Kamu benar-benar

"Tapi aku sangat merindukanmu, mas. Aku tidak bisa diam dan menunggumu memberi kabar. Kamu tahu, aku sangat membutuhkanmu saat ini. Aku ingin kamu berada di sampingku, aku takut mas Rio datang kesini, mas." Amelia berkata dengan sendu. Wanita yang sebentar lagi akan menjanda itu, memang tidak pernah kehabisan akal untuk membuat Evan merasa kasihan kepada dirinya. Tidak perduli Evan sudah menikah dan memiliki seorang putri, wanita itu tetap mengejar Evan.

Dari awalnya kasihan, namun lama kelamaan tumbuh setitik perasaan, setitik demi setitik perasaan itu malah bertambah besar. Di tambah lagi, mereka berdua sering bertemu tanpa sepengetahuan Gladis, tentu saja waktu itu di gunakan dengan sebaik-baiknya oleh Amelia untuk membuat Evan semakin perduli dan mencintainya.

Cerita demi cerita menyedihkan, Amelia ungkapkan kepada Evan, dari yang dia di pukuli, di khianati, lalu dia yang hampir di jual oleh suaminya, semuanya ia ceritakan pada Evan. Air mata selalu mengiringi setiap kata yang terlontar dari mulutnya, membuat Evan merasa sangat kasihan juga menimbulkan benih cinta dalam diri laki-laki itu. Membuat Evan ingin melindungi wanita itu dari pria brengsek seperti Rio.

Setiap kali bertemu, Amelia akan mengenakan mini dress se atas lutut dengan belahan dada yang rendah. Sehingga menampakan dua gundukan besar miliknya. Bukan tanpa alasan Amelia memakai pakaian seperti itu, tetapi ia memang sengaja ingin menggoda Evan, agar laki-laki itu tergoda dengan tubuhnya yang seksi dan berisi. Dengan begitu, dia bisa melampiaskan hasratnya yang sudah lama terkubur dan belum mendapat pelampiasan sama sekali.

Ya, semenjak suaminya berkhianat beberapa bulan yang lalu, Amelia memang sudah tidak pernah lagi di sentuh oleh suaminya. Jadi wajar saja bukan, jika dia butuh pelampiasan seksnya? Dan pertemuan dirinya dengan Evan dua bulan yang lalu, adalah sebuah anugerah bagi Amelia. Ya meskipun laki-laki ini sudah memiliki seorang istri, namun Amelia sama sekali tidak perduli.

Lagi, Evan menghembuskan nafasnya, ia lantas duduk di sisi ranjang, menatap langit-langit kamarnya. "Nanti mas akan datang kesana. Jadi, untuk sekarang, sebelum mas beri kabar, kamu jangan mengirimkan mas pesan, ya. Mas takut Gladis akan mengetahuinya. Mengerti ya." Ucap Evan lembut. Tentu saja laki-laki ini tidak ingin istrinya mengetahui hubungannya dengan Amelia. Dia masih sangat mencintai istrinya. Namun, dia juga mencintai Amelia yang menurut Evan sangat menyedihkan.

"Emm baiklah, aku tunggu ya, mas. Pokoknya besok kamu harus datang kesini. Nanti aku kasih kamu service memuaskan deh." Goda Amelia dengan suaranya yang manja dan mendesah, membuat Evan merasa sedikit terangsang. Amelia memang selalu berbicara seperti itu, ia sudah tidak tahan ingin di sentuh oleh Evan. Namun, sampai saat ini pun Evan masih belum menyentuhnya.

"Jangan menggoda mas, mas tidak mau melakukan itu. Atau mas akan merasa sangat bersalah sama istri mas." Kata Evan dengan nada bicaranya yang mulai berat. Selama tiga minggu berhubungan dengan Amelia, dia memang belum pernah melakukan hal di luar batasnya, sekalipun Amelia selalu menggodanya dengan pakaian minim, tetapi Evan masih bisa mengendalikan dirinya.

"Hmmm, yakin tidak mau? Enak loh mas servicenya aku. Aku yakin, kamu pasti akan ketagihan nanti. Kita coba yuk, nanti." Amelia terus menggoda Evan dengan ucapannya yang vulgar, bahkan kadang wanita itu mendesah, membuat Evan kembali terangsang.

"Cukup Amelia. Jangan bicara seperti itu lagi... "

"Kenapa, mas? Mas terangsang ya? Aaah aku ingin melakukannya gimana dong? Nanti aku kirimkan gambar telanjang aku ya, kamu lihat aku baik-baik, kamu pasti akan sangat-sangat menginginkanku." Ucap Amelia memotong ucapan Evan yang belum selesai. Sungguh, wanita ini benar-benar tidak kehabisan akal untuk mendapatkan apa yang dia inginkan dari Evan.

"Jangan becanda, Amelia. Mas..."

"Aku serius loh, mas. Kenapa mas bilang becanda? Mas tahu, selama beberapa bulan ini, tubuhku tidak pernah di sentuh lagi oleh Rio. Ah lagian kalau pun Rio ingin menyentuh tubuhku, aku sudah tidak sudi lagi. Jangankan menyentuhku, bertemu dengan dia saja, aku tidak mau, kecuali saat kita di pengadilan nanti." Jelas Amelia yang kembali memotong ucapan Evan.

"Mas, besok kita nginap di hotel, yuk. Kamu kasih alasan ke istrimu, apa gitu, biar kita puas berduaan." Kata Amelia lagi dengan nada bicaranya yang terdengar memohon. Wanita ini benar-benar tidak tahu malu, dia ingin mendapatkan sentuhan dari suami orang. Padahal, dia adalah korban pengkhianatan suaminya, seharusnya dia tahu bagaimana rasanya di khianati oleh pasangannya sendiri. Itu pasti akan terasa sangat menyakitkan.

"Tidak bisa, Amelia. Mas tidak mungkin menginap di hotel bersamamu. Selama ini, mas tidak pernah tidur di luar, sekalipun mas harus lembur kerja, mas tetap akan pulang ke rumah. Jadi, lebih baik kita hanya bertemu saja, tidak perlu sampai menginap di hotel, ok." Ucap Evan membuat Amelia merasa sedikit kecewa.

"Kalau begitu mas tutup dulu telponnya, ya. Kamu istirahatlah, jangan lupa untuk makan dan jaga kesehatanmu, mengerti." Sambung Evan lagi dengan nada bicaranya yang masih sama, lembut.

"Mas, jangan di tutup dulu, ih. Aku masih kangen tahu." Rengek Amelia dengan manja. "Gimana kalau kita video call aja. Aku.... "

"Tidak Amelia. Lebih baik aku tutup dulu telponnya. Sampai bertemu besok." Telak Evan dengan tegas. Setelah itu, Evan pun langsung memutuskan sambungannya tanpa menunggu jawaban dari Amelia.

Evan menghembuskan nafasnya kasar, sesuatu di bawah sana sudah berdiri sejak Amelia berkata vulgar tadi. Dia butuh pelampiasan untuk menenangkan belalainya yang panjang nan besar itu. "Amelia.... Kamu benar-benar sudah membangunkan milikku. Aaarghhh, aku harus menenangkannya sekarang juga." Batin Evan seraya beranjak dari sisi ranjang itu. Ia berniat untuk meletakkan kembali ponselnya di atas nakas. Namun, urung ketika ia mendapat sebuah pesan yang di kirimkan oleh Amelia. Bukan hanya pesan saja, tetapi Amelia mengirimkan sebuah photo dirinya yang hanya mengenakan bra dengan celana dalamnya saja.

"Oh sial! Dia benar-benar mengirimkan photonya. Meskipun bukan photo telanjang, tapi ini sudah membuatku semakin sesak." Gumam Evan sembari memperhatikan photo Amelia dengan lekat.

Badannya putih mulus, dua gundukan yang cukup besar terhalang oleh bra berwarna merah, juga kain segita yang menutupi area sensitif Amelia, membuat Evan benar-benar menegang sempurna.

"Amelia.... Kamu benar-benar.... "

"Mas, kamu sedang apa? Kenapa kamu menatap ponselmu seperti itu?" Suara seorang wanita yang begitu Evan kenal, terdengar di telinganya. Jantung Evan serasa mau lepas dari tubuhnya, tangannya bergetar, menggenggam ponsel yang kini masih menampilkan photo tubuh seksi Amelia.

Tidak mendapat jawaban dari sang suami, Gladis pun lantas berjalan menghampiri sang suami, ia begitu penasaran dengan apa yang di lihat oleh suaminya, sehingga membuat sang suami diam dengan penuh ketegangan.

Gladis juga melirik ke arah bawah suaminya, ia terkejut ketika ia melihat sesuatu menyembul dari balik celana suaminya itu. Pikiran Gladis mulai buruk, ia sangat yakin, jika sang suami sedang melihat sesuatu yang mampu membangkitkan pusakanya.

Rasa sakit, tiba-tiba saja menjalar di hati Gladis, jantungnya berdegup cepat, nafasnya memburu tak beraturan. Langkah kaki Gladis semakin cepat, ingin segera melihat apa yang ada di dalam ponsel suaminya itu.

Terpopuler

Comments

Lenasari

Lenasari

pelakor emang gak punya malu

2024-10-15

0

Apriyanti

Apriyanti

nama Amelia tidak sesuai dgn org nya,, yg gak tau diri Uda di tolong malah menyukai suami org

2024-10-13

1

Karina

Karina

dasar laki2 sialan, pelakor gatel😡

2024-10-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab1 Awal kecurigaan
2 Kamu benar-benar
3 Memendam rasa sakit
4 Tidak bisa melupakannya
5 Berdetak kencang
6 Pria masa lalu
7 datang ketempatku
8 gila, karena merindukan mu
9 dua mahluk tidak tau malu
10 Mengancam
11 Melakukannya
12 wangi parfume asing
13 Tidak bergairah
14 apa yang harus aku lakukan
15 Ternyata kamu berbohong
16 mengikuti permainannya
17 melakukan hal yang sama
18 Mari kita bertemu
19 Bagaimana jika pasanganmu selingkuh
20 kesalahan besar
21 Berusaha kuat
22 jangan lemah
23 Bertemu teman lama
24 tidak akur
25 akan menebus kesalahan
26 dua mahluk terkutuk
27 Pikir apa
28 Berubah dingin
29 menunggu pesan
30 Bersiaplah mendapat balasan
31 jangan salahkan aku
32 Bahagia
33 kirimkan photo-photo itu
34 selingkuh dengan perempuan buntet
35 tumben dia sudah pulang
36 Dia siapa
37 apakah dia sudah mencurigaiku
38 jangan memikirkannya
39 sebuah tamparan
40 bukan wanita baik
41 tidak mungkin
42 aku mulai tertarik lagi
43 hampir saja
44 Kuat
45 Banyak rahasia
46 kenapa?
47 sudah ku tebak
48 lo jadi ketemuan?
49 siapa dia?
50 terkejut
51 Gila
52 tidak berubah
53 ketemu teman lama
54 Pasti terbongkar
55 tau batasan mu
56 bertemu mantan kekasih
57 inilah rahasiaku
58 tidak mungkin
59 jangan berbohong
60 sebentar lagi
61 aku sudah tau
62 terlambat
63 tidak ada kata maaf
64 kebetulan
65 tidak seberapa
66 tunggu menjanda dulu
67 kapan kamu akan bercerai
68 Mari kita bercerai
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab1 Awal kecurigaan
2
Kamu benar-benar
3
Memendam rasa sakit
4
Tidak bisa melupakannya
5
Berdetak kencang
6
Pria masa lalu
7
datang ketempatku
8
gila, karena merindukan mu
9
dua mahluk tidak tau malu
10
Mengancam
11
Melakukannya
12
wangi parfume asing
13
Tidak bergairah
14
apa yang harus aku lakukan
15
Ternyata kamu berbohong
16
mengikuti permainannya
17
melakukan hal yang sama
18
Mari kita bertemu
19
Bagaimana jika pasanganmu selingkuh
20
kesalahan besar
21
Berusaha kuat
22
jangan lemah
23
Bertemu teman lama
24
tidak akur
25
akan menebus kesalahan
26
dua mahluk terkutuk
27
Pikir apa
28
Berubah dingin
29
menunggu pesan
30
Bersiaplah mendapat balasan
31
jangan salahkan aku
32
Bahagia
33
kirimkan photo-photo itu
34
selingkuh dengan perempuan buntet
35
tumben dia sudah pulang
36
Dia siapa
37
apakah dia sudah mencurigaiku
38
jangan memikirkannya
39
sebuah tamparan
40
bukan wanita baik
41
tidak mungkin
42
aku mulai tertarik lagi
43
hampir saja
44
Kuat
45
Banyak rahasia
46
kenapa?
47
sudah ku tebak
48
lo jadi ketemuan?
49
siapa dia?
50
terkejut
51
Gila
52
tidak berubah
53
ketemu teman lama
54
Pasti terbongkar
55
tau batasan mu
56
bertemu mantan kekasih
57
inilah rahasiaku
58
tidak mungkin
59
jangan berbohong
60
sebentar lagi
61
aku sudah tau
62
terlambat
63
tidak ada kata maaf
64
kebetulan
65
tidak seberapa
66
tunggu menjanda dulu
67
kapan kamu akan bercerai
68
Mari kita bercerai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!