hutang nya.

"Rena, bos besar tidak akan mau tahu, sebelum ada kamu, aku dan bos besar, tidak ada masalah apa pun, kamu jangan buat masalah Rena?."

Ujar Aya yang marah pada Rena.

Semua orang tertuju pada wajah Rena, tentu saja karena Rena memang karyawan disana, sedangkan Aya, memang bukan siapa siapa.

"Rena, aku tidak mau sampai suamiku marah gara gara kamu, modal yang aku berikan, itu sudah terlanjur besar, awal nya aku percaya sama kamu Rena, jujur saat ini aku sudah tidak percaya lagi dengan kamu."

Ucap Aya yang terdengar oleh satpam perusahaan Rena.

"Sabar bu, lebih baik nanti saja dibicarakan nya, apa lagi banyak karyawan lain yang sedang beristirahat."

Ujar pak satpam yang mencoba menenangkan hati Aya.

"Iya pak, saya cuma mau kasih tau saja, kalau tidak mau dibikin malu disini, setidaknya kamu ada dirumah, jangan terus kabur kaburan."

Tegas Aya pada Rena yang sudah terlihat gemetaran.

Aya pun kembali lagi ke pabrik tempat nya bekerja, sementara itu, bos besar Aya sampai datang ke pabrik Aya, guna menanyakan sisa modal yang masih kurang.

Mau tidak mau,aya pun harus merelakan uang tabungan nya untuk menutupi kekurangan modal Rena, bahkan itu juga masih kurang sebesar lima puluh juta.

"Ci, nanti kurangnya, soalnya banyak karyawan yang tiba tiba keluar, sementara itu, bukan hanya satu pabrik, Masih ada empat pabrik yang terpaksa macet karena belum gajian."

Ujar Aya yang terpaksa berbohong pada bos besar nya.

"Ya sudah Aya, kapan kira kira kamu bisa setoran."

Tanya Cici yang merupakan bos besar Aya. "Kalau dua Minggu lagi gimana ci?."

Ujar Aya yang meminta waktu pada bosnya,

"Ya sudah,aku akan datang dua Minggu lagi Aya."

Ujar Cici yang langsung pergi meninggalkan Aya.

"Aduh, tahu begini aku tidak keluar kan kemarin modal aku, mana sudah jadi belanjaan."

Ucap Aya yang sudah membeli barang barang pesanan teman temannya, tentu saja menggunakan uang tabungan Aya dan jaka sebesar seratus tujuh puluh juta.

Setibanya dirumah

"Aya, tadi Cuci telpon aku, katanya kamu kurang setoran bulan ini."

Ujar Jaka yang langsung menanyakan nya pada Aya.

"Iya Jaka, masih kurang lima puluh juta, sabar lah dulu."

Jawab Aya yang langsung masuk ke dalam kamar nya.

"Kalau cuma kurang Lima puluh juta, kenapa tidak kamu pakai uang tabungan kita saja."

Ujar Jaka yang belum tahu jika uang tabungan sudah habis terkuras.

"Aku bingung Jaka, ternyata benar kata kamu, Rena tidak baik, dia masih kurang dua ratus juta, terpaksa aku tutup pakai uang tabungan kita, sedangkan sisanya aku sudah belanjakan jaka."

Ujar Aya yang langsung menangis diatas tempat tidur nya.

Sementara jaka langsung mengecek isi tabungan mereka berdua, Benar saja, hanya tertinggal lima belas juta, membuat Jaka tak bisa menahan amarahnya.

Seketika, pertengkaran pun terjadi,Jaka lebih memilih untuk pergi dari rumah nya bersama anak anak nya,dan membiarkan Rena hidup sendiri di sini,

"Kamu mau kemana ayah."

Tanya Aya yang melihat Jaka pergi membawa kedua anaknya.

Sekarang, kamu belajar urus diri kamu sendiri, sementara aku akan membawa anak anak ku pulang, dari pada terus disini."

Jawab jaka yang langsung pergi meninggalkan Aya seorang diri

Aya yang merasa bersalah, tidak mau mengejar jaka, aya menyadari jika semua ini terjadi karena kesalahannya.

Dengan tangisan, Aya mencoba mengikhlaskan kepergian Jaka yang membawa kedua anak nya ikut bersama nya.

Karena hari sudah malam, Aya pun mencoba untuk menutup matanya.

Berharap bisa istirahat sejenak, Sayangnya, hati nya masih mengingat Jaka dan kedua anak nya, tentu saja kesedihan itu puncak kehancuran hidupnya.

Terdengar suara pintu diketuk dari luar, membuat Rena terbangun dari tidurnya, Matanya langsung menatap mata orang yang sedang berdiri di depan pintu rumah nya.

"Aku pikir kamu akan benar benar pergi," Tanya Aya yang melihat Jaka suami yang kembali lagi.

"Aku tidak setega itu Aya, walaupun aku marah, tapi hati kecil ku tidak bisa meninggalkan kamu, terlebih saat aku melihat mata Nunu dan Nana, jelas sekali aku langsung melihat wajah kamu Aya."

Jawab Jaka yang langsung memeluk tubuh Aya.

Mereka pun langsung hanyut dalam momen kebersamaan yang tidak pernah mereka rasakan sebelum nya.

Hanya saja, kembali nya Jaka, bukan berarti masalah akan hilang, justru disinilah.

peran penting jaka sangatlah dibutuhkan oleh sosok Aya.

Bagaimana nasib mereka berdua

Lantas kenapa sampai bisa pindah ke luar kota dan kembali ke kota kelahiran jaka, suami setia Aya, nanti kan kelanjutan nya, di update terbaru nya setiap hari.

Terpopuler

Comments

Rihall Pen

Rihall Pen

jaka tidak bisa meninggalkan istrinya😊

2024-11-02

1

Luzor

Luzor

Ceritanya dalem banget, semangat terus bikin karyanya kak

2024-11-04

0

✎ᴏᴛᴛᴀɴ🦉✍

✎ᴏᴛᴛᴀɴ🦉✍

Abis koma kasih spasi ya kak..

2024-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 awal mula
2 berbagi modal
3 kesalahan terbesar
4 kehancuran
5 pindah kota
6 sebungkus nasi untuk bertiga
7 Hidup di jalan
8 Kompor pembuka jalan
9 kabur saat ada pembeli
10 Rahasia dibalik keluarga jaka
11 Terasingkan keluarga sendiri
12 kerja pertama Jaka
13 Terima kasih untuk para penipu
14 Masuk penjara
15 menolak pekerjaan
16 Lampu minyak bersumbu kapas
17 Undian dari bungkus kopi kosong
18 Teman terbaik dari sebatas teman
19 Modal yang tak terduga
20 Sekilas tentang Jaka
21 mulai berjualan bakso
22 Tabungan Aya
23 Baju bekas Aya
24 Pernikahan Aya dan Jaka (Satu bulan sebelum menikah dadakan)
25 Bertahan di kota hujan
26 kisah cinta Aya
27 Pelet Jaka penarik hati Aya
28 Nikah tanpa restu
29 pertikaian di acara ijab kabul
30 Terpisah setelah menikah
31 pacaran setelah menikah
32 Jatuh cinta setelah menikah
33 Haid pertama
34 Dibalik sebuah nama
35 perbedaan dan bahan perbandingan
36 Hamil pertama
37 Tertipu oleh teman dekat
38 operasi Caesar Aya
39 Pasrah dan berserah diri
40 Titip anak
41 Alam sehari, makan sekali
42 Menjemput si buah hati
43 Terpilih menjadi Admin
44 Jabatan yang menyiksa diri sendiri
45 Jaka dimata Aya
46 Siksa masa lalu
47 Hamil kedua Aya
48 Bimbang
49 Nasihat seorang teman
50 Doa Aya
51 Operasi kedua
52 Perkenalan dengan bos Jaka
53 Ajakan bertemu dengan bos
54 Tawaran kerja sama
55 Listrik untuk keluarga Jaka
56 Kelahiran normal Aya
57 Motor baru setelah melahirkan
58 Karyawan Pertama Aya dan Jaka
59 Tertipu dengan kinerja sang adik ipar
60 Di khianati karyawan sendiri
61 Pendarahan hebat
62 putus asa di bulan puasa
63 Terjerat hutang rentenir
64 Modal seadanya
65 Menjadi YouTubers
66 Menjadi penulis novel
67 Belajar lebih baik
68 Sembunyi
69 Menabung harian
70 Sakit berkepanjangan
71 Bergantung pada obat
72 Donatur dari langganan warung
73 Mencoba untuk bangkit
74 Ajakan untuk bekerja
75 Janji semu
76 Gaji dari novel
77 Buka cabang
78 Rezeki tak terduga
79 Tetap sederhana
80 Hidup berdua
Episodes

Updated 80 Episodes

1
awal mula
2
berbagi modal
3
kesalahan terbesar
4
kehancuran
5
pindah kota
6
sebungkus nasi untuk bertiga
7
Hidup di jalan
8
Kompor pembuka jalan
9
kabur saat ada pembeli
10
Rahasia dibalik keluarga jaka
11
Terasingkan keluarga sendiri
12
kerja pertama Jaka
13
Terima kasih untuk para penipu
14
Masuk penjara
15
menolak pekerjaan
16
Lampu minyak bersumbu kapas
17
Undian dari bungkus kopi kosong
18
Teman terbaik dari sebatas teman
19
Modal yang tak terduga
20
Sekilas tentang Jaka
21
mulai berjualan bakso
22
Tabungan Aya
23
Baju bekas Aya
24
Pernikahan Aya dan Jaka (Satu bulan sebelum menikah dadakan)
25
Bertahan di kota hujan
26
kisah cinta Aya
27
Pelet Jaka penarik hati Aya
28
Nikah tanpa restu
29
pertikaian di acara ijab kabul
30
Terpisah setelah menikah
31
pacaran setelah menikah
32
Jatuh cinta setelah menikah
33
Haid pertama
34
Dibalik sebuah nama
35
perbedaan dan bahan perbandingan
36
Hamil pertama
37
Tertipu oleh teman dekat
38
operasi Caesar Aya
39
Pasrah dan berserah diri
40
Titip anak
41
Alam sehari, makan sekali
42
Menjemput si buah hati
43
Terpilih menjadi Admin
44
Jabatan yang menyiksa diri sendiri
45
Jaka dimata Aya
46
Siksa masa lalu
47
Hamil kedua Aya
48
Bimbang
49
Nasihat seorang teman
50
Doa Aya
51
Operasi kedua
52
Perkenalan dengan bos Jaka
53
Ajakan bertemu dengan bos
54
Tawaran kerja sama
55
Listrik untuk keluarga Jaka
56
Kelahiran normal Aya
57
Motor baru setelah melahirkan
58
Karyawan Pertama Aya dan Jaka
59
Tertipu dengan kinerja sang adik ipar
60
Di khianati karyawan sendiri
61
Pendarahan hebat
62
putus asa di bulan puasa
63
Terjerat hutang rentenir
64
Modal seadanya
65
Menjadi YouTubers
66
Menjadi penulis novel
67
Belajar lebih baik
68
Sembunyi
69
Menabung harian
70
Sakit berkepanjangan
71
Bergantung pada obat
72
Donatur dari langganan warung
73
Mencoba untuk bangkit
74
Ajakan untuk bekerja
75
Janji semu
76
Gaji dari novel
77
Buka cabang
78
Rezeki tak terduga
79
Tetap sederhana
80
Hidup berdua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!